Selasa, 14 April 2020

Ulasan Hadhrat Fathimah as


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224759580902179 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:11


“Apa kan terjadi pada pencium tanah Ahmad. S’lama hidup tak perlu lagi wewangian hebat. Sungguh t’lah dituang padaku mala petaka. Kalau dituang pada siang kan jadi gulita.” (Hdh. Fathimah as.).

Sedikitnya 2 duka: (1) Ia ditinggal ayah. (2) Ayah ditinggal umat hingga: (a) dihalangi tulis wasiat dan mereka katakan “Apa pentingnya dia (nabi Muhammad saww), dia itu mengigau ” (Bukhari: 4431, dan lain-lain; Muslim: 3089 dan lain-lain) dan tidak dikubur 3 hari (semua sejarah Sunni).

(1). Syair di atas diterjemahkan dari syair Hadhrat Fathimah as. dikala mengalami berbagai duka setelah kepergian Nabi saww.

(2). Bait pertama, adalah salah satu dari ribuan dalil tabarruk.Yakni bahwa orang yang mencium tanah kubur Nabi saww., maka tidak perlu lagi wewangian mahal. Asli dari syairnya adalah "tak perlu wewangian mahal", tetapi karena demi kesesuaian pengucapan dalam bahasa Indonesia, maka saya ganti dengan "hebat".

Pada jaman shahabat baik di jaman Nabi saww masih hidup atau setelah meninggal, biasa bertabarruk atau mencari berkah Tuhan dengan Nabi saww. atau bekas-bekasnya, yakni benda-benda yang telah beliau saww. sentuh. Seperti air wudhu untuk tabarruk dan kesembuhan penyakit. Begitu pula dengan mimbar Nabi, mangkok bekas Nabi saww, tanah kubur Hamzah ra, tanah kubur Nabi saww, bahkan dengan uang yang disentuh Nabi saww. seperti yang dilakukan oleh shahabat besar yang bernama Jabir bin Abdullah al-Anshari. Sebelum munculnya Ibnu Taimiyyah yang diteruskan setelah beberapa abad kemudian oleh pendiri Saudi Arabiah yakni Abdullah bin Abdulwahhab, semua muslimin sejak jaman Nabi saww di hadapan Nabi saww selalu bertabarruk dengan benda-benda yang diyakini mengandung berkah. Bahkan mereka membuat tasbih dari tanah kubur Hamzah az. Nah, bait pertama itu mengatakan, bahwa orang yangmencium tanah kubur Nabi saww. tidak perlu lagi pada wewangian apapun. Artinya berkah yang dikandung tanah kubur Nabi saww. tidak bisa dibanding dengan wewangian apapun karena berkah yang dikandungnya, yakni pahala, cinta, syafaat, surga, hidayah, iman, takwa danseterusnya.

(3). Dengan penjelasan ke 2 di atas, dapat dipahami bahwa keyakinan wahhabiah yang berwajah Muhammadiah dan Persis di Indonesia, adalahkebatilan yang nyata, karena telah membid'ahkan tabarruk dan bahkan mensyirikkan dan, bahkan ada yang mengkafirkan. Jadi, kita mestiberhati- hati dengan keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Nabi saww. yang diteruskan oleh para shahabat terutama Ahlulbait as.. Contoh dalilnya, adalah bait pertama sayyidah Fathimah as itu. Karena biasanya syair disusun sesuai dengan hal-hal yang baik (kalau dalamsyair anjuran) yang diterima oleh semua pihak secara akal dan agama. Tidak mungkin membuat syair dengan menyuruh orang kepada yangtidak mereka suka. Jadi, tabarruk adalah hal benar dan islami.

(4). Setelah kita tahu sedikit tentang bait pertama di atas, mari kita lihat bait ke duanya yang menceritakan tentang derita beliau as.:

(a). Ketika Nabi saww. sakit parah dan menjelang wafatnya, beliau meminta kertas dan pena, untuk menuliskan wasiat yang telah diucapkannya di Ghadir Khum tentang pengangkatan khalifahnya sesuai dengan petunjuk Allah swt, yaitu imam maksum pertama Ali as. Tetapi karena ada sekelompok yang memang mau mengkudeta imam Ali as maka mereka sangat peka dalam saat-saat terakhir Nabi saw. Karena itulah mereka mencegah orang-orang untuk menyediakan kertas dan pena untuk penulisan wasiat yang telah diucapkan di Ghadir Khum sepulang dari haji terakhir Nabi saww itu.

(b). Para shahabat besar itu (karena biasa dekat dengan Nabi saw, karena itu mereka di dekat Nabi saww di saat-saat terakhir itu), berusaha mencegah penulisan, karena lebih mudah dalam melakukan kudeta yang akan mereka lakukan yang telah mereka saling sepakati sebelumnya (di jaman Nabi saww.). Mereka menghitung bahwa kalau wasiatnya ditulis, maka kudeta mereka akan mengalami kegagalan. Jadi, mereka membuat keributan di depan Nabi saww yang terkulai lemas karena sakitnya itu. Bayangkan sampai-sampai Nabi saww. mengusir mereka karena penentangan dan kelancangan itu. Padahal tokoh-tokoh mereka itu sudah dikirim ke luar kota oleh Nabi saww. untuk menaklukkan suatu daerah yang dipimpin oleh Utsamah. Tetapi mereka memboitkot Utsamah di tengah jalan dan kembali ke Madinah karena takut akan adanya penulisan wasiat itu. Karena kalau wasiat itu hanya diucapkan (di Ghadir Khum), maka akan lebih mudah mengkudetanya ketimbang ditulis. Jadi, mereka kembali dan membuat kekacauan itu.

(c). Mereka bukan hanya ingin mempersiapkan kudeta kepada imam Ali as., tetapi sungguh- sungguh telah keterlaluan di dalam pengingkarannya kepada Nabi saww. itu. Sampai-sampai mereka mengatakan "Maa Sya'nuhu annahu layahjur", yakni "Apa hebatnya dia, diaitu sedang mengigau/meracau/ngelindur".

Coba kamu lihat kalimat pertamanya itu, "apa hebatnya dia". Bayangkan Rasul yang Rasul baik sehat atau sakit, bahkan matipun tetap Rasul sesuai dengan ayat-ayat Tuhan, maka apakah layak orang yang merasa memiliki iman dan dekat dengan Nabi saww mengatakan seperti itu? Mengatakan "Apa pentingnya dia?!!" Kita akan menjawab pada shahabat yang dikatakan besar itu "Beliau adalah Rasulullah, kecintaan Allah, yang tidak bicara melainkan wahyu dan bimbingan Allah. Beliau adalah kekasih Allah, yang memiliki paling tingginya maqam dan syafaatnya diterimaNya dan seterusnya".

(d). Coba kamu (panggilan akrabku) lihatlah potongan ke dua kalimat mereka itu "dia sudah mengigau/meracau/ngelindur". Apakah layakshahabat yang dikatakan besar dan selalu dekat dengan Nabi saww seperti Umar, mengatakan hal seperti itu? Allah yang mengatakan bahwa "laa yantiqu 'ani al-hawa in huwa wahyun yuuhaa", yakni "dia tidak bicara apapun kecuali wahyu Tuhan". Karena memang semua yang diucapkan Nabi saww dan dilakukannya atau diamnya terhadap pekerjaan orang tanda setuju, takrir), adalah wahyu Tuhan. Karena wahyu ada 3 macam: Pertama, yang makna dan susunannya dari Tuhan dan bagian kitab suci, dimana itulah Qur'an; Ke dua, ada yang maknanya dan kata-katanya dari Tuhan tetapi bukan kitab suci dimana itulah yang dikatakn Hadits Qudsi; Ke tiga, yang hanya maknanya dari Tuhan, tetapi susunan kata-katanya terserah kepada Nabi saww. apakah dalam bentuk kata-kata atau isyarat (seperti diam tanda setuju ketika melihat perbutan shahabat) atau dalam bentuk perbuatan. Oleh karena itulah dua dasar Islam adalah Qur'an dan Hadits. Sementara Hadits adalah "Kata-kata Nabi saww, atau perbuatannya atau taqrirnya/persetujuannya".

(e). Semua kejadian di atas, diriwayatkan dalam semua kitab hadits shahih seperti Bukhari dan Muslim dan seambrek yang lainnya. Dan di Bukhari dan Muslimpun bukan hanya satu riwayat, tetapi sampai 3 atau 4 riwayat. Begitu juga ditulis dalam semua kitab tarikh/sejarah. Tidak ada yang tidak tahu, kalau pelajar Islam, tentang istilah "Peristiwa hari Kamis" itu. Karena Ibnu Abbas dalam periwayatannya menjudulkannya dengan "peristiwa Hari Kamis". Jadi dari sisi keshahihan dan kemutawatiran peristiwa pahit itu tidak ada yang bisamengingkarinya.

(f). Karena peristiwa di atas tidak bisa diingkarinya, maka muslimin pembela shahabat, berusaha menutupinya, yakni tidak mengungkitnya. Misalnya dengan perkataan "Yang lalu biarlah berlalu, emangnya kamu lebih hebat dari shahabat?" atau dikatakan "Umat terhebat adalahdi jaman Nabi saww dan para shahabat". Padahal mereka seperti di atas itu, dan setelah itupun mereka saling bunuh dan bahkan seperti Khalid bin Walid telah berani membakar beberapa orang hidup-hidup di depan umum dimana waktu itu bertindak sebagai Panglima dari Khalifah Abu Bakar dan yang dibakar itu adalah penduduk Bani Tamim. Ada lagi yang dilakukan pembela shahabat itu, yaitu membuat mukjizat yang tidak perlu, yakni samanya tanggal Lahir dan Wafat Nabi saww. Karena itulah maka Haul Nabi saww. atau "Peringatan wafatnya" tidak pernah ada dan yang ada hanya peringatan Mauludnya, atau "Hari Kelahiran Nabi saww.". Mereka takut kalau hari wafatnya diperingati maka, riwayat-riwayat tadi akan menjadi teringat terus menerus dan akhirnya akan membuat simpatik para shahabat turun drastis. Kamu tahu, wafat Nabi saww itu pada bulan Shafar tanggal 28, bukan 12 Rabi'u al- Awwal dimana pada hari ini adalah hari kelahiran beliau saww.

(g). Rasulullah saww, setelah mengusir mereka yang menentang itu, disodori kertas dan pena, tetapi beliau saww. tidak mau menuliskan wasiatnya itu. Artinya, mencukupkan pada wasiat terucap yang berulang kali diucapkannya seperti di daerah yang bernama Ghadir Khum itu, yaitu di depan kira-kira 12.000 shahabat yang mengatakan "Siapa yang menganggap aku pemimpinnya, maka Ali juga pemimpinnya". Beliau mengucapkannya di atas mimbar tinggi yang dibuat dari pelana-pelana kuda yang disusun dan sambil mengangkat tangan imam Ali as. Dan sebelum mengatakannya juga telah mengetes "apakah kalian mendengarku semuanya?", merekapun menjawab "Benar, kami mendengar". Nah, Nabi saww melihat bahwa pengucapan itu sudah cukup, dan kalau ditulis setelah mereka katakan bahwa Nabi sawwmelindur dan meracau (astaghfirullah dan aku tidak bertanggung jawab atas perbuatan mereka itu), dan isinya sama dengan yang di Ghadir Khum itu, maka akan membuat yang di Ghadir Khum melemah di hati-hati orang lemah iman. Karena yang diucapkan di Ghadir Khum sama dengan sewaktu meracau dan mengigau. Jadi, Nabi saww yang tahu niat mereka, maka tidak menuliskannya dan mencukupkannya pada wasiat yang diaklamasikan di depan umum itu dan dimana setelah itupun dilakukan baiat satu-satu persatu di terik matahari itu kepada imam Ali as.

(i) Yang membuat Hadhrat Fatimah as sangat menderita, bukan kurang ajarnya orang pada Nabi saww. dan kudeta mereka pada imam Ali as, tetapi pada penyelewengan Islam yang sudah dimulai. Artinya, dengan menentang Rasul saww di hari Kamis itu, maka... penyesatan Islam sudah dimulai. Dan setelah diteruskan dengan kudeta kepada imam Ali as penyelewengan dan penyesatan semakin parah dan tidak bisa dikendalikan. Kamu tahu, ketika orang meninggalkan Nabi saww dan imam Ali as, berarti sudah keluar dari Islam yang lurus atau shiratulmustaqim. Karena Nabi saww dan imam Ali as begitu pula imam-imam 12, semua mereka adalah maksum. Yakni ilmu mereka tentang Islam LENGKAP dan BENAR seratus persen. Inilah yang membuat beliau as lebih sedih, karena Islam yang akan ditransfer nantinya,adalah Islam yang dijamin tidak murni lagi. Karena itulah imam Husain as perlu mengorbankan diri dan keluarganya demi membendung efek buruk yang sangat besar ini. Nah, duka paling besar adalah menyimpangnya orang dari Islam yang benar dan akan tertransferkannya Islam yang tidak lurus itu. Padalah setelah Nabi saww. tidak ada lagi nabi utusan.

(j). Setelah mereka diusir Nabi saww. maka mereka dengan membuat kehebohan di halaman rumah Nabi saww, menunggu wafatnya beliau saww. Benar saja, ketika beliau saww wafat, mereka langsung meninggalkan Nabi saww. dan berkumpul di Balairung terbesar kota Madinah yang bernama Balairung Saqifah Bani Sa'adah. Mereka rapat akbar disana berebut kepenggantian kepemimpinan setelah Nabisaww. Saya tidak akan mengatakan bahwa mereka tidak mengimani Nabi saww sekalipun melihat Nabi saww. bagai raja atau presiden karena mereka telah merembuk kepenggantiannya. Artinya saya tidak akan mengatakan bahwa mereka melihat nabi itu seperti layaknya seorang presiden yang pemimpinnya dipilih oleh meraka sendiri, yang tidak dibimbing Tuhan dan lengah terhadap kepenunjukannya dimana berarti Tuhan juga lengah dalam hal ini. Tidak. Saya tidak akan berkata begitu, sekalipun perbuatan mereka seperti itu. Sebab kalau mereka meyakini bahwa Nabi saww itu adalah Nabi saww dan utusan Tuhan, kalaulah mereka tidak yakin kepada yang diucapkan Nabi saww di Ghadir Khum itu, setidaknya, bertanya kepada Nabi saww, misalnya "Apa petunjuk Tuhan terhadap kepemimpinan setelahmu yaa Rasulullah?", atau paling tidak kalaulah mau kurang ajar, mengatakan "Ya Rasulullah apa yang kamu ucapakan di Ghadir Khum itu adalah sesuai dengan wahyu Tuhan?". Atau dengan kata-kata lainnya yang senada. Tetapi mereka sama sekali tidak melakukan hal itu. Tetapi malah mencegah penulisan, karena mereka sudah tahu siapa yang akan ditunjuk, dan yang ke dua, begitu melihat situasi sudah aman, yakni aman dari penulisan wasiat, dan Nabi -pun telah wafat, maka mereka langsung saja meninggalkan rumah Nabi saww dan bertemu di Balairung Saqifah bani Sa'adah itu. Kamu tahu, pertemuan itu diiringi dengan tonjok menonjok, huru hara. Dan setelah itu dengan baiatyang dipaksakan kepada Abu Bakar karena paling tua (ayah Abu Bakar setelah itu menertawakannya dan mengatakan kalau kamu dipilihkarena paling tua, maka aku lebih tua darimu), maka Madinah bergejolak secara batin. Banyak yang kontra kepada pembaiatan Abu Bakar itu. Akhirnya, dengan tetap tidak mendatangi rumah Rasul dan tidak perduli pada jenazah suci Rasul saww. mereka terus berkeliling darirumah ke rumah untuk mengintimidasi para pembesar shahabat yang masih belum baiat. Sampai akhirnya, setelah 3 hari, dan setelah mereka merasa aman dari kedudukannya, maka barulah mereka mendatangi rumah Rasul saww. dan menyolatinya dan menguburkannya. Apakah ini bukan petaka dan tidak layak diungkit? Apakah Haul para Habib dan Para pahlawan layak diadakan, tetapi Haul Nabi saww tidaklayak?

(k). Sampai disini sebenarnya sudah cukup mengurai sedikit dari derita Sayyidah Fathimah as. tetapi saya akan coba urai sedikit lagi. Setelah Rasul saww dikhianati dan dihina seperti itu, mereka tidak mencukupkan hanya sampai disitu daja. Tetapi melakukan pengamanan dari kerajaan mereka. Langkah pertama adalah merampas kekayaan Ahlulbait as yang sangat strategis yaitu kebun kurma yang luas yang bernama Fadak. Dengan demikian Dana revolusi Ahlulbait as sudah dikendalikan. Kalau mereka menyebar hadits palsu tentang kepemimpinan setelah Rasul saww dengan mengatakan "Kenabian dan Kekhalifahan tidak mungkin dalam satu atap", di dalam hal dana ini mereka juga telah membuat hadits palsu "Para nabi tidak mewarisi, apapun yang ditinggalkannya adalah shadaqah". Mereka lupa bahwaAllah mengatakan bahwa "Dan Sulaiman mewarisi Daud" (QS: 27: 16). Bayangkan saja, hadits buatan mereka itu sampai sekarang dianggap suci melebihi Qur'an sendiri. Inilah yang sangat melukai Hadhrat Fathimah as. karena Isalm sudah dijauhkan dari muslim yang akan mewarisinya. Tentu saja derita lainnya juga derita sebagaimana maklum.

(L). Semua data tentang perampasan Fadak dan semuanya itu ditulis dalam semua kitab-kitab hadits termasuk Bukhari dan Muslim. Sebelum ini al-fakir yang sebenar-benarnya fakir ini telah menuliskan sebelumnya, entah dimana sudah lupa, tentang semua hadits-haditsitu. Dan apakah cukup sampai disitu? Tidak, tapi mereka memaksa imam Ali as untuk berbaiat. Mereka mengepung dan menyerang rumah imam Ali as. Abu Bakar mengutus panglima terdekatnya bernama Umar yang memimpin beberapa tentaranya mengepung dan membakar rumah Hadhrat Fathimah as. Hingga menyebabkan sayyidah Fathimah as terpental tertabrak pintu yang ditendang dari luar hingga tulangrusuknya patah dan kandungannya gugur (Ya sayyidati kuharap janganlah Engkau hardik kami para syi'ah Indonesia yang mungkin karena belum berakhlak baik, syafaati kami hingga jadi syi'ah yang lebih hebat dari para penghindar banjir walau dalam lahiriahnya). Tangannyayang berusaha menahan diseretnya imam Ali as ditebas dengan sarung pedang hingga bengkak. Oh.....ya Zahra'. inikah yang layak Engkauterima?.

Namun jelas yang lebih menyakitkan adalah pewarisan yang menyimpang itu, karena bukan hanya musuh-musuh Ahlulbait as yang akanmenjauhi mereka, tetapi anak cucu siti Fathimah as sendiripun akan menjauhi nenek agungnya dan membela penyerbunya.

(m). Imam Ali as, yang terpaksa diam dianiaya karena telah diwasiati Nabi saww.karena demi Islam lahiriah, yang terancam dari dalam karena baru dibentuknya Islam dan terancam dari luar, seperti Roma dan Parsi yang siap menyerang dengan melemahnya islam denganadanya perang saudara, hingga Nabi saww mewasiatkan kalau tidak ada 40 orang yang membantunya maka tidak boleh melawan, maka bagai binatang imam Ali as diikat dan diseret ke masjid untuk berbaiat pada Abu Bakar dan kalau tidak maka akan dibunuh, hingga dengan terpaksa dan sesuai perintah Nabi saww dan Qur'an untuk melakukan taqiah maka dengan tangan mengenggam meletakkan tangannya di tangan Abu Bakar (baiat yang benar adalah dengan tangan terbuka).

(n) Tentang penyerangan itu bisa dilihat di kitab al-Imamah wa al-Siasah; Kanzu al-'Ummal : 3: 139; al-Balaadzuri :1: 287; dan lain-lainnya. Dan Abu Bakar hanya bisa menangis menjelang ajal dan berkata "Tidak kudukai dunia kecuali tiga hal, sungguh aku mendamba tidak melakukannya aku mendamba tidak pernah menyerang rumah Fathimah walau mereka menutupnya demi perlawanan" (Tarikh Thabari : 4: 52; Mizanu al-I'tidal: 2: 215; al-Imamah wa al-Siasah: 1: 18; dan lain-lain).

Kalau tentang perampasan Fadak itu tidak perlu disebut di sini referensinya, karena Hadits yang mengatakan Nabi tidak mewarisi terlalu terang ketimbang matahari karena semua muslim pasti pernah mendengarnya. Tetapi marahnya siti Fathimah pada mereka (Abu Bakar, Umar dan kelompoknya) perlu disebut beberapa contohnya. (a) Marah siti Fathimah as adalah marah Rasul saww dan Allah swt : Mustadrak 'Ala Shahihaian: 3: 154; Usdu al-Ghabah:5: 522; al-Ishabah : 8: 159; Tahdzibu al-Tahdzib: 12: 411; Kanzu al-'Ummal: 7: 111; Shahih Bukhari: 2: 308 atau 4: 219; Shaih Muslim: 4: 1902Turmudzi: 5: 698; Ahmad bin Hambal: 4: 323: dan lain- lain yang tidak bisa dihitung.

Sedang hadits tentang murka siti Fathimah as pada meraka yang menyukerinya (putus hubungan) dan memutus hubungan sampai wafat dan akan mengadukan mereka kepada Nabi saww nanti di akhirat bisa dilihat di: Bukhari: 2: 186, 3: 55; Musnad Ahmad: 1: 6-9; Sunan Baihaqi: 6: 300-301; Shahih turmudzi: 1: bab Maa Jaa-a Fi Tarakati Rasulillah; dan lain-lainnya. Sumber-sumber kemurkaan ini juga sumber tentang perampasan Fadak itu, jadi sudah lengkap.

SEMOGA SEDIKIT KETERANGAN INI DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN DAN KEYAKINAN KEPADA KAMU (panggilan akrabku) TANTANG SYAIR HADHRAT FATHIMAH as DAN SEDIKIT PENJELASAN DI STATUS DI ATAS ITU. Semoga bermanfaat buatku di dunia-akhirat, juga bagi yang lain. Salam duka dariku untukmu dan semua teman di fbdan terkhusus pada imam Mahdi as atas syahidnya Rasulullah saww dan juga imam Hasan bin Ali as. Ya Mahdi adrikna jami'an, Ya Mahdi lihatlahkami semua, bantulah kami semua menjadi orang baik dan takwa serta menjauhi hura-hura, baik hura- hura keagamaan apalagi dunia.

Wassalam.


Chi Sakuradandelion, Muhammad Wahid, Eman Sulaeman dan 21 lainnya menyukai ini.


Dadan Gochir: Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad wa ajjil farajahum.

Muhammad Wahid: Duka nestapaku yang dalam, takkan pernah berakhir .. Ya Rasulullah ;'(.. Ya sayyidati .. ;'( Yaa,.. Zahra'.. Ya Amirul Mukminin.. ;'( ... ;'( Ya Mahdi adrikni,. ;'( ;'( .. الله مصل علا محمد واعلي محمد shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad wa ajjil farajahum ;'( ... ;'( .. .. ;'( .. ;'( .. ;'(

Jaka Perjaka: Allahumma sholli alaa Muhammad wa aali Muhammad.

Reyza Pahlevi: Yaaa Allohh .. Yaaa Rasuulullooh .. Wahaaii Hadhrat FAATIMAH AZZAHRAA as

Mario Aza: Ehmzzz... Salam Kenal Semua, HIDUPLAH DI DUNIA SEPERTI MUSAFIR. Menurut MARIO dari KHULAFAUR RASYIDIN ga Ada Yang SALAH...Bahkan sepertiga DUNIA di KUASAI... masa KEEMASAN ISLAM...ehmzzz MARIO MENGIKUTI tindak Tanduk PENGIKUT SYIAH di TIMUR TENGAH...terutama SURIAH...? NABI MUHAMMAD SAW tidak Suka DENGAN YANG BERLEBIH LEBIHAN TERUTAMA PENGKULTUSAN SESEORANG. Seperti NASRANI MENUHANKAN PENYALIBANNYA...

Mefta Al Qardhawi: bagaimana hukum, berdoa di kuburan imam Husein as? 

24 Juni 2013 pukul 8:33 · Suka



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar