Tampilkan postingan dengan label Sambel Kemiri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sambel Kemiri. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Desember 2019

Dari Mendoakan Orang Tua Sampai ke Sambel Kemiri


Seri tanya jawab Fatimah Zahra dengan Sinar Agama October 25, 2013 at 2:22 pm


Fatimah Zahra mengirim ke Sinar Agama: 8 April 2013, Salam. Bagaimana efek spiritual kepada orang tua yang dikirimkan shalawat sebanyak-banyaknya. Dimana orang tua itu dalam kondisi sakit dan Sunni pula. Dan apa bila orang tua meninggal dunia, apakah dido’akan dan dikirim shalawat akan meringankan dosa-dosa mereka? Amalan apa yang harus dilakukan seorang anak, agar orang tuanya terbebas dari dosa-dosa?

Sinar Agama: Salam dan terima kasih pertanyaannya:

Sunni itu, sudah berkali-kali saya katakan, bahwa sangat-sangat tidak ada masalah. Bahkan kafir sekalipun. Yang menjadi masalah itu, kalau sudah sampai kepadanya kebenaran Islam dan Ahlulbait secara profesional dan tanpa cacat baik ilmiah atau aplikatif, yang juga dipahami dengan benar dan profesional dimana dengan itu sudah mengerti bahwa agama selain islamnya itu atau madzhab selain Ahlulbaitnya itu, adalah agama atau madzhab yang salah dan sudah mengerti bahwa Islam atau madzhab Ahlulbait itu yang benar, tapi ia tidak mengikuti Islam atau Ahlulbait, maka sejak inilah dia memiliki masalah dengan Tuhan.

Tapi bagi yang belum jelas karena tidak sampainya kejelasan profesional itu kepadanya dan iapun bukan karena malas, tapi mungkin karena memang tidak mendengar tentang Islam atau Ahlulbait, atau mendengar juga, tapi ia merasa dengan ikhlash bahwa tidak memiliki sedikitpun keraguan dalam agama atau madzhabnya hingga iapun merasa yakin dan ikhlash bahwa tidak wajib mencari tahu tentangnya, atau mendengar penjelasannya tidak dengan ikhlash pula ia berfikir bahwa agamanya atau madzhabnya masih dipahami lebih benar...dan semacamnya dimana hanya Tuhan yang tahu alasan atau udzur yang hakiki yang mana, maka sangat mungkin dia ini masih diterima Allah. Memang, keadaan udzur yang hakiki hanya Tuhan yang tahu, mana yang beralas-alasan dan mana yang udzur hakiki.

Akan tetapi, kita sebagai muslim Ahlulbait as, tidak boleh langsung menerakakan orang lain karena agama atau madzhabnya. Kita boleh menyatakan salah, tapi harus dengan argumentasi yang kokoh dan santun serta lembut dan tidak memaksa dan tetap menjaga hubungan persaudaraan seagama atau semanusia.

By the way, mendo’akan orang tua dalam segala kondisi di atas itu, sangat-sangat dianjurkan oleh Islam Ahlubait dan in'syaa Allah tetap sangat mungkin sampai kepadanya dan dapat meringankannya atau bahkan meninggikan derajatnya (yakni kalau dalam madzhab Sunninya yang ma’dzur-diterima udzurnya oleh Tuhan seperti kemungkinan-kemungkinan di atas itu- itu ia termasuk orang yang memang taqwa dan menjaga agamanya.

Semua perbuatan baik dapat dilakukan, seperti mendoakannya, melakukan kebaikan dan pahalanya dihadiahkan padanya (seperti sedekah, shalat-shalat sunnah, umrah, ziarah, bacaan Qur'an, wakaf, bahkan sekalipun hanya berupa senyum sunnah kepada sesama jenis, dan seterusnya).

Fatimah Zahra :Makasih ustadz, ringan bebanku sekarang. Minta do’a antum ustadz, bapak saya kena struck ringan sekarang.

Piliang Dtk Panjang: Fatimah Zahra@ struck ringan bisa ditolong dengan pijit saja ada tempatnya, pembayaran seridhonya in'syaa Alloh banyak yang berhasil.

Fatimah Zahra: Piliang, iya kah? Makasih banyak info nya akhi.. Alhamdulillah..

Sinar Agama: Fatimah, ikut mendoakan in'syaa Allah. Oh iya, kalau struknya itu disebabkan tekanan darah tinggi, maka kalau makan, beli lalapan rebusan timun. Tapi tidak boleh banyak- banyak. Misalnya sehari dua biji atau dua biji pertiap makan. Tempo hari, ada nenek teman di Sulawesi yang sudah tidak bisa jalan bahkan karena darah tingginya itu (struk), lalu dengan makan timun rebus tersebut, maka sekarang sudah pulihkembali. Kalau kebanyakan bisa droup. Karena itu satu buah permakan atau dua, sudah cukup. Enak lo biar untuk orang sehat, apalagi sambelnya sambel kemiri (untuk kesehatan otak), lalu lauknya ikan mujaer, emas atau gurame yang digoreng. he he ... betul-betul, semoga cepat sembuh dengan keberkahan dan kesyukuran, amin.

Piliang Dtk Panjang: Eh aku jadi lapar, pak ustadz boleh juga tuh resepnya.

Sinar Agama: Piliang: Cukup sediakan nasi panas. Lalu sediakan pula rebusan timun itu. Ketika merebus bisa juga badan timunnya ditoreh pakai pisau. Lalu sediakan pula sekitar 5 kemiri yang digoreng bersama cabe pedas (secukupnya) dan satu buah tomat sebesar telur ayam. Setelah digoreng, lalu ketiga unsur itu diulek dengan disertai garam secukupnya. Jadilah ia sambel kemirinya. Sediakan juga ikan emas atau gurame atau mujair yang juga digoreng. Sudah deh, selamat makan sehat in'syaa Allah. Di sambalnya itu bisa dikasih sedikit kemangi yang bisa juga diulek-ulek tapi tidak sampai hancur. Oh iya, untuk sayurnya, selain timun rebus itu, juga bisa diganti dengan terung bakar (tapi ini bukan obat darah tinggi).Untuk rebusan timun itu, kalau kita tidak sakit, bisa makan lebih dari dua buah seperti yang ditulis di atas itu. Dan timun tersebut, membuat tidak keselekan dengan makan keringan ini. Karena ia mengandung air. Walhasil, enak deh in'syaa Allah. Semoga berkah dan disyukuri. amin.

Silver’dj Bama: Hmm.

Piliang Dtk Panjang: MasyaAlloh,,, ustadz. Bukan masalah agama saja yang dikupas, yang di dapur juga ustadz ahlinya. Syukron ustadz, saya akan coba tentang timun rebus dan sambel kemiri itu, suer, sambel kemiri saya baru dengar dari ustadz. Pasti saya akan coba membuatnya. He he Salam dan sholawat.

Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ali Muhammad wa ajjil faroja aali Muhammad.

Fatimah zahra@ pijit yang saya katakan adanya di cipanas, tepatnya taman bunga, dengan bapak haji Ning, no hpnya nanti saya inbox.

Fatimah Zahra: Tenyata manfaat kemiri bagus juga yah ustadz. Alhamdulillah, kemiri itu bumbu idola saya. Selain bikin gurih juga bikin kental masakan. Alternatif untuk yang tidak suka MSG. Syukran ustadz.

Sinar Agama: Piliang: Hati-hati goreng kemirinya. Apinya jangan terlalu besar, karena ia cepat sekali gosong/hangus. Dan, sudah tentu jangan sambil facebookkan, karena benar-benar bisa gosong. Selamat mencoba semoga berkah dan tersyukuri.

Sinar Agama: Fatimah: Kemiri itu memang untuk otak dan ini ada dalam hadits tapi makruh kalau dimakan sendirian. Kemiri ini juga bisa dijadikangantinya micin yang kurang sehat itu. Baik untuk masak nasi goreng dan semacamnya.

Sang Pencinta: Ustadz sa: saya belum nyobain resep kemirinya nih ustadz, kayaknya kudu cari istri dulu, hehe. By the way Fatimah: semoga ayah lekas sehat seperti sedia kala, in'syaa Allah struk ringan cepat recovery-nya.

Sinar Agama: Pencinta: Kan bisa dipesan ke pembantu rumah atau kalau tidak ada, kan bisa pesan ke ibu he he...

Sang Pencinta: Iya sih ustadz, tapi saya ga biasa rikues-rikues gitu. Apa yang ada aja dimakan. Nanti deh saya bikin sendiri. By the way tiap hari makannya ustadz ?

Sinar Agama: Hati-hati kalau tidak biasa masak. Walaupun hanya goreng tomat itu tidak mudah. Karena kalau tidak dilobangi, maka bisa meletupdan bagian isinya bisa muncrat ke wajah atau ke mata. Dan kalau dilubangi terlalu besar, maka air di dalam tomatnya bisa keluar. Saya tidak ingin antum punya masalah gara-gara hanya ingin coba sambel kemiri, he he ..

Sang Pencinta: Saya dulu pernah punya warung kaki lima, ya minimal bikin sambel semoga bisa deh. hehe.

Sinar Agama: Ya..kalau begitu pintar atuh masaknya? he he ...

Zainab Naynawaa: Ustadz SA@ ko dengan resep sambel kemiri jadi ingat seseorang beliau juga jago buat sambel kemiri kalo tidak salah saya makan di rumah beliau sekitar tahun 15 tahun yang lalu, cuman waktu itu ga pake ikan mujaer hanya tempe dan lalapan, saja tapi sekalipun menunya sederhana wewnak dan nikmat itu disebabkan yang masak ahli dalam berfilsafat jadi rasanya penuh dengan argumen dan dalil dalil...semoga hal ini bisa mengingatkan beliau..semoga beliau selalu diberkahi...illahi amin.

Wassalam.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ