Tampilkan postingan dengan label FB di Iran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FB di Iran. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 November 2019

Fb dan Parabola di Iran


by Sinar Agama (Notes) on Monday, May 20, 2013 at 3:32am
seri tanya jawab Irsavone Sabit dengan Sinar Agama 


Irsavone Sabit: (13-3-2013) Salam Ustadz, hanya ingin tahu saja, apa motivasi Iran memblokir fb, google dan media global lainnya bahkan melarang penggunaan 3G? 

Menurut hemat saya, kalau ditakuti provokasi dari media tersebut, saya kira masyarakat Iran adalah masyarakat yang sudah tercerahkan dan tidak akan mudah terpengaruh dengan berita-berita luar yang sifatnya profokatif, apalagi kehidupan masyarakat Iran sudah mapan, ditambah lagi Iran mempunyai tokoh besar sekaliber Ayatullah Sayyed Ali Khamenei hf yang merupakan pemimpin tertinggi Iran, sang inspirator mereka, jangankan masyarakat Iran , masyrakat di luar Iran pun yang bermarja pada beliau hf saya kira juga tidak akan mudah diprofokasi oleh media barat — bersama Sinar Agama.  

Corgas Niesta: lebih pada alasan politis aja bang..bukan pada alasan profokatif...tapi lebih pada menghindari terlalu banyaknya informasi tentang Iran yang jadi konsumsi publik dunia.  

Irsavone Sabit: CN, mungkin juga bro.  

Faisol Farid: Tapi kok temen-temen kita di Iran masih bisa berfesbuk ria. Update-update Statusnya masih bisa kita lihat.  

Irsavone Sabit: FF, ini menurut info TV, apa info itu palsu ya?  

Faisol Farid: @Irasavone, iya tadi pagi juga ane liat d running text TV One, ”Pertama Mengaburkan”.  

Rudianto Rosneng: Ismail amin masih buat status..... 

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:  Hal ini sudah dibahas di catatan yang membahas fikih Fb. Silahkan rujuk ke sana. 

Ringkasnya, sangat tidak masuk akal kalau ada negara Islam mengijinkan import majalah misalnya, yang semua halamannya membahas Qur'an, tapi satu halaman ada foto pornonya.  Iran kalau takut berdebat dengan orang, maka tidak mungkin jadi yang seperti sekarang ini dan tidak mungkin rakyatnya begitu setia membelanya sampai sekarang dengan sepenuh raga dan jiwa.  

Kalau majalah yang perlu pengeluaran uang jauh lebih banyak dari sekedar pulsa fb-kan, dan walau hanya satu halaman saja terdapat satu pornonya sudah tidak masuk akal dan tidak lucu negara Islam melakukan seperti itu, apalagi kalau seperti fb yang ratusan atau ribuan porno dan lain-lain-nya apalagi kalau ditambah bisa masuknya link fb ke link-link yang memuat foto dan film porno.  

Kalau antum bayangkan negara Islam itu tetap dengan semua kebebasan seperti itu, maka sudah mesti membersihkan diri dulu dari semua informasi Islam itu, dan mulai menyusun dari baru apa 
itu Islam dan negara islam.  

Khommar Rudin: Allahumma sholli 'Ala Muhammad wa Aali Muhammad Wa ajjil farajahum 

Aep Fadhlurrahman: mencegah lebih baik daripada mengobati. 

Sinar Agama: Aep: Pencegahan itu masalah ke dua atau ke tiga atau ke berapa. Tapi ketika negara Islam mengimpor satu foto porno saja, sudah haram dan sudah keluar dari agama dan negara Islam, sekalipun foto itu tidak ada yang melihatnya lantaran semua rakyatnya sudah seperti malaikat semua. 

Nah, kalau ditambah dengan keyakinan akan ada yang melihat dan apalagi akan membuat keharaman seperti pacaran, zina dan seterusnya, maka haramnya jadi berlipat.

Pertama keharaman mengimpor barang haram itu, ke dua membantu orang-orang yang akan menjadikan alat maksiat baik dengan dilihat atau dijadikan batu loncatan atau sebab bagi kemaksiatannya yang lain.

Ikhwan Abduh: Ustadz: Apakah ini hampir sama dengan masalah antena Parabola? Saya baca di buku fatwa Ali Khamenei ra bahwa Parabola tidak boleh di pasang / di simpan di rumah, karena channelnya tidak bisa di kontrol dan bisa menangkap siaran yang tidak baik dari negara lain. 

Kemudian saya tanya ke ustadz AB yang tempo hari saya temui. Katanya pelarangan itu hanya ada di Iran sebagai negara Islam. Jadi kalau di Indonesia ya boleh-boleh aja. 

Coz saat kita gak pake Parabola, kalau niat kita emang kotor, kita gampang aja buka konten porno d internet (misalnya). Bagaimana ustadz? Terimkasih.  

Sinar Agama: Ikhwan A: Saya sudah pernah menjelaskan tentang  hukum Fb ini, silahkan simak rinciannya di sana. Ringkasnya, kalau di Iran, harus disesuaikan dengan negara Islam, jadi tidak bisa mengimport sembarang alat atau teknologi. 

Seperti parabola yang memang haram di Iran, karena orang setidaknya bisa menonton joget-joget atau tarian-tarian dimana menonton hal seperti itu adalah haram, apalagi porno.

Sedang di negara lain seperti di Indonesia, maka kalau suatu alat itu digunakan kepada yang halal, maka halal dan kalau tidak, maka sebaliknya. Jadi, tergantung niat dan amal dari si pemakai. Tapi hukum menjual alat-alat seperti itu, yakni yang lebih banyak ke haram, seperti lagu-lagu, tariantarian...dan seterusnya...maka menjualnya haram kecuali kalau dijual kepada orang yang diyakini seratus persen tidak akan menggunakannya kepada yang haram.

Jadi, hukum menjualnya beda dengan pemakaiannya. Kalau untuk 3G itu bukan hanya boleh di Iran, tapi bahkan Hp buatan Iran pun sudah 3G. Dan kartu telponnya sudah lebih beberapa bulan ini pemancarnya sudah jalan dan sudah dinikmati oleh para pelanggannya (di tahun editing catatan ini, yakni tahun 2015, Iran sudah memakai 4G).

Tapi mungkin di Iran tidak akan terlalu laku, karena ngobrol sambil bertatap wajah di tv hp itu, kalau bukan muhrim, orang Iran pada umumnya tidak suka, apalagi bisa direkam dan semacamnya. Btw sudah beberapa bulan ini kartu hp seperti itu, sudah dinikmati masyarakat Iran yang menjadi pelanggannya. Wassalam.