Tampilkan postingan dengan label imam mahdi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label imam mahdi. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Desember 2019

Nishfu Al-Sya’baan (kelahiran Imam Mahdi as tahun 255 HQ) dan Amalannya


by Sinar Agama (Notes)  on June 22, 2013 June 22, 2013 at 4:41pm
seri tanya jawab AB Saliem dengan Sinar Agama

AB Saliem mengirim ke Sinar Agama: 16 Juni, Shalawat...salam wa rahmah...semoga keluarga kita selalu dalam naungan hidayah-NYA, afwan ustadz (kadang ana risih mau bertanya dengan segudang kesibukan antum menjawab pertanyaan yang masuk)..ana mau minta pencerahan tentang nishfu sya-ban dan amalannya...syukron...shalawat.   

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya: Coba tunggu dulu nukilan Pencinta, karena sepertinya saya sudah pernah menuliskannya. Kalau belum, in'syaa Allah nanti akan dituliskan.  

Sang Pencinta: Di arsip berlangganan gak ada ustadz.  

Sinar Agama: Kalau kelamaan, bisa managihnya lagi di dinding yang baru, karena takut tidak terlihat karena sudah mulai ke bawah.  

Sang Pencinta: Begitu juga di note ustadz.   

Sinar Agama: Yang Khusus di hari ini adalah:  



Rosihan Anwar: fatwa aneh... Rasulullah tak satupun mengeluarkan dalil.. imam Mahdi lahir di 15 sya’ban.. aneh..anehh. Kepiting Takkan berhenti-Melawan Dunia iya, dalilnya mana pak? 

Ammar Dalil Gisting: Syukran Ustadz, Jazakallahu khaeran katsir. Oh, aduhai indahnya malam kelahiran manusia agung.. malam yang penuh berkah, menu hidangan tersaji alangkah sempurnanya. Semoga  Allah Swt mengaruniakan kekuatan untuk bisa mengamalkannya. Amin. Inilah salah satu keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari ajaran Ahlul bayt Nabi Saww, yang tidak terdapat pada selain-nya (Ahlul bait as).  

Lm Irawansyah: afwan, ijin copas ustadz. Syukran.. 

Nur Cahaya: 77:50 Maka kepada hadis apakah selain al Qur'an ini mereka akan beriman? Kisah-kisah Imam Mahdi Mereka mendustakan Allah, berita-berita itu haram 7:33. 

Sinar Agama: Salam dan terimakasih atas semua jempol dan komentarnya. 

Apriyano Oscar S: Ustadz Sinar Agama, saya dengar ada shalat sunnah malam nishfu syaban. Mohon uraian ustadz atas shalat tersebut. Terima kasih ustadz.

Sinar Agama: Rosihan:  

1-  Emangnya kamu hafal seluruh hadist-hadist Sunni? 

2-  Kalau berkata hafal, maka sudah pasti dusta. Karena 12 imam yang semuanya dari Ahlulbait as ada di Bukhari dan Muslim. Lah, siapa imam-imam 12-mu itu??? Ingat, imam harus makshum karena kalau tidak, maka dilarang untuk ditaati, QS: 76: 24: 

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ آثِمًا أَوْ كَفُورًا


Maka sabarlah kamu dengan hukum Tuhanmu, dan jangan taati orang-orang yang memiliki dosa dan orang-orang yang kafir!” 

Sementara taat pada imam ini, sudah ada sejak jaman Nabi saww, QS: 4: 59:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan pemimpin diantara kalian (yakni sesama manusia, yakni imam manusia dan bukan imam kitabullah)!!” 

Karena itu, imam itu sejak di jaman Nabi saww yang wajib ditaati seperti nabi Harun as yang wajib ditaati di samping nabi Musa as. 

Hal ini tidak melahirkan dualisme kepemimpinan karena sama-sama makshum dan, yang satu ketua satunya atau imam satunya, serta yang lain imam ke dua-nya, mirip dengan presiden dan wakilnya. 

3-  Kalau tentang kelahiran, seperti tanggal dan lahirnya, maka kalau kamu tidak pernah belajar sejarah asli, dan hanya belajar sejarah yang diterjemahkan dimana dari awal sudah dipilih oleh pendahulu-pendahulumu, maka jelas tidak akan tahu kelahiran tersebut. 

Kelahiran imam Mahdi as itu, bukan hanya disaksikan kitab-kitab Syi’ah, tapi kitab-kitab Sunni, kitab-kitab syajarah/silsilah dari kitab-kitab Sunni, juga banyak meriwayatkan kelahiran imam Mahdi as ini. 

Hanya saja Sunni, karena tidak meyakini kemakshuman 12 imam, maka mereka sering menganggapknya sebagai imam yang berarti penghulu orang-orang taqwa, alim ulama dan semacamnya. 

4-  Mungkin kamu belum kenal siapa Ahlulbait atau Aalu Muhammad yang kamu shalawati tiap hari dalam shalat-shalatmu. Mereka itu adalah keluarga Nabi saww yang makshum as, QS: 33:33:

 إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

Sesungguhnya Allah HANYA ingin menghindarkan SEGALA DOA dari kalian AHLULBAIT dan MEMBERSIHKAN kalian sebersih-bersihnya.” 

‘Aisyah menyaksikan bahwa turunnya ayat ini hanya untuk Ahlulbait yang khusus, yaitu hdh Faathimh as, imam Ali as, imam Hasan as dan imam Husain as. 

Tentu saja ‘Aisyah tidak mengatakan sebagai imam, tapi mengatakan bahwa sebab turun ayat tersebut untuk mereka, lihat di shahih Muslim, 2/368; Mustadrak Hakim, 3:147; dan lain-lain. 

Sedang kesaksian istri yang lain Nabi saww, yaitu Ummu Salamah, bisa dilihat di: Turmudzi, 5/31, 328 dan 361; Syawaahidu al-Tanziil, 2/24 dimana ia menukil sktr 33 hadits; Tafsir Ibnu Katsiir, 3/484-485; dan lain-lain. 

5-  Jadi, kalau di shahih Bukhari (hadits ke: 7222 dan 7223) dan shahih Muslim (hadits ke: 3393, 3394, 3398) hadits Nabi saww mengatakan bahwa pemimpin itu 12 orang yang semuanya dari Quraisy, maka mereka itu adalah makshum dan mereka itulah Ahlulbait yang disebutkan di ayat di atas itu dan, yang kita shalawati tiap hari itu. 

6-  Setelah kita tahu bahwa imam 12 itu makshum, maka lihatlah hadits-hadits Rasul saww tentang imam Mahdi as berikut ini, tentu saja, saya hanya akan menyebutkan sedikit saja hadits-hadits Sunni dari yang menyebutkan bahwa imam Mahdi as itu dari Nabi saww, Ahlulbait, akan ghaib lama sekali hingga membuat umat kebingungan, dimakmumi nabi Isa as dan akan meratakan keadilan Islam di seluruh dunia sesuai dengan janjiNya yang sampai sekarang belum terwujud (QS:9:33; 48:28 dan 61:9). 

Hadits-hadits itu sebagai berikut: 

a- Kanzu al-'Ummaal, 7/186:
ما في كنز العمّال ( ج7 ، ص186 ) ،عن حُذيفة ، قال ، قال رسول الله ( صلّى الله عليه وآله وسلّم ) : (( المهدي رجلٌ من وُلدي ، وجهه كالكوكب الدرّي )) من مسند الرُوْياني .
المؤلِّف :آخر الحديث في الصواعق المحرقة لابن حجر ( ص100 ) ، ولفظه يساوي ما يأتي من إسعاف الراغبين سنداً ومتناً .


"Mahdi itu dari keturunanku, wajahnya seperti bintang yang menyala"

Dan hadits-hadits Sunni yang serupa dengan hadits di atas dimana selain yang menerangkan keturunan Nabi saww, juga ada yang menjelaskan bahwa:
- Akan meratakan keadilan (Islam) di dunia setelah dunia dipenuhi kezhaliman,
- atau yang menerangkan bahwa dunia tidak akan kiamat sebelum keluarnya imam Mahdi as itu,
- atau juga dilengkapi dengan penjelasan nama dan julukannya yang sama dengan nama dan julukan Nabi saww,
- atau dimakmumi nabi Isa as .......dan seterusnya, bisa dilihat di:
al-'Urfu al-Wurdaa, 66 yang meriwayatkan dari al-Ruuyaanii dalam musnadnya dan Abu Na'iim dalam kitabnya Shifatu al-Mahdi;
Is'aafu al-Raaghibiin, 124 yang berkata bahwa riwayat ini dari al-Ruuyaanii dan Thabrani dan lain-lain-nya; Nuuru al-Abshaar, 153; 'Aqdu al-Durar, bab ke 3, hadits ke 46 dimana ia juga menjelaskan bahwa Abu Na'iim dan Thabrani juga meriwayatkan hadits ini, dan di bab 10, hadits ke 310 menerangkan bahwa nabi Isa as bermakmum kepada imam Mahdi as dimana Abu Na'iim juga meriwayatkannya.
al-Fushuulu al-Muhimmah karya Ibnu al-Shabbaa' al-Maaliki, hal 275-276; Dzakhaairu al-'Uqbaa, karya Thabari al-Syaafi'ii dimana di bab 1, hadits ke 9 meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, begitu pula di hal. 136 meriwayatkan dari Hudzaifah; al-Kanji dalam kitabnya al-Bayaan, bab 13 dari Hudzaifah yang dihasankan olehnya, begitu pula di bab 2, hadits ke: 42 dari Abdullah bin Umar; Tadzkiratu al-Khawaaash, 377 dimana ia juga mengatakan bahwa riwayat ini juga diriwayatkan Abu Daud; Sunan Abu Daud, 2/422;
Shawaaiqu al-Muhriqah, 98; Arjahu al-Mathaalib, karya Syaikh Abdullah Amrtusrii al-Hindii al-Hanafii, 378; Faraaidu al-Simthain, jld 2, hadits ke: 19; Ghaayatu al-Maraam, 704; al-Jaami'u al-Shaghiir, karya Suyuuthii, hadits ke: 9244; Mishbaahu al-Sunnah, 2/134; Mustadraku al-Haakim, 4/557.

Catatan: Alamat-alamat hadits di atas, bukan berarti di kitab-kitab itu hanya satu atau dua hadits, tapi banyak hadits. Tapi karena sekedar mencontohkan, maka disebutlah satu dua hadits di atas dari kitab-kitab tersebut.
b- Hadits-hadits Sunni yang menerangkan bahwa imam Mahdi as itu adalah Ahlulbait as dimana berarti makshum sebagaimana di QS 33:33 itu. Artinya, bahwa imam 12 itu semua Ahlulbait yang makshum sampai ke imam Mahdi as. Ini jelas merupakan penjelasan Nabi saww terhadap penerapan Ahlulbait yang makshum di Qur an itu. Dan hal ini, jelas merupakan hak Nabi saww sebagai penjelas Qur an dan maksudnya.

Hadits - hadits Sunni yang menerangkan bahwa imam Mahdi as itu dari Ahlulbait as, sebagai berikut:

المهدي مِنّا أهل البيت ، رجل مِن أمّتي، أشمّ الأنف ، يملأ الأرض عدلاً كما مُلئت جوراً
"Al-Mahdi itu dari kami Ahlulbait, seorang lelaki dari aku, peka penciumannya dan meratakan keadilan di bumi setelah dipenuhi dengan kezhaliman (seperti wahabi, Israel, Amerika dan Eropa, penj.)."

Hadits-hadits seperti itu bisa dilihat di kitab-kitab berikut yang mana akan disebutkan satu hadits saja dari kitab-kitab itu seperti hadits-hadits sebelumnya: 'Aqdu al-durar, bab 3, hadits ke: 44; al-Malaahim wa al-Fitan, karya Abu Na'iim, bab. 19; Al-Bayaan karya al-Kanjii al-Syaafi'ii, 312; Shawaaiqu al-Muhriqah, 100; Kanzu al-'Ummaal, 7/166; Sunan Ibnu Maajah, 2/269 yang juga dari Abu Daud; Muntakhab Kanzu al-'Ummaal, 6/30 yang diambil dari Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Maajah; Al-Jaami'u al-Shaghiir, karya Suyuuthi, hadits ke 9243; Ibnu Maajah dalam Sunannya, 269; Ahmad bin Hanbal, 1/84; Kanzu al-'Ummaal, 7/166; Dzakhaairu al-'Uqbaa, 44; Sunanu al-Daaru al-Quthnii yang dinukil dalam Arjahu al-Mathaalib, 385; Sunan Abu Daud, 2/208; Tadzkiratu al-Khawaash, bab 6, imam Ali as yang mengatakan: "
Mustadraku al Haakim, 4/557; dan lain-lain yang seambrek jumlahnya di hadits-hadits Ahlussunnah.

7- Sedang periwayatan tentang lahirnya imam Mahdi as di Ahlussunnah bahwa beliau as lahir di th 250-an di Samarraa' dan merupakan putra dari al-Hasan al'Askari as (imam ke 11 Syi’ah), sebagai berikut:
a- Ahmad bin al-Huasain al-Baihaqi al-Nisaaburi (458 H), dalam kitabnya Syu'abu al-Iimaan. Ia berkata bahwa ada dua pandangan tentang imam Mahdi as. Pertama dari keturunan Faathimah yang akan diutus kapan saja yang Allah kehendaki. Ke dua, yang lahir di tahun 255 H di hari Jum'at pada tanggal15 Sya'baan. Dan Baihaqii sendiri mengatakan bahwa panjangnya umur al-Mahdi ini tidak mustahil seperti nabi Isa as dan nabi Khidhr as. Baihaqi juga berkata banyak orang-orang Kasyaf/wali dari ulama Sunni yang meyakini hal tersebut.
b- 'Allaamah Abu Muhammad 'Abdullah bin Ahmad al-Khasysyaab (567 H) dalam bukunya Taariikhu Mawaaliidi al-Aimmah Wa Wafiyaatihim.
c- Sayikh Kamaaluddiin Abu Saalim Muhammad bin Thalhah al-Halabii al-Syaafi'ii (562 H) dalam kitabnya Mathaalibu al-Suaal, 88.
d- Syahaabuddin Abu 'Abdillah Yaaquut al-Humawi al-Ruumii al-Baghdaadi (626 H) dalam kitabnya Mu'jamu al-Buldaan, 6/175.
e- Syaikh Fariiduddin 'Aththaar (627 H) dalam kitabnya Mazhharu al-Shifaat.
f- Syaikh Muhyiddin Muhammad yang dikenal dengan Ibnu al-Haatimi al-Thaa-ii al-Andalusii al-Syaafi'ii atau Ibnu 'Arabi (638 H) dalam kitabnya Futuuhaatu al-Makkiyyah, bab 366. Dia berkata mirip dengan yang lain-lainnya:

اعلموا أنّه لابد من خروج المهدي ( عليه السلام ) ، لكن لا يخرج حتى تمتلئ الأرض جوراً وظلماً ، فيملأها قسطاً وعدلاً ، ولو لم يكن من الدنيا إلاّ يوم واحد لطوّل الله تعالى ذلك اليوم ، حتى يَلِي ذلك الخليفة ، وهو من عِترة رسول الله ( صلّى الله عليه وآله وسلّم ) ، مِن وِلد فاطمة ( رضي الله عنها ) ، جده الحسين بن علي بن أبي طالب ، ووالده الحسن العسكري ، ابن الإمام علي النقي ( بالنون ) ابن محمّد التقي ( بالتاء ) ابن الإمام علي الرضا ، بن الإمام موسى الكاظم ، بن الإمام جعفر الصادق ، بن الإمام محمّد الباقر ، بن الإمام زين العابدين ، بن الإمام الحسين ، بن علي بن أبي طالب ( رضي الله عنهم ) ، يواطي اسمه اسم رسول الله ( صلّى الله عليه وآله وسلّم ) ، يبايعه المسلمون بين الركن والمقام ، يشبه رسول الله ( صلّى الله عليه وآله وسلّم ) في الخَلق ـ بفتح الخاء ـ ، وينزل عنه في الخُلق ـ بضمّها ـ ، إذ لا يكون أحدٌ مثل رسول الله ( صلّى الله عليه وآله وسلّم ) في أخلاقه ، والله تعالى يقول : ( وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ ) ، هو أجلى الجبهة ، أقنى الأنف ، أسعد الناس به أهل الكوفة ، يقسِّم المال بالسّوية ، ويعدل في الرعيّة ، يأتيه الرجل فيقول : يا مهدي ، أعطني ـ وبين يديه المال ، فحيثي له في ثوبه ما استطاع أن يحمله

"Ketahuilah bahwa keluarnya al-Mahdi as itu merupakan kemestian. Akan tetapi beliau tidak akan keluar kecuali setelah dunia ini dipenuhi dengan kezhaliman dan kemungkaran. Setelah itu beliau keluar untuk memenuhi dunia dengan keadilan. Kalaulah dunia ini tinggal sehari (meniru hadits-hadits Nabi saww di atas), maka Allah akan memanjangkannya sampai ke hari tersebut (meratanya keadilan oleh imam Mahdi as itu) dan hingga datangnya khalifah tersebut. Beliau adalah keluarga/itrah nabi saww, dari anak Faathimah ra dari arah Husain bin Ali bin Abi Thaalib. Ayah beliau as adalah al-Hasan al-'Askari bin al-imamm 'Ali al-Naqii bin Muhammad al-Taqii, bin imam 'Ali al-Ridhaa, bin imam Musa al-Kaazhim, bin imam Ja'far al-Shaadiq bin imam Muhammad al-Baaqir, bin aimam Zainu al-'Abidiin, bin imam al-Husain bin Ali bin Abi Thaalib ra. Nama beliau sama dengan nama Rasul saww, beliau akan dibaiat muslimin antara Rukun dan Maqaam, mirip Nabi saww dari sisi rupa dan sedikit di bawah Nabi saww dari sisi akhlak karena tidak ada yang menyerupai Nabi saww dan Allah berfirman 'Dan sesungguhnya kamu -Muhammad- berada di derajat akhlak yang agung.' Beliau as berdahi terang dan tulang hidungnya agak menonjol, orang-orang Kufah yang paling mengambil keuntungan dengan beliau as. Beliau as membagi harta dengan rata dan adil dalam kepemimpinan. Datang padanya seorang lelaki dan berkata: 'Ya Mahdi, berilah aku-uang- maka beliau memberinya sekuat ia membawa uang itu di bajunya." (kata Ibnu 'Arabi ini mengambil dari hadits-hadits Nabi saww, yakni tentang sifat-sifat imam Mahdi as itu dan tentang kesaksian kelahirnanya, mengambil dari berbagai sandaran ulama-ulama sebelumnya selain mengambil dari hadits-hadits tentang imam 12 juga) dan seterusnya.

g- Syaikh Muhammad bin Yuusuf al-Kanji al-Syaafi'ii (658 H) dalam kitabnya al-Bayaan, hal 336 bab. 25.
h- Syaikh Jalaalu al-Diin Muhammad al-'Aarif yang dikenal dengan Maulawii (672 H) dalam Diwaan Kaabir-nya,
i- Syaikh al-Kaamil Shalaahuddin al-Shafdi (764 H) dalam kitabnya al-Daairah.
j- Syaikh Jamaalu al-Diin bin Ahmad bin 'Ali bin al-Husain bin 'Ali bin Muhanna (828 H) dalam kitabnya 'Umdatu al-Mathaalib, hal. 186-188.
k- Syaikh Abu 'Abdillah As'ad bin 'Ali bin Sualimaan 'Afiifu al-Diin al-Yaaf-'ii al-Yamanii al-Makki al-Syaafi'ii (768 H) dalam kitabnya Mir-aatu al-Jinaan, 2/107.
l- 'Allaamah Sayyid 'Ali bin Syahaabu al-Diin al-Hamadaani al-Syaafi'ii (786 H) dalam kitabnya al-Mawaddatu al-Qurbaa dalam al-Mawaddah ke 10.
m- Syaikh Syahaabu al-Diin al-Daulah Abaadii (849 H) dalam kitabnya Hidaayatu al-Su'adaa'.
n- Dzhabi al-Syaafi'ii (804 H) dalam kitabnya Duwalu al-Islaam, 1/122
o- Syaikh 'Ali bin Muhammad bin Ahmad al-Maaliki al-Makki yang dikenal dengan Ibnu al-Shabbaagh (855 H) dalam kitabnya al-Fushuulu al-Muhaimmah, hal 273, bab 12.
p- Ibnu Jauzi (654 H) dalam kitabnya Tadzkiratu al-Khawaash, hal 88.
q- Syahaabu al-Diin Ahmad bin Hajar al-Haitamii yang dikenal Ibnu Hajar (993 H) dalam kitabnya al-Shawaaiqu al-Muhriqah, hal 127
r- Syaikh 'Abdullah bin Muhammad bin 'Aamir al-Syiirawii al-Syaafi'ii (1154 H) dalam kitabnya al-Ittihaaf Yuhibbu al-Asyraaf, hal 178.
s- Syaikh Abu al-Mawaaahib 'Abdulwahhaab bin Ahmad bin Ali al-Sya'raanii ( 973 H) dalam kitabnya al-Yawaaqiit wa al-Jawaahir, hal 145.
t- Al-Sya'raani dalam kitabnya Lawaaqihu al-Anwaal fi Thabaqaati al-Akhbaar, jld 2.
u- Syaikh Nuuru al-Diin 'Abdurrahmaan bin Ahmad yang dikenal dengan Jaami al-Syaafi'ii dalam kitabnya Syawaahidu al-Nubuwwah.
v- Maulawi dalam kitabnya al-Mukaasyafaat.
w- Syaikh 'Abdurrahmaan dalam kitabnya Mir-aatu al-Asraar.
x- Syaikh 'Abdullah al-Baari' al-Syaafi'ii dalam kitabnya al-Riyaadhu al-Zaahirah.
y- Syaikh Abu al-Ma'aalii dalam kitabnya Shahaahu al-Akhbaar Fii Nasabi al-Saadati al-Faathimiyyati al-Akhyaar.
z- Syaikh Miir Khaand (903 H) dalam kitabnya Rasudhatu al-Shafaa jilid 3.
aa- Syaikh Muhaqqiq Buhluul Bahjat Afandi dalam bukunya al-Muhaakatu Fii Taariikhi Aali Muhammad.
bb- Syakih Syamsu al-Diin Yuusuf al-Zarandii dalam kitabnya Mi'raaju al-Wushuul Ilaa Fadhiilati al-Rasuul.
cc- Syaikh Husain bin Mu'iinu al-Diin dalam kitabnya Syarhu al-Diiwaan.
dd- Syaikh Muhammad bin Muhammad bin Mahmuud al-Najjaar yang dikenal dengan Khaajeh Paarsaa tokoh besar Nakhsyabandii (822), dalam kitabnya Kasyfu al-Zhunuun.
ee- 'Allaamah Sulaimaan al-Qunduuzii al-Hanafii dalam kitabnya Yanaabii'u al-Mawaddati.
ff-Syaikh al-Jaliil 'Abdu al-Kariim al-Yamaanii dalam syairnya.
gg- Syaikh 'Abdurrahmaan al-Busthaamii, dalam kitabnya Durratu al-Ma'aarif.
hh- Syaikh al-Muhaadits al-Faqiih Muhammad bin Ibrahim al-Juwainii al-Jumawaini al-Syaafi'ii dalam kitabnya Faraaidu al-Simthain.
ii- Syaikh Ahmad al-Jaami dalam syairnya dan 'Aththaar juga dalam syairnya.
jj- Syaikh Husain bin Muhmmad al-Dayyaar al-Maaliki (966 H) dalam kitabnya Taariikhu al-Khamiis, 2/321.
kk- Syakih Mukmin bin Hasan al-Syablanji al-Syaafi'ii (1298 H) dalam kitabnya Nuuru al-Abshaar

8- Tambahan:
Walaupun yang disebutkan di atas itu hanya sebagian dan dengan menyebutkan kitabnya, maka di lain pihak, masih terlalu banyak ulama Ahlussunnah yang mengakui kelahiran imam Mahdi as yang sebagai putra dari imam Hasan al-'Askari as itu. Saya akan menyebutkan sebagiannya, seperti:
1 - العلاّمة الشيخ أبو بكر أحمد بن الحسين بن عليّ النيسابوري ، الفقيه البيهقي الشافعي (المتوفّى سنة 458 هـ )
2- العلاّمة أبو محمّد عبد الله بن أحمد بن محمّد بن الخشّاب ( المتوفّى سنة 567 هـ ) .
3- العلاّمة الشيخ كمال الدين أبو سالم محمّد بن طلحة الحلبي القرشي الشافعي ( المتوفّى سنة 652 هـ )
4 - العلاّمة الشيخ شهاب الدين أبو عبد الله الرومي الحموي البغدادي ( المتوفّى سنة 626 هـ ) .
5- العلاّمة الشيخ العارف الشيخ فريد الدين العطار ( المتوفّى سنة 627 هـ )
6- العلاّمة الشيخ محيي الدين ، أبو عبد الله محمّد بن علي بن محمّد ، المعروف بابن الحاتمي الطائي ، الأندلسي ، الشافعي ( المتوفّى سنة 638 هـ ) .
7- العلاّمة الشيخ أبو عبد الله محمّد بن يوسف بن محمّد الكنجي القرشي الشافعي ( المتوفّى سنة 658 هـ )
8- العلاّمة الشيخ جلال الدين محمّد العارف البلخي الرومي ، المعروف بالمولوي ( المتوفّى سنة 674هـ )
9- العلاّمة الشيخ الكامل صلاح الدين الصفدي ( المتوفّى سنة 764هـ )
10- العلاّمة الشيخ جمال الدين أحمد بن علي بن الحسين بن علي بن مهنّا ( المتوفّى سنة 828 هـ )
11- العلاّمة الشيخ أبو عبد الله أسعد بن علي بن سليمان عفيف اليافعي ، اليمني ، المكّي ، الشافعي ( المتوفّى سنة 768 هـ )
12- العلاّمة السيد علي شهاب الدين الهمداني الشافعي ( المتوفّى سنة 786 هـ )
13- العلاّمة الشيخ شهاب الدين الدولة أبادي ( المتوفّى سنة 849 هـ )
14- العلاّمة الشيخ شمس الدين أبو عبد الله محمّد بن أحمد الذهبي ، الشافعي ( المتوفّى سنة 804 هـ )
15- العلاّمة الشيخ علي بن محمّد بن أحمد المالكي المكّي ، المعروف بابن الصبّاغ ( المتوفّى سنة 855هـ )
16- العلاّمة الشيخ شمس الدين أبو المظفر يوسف بن قزاوغلي الحنفي، ابن عبد الله المعروف بسبط بن الجوزي ( المتوفّى سنة 654 هـ )
17- العلاّمة الشيخ شهاب الدين أحمد بن حجر الهَيْتَمي الشافعي ( المتوفّى سنة 993 هـ )
18- العلاّمة الشيخ عبد الله بن محمّد بن عامر الشبراوي الشافعي ( المتوفّى سنة 1154 هـ )
19- العلاّمة الشيخ عبد الوهاب بن أحمد بن علي الشعراني ( المتوفّى سنة 973 هـ )
20- العلاّمة الشيخ حسن العراقي ، المدفون فوق كرم الريش ( المتوفّى سنة )
21- العلاّمة الشيخ نور الدين عبد الرحمان بن أحمد بن قوام الدين ، المعروف بجامي الشافعي ( المتوفّى سنة 892 هـ )
22- العلاّمة الشيخ المولوي علي أكبر أسد الله المؤذن الهندوستاني ، مؤلف كتاب المكاشفات ( المتوفّى سنة هـ )
23- العلاّمة الشيخ عبد الرحمان الصوفي ، مؤلف كتاب مرآة الأسرار ( المتوفّى سنة هـ )
24- لعلاّمة الشيخ الفاضل البارع عبد الله بن محمّد المطيري المدني الشافعي ( المتوفّى سنة هـ )
25- العلاّمة الشيخ أبو المعالي محمّد سراج الدين الرفاعي المخزومي ، مؤلف كتاب صحاح الأخبار في نسب السادة الفاطمية الأخيار (المتوفّى سنة هـ )
26- العلاّمة الشيخ مير خواند محمّد بن خاوند شاه بن محمود ، مؤلّف كتاب روضة الصفا ( المتوفّى سنة 903 هـ )
27- العلاّمة الشيخ المحقق بهلول بهجت أفندي ، مؤلف كتاب المحاكمة في تاريخ آل محمّد ( المتوفّى سنة هـ )
28- العلاّمة الشيخ جمال الدين محمّد بن يوسف الزرندي ، مؤلّف كتاب معراج الوصول إلى فضيلة آل الرسول ( المتوفّى سنة 750 هـ )
29- العلاّمة الشيخ حسين بن معين الدين الميبردي ، شارح ديوان الأمير ـ عليه السلام ـ ( المتوفّى سنة 870 هـ )
30- العلاّمة الشيخ محمّد بن محمّد محمود النجار ، المعروف بخواجه يارسا ( المتوفّى سنة 822 هـ )
31- العلاّمة الشيخ سليمان القندوزي الحنفي ، فإنّه أخرج في كتابه ينابيع المودّة ، أحوال الإمام المهدي مفصّلاً من كتب عديدة ، وكان وفاه الشيخ ( سنة 1291 هـ )
32- العلاّمة الشيخ عبد الكريم عبد اليماني ( المتوفّى سنة هـ )
33- العلاّمة الشيخ عبد الرحمان البسطامي ، مؤلف كتاب درّة المعارف ( المتوفّى سنة هـ )
34- العلاّمة الشيخ المحدِّث الفقيه محمّد بن إبراهيم الجزيني الحمويني ، الشافعي ( المتوفّى سنة 722 هـ )
35- العلاّمة الشيخ أحمد النامقي الجامي ( المتوفّى سنة هـ )
36- العلاّمة الشيخ العطار ( المتوفّى سنة هـ )
37- العلاّمة الشيخ سعد الدين الحمويني ( المتوفّى سنة هـ )
38- العلاّمة الشيخ صدر الدين القونوي ، مؤلف كتاب صحاح الأخبار في نسب السادة الفاطمية الأطهار ( المتوفّى سنة هـ )
39- العلاّمة الشيخ حسين بن محمّد الحسن الديّارـ بكري المالكي ( المتوفّى سنة 966 هـ )
40- العلاّمة الشيخ مؤمن بن حسن بن مؤمن الشبلنجي ، الشافعي ( المتوفّى سنة 1298 هـ
41- منهم ، العلاّمة أبو المجد عبد الحق الدهلوي ، البخاري ( المتوفّى سنة 1053 هـ ) . ذكر ذلك في كتابه المناقب ، وهو كتاب جمع فيه مناقب أهل البيت ( عليهم السلام )
42- ومنهم : العلاّمة المعروف ابن الوردي ، وقد نقل عنه ذلك في نور الأبصار للشبلنجي الشافعي
43- ومنهم : العلاّمة الشيخ محمّد بن الصبّان الشافعي ، المصري ( المتوفّى سنة 1206 هـ )
44- ومنهم : العلاّمة الشيخ جلال الدين السيوطي الشافعي ( المتوفّى سنة 911 هـ ) ، فإنّه أخرج ذلك في إحياء الميت وغيره من كتبه
45- ومنهم : العلاّمة الشيخ حسن العدوي الحمزاوي ( المتوفّى سنة 1305 هـ ) ، أخرج ذلك في مشارق الأنوار في فوز أهل الاعتبار
46- ومنهم : العلاّمة ابن الأثير الخدري ( المتوفّى سنة 630 هـ ) ، أخرج ذلك في كتابه المعروف بتاريخ الكامل ( ج7 ، ص90 )
47- ومنهم : العلاّمة أبي الفداء إسماعيل بن علي بن محمود الشافعي ( المتوفّى سنة 732 هـ ) ، أخرج ذلك في تاريخه المعروف بتاريخ أبي الفداء ( ج2 ، ص52 )
48- ومنهم : العلاّمة الشيخ محمّد أمين البغدادي أبو الفوز السوري مؤلف كتاب سبائك الذهب في معرفة قبائل العرب ، ذكر ذلك في ( ص77- 78 ، من الباب 6 ) من كتابه
49- ومنهم : العلاّمة الشيخ ابن خلّكان ( المتوفّى سنة 681 هـ ) ، في كتابه المعروف بـ ( وفيّات الأعيان )
50- ومنهم : العلاّمة الشيخ علي الهروي القاري ( المتوفّى سنة 1014 هـ ) ، ذكر ذلك في كتابه الموفّاة في شرح المشكاة
51- ومنهم : العلاّمة الشيخ موفق بن أحمد الخوارزمي الحنفي ( المتوفّى سنة 568 هـ ) ، ذكر ذلك في كتابه المناقب
52- ومنهم : العلاّمة الشيخ عامر بن عامر البصري ( المتوفّى سنة هـ ) ، ذكر ذلك في قصيدته التائية المسمّاة بذات الأنوار في المعارف والحِكم والأسرار والآداب ( في النور التاسع )
53- العلاّمة الشيخ جواد الساباطي ، مؤلّف كتاب البراهين الساباطية ، فإنّه ذكر اختلاف الناس في الإمام المهدي ( عليه السلام ) ثمّ رجّح قول الإمامية بولادته ووجوده
54- العلاّمة الشيخ نصر بن علي الجهضمي البصري ، وهو من أعلام أهل السنّة ، صرّح بولادة الإمام المهدي ( عليه السلام ) وذكر اسمه واسم أُمّه واسم بوّابه ، ونضرٌ هذا ، هو الذي ذَكرَ للحسين ( عليه السلام ) فضيلة في محضر المتوكل فأمر المتوكل أن يُضرَب ألف سوط ، فتوسّط له أبو جعفر فَعُفى عنه
55- العلاّمة الشيخ حسين بن علي الكاشفي ، مؤلِّف جواهر التفسير ( المتوفّى سنة 906 هـ )
56- الخليفة العبّاسي ، الناصر لدين الله أحمد بن المستضيء بنور الله ( المتوفّى سنة هـ ) ، وهو الذي أمر بعمل الخشب الذي على الصُفَّة في السرداب في سامراء
57- العلاّمة الشيخ أحمد الفاروقي النقشبندي ، المعروف بالمجدِّد ( المتوفّى سنة هـ )
58- العلاّمة أبو الوليد محمّد بن شحنة الحنفي ، قال : في تاريخه المسمّى بـ ( روضة المناظر في أخبار الأوائل والأواخر ) المعروف بتاريخ ابن شحنة ، وقد طُبع في هامش تاريخ الكامل مع مروّج الذهب ، وقد توفي ابن شحنة ( سنة هـ )
59- القاضي فضل بن روزبهان ، شارح الشمائل للترمذي ( المتوفّى سنة هـ )
60- العلاّمة الشيخ علي الخوّاص المتوفّى سنة ( هـ) . ذكر تاريخ حياته الشعراني في الطبقات
61- العلاّمة الشيخ أبو الفتح محمّد بن أبي الفوارس ( المتوفّى سنة هـ ) ، ذكر ذلك في أربعينه ، في الباب الثامن من الفصل الأول
62- العلاّمة الشيخ شمس الدين التبريزي ، أستاذ المولوي جلال الدين الرومي ( المتوفّى سنة هـ )
63- العلاّمة الشيخ حسين بن همدان الخصيبي ( المتوفّى سنة هـ )
64- العلاّمة الشيخ عماد الدين الحنفي ( المتوفّى سنة هـ )
65- العلاّمة الشيخ ولي الله الدهلوي ( المتوفّى سنة 1172 هـ ) ، والد مؤلف التحفة الاثني عَشَرية ، ذكر ذلك في كتابه النزهة
66- العلاّمة الشيخ الفاضل رشيد الدين الدهلوي الهندي ، ذكر ذلك في كتابه إيضاح لطافة

Catatan:
Yang ditulis di atas itu terlalu sedikit dibanding yang ada. Di perpustakaan alfakir banyak kitab tentang imam Mahdi as dimana sebagiannya berupa ensiklopedia/mausuu'ah dan salah satunya ada yang sampai 8 jilid. Yakni hanya memuat tentang hadits imam Mahdi as dan nama-nama kitab dan ulamanya. Semoga saja yang sangat tidak seberapa di atas itu, bermanfaat bagi teman-teman dan kita semua di dunia ini atau di akhirat kelak, amin.
Wassalam.

Riani Azri: Salam ustadz saya ikut nyimak. Dari sekian riwayat dimana letak bid’ah yang sering mereka lontarkan jadi keliatan gak jelas mereka ni ngerti atau sulit akalnya menerima kebenaran? 

Khommar Rudin: ْ اللهم صل على محمد وال محمد وعجل فرجهم

Sinar Agama: Riani: Bid’ahnya di dalam persepsi mereka saja yang sudah kecanduan membid’ahkan orang lain.
Ammar Dalil Gisting: Mantap dan sangat memuaskan dalil-dalil dari ustadz..Betapa serius dan mengagumkan cara ustadz dalam memberikan hujahnya, sehingga bukan lagi hanya tertuju pada si penanya tapi malah sekaligus memberi angin segar pada lainnya. Bagi ana pribadi, tidak ada sesuatu yang lebih mantap dan meyakinkan hati, kecuali dengan adanya suatu keyakinan akan kemakshuman manusia makshum, dan ini merupakn nikmat teragung yang ana rasakan sepanjang hidup ini.. Afwan wa salam.