Kamis, 23 April 2020

'Amalan Ramadhan: Kelompok Ke empat (’amalan-’amalan) yang dilakukan pada siang harinya


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231318010246336 by Sinar Agama (Notes) on Saturday, August 6, 2011 at 4:00am


Kelompok Ke empat: Yang dilakukan di siang hari bulan suci Ramadhan:

(1). Berdoa setiap harinya dengan doa yang diriwayatkan oleh al-Syaikh dan al-Sayyid:

'Amalan Ramadhan: Kelompok Ke tiga (’amalan- ’amalan) yang dilakukan di waktu Sahar-menjelang adzan shubuh


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231317316913072 by Sinar Agama (Notes) on Saturday, August 6, 2011 at3:15am

Kelompok Ke tiga: Yang dilakukan di waktu sahar (sebelum adzan subuh).

(1). Makan sahur. Hendaknya jangan meninggalkan makan sahur walaupun hanya dengan sebiji kurma atau air putih. Paling baiknya sahur Sawiiq (dibuat dari tepung) dan kurma. Di dalam hadits dikatakan bahwa Allah dan para malaikat bershalawat untuk orag-orang yangmeminta ampun dan makan sahur di waktu sahar.

Rabu, 22 April 2020

'Amalan Ramadhan: Kelompok Ke dua (’amalan- 'amalan) yang dilakukan pada malam harinya


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231316323579838 by Sinar Agama (Notes) on Saturday, August 6, 2011 at 2:29am


Kelompok ke dua: Yang sunnah dikerjakan khusus di malam-malam bulan suci Ramadhan

(1). Berbuka. Disunnahkan makan buka setelah shalat kecuali kalau kondisinya sangat lemah atau ditunggu orang-orang.

(2). Berbuka dengan yang bersih dari haram dan syubhat (ragu-ragu antara halal dan haramnya) terutama kurma yang halal hingga bisa mendapatkan pahala shalatnya sebanyak empat ratus kali lipat. Baik juga kalau berbuka dengan yang mana saja dari kurma, kurma madhan (ruthab, kurma setengah matang), yang manis-manis (seperti halwa dan nabat/manisan), susu dan air panas (berbuka dengan yang manis ini -tidak hanya kurma- juga dilakukan imam makshum sebagaimana yang saya sendiri melihatnya, pent).

'Amalan-'amalan Ramadhan: Kelompok Pertama (’amalan-’amalan) yang dilakukan siang dan malam harinya


http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231316000246537 by Sinar Agama (Notes) on Saturday, August 6, 2011 at 1:06am


اللهم صل علي ممد وآله الطاﻫرین


‘Amalan-‘amalan Bulan Suci Ramadhan

(dari kitab Mafaatiihu al-Jinaan)

‘Amalan-‘amalan ini terdiri dari 4 kelompok: Yang dilakukan (bisa) pada waktu siang dan malam; Yang dilakukan pada malam hari; Yang dilakukan pada waktu sahar; Yang dilakukan pada waktu sian hari (Tentu saja tidak perlu dipaksakan dan tidak harus kontinyu kecuali yang memang disuruh demikian, pent)

Selasa, 21 April 2020

Taqiyah (seri 5)


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224763687568435 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:31


Indra Gunawan: Tentang ahlaq di atas fiqih. Mana yang harus di dahulukan ... Ketika kita mau shalat berjamaah di masjid sebaiknya shalat bertakiyah untuk menghindari pertanyaan atau cuek sesuai shalat syiah .. Ini contoh kecil saja.

Kebangkitan dan Perkembangan Ruh


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224762420901895 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:24


Andri Herdiyanto: Salam, Ustadz, saya ingin bertanya.

Saya pernah mendapatkan penjelasan bahwa alam nonmateri bermanifestasi dalam alam materi. Misalnya, orang yang jiwanya sedang sedih, akan memanifestasikan kesedihannya itu pada fisiknya yang nampak pada wajah dan sikap tubuhnya. Di sisi lain, kebiasaan yang dilakukan oleh fisik akan berdampak pada jiwa. Misalnya, seseorang yang tidak suka membaca buku, dengan membiasakan diri akan memunculkan rasa sukapada jiwa orang tersebut sehingga akan memudahkannya untuk membaca buku yang tebal-tebal sekalipun. Pertanyaan saya;

1. Benarkah tujuan dalam melatih/membiasakan fisik melakukan kebaikan itu agar kita dapat mencapai suatu keadaan jiwa tertentu sehinggapada akhirnya justru keadaan jiwa itulah yang memanifestasikan perbuatan baik pada fisik kita?

2. Apakah dalam melakukan gerak menyempurnanya, seorang manusia perlu kepada 'rasa suka' itu sebagai bahan bakar/penggerak/motivator ataukah tidak? Ataukah hanya diperlukan di awalnya saja? Ataukah tidak perlu sama sekali? (mengingat ustadz menjelaskan bahwa untuk mencapai alam yang lebih tinggi kita harus meninggalkan rasa suka bahkan terhadap surga sekalipun)

Terima kasih.

Tauhid (bgn 3) : Setiap Satu Sebab Melahirkan Satu Akibat


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224761994235271 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:23


Muna Zahro: Setiap satu sebab menghasilkan satu akibat, tapi pada realitasnya kok beragam ya? Jadi bingung sungguh? Gimana penyebab satu menghasilkan hal yang beragam.

Selasa, 14 April 2020

Ulasan Hadhrat Fathimah as


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224759580902179 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:11


“Apa kan terjadi pada pencium tanah Ahmad. S’lama hidup tak perlu lagi wewangian hebat. Sungguh t’lah dituang padaku mala petaka. Kalau dituang pada siang kan jadi gulita.” (Hdh. Fathimah as.).

Sedikitnya 2 duka: (1) Ia ditinggal ayah. (2) Ayah ditinggal umat hingga: (a) dihalangi tulis wasiat dan mereka katakan “Apa pentingnya dia (nabi Muhammad saww), dia itu mengigau ” (Bukhari: 4431, dan lain-lain; Muslim: 3089 dan lain-lain) dan tidak dikubur 3 hari (semua sejarah Sunni).

Maulid Nabi ‘ Bid’ah atau Ibadah?


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224761187568685 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:19


Maulid, bid’ah/ibadah? Kalau dikata sunnah/wajib, maka ia hukum baru dan bid’ah. Kalau dikata dianjurkan dan ibadah umum yang tidak diatur caranya, seperti kebaikan cari ilmu dangan cara SD, SMP, SMA, UNIV. kajian mingguan, bulletin, diskusi panel dan seterusnya, maka ia benar dan berpahala.

Shahih Muslim hadits ke: 4830, Nabi saww. bersabda: “Siapa yang mencipta hal baru yang baik, maka ia akan dapat pahalanya dan pahala orang-orang yang ikut tanpa menguranginya.

Minggu, 12 April 2020

Tanggungjawab Berwilayah (Imam)


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224760597568744 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:16


Indra Gunawan: Salam ustadz .. Mau tanya, kalau dari sisi keadilan ilahiah bilamana risalah imamah tidak sampai ke seseorang maka dia akan masuk dalam golongan "orang-orang yang ditangguhkan", nah bagaimana kira-kira posisi orang yang sudah disampaikan risalah imamah kepadanya namun dia tetap tidak mengikutinya ?

Makna Penciptaan Jin dan Manusia


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224760304235440 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:15


Herry Yuli Sunarno: Salam ustaz... langsung saja ya ustadz pertanyaan saya... tentang firman Allah swt : "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."(Qs. Adz Dzaariyaat : 56).. Mohon penjelasannya ya ustadz... syukron.

Semoga syafaat Muhammad dan keluarga sucinya senantiasa bersama antum dunia akhirat... ilahi amin. Allahumma shalli ala Muhammad wa aali Muhammad...

Jalan Lurus dalam Agama


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224759807568823 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:12


1. Qur'an itu menyuruh kita taat pada pemimpin dari kalangan manusia sejak Rasul saww masih ada. Lihat QS:4:59. Di ayat ini Allah wajibkan umat Islam untuk taat pada pemimpin dari manusia(minkum). Oleh karenanya imam ini sudah harus ada sejak jaman Nabi saww, karena kalau tidak ada, berarti Tuhan seperti suruh kita masuk surga tapi tidak ada surganya, atau suruh kita puasa di bulan Ramadhan tapi tidak ada bulannya.

2. Imam ini harus maksum, karena taat yang didankan pada Rasul saww dan imam pada ayat tersebut adalah taat yang mutlak, bukan bersyarat. Dan taat mutlak ini tidak bisa terjadi kecuali yang ditaati benar secara mutlak juga.

Lagi pula tidak masuk akal Allah suruh kita taat pada orang yang salah manusia ber-bondong-bondong maksiat padaNya.

Wahyu


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224714150906722 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 13:09


Wahyu adalah semacam bisikan Tuhan pada hambanya. Wahyu ini ada dua, ada yang sayaariat, ada yang ilmu biasa.

Wahyu yang untuk imam itu adalah wahyu ilmu yang, biasa dikenal di sunni dengan Ilham. QS: 16:68 Allah berwahyu pada Lebah. QS: 41:12 Allah berwahyu pada Langit.

QS:26:52 Allah berwahyu pada Ibu Musa as.

Makna Syafaat dan Bagaimana Mendapatkannya


Oleh ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224713860906751 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 13:08


Tony Kohar: Salam ustadz..,

1. Apa arti & makna Syafa'at itu.. ?

2. Usaha-usaha apa yang harus kita lakukan untuk bisa mendapatkan syafa'at kelak di hari akhir..?

3. Adakah syarat-syarat untuk bisa mendapatkan syafa'at..?

4. Siapa & apakah yang dapat memberikan syafa'at itu...?

5. Kalau yang bisa memberikan syafa'at itu beberapa hal (dugaan saya, A, B, C, dan D misalnya), mungkinkah seseorang mempunyai satu hal (hanya memiliki B misalnya) bisa mendapatkan syafa'at di hari akhir kelak...?

6. Sering saya dengar bahwa setiap orang yang melakukan kesalahan, berucap "yaa.. manusia tidak sempurna hanya Allah swt yangsempurna", apa maksud pernyataan itu dan bagaimana seharusnya..(kalau pernyataan itu salah) ?

7. Bolehkah mencari nafkah dengan cara berdakwah..?

8. Bagaimana hikmahnya tentang Waria atau perempuan kelaki-lakian, atau laki-laki ke perempuanan..?

9. Bagaimana hikmahnya kalau seorang yang seperti tersebut di atas (angka 8) menjadi seorang pendakwah..? af1..pertanyaannya saya borong.. mohon pencerahannya... syukron..

Mut’ah (bagian 8)


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224710724240398 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 12:58


Lilin Kecil: Salam ustad, mau tanya tentang nikah mut'ah. Bagaimana hukum minta izin orang tua, jika perempuan tersebut sudah kerja hampir sebulan & dia akan terima gaji tiap bulan. Tetapi dia masih tinggal di rumah ibunya dan pernah saya tanya ke dia kalo dia masih diberi uang sama ibunya (ayahnya sudah meninggal)? Maaf ustad dan mungkin dia masih diberi makan oleh ibunya karena dia belum gaji pertama karena belum cukup sebulan kerjanya. Saya tidak tahu kalau dia sudah terima gaji dan tiap bulannya akan terima apakah dia masih diberi makan atau tidak untuk kesehariannya oleh ibunya dan saya juga tidak tahu apakah dia masih diberi uang untuk biaya kesehariannya oleh ibunya.