Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Anak. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Juni 2021

Sistem Dan Materi Pembelajaran Kepada Anak- Anak di Negeri Iran


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/326173997427403/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 4 Februari 2012 pukul 23:24


Ari Yani: Asslamu’alaikum. Ustadz kalau di Iran sistem dan materi pembelajaran yang diberikan kepada anak-anak seperti apa ya. Terima kasih. Wassalam.

Senin, 04 Mei 2020

Dasar-dasar Pendidikan Anak Kecil


seri tanya-jawab: Erna Maruf-Denmark dan Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231331383578332 by Sinar Agama (Notes) on Tuesday, August 9, 2011 at 6:10am

Erna Maruf: Salam. Ustadz dasar-dasar pengenalan AB apa saja yang penting untuk dikenalkan dan diajarkan kpd anak-anak usia 10 dan 12thn? Karena kami jauh dari Indonesia, apakah ustadz tahu situs website yang menyediakan informasi itu? Syukran.

Rabu, 15 Januari 2020

Tanggungjawab Pendidikan Anak


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068?view=doc&id=218946744816796 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 16 Juli 2011 pukul 13:52


Zainab Naynawaa: Salam ... semoga ustad dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan jasmani dan rohani, afwan saya minta penjelasan dari antum, batasan kedua orang tua mendidik anak anaknya sampai usia berapa...?? Dan pada saat di akhirat siapakah yang dipertanggungjawabkan dalam hal pendidikan anak-anaknya..??? Apakah seorang ibu lebih besar pengaruhnya dibandingkan seorang ayah...?? Jika ada pendapat dari ayahdan ibunya dalam hal mendidik anak anaknya harus lebih mengutamakan pendapat dari ibunya apakah hal ini dibenarkan dan apa dalilnya ...????

Minggu, 14 Oktober 2018

Pendidikan Anak



Seri tanya jawab Sang Pecinta dengan Sinar Agama 
by Sinar Agama (Notes) on Thursday, April 26, 2012 at 4:02 pm


Sang Pecinta: Salam, saya banyak melihat fenomena yang terjadi dalam keluarga muslim yang bisa dikatakan tidak bagus, sering kali orang tua merasa digurui ketika si anak memberikan masukan yang positif, orang tua merasa lebih tahu tentang segala sesuatunya ketika orang tua sering memarahi anaknya yang masih kecil, walaupun kesalahan anak itu kecil seperti memecahkan gelas, sehingga karena sering dimarahi anak itu tumbuh dengan emosi yang tidak stabil, dan ketika anak sulungnya memberi masukan, orang tua itu tidak terima. Ketika orang tua berbohong di depan anak-anaknya dan sang anak memberitahu dan beliaupun tidak terima. Terus saya melihat banyak orang tua sering memaksakan pendapatnya tanpa melibatkan diskusi dengan sang anak, akibatya sang anak merasa tertekan emosinya dan tetap melakukannnya dengan hasil yang kurang baik. 

Bagaimana tanggapan ustadz tentang hal ini? Apakah sang anak berdosa ketika orang tua tidak menerima masukan anak? Saya merindukan keluarga muslimin yang demokratis dimana anggota keluarga mengemukakan pendapat dengan santun, orang tua mendidik anaknya dari detik pertama anaknya lahir sesuai dengan tuntunan Rosul dan AB, bukankah kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas keluarga ya ustadz ? Imam Khomeini berkata Ibu merupakan madrasah bagi anak-anaknya. *sharing saya ini tidak mengurangi rasa hormat saya kepada para orang tua yang telah membesarkan putra-putrinya dengan kasih sayang yang tak akan tergantikan. 

Sang Pecinta: Beberapa tahun lalu saya melerai seorang bapak yang akan menampar dan memukuli anak gadisnya, alasan sederhananya sang anak belum sempat mengunjungi bapaknya karena tugas deadline dari kampus, sang bapak tanpa memberikan kesempatan kepada si anak untuk berbicara langsung emosional..saat ini hubungan anak & bapak itu tidak dekat, seperlunya saja.. 

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya atau sharingnya: 

(1). Sejauh yang saya tahu dan bisa ditulis secara global, adalah bahwa orang tua sudah semestinya mendidik anaknya dengan ajaran Islam

(2). Islam menganjurkan dari nol tahun sampai tujuh tahun, anaknya dibiarkan bagai raja yang bebas. Dan hanya mengawasinya supaya tidak celaka atau terluka. Tapi kalaulah main pisaupun, tidak boleh serta mengambilnya dengan kasar, kecuali kepepet dan dalam keadaan bahaya. Jadi, mengambilnya dengan lembut dan dengan memberi pengertian sesuai kondisinya. Misalnya, mencoba menusukkan sedikit dari ujung pisau itu supaya dia merasakannya. Tapi kalau tidak mau, maka jangan dipaksakan. 

(3). Dari umur 7 tahun sampai 14 tahun, dianjurkan untuk mendidik anaknya dengan ketat hingga menjadi hamba Tuhan yang taat. Istilahnya dididik menjadi budak Tuhan. Tentu dengan membarenginya dengan pengertian-pengertian yang bisa ditangkapnya. 
Dari umur 14 tahun sampai 21 tahun, diajak bermusyawarah dalam memecahkan masalah- masalah keluarga atau dalam mengatur keluarga secara bersama-sama. Akan tetapi, kepe- mimpinan tetap di tangan ayah. Jadi, kalau ada perbedaan pendapat, maka semua harus mengikuti keputusan ayah. 

Wassalam.


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ