Tampilkan postingan dengan label Ghadir Khum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ghadir Khum. Tampilkan semua postingan

Selasa, 10 Desember 2019

Menjamu Tamu Muda dan Tugas Ibu Rumah Tangga


Seri tanya jawab Syuber Marantika dengan Sinar Agama October 25, 2013 at 3:54 pm


Syuber Marantika mengirim ke Sinar Agama: (12-4-2013) Salam. Maaf kang mas jika sudah ditanyakan.

1. Pernahkah ditemukan alat yang dapat mendengar suara sayyidul wujud saw? (mungkin juga pas pengangkatan imam Ali di ghadir khum)

2. Jika tamu membawa anak, apakah anak kami juga yang menuangkan minuman ke gelas anak tersebut? (teringat sabda washi nabi berkaitan dengan tamu dan anak.) #lupa bunyinya kang#

3. (titipan dari seorang akhwat) sebagai ibu rumah tangga, apa aktivitas wanita mukmin zaman nabi ketika pekerjaan rumah mereka selesai? (berharap bisa diteladani agar tidak suka GOSIP, sinetronan) Bisa dicantumkan haditsnya?. Terima kasih kang mas.

Okki Deh, Maymuna Zahra dan 2 orang lainnya menyukai ini.

Hidayatul Ilahi: Salam,,,,nyimak.

Sinar Agama: Salam dan terima kasih pertanyaannya:

1- Kalau tidak salah, hal yang antum katakan itu, sudah saya dengar sejak ana masih duduk di bangku smp. Karena itu, tidak usah dipikirkan walau alasannya terlihat seperti masuk akal. Tapi hanya terlihat. Yaitu bahwa gelombang suara itu tidak semuanya hilang begitu saja, tapi terkumpul secara berlapis di udara. Nah, gelombang yang bertumpuk itu, sama seperti data yang ada di kaset, hard....dan seterusnya. Nah, mencari jaman yang sesuai dengan masa Nabi saww atau siapa saja, dan memasukkan gelombang itu dalam program suara, membuat kita dapat mendengarkan lagi suara-suara tertimbun itu.

By the way, kita tidak boleh larut dalam masalah-masalah yang belum jelas dan cukup dengan menunggu realisasinya. Sambil waspada terhadap segala argumentasinya yang terbuka agar kita juga tidak mudah dipermainkan oleh para zionist dan barat, hingga nanti mereka keluar dengan sejuta rekaman nabi-nabi as dan malaikat-malaikat as atau, mungkin Tuhan itu sendiri.

2- Saya pikir tidak ada kewajiban atau bahkan anjuran untuk itu. Kalau antum punya, maka bisa dishare ke kita supaya kita juga bisa mengambil manfaatnya.

3- Tidak ada yang lebih afdhal dari menambah pengetahuan agama terutama fikih. Jadi, baca fikih terus menerus dari awal sampai bab akhir dan diulang lagi sampai setengah hafal atau hafal setidaknya dalam keseharian yang menyangkut taqlid, thaharah, shalat, puasa, rumah tangga, tetangga, budaya, sosial, ekonomi dan politik. Percayalah, bahwa fikih itu adalah hakikat agama dan hiriz keselamatan dunia-akhirat. Karena akidah, rata-rata kita sudah ok. Tapi bagus juga di sela-sela fokus pada fikih tersebut, juga menambah makrifat akidahnya. Tapi tekanannya pada fikihnya. Karena akidah, di samping sudah ok dari sisi lahiriah dan dasar-dasarnya, juga, karena penambahan makrifatnya, tidak bisa dihentikan walau dengan umur kita. Artinya, sangat luas dan sangat luas.

Wassalam.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ