﷽
Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/251694211542049/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 22 September 2011 pukul 15:48
Erna Maruf: Assalammualaikum. Ustadz manakah yang harus lebih didengar oleh sang istri, suaminya atau orang tuanya? Dan bagaimana cara yang halus berdakwah dengan kedua orangtua kita? (cara yang mudah dicerna untuk yang tidak terlalu paham dengan Islam secara global). Syukran ustadz.
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:
(1). Secara global tanggung jawab ibu hanya pada suami, kecuali dalam hal-hal yang memang merupakan hak pribadi ibu, seperti memberi uang pada orang tua dari uang pribadi ibu yang tidak ada keikut sertaan suami, seperti hadiah dari orang, bukan hasil kerja yang masih ada keikut sertaan suami karena telah mengijinkan ibu bekerja, kecuali kalau memang tidak dipahami bahwa pengijinan suami itu tidak dikarenakan perluanya suami pada bantuan ibu dalam mengatasi rumah tangga. Walhasil, terlalu bermacam-macam bentuknya, ketika menghadapi masalah yang bertentangan dalam dua arah tersebut, yaitu orang tua dan suami. Tetapi secara global, maka suami didahulukan. Memang tergantung kondisinya, misalhnya kalau orang tua tidak dibantu, maka ia bisa mati, atau kelaparan ..dan seterusnya, maka hukum-hukum di atas bisa berubah. Karena itu, kalau memang punya masalah, bisa ditanyakan dalam bentuk kongkritnya. Tetapi kalau malu maka bisa ditanya di inbox.
(2). Masalah ke dua itupum sangat global, karena mudah dan tidaknya dakwaan itu tergantung pada pemahaman dan luas sempitnya ilmu-ilmu atau pengetahuan orang tua kita. Karena itu, hanya ibu yang tahu pasti tentang kemampuan mereka, dan karena itu hanya ibu yang tahu cara terbagus dan termudah.
Yang jelas, lewat imamah dan kemaksumannya dimana kalau tidak ada imamah maka jalan lurus yang 100 % itu tidak akan ada dan kalau tidak ada berarti agama Islam ini sia- sia diturunkan karena hanya berumur dengan umur Nabi saww dan Tuhan juga sia-sia mewajibkan kita meminta jalan lurus tersebut.
Ibu Erna kemana saja sejak lebaran kok enggak pernah mampir-mampir di rumah fb-ku? Semoga sehat-sehat selalu bersama keluarga di perantauan dan jauh di sana.
3 orang menyukai ini.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar