Tampilkan postingan dengan label Hdh Fatimah Az Zahra as. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hdh Fatimah Az Zahra as. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Agustus 2020

Asbabul wurud dari hadits “Fatimah adalah sepenggal dari diriku”


Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/257402524304551/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 5 Oktober 2011 pukul 11:44


Abdullah Smith: Salam ustadz....

Sebenarnya asbabul wurud dari hadits ini apa....Yang kurang lebih bunyinya begini Fatimah adalah sepenggal dari diriKu. Siapa yang membuat Fatimah marah, membuat aku marah,yang membuatnya rela, membuat Aku rela,,yang menyakitinya berarti menyakitiku...

Bener tidak hal ini berkaitan dengan amirul mukminin as akan menikah dengan perempuan lain. Wassalam ustadz.

Kamis, 18 Juni 2020

Penjelasan Hadits Imam Ja’far Tentang Pengikutnya


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/238687326176071/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 26 Agustus 2011 pukul 2:06


Zen Assegaf: "Jadilah kalian penghias kami dan janganlah kalian mencoreng wajah kami". "Tidak berhak seorang mengatasnamakan Agama atau alasan membela Sinar Agama melakukan dengan cara mencaci maki" (Imam Ja'far as)

Bani Hasyim: Ja'far Shadiq berkata: "Ada sekelompok orang yang berkata bahwa aku ini imam mereka. Demi Allah, saya bukan imam mereka. Sama sekali bukan. Semoga Allah melaknat mereka. Mereka itu, setiap kali saya menutupi sesuatu, mereka malah membukanya. Semoga Allah mengungkapkan keburukan-keburukan mereka.

Dan setiap kali aku berkata "...begini...", mereka berkata: "...maksud imam adalah begitu.."Lihat: Ikhtiyaar Ma'rifat ar Rijaal, Syeikh ath Thuusi, Vol. 2, hal. 590

Selasa, 14 April 2020

Ulasan Hadhrat Fathimah as


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224759580902179 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:11


“Apa kan terjadi pada pencium tanah Ahmad. S’lama hidup tak perlu lagi wewangian hebat. Sungguh t’lah dituang padaku mala petaka. Kalau dituang pada siang kan jadi gulita.” (Hdh. Fathimah as.).

Sedikitnya 2 duka: (1) Ia ditinggal ayah. (2) Ayah ditinggal umat hingga: (a) dihalangi tulis wasiat dan mereka katakan “Apa pentingnya dia (nabi Muhammad saww), dia itu mengigau ” (Bukhari: 4431, dan lain-lain; Muslim: 3089 dan lain-lain) dan tidak dikubur 3 hari (semua sejarah Sunni).

Jumat, 13 Desember 2019

Ucapan Duka Untuk Hdh Faathimah as


Seri status Sinar Agama October 25, 2013 at 5:08 pm


Sinar Agama: 14 April

Bismillaah: Ucapan Duka dan Bela Sungkawa Atas Syahidnya Hdh Faathimah as.

Ucapan duka sedalam-dalamnya atas kesyahidan hdh Faathimah as ini (75 hari setelah wafatnya Nabi saww yang jatuh pada tgl 28 Shafar), saya sampaikan pada kanjeng Nabi saww, imam Ali as dan para imam makshum lainnya as terkhusus imam Mahdi as. Begitu pula saya sampaikan kepadapara ulama dan maraaji’ hf, terkhusus Rahbar tercinta hf. Dan juga kepada segenap kaum mukminin dan mukminat, terkhusus teman-teman facebook yang saya cintai.

Semoga kita semua menjadi pencinta hakiki Nabi saww dan Ahlulbait beliau saww-as, hingga bersedih dalam sedih mereka dan bersuka dalam bahagia mereka dan, ini yang terpenting, menaati ajaran mereka as hingga dapat menjadi hamba Allah yang hakiki, bukan diplomatik. amin.

Keterangan: Karena dalam penulisan gaya lama bahasa Arab tidak ada titik dan tandanya, seperti titik pada huruf “baa’ “, “taa’ “, “jiim”, “nuun” ...dan seterusnya..., maka tulisan tentang syahidnya hdh Faathimah ditulis seperti ini:

حمسه و سىعـــن يوما بعد وفات النبي ص

(karena huruf nuun tidak ada di keyboard yang tidak pakai titik, maka terpaksa memakai garis memanjang, sementara dari kata yauman ke belakang sudah tidak penting hingga karena itu, saya menulis pakai tanda/titik-nya)

Potongan yang penting itu bisa dibaca: “Khamsatu wa sab’iin yauman ...” dan bisa juga dibaca “Khamsatu wa tis’iin yauman....”. Bacaan pertama artinya75 hari dan bacaan ke dua 95 hari. Yakni syahidnya hdh Faathimah as, 75/95 hari setelah wafat atau syahidnya Nabi saww. Karena itu, 20 hari jeda antara kedua bacaan itu, dijadikan hari-hari hdh Faathimah as (ayyaamu al-Faathimiyyah). Karena itu, hari ini, yaitu hari ahad ini, tgl 3/Jumaadi al-Tsaanii atau yang bertepatan dengan 14/4/2013 ini, adalah hari ulang tahun kesyahidan beliau as.


PROSA SEDERHANA UNTUK HDH ZAHRAA’ AS

Seakan magma itu mati 
Dalam genggaman sang Nabi (saww) 
Umatpun damai lelap dalam mimpi
Senyuman menari setiap hari 
Seperti tak akan pernah terjadi

Kini menyembur tak terhalangi 
Sapu semua yang merintangi 
Kebun kurma pertama kali 
Singgasana, apa lagi
Padahal hari belum pagi

Hilang sudah 
Hancur sudah
Rumah-rumah berlian

Hilang sudah 
Hancur sudah 
Ayat-ayat pilihan

Hilang sudah 
Hancur sudah
Sabda-sabda junjungan

Asappun mengepul jadi kabut 
Kabuti semua hingga hanyut 
Ganas bagai malaikat maut 
Kafirkan semua yang mau sebut 
Hantam semua yang mau ribut

Bintang-bintang silih berganti 
Sinari bumi gantikan mentari 
Walau dicela dan ditertawai 
Walau dibantai dan diracuni 
Tetap sabar demi Ilahi

Oh betapa beratnya titipan 
Apalagi yang jadi titipan 
Lebih-lebih, yang menitipkan
Mereka bertahan dan bertahan 
Sampai datangnya janji Tuhan

Tiada sorak tiada sorai 
Tiap hari air mata berderai
Susuri Madinah dengan gontai 
Pintu-pintu tak pernah melambai 
Tertutup rapat bak dirantai

Rumah dibakar karena tangisan 
Rumah-tangis dibakar k’rna kebengisan 
Badan kurus menahan beban
Kalau diganti siang, kan jadi malam 
Padahal pagi belum jadi siang

Apa yang bisa kusajikan 
Apa yang bisa kupersembahkan
Agar bebanmu teringankan 
Atau dosaku terampunkan 
Atau jauhku terdekatkan
Atau hewaniahku terinsankan

Wassalam. 
25-3-2013



Fahmi Husein, MOhd. Arvian Taufiq, Doni Pratomo dan 150 lainnya menyukai ini.

Ramdhan Romdhon: Plis dong bro and sis... Kalo komen (walaupun mungkin antum bukan AB/ gak suka) yang sejalan dengan status yang ustadz buat, supaya gak “merusak suasana”... ‘afwan...

MukElho Jauh · Friends with Ramlee Nooh and 158 others:

اَللَُّهَّم َص ِّل َعلَى ُم َحَّمٍد َوآِل ُم َحَّمٍد َوَع ِّج ْل فـََرَجُهْم َوأَْهلِ ْك َعُدَّوُهْم ِمَن اْلاََّولِْيَن َواْلاَِخِريَْن

لعناللهظالميكيامولاتييافَاِطمه.أللُهْمأنِْيأُْشِهُدَكأنِْيُمِحْبلُِمَحّمٍدَوآِلُمَحّمٍدَوُمْبِغ ٍضلَِمْنظَلََمُهْم َوَعاَداُهْم ألِى يَوْم ألِديِْن

Muhammad Resa · 26 mutual friends: Salam.., ustadz ijin copy.

Sabrina Basyir: (𑛉𑛉𑛉𑛉_𑛉𑛉𑛉𑛉)

اَللَُّهَّم َص ِّل َعلَى ُم َحَّمٍد َو آِل ُم َحَّمٍد

Mardiansyah Cinangka Kulon · 27 mutual friends: Salam ustadz.

Edo Saputra · Friends with Sang Pencinta and 190 others: Syahidah fatimmah sebagai ikon paripurna anak istri, ibu dan pemuka, adalah sosok welas sekaligus keras ‘peramah’ sekaligus pemarah demi kebenaran. Ia adalah himpunan teladaan Hawa, Maryam, Khodijah dan para pionir muslimah di dalam sejarah kemanusiaan. Di hari ini saya mengucapkan Asalamualiki ya sayidah fatimmah zahra..as. Salam sejahtera kepadamu wahai wanita pemimpin surga.

Sattya Rizky Ramadhan:  اللَّهم صل علَى مم ٍد وآِل مم ٍد وع ِّجل فـرجهم

Irawati Vera: Salam atasmu wahai Fathimah az Zahra Salam atasmu wahai Putri Muhammad saw

Salam atasmu wahai Cahaya Mata Rasul

Salam atasmu wahai penghulu wanita semesta alam

Salam atasmu wahai ibunda penghulu pemuda surga

يَاَوِجيـَْهةًِعْنَداللِّه إِ ْشَفِع ْي لَنَاِعْنَداللِّه اللُّهَّم َصِّل َعلَْي ُمَحَّمٍدا َوآِل ُمَحَّمٍدوَعِّجْلفـََرَجُهْم

Sufyan Hossein: Assalamu Alaiki Ya Fathima tuz Zahra.. 

Assalam-u-Alaika Ya

Aabida..

Assalam-u-Alaika 

Ya Aadila..

Assalam-u-Alaika Ya Aalia.. 

Assalam-u-Alaika Ya 

Aalima..

Assalam-u-Alaika Ya Aamila.. 

Assalam-u-Alaika Ya

Adil..

Assalam-u-Alaika Ya 

Ahad-ul-Akbar..

Assalam-u-Alaika Ya 

Arfiya..

Assalam-u-Alaika Ya 

Azhra..

Assalam-u-Alaika Ya 

Aziza..

Assalam-u-Alaika Ya 

Basita..

Assalam-u-Alaika Ya 

Batina..

Assalam-u-Alaika Ya 

Batool..

Assalam-u-Alaika Ya 

Batool-e-Izra...

Alaikum Minni Jamian Salamullah Abadan Ma Baqitu wa Baqial Lailu wa Nahar.. Allahumma shalli ala Muhammad wa aali muhammad wa ajjil faraja aali Muhammad. 

Mahdi Panji Wibowo · 28 mutual friends: Ijin copas ustadz.

Widodo Abu Zaki: Salam Atas kesucian ya Zahro, semoga maafmu untukku, karena aniayaku pada diriku. Maafkan kalau keberadaanku menambah luka dan sedihmu. Maafkan aku kalau tingkah dan lakuku ibarat cuka yang menyiram pedih lukamu. Ya Zahro maafkan kami, kami berlepas diri dari mereka yang kau benci.

Zainab Naynawaa: Salammualaiki ya Zahro...

Andri Kusmayadi: Ijin copas, tapi sebagian boleh ga ustadz...ana ga masukan yang ke para imamnya...?

Agus Sumardi · 6 mutual friends: Salam atas kesucianmu Ya Zahro, kami bersedih atas musibah- mu, kami menangis ...

Ammar Dalil Gisting: Ya Umi abiha.. Ya binta rasulillah.. Salam ‘alaiki.. Ya waji-hatan ‘indallah isyfa’i-lana ‘indallah...

Sinar Agama: Salam dan terima kasih atas semua jempol dan komentarnya

Sinar Agama: Yang mau copas, silahkan saja. Semua tulisan alfakir di facebook ini adalah gratis asal untuk kebaikan, tidak diedit, tidak dirubah nama dan tidak dibisniskan.

Sinar Agama: Andri: Untuk kali ini silahkan saja. Sebenarnya dalam tiap saatnya, boleh memotong. Yang tidak boleh itu, adalah mengedit. Tapi menukilsebagian, jelas boleh asal tidak menimbulkan salah paham.

Ahmad Jamaluddin Khususon: Sayyidah Fatimah Zahroo ra Alfatihah + Allohumma solli ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Sayyidina Muhammadin ‘adadama fi ‘ilmillahi solatan daa- imatan fidawami mulkillahi.
Sri Wastini:  عظمــ الله أجورنــا وأجوركـــم بإستشهاد السیدة فاطمة الزهراء علیها السلام

Avianto Doni · Friends with Bintu Agil and 2 others: Allahumma shalli ‘alaa Zahra wa Abuha wa Ba’luha wa banuha wa ‘ajjil faraja Ibna Zahra.

Beel Zelfana · Friends with Moxen Ali Bsa and 9 others: ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD.

“Assalamu’alaiki ya Zahra,,

Hadrah Ali · 2 mutual friends: Semua pengikut ahlul bait, atas ijin اللَّهُ akan mendapatkan pintu syafaat Al-Haqq Adzawajallah melalui Rasul Muhammad SAWW yang maha agung dan menjadi penghuni-penghuni Syurga اللَّهُ....!!! Amiin Ilahi Rabbi...

Juli Bin Haji Idris: MasyaAllah bagus banget prosanya saudara tua, semoga Rasul saww, amirulmu’minin as dan aimmah ma’shumin semua salam atas mereka, khususnya shohibal ashri wazzaman afs memberi perhatian pada anda.

Sinar Agama: Juli dan teman-teman semunya: Tidak ada yang lebih meringankan sesaknya dada yang penuh penyakit ini, kecuali do’a-do’a antum semua. Karena itu, setiap hati ini hancur dengan seluruh putus asanya, dan setiap kali sudah merasa tidak mampu lagi menyelamatkan diri karena sudah terlalu hitam dan sebegitu lemahnya untuk mencoba lagi, semua do’a-do’a antum itulah yang memberiku energi hingga tak sepenuhnya duakakiku ini menjadi lumpuh. Jadi, sekalipun tertatih dan berjuta kali jatuh ketinggalan jauuuuuh sekali dari langkah-langkah para guru dan arif besar yang tak pernah berhenti menasehati dan mengajari walau memiliki murid yang memiliki puluhan wajah species binatang yang beraneka ragam ini, tapi dengan karuniaNya yang mengkaruniaiku do’a-do’a antum itu, menjadikanku tidak sepenuhnya putus asa walau, saya yakin di mata para guru dan aulia itu, sudah tergolong putus asa.

Ya Allah, andaikan Engkau tidak membuka pintu taubat dan kesempatan itu sampai titik ajal yang penghabisan, dan membatasinya dengan sejuta kali kesempatan, maka aku yakin sekali bahwa kesempatanku sudah tidak tersisa.

Ya Allah, bantulah kami semua agar lebih mudah meraih Pertolongan, Kasih, Hidayah dan SyariatMu yang hakiki hingga kami semua dapat berjalan di atasnya, dan tidak berjalan di atas syariat, hidayah dan kasih serta pertolongan yang kami buat sendiri, yang kami bentuk sendiri, yang kami khayalkan sendiri hingga pada akhirnya kami hanya akan layak memasuki surga khayalan kami sendiri yang, pada kenyataannya adalah Murka dan NerakaMu. amin.

Beel Zelfana · Friends with Moxen Ali Bsa and 9 others: Ya Allah semoga di hari ini dan seterusnya menjadi hari-hari yang penuh dengan hikmah, yang juga Kau turunkan rahmatMu untuk orang- orang yang mencintai rasulMu & keluarganya,, 

& Kau beri semangat orang-orang yang mencintai RasulMu & keluarganya,, & terbimbing selalu berada di jalanMu. Wassalam.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Rabu, 03 Oktober 2018

Tanggapan Atas Status FITNAH : Abdul Malik Karim




Oleh Ustad Sinar Agama
Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 2 Juli 2011 pukul 14:51



Abdul Malik Karim: Muhammad Ali bin Ahmad Al Qarajah Daghi At Tibrizi Al Anshari. -seorang ulama syiah-mengatakan: 

Payudara Fatimah sangat panjang, dia meletakkan payudaranya di bahu, dan menjulur ke belakang punggungnya, dia menyusui anaknya dari belakang. 


Al Lum’ah Al Baidha’ hal 234, karya apa ini yang disebut cinta ahlul bait? Astaghfirullah apakah dia pernah mengintip fatimah waktu menyusui anaknya? 

Abdul Malik Karim: lihat text lengkap di link ini : http://www.yasoob.com/books/htm1/m025/29/no2921.html 
tekan ctrl+f lalu masukkan keyword ini: 

طويلني 

dan tekan enter. 

Bulan Bintang Merah : Oh gitu ya ? Jangan bikin fitnah. Jadilah ksatria. Silakan demo ke depan kedubes Iran. Katakan apa yang anda ketahui. Bila perlu panggil semua wartawan, agar DUNIA SADAR bahwa Syi’ah banyak bohongnya....... gimana ? Aku mendukungmu..... 

Ucu Anggriati: Maaf aku juga pernah dengar cerita ibu katanya waktu masih ada sewaktu itu sholat di masjid Madinah, kaget karena payudara orang Arab panjang dan besar seperti pepaya sholat sambil menyusui anaknya di punggungnya,,, 

Bulan Bintang Merah: Wow...... 

Sinar Agama: Abdul malik: Aku benar-benar kasihan sama kamu, bener deh. Coba kamu perhatikan tiga baris saja dari kalimat itu, dan kamu bersihkan pikiranmu dari ketidaksopanan, maka kamu akan dapatkan maunya penulis. Coba perhatikan bab ini: 


تتميم [ في خصائصها وبعض معجزاتها ] وكان لها خصائص ومعجزات مفصلة في مواضعها، وقد أشرنا إلى 

بعضها فيما مر، وذلك مثل كونها بعد ولادتها تنشأ في اليوم كالجمعة، وفي الجمعة كالشهر، وفي الشهر كالسنة، 

ومثل تنور جمالها، وظهور نور وجهها كل يوم لعلي (عليه†السلام) ثلاث مرات، على ما مر تفصيله في وجه 

تسميتها (عليها السلام) بالزهراء  وانها كانت أبدا بتولا عذراء، وكان ثدياها طويلين بحيث كانت تلقيهما من أعلى كتفيها على عقبها، وترضع أولادها من†وراء ظهرها، على ما ذكر بعضهم ذلك مسندا إلى الرواية (2 


Penulis, setelah menulis tentang sejarah siti Faathimah as dari lahir sampai hijrah dan kawinnya itu, beliau menulis : Pelengkap: “Kekhususan dan Mu’jizatnya”. 

Jadi, maksud penulis adalah beliau as itu dalam keadaan normal, akan tetapi ketika harus menyusui anaknya yang harus digendong sementara beliau as harus bekerja seperti menggiling gandum di rumahnya, beliau itu bisa menyusui dari belakang. Artinya dengan karamatnya beliau kalau terpaksa bisa menyusui seperti itu. 

Kalau kamu baca sebaris saja ke atasnya dari sub judul Pelengkap Tentang Mu’jizat/ karamat itu maka kamu akan dapatkan kata-kata Ummu Salamah ra istri Nabi saww sebagai berikut: 

قالت ام سلمة: تزوجني رسول اهلل (صلى اهلل عليه وآله) وفوض إلي أمر ابنته فاطمة (عليها السالم)، فكنت 

اءدبها، وكانت واهلل آدب مني وأعرف باألشياء كلها .(1

Dimana intinya, Ummu Salamah ra berkata: ketika aku dikawin Rasulullah saww beliau menyerahkan Faathimah kepadaku untuk kudidik, akan tetapi dia lebih tahu dari aku tentang adab/akhlak dan apapun juga. 

Artinya, penyusuan yang terjadi itu bukan di depan orang. Akan tetapi di dalam rumah. Apalagi pernah Rasulullah saww didatangi orang buta sementara hdh Faathimah di samping beliau. Hdh Faathimmah membenahi hijabnya yang dari awal memang sudah bagus. Artinya beliau memeriksanya lagi. Nabi saww dengan penuh senyum kasih sayang, ingin mengajarkan kepada orang lain tentang akhlak Ahlulbait as, maka beliau bertanya: “Ya Faathimah dia ini seorang yang tdk bisa melihat” Artinya, dia tidak bisa melihat tapi mengapa kamu merapikan dan memeriksa lagi hijabmu? Hdh Faathimah as menjawab: “Benar wahai ayah, akan tetapi aku menutupi diriku dari penciumannya”. 

Nah, inilah akhlak Ahlulbait as. Dengan demikian, maka menyusui sampai ke belakang itu terjadi di rumah yang terjadinya karena karamatnya. Karena siti Faathimah, walaupun kaya dengan kebun kurma Fadak yang diberi Rasulullah saww yang berasal dri hadiahnya orang Yahudi, akan tetapi siti Faathimah as tidak pernah mengenyamnya. Semua hasil kebunnya dimasukkan ke baitul maal untuk kepentingan perjuangan ayah handanya. Karena itu beliau sering jatuh kelaparan. Dan beliau juga menggiling gandum sendiri sambil megurus anak-anaknya. Nah, ketika harus menyusui anaknya yang harus diemong untuk tidur misalnya sementara itu beliau harus menggiling gandum atau bekerja lainnya, maka dikeluarkanlah karamat itu. Ini maksud dari kalimat kitab di atas. 

Kalau kamu melihat catatan kakinya, walau aku tidak terlalu setuju dengan ulama ini (sayyid Hasyim Miilaanii), ia menulis: 

(2) أقول: هذا كالم غريب ال يقبله العقل السليم. 

(2). Komentarku (Miilaanii): “Kalimat ini adalah kalimat aneh yang tidak bisa diterima oleh akal yang sehat.” 

Jadi kalau benar dari catatan kaki ini, maka penulis kitab itu sekedar menceritakan hadits tentang mu’jizat atau karamat siti Faathimah as, dan penilaiannya diserahkan kepada yang bsia menilainya dimana menurut ulama ini (sy Miilaanii) ini, hadits itu adalah gharib/aneh. Artinya tidak bisa dijadikan sandaran sesuai dengan ilmu hadits, baik di sunni atau di syi’ah yang bersepakat bahwa hadits ghariib itu tidak bisa dipakai. 

Akan tetapi penjelasanku terhadap tulisan di atas itu, mungkin bisa dijadikan pertimbangan dan menurutku memang lebih kuat. Tentu saja harus menggabung dengan akhlak Ahlulbait yang maksum, dan pensub judulannya di atas itu, yaitu yang sebagai mukjizatnya atau karamatnya.

Kesimpulannya, hal yang diceritakan tentang penyusuan dan lain-lainnya itu, adalah di rumah tanpa ada yang melihatnya, dan terjadi karena mukjizat atau karamatnya. Mirip seperti ketika tulunjuk Nabi saww mengeluarkan susu dan diminum ratusan atau ribuan orang tanpa habis- habisnya itu. Karena itu pahamilah setiap perkataan suatu kaum itu dengan maksud kaum tersebut, 
Sayyid Miilaanii mengatakan di catatan kaki itu sebagai kalimat yang gharib dan tidak masuk akal. Jadi bisa ambil keterangan ini karena hadits gharib/aneh itu tidak bisa dipakai dalil dan sandaran. Tapi bisa juga pakai keteranganku dengan dalil-dalil di atas itu sebagai dimensi masuk akalnya.


Bulan Bintang Merah: @SA: Tak perlu diladeni aliran sesat Salafi Wahabi terlalu terhormat bila Anda layani permintaannya. Sebaiknya kita infaq uang bagi Abdul Malik Karim, agar mampu beli kitab. Salam. 

Pencari Kebenaran: Sinar Agama & Bulan Bintang Merah : percuma ngomong sama orang idiot kayak si Abdul Malik Karim, kagak masuk-masuk ke otaknye ape hal yang benar maklum IQ nye jongkok . 

Abdul Malik Karim : wah definisi baru hadits gharib dari Sinar Agama. Apa hanya karena klaim dari Milani yang hidup di zaman ini, lalu kita bisa menolaknya? 

Lagian hal yang aneh-aneh banyak ditemukan dalam hadits syiah, apakah itu ditolak semua hanya karena satu orang bertaqiyah dan ngomong kali ini gharib? 

Omongan panjang anda tidak ada hubungannya dengan topik, yang jelas apakah payudara yang panjang merupakan mukjizat ? 

Apa tidak ada mukjizat lain nampak sekali anda kebingungan. 

Malikul Amin Teuboh Anabuki: sekali karomah, sekali gak setuju plin-plan neeh Sinar mas, doktoral kok bodoh kabeh.... 

Sinar Agama: malik ...malik: Kok kami dibilang kebingungan? Wong sudah diberi dalil kok kami dibilang bingung. Yang bingung itu kamu karena tidak tahu arti peristilahan ilmu hadits. Hadits gharib itu yang aneh dan diriwayatkan oleh satu orang. Nah hadits gharib ini jauh dari keshahihan. Mu’jizate kanjeng Nabi saw iku aneh opo ora? Lah ... nek ora aneh, opone seng mukjizat yo opone seng karomat? 

Herman Salman Kabir : Astagfirullah al-Azim,.... Sayang ini Bulan Rajab,....bulan ampunan Allah,... Hem,.... kalau tidak bisa kejadian nampar orang nich. Jahanam nt’ barang sampah kayak gini nt’ sharing,....biadab,.... logika akal tidak masuk... 

Tolol..... menangis ana tulis.. Kamu ini bener ra’syih. Nggak tahu istilah agama tapi sok pinter dan berdebat masalah-masalah agama. 

Amin: mukjizat itu biasanya terjadi sekali. Lah ...kenapa ora oleh kabeh? Opo kuwe ora percoyo bek. ini.... dasar,.....Demi Allah ana remove nt’ 

Malikul Amin Teuboh Anabuki: Sinar mas, pernah denganr hasan Gharib gak??, nah pan nt sendiri bilang itu Mujizat??, sekali nt tolak sekali nt bilang Mujizat, kalo palsu yach tolak pasal mukjizat ne..piye toh, ojo plin plan, wong plin plan burit ne dedel. 

Sinar Agama: Amin: Beginilah kalau cara berfikirmu itu cara bolduser seperti wahhabi yang biasa dengan satu hadits keluar fatwa hatta hadits lemah dan/atau gharib. 

Perhatikanlah dengan pikiran antum dengan bijak dan tanpa nafsu. Bahwa dalam menafsir hadits atau ayat, bisa menggunakan beberapa ihtimaalaat atau kemungkinan-kemungkinan yang masih bisa. 

Kalau antum pahami dari cara argumentku di atas itu dengan baik, maka akan dapat dari pendalilan. Artinya, tidak bisa dijadikan dalil karena hadits gharib adalah yang jauh dari keshahihan. Ini yang pertama. Disimpulkan seperti ini: 

(1). Hadits itu adalah hadits Gharib hingga jatuh dan tidak bisa dijadikan hujjah (ini pendapat semua ahli hadits Sunni dan Syi’ah serta akal sehat). 

(2). Ketika hadits itu terhitung hadits Gharib, maka dia sudah keluar dari gelanggang percakapan dalam diskusi. 

Malikul Amin Teuboh Anabuki : jadi itu riwayat mungkar or Mujizaat??, itu aje yg ane tanya. 

Malikul Amin Teuboh Anabuki : ooh kaedah hadist syiah begitu?? Oke dah saya terima, gorib ntu apa yach maknanya?? Ooh buat kaedah ke-2 berati di keluar dari area percakapan?? So ini hadist sah alias. 

Sinar Agama

(3). Kalau antum perhatikan si Malik di statusnya itu, dia bukan menerima isi dari hadits itu. Artinya bisa dikatakan bahwa pendapatnya sama denganku dan dengan Miilaani yang telah mengatakan dengan jelas bahasa hadits itu adalah gharib dan tidak bisa dipakai (memang Malik karena tidak tahu agama ia tidak mempermasalahkan gharibnya itu). Akan tetapi Malik mengolok-ngolok orang Syi’ah dalam mencintai dan menyanjung Ahlulbait as. 

Nah, dengan demikian maka jawabanku tentang mukjizat itu adalah jawaban bagi serangan si Malik ini yang menyerang dan mengejek cara orang Syi’ah mencintai Ahlulbait as. 

Yaitu, bahwa maksud dari penulis buku itu dan maksud perawi haditsnya yang dinukil secara makna oleh penulis buku itu, adalah menyanjung siti Faathimah as itu dengan menyebutkan sedikit mukjizat atau karamatnya itu. 

Nah, dimensi inilah yang tidak dipahami oleh si Malik hingga ia menyerang dan kemudian kujawab itu. 

(4). Itu maksud penjelasanku tentang mukjizat itu. 

(5). Hadits gharib, memang tidak bisa dibuat dalil dan hujjah serta landasan berpendapat. Akan tetapi bukan berarti ia pasti salah. Sebagaimana hadits shahih yang boleh dijakan dalil, ia juga belum tentu benar. 

(6). Dalam Syi’ah, hadits shahih itu hanya bisa dijadikan dalil dan landasan berpijak, tapi belum tentu ia benar bahwa telah diucapkan oleh makshumin as. Karena maksud dari hadits shahih itu adalah semua perawinya tsiqah atau jujur. Tapi apakah orang jujur itu tidak bisa salah memahami dan tidak mungkin salah salam mengucapkan? Tidak bisa begitu bukan? Jadi hadits shahih dalam Syi’ah hanya bisa dibuat pijakan, tapi belum tentu ia benar secara 100 persen. 

(7). Ketika hadits shahih bisa dijadikan dalil, artinya, kalau nanti ternyata hadits itu salah di hadapan Tuhan di hari persidangan akhirat, tetap saja si ulama ini akan mendapat ampunan. Karena ia tidak main-main dalam mengomentari hadits dan dalam berpendapat dan berpijak kepada hadits. Tapi sudah mengikuti hadits yang diriwayatkan oleh orang-orang yang boleh dan harus dipercaya. 

(8). Jadi, arti hadits shahih adalah hadits yang bisa dijadikan dalil oleh agama dan dalam mema- hami agama dimana kalau ternyata salah, karena perawinya tidak paham atau salah paham atau salah menukilkan hadits, maka pendalil dengan hadits shahih ini akan dimaafkan Tuhan. Itulah mengapa kalau seorang marja’ atau mujtahid keliru dalam berfatwa maka ia tetap mendapat satu pahala. Yaitu pahala usaha dan kejujurannya serta kebenaran jalannya yang mengambil hadits shahih itu. Tapi kalau benar maka dua pahala karena usaha dan benarnya.

(9). Hadits gharib atau tidak shahih juga seperti itu. Dia tidak boleh dijadikan dalil dan yang menjadikannya dalil, walau benar, tidak akan mendapat pahala karena bukan profesional tapi nekat dan kebetulan saja. Nah, nekatnya itu yang akan melahirkan dosa. Karena nekat dalam agama adalah haram hukumnya. Yang diistilah dengan tajarri. Jadi, menggunakan dalil dhaif terlebih gharib, merupakan dosa sekalipun ternyata benar (karena nekat/tajarrinya itu), apalagi kalau memang salah. 

(10). Akan tetapi, bukan berarti hadits dhaif itu atau gharib itu pasti salah. Karena arti hadits dhaif atau gharib itu adalah diriwayatkan oleh orang yang tidak jujur dan/atau satu orang. Akan tetapi apakah pembohong itu pasti bohong dalam semua kata-katanya? Tidak bukan? 

(11). Jadi, hadits dhaif atau lemah atau tidak shahih belum tentu salah secara hakiki. 
Jadi maksud sebenarnya hadits dhaif itu adalah hadits yang tidak bisa dibuat dalil dan kalau dibuatnya, maka ia nekat dan berdosa kalaulah benar. 

(12). Nah, jawabanku itu, yakni yang menjelaskan tentang kemukjizatannya itu, adalah mencoba memeberi penjelasan dari kemungkinan benarnya itu. Artinya hadits itu kalaulah benar, maka tidak terlalu mustahil. Karena memiliki dimensi yang masuk akal. Memang tidak semua yang masuk akal itu pasti benar. Misalnya sangat masuk akal kalau antuk sekarang sedang minum teh, artinya tidak mustahil. Tapi secara nyata, mungkin antum sekarang dalam keadaan tidur dan atau malah tidak pernah minum teh karena tidak suka atau alergi. 

Jadi, penjelasan saya tentang mukjizat itu adalah dimensi kemungkinannya, dan bukan jaminan demikiannya. Artinya, sangat mungkin hal itu tidak pernah terjadi, walau bisa saja hal itu terjadi. Wassalam. 

Malikul Amin Teuboh Anabuki: jadi hadist batil apa Mukjizaat???..dua aja jawabannya, kalo munkar yach wess..tak terima, kalo mujizat juga ora opo-opo hehehe.. gitu aja kok repotz ?? 

Abdul Malik Karim : mukjizat berguna untuk menetapkan sebuah kebenaran, seperti mukjizat para Nabi. 

Pertanyaannya, kebenaran apa yang dibuktikan dengan payudara Fatimah yang segitu panjang? 

@herman salman kabir, 

Itu saya hanya menukil dari ulama syiah, bukan dari kantong saya sendiri. Saya sekedar share saja, marahlah pada ulama anda sendiri :P 

Sinar Agama: Amin: Baca lagi kamu akan memahaminya, tapi kosongkan dulu pikiranmu itu supaya bisa memahami kata-kata orang sesuai dengan maksud orang itu, bukan dengan apa-apa yang ada diakalmu. Tulisanku sudah jelas. 

Sinar Agama: Malik: Sudah cukup penjelasanku di atas, kalau kamu mau memahminya. Mukjizat itu adalah kekuatan luar biasa yang dibarengi dengan pengakuan sebagai nabi. Ini makna hakikinya. Tapi makna majazinya (yang tidak hakiki) adalah semua kekuatan yang melampaui kekuatan wajar pada umumnya yang keluar dari para aulia Allah. Jadi, makna majazi mukjizat adalah karamat. Dan satu lagi di sini, bahwa terlalu banyak karamat Ahlulbait as dan, sudah tentu demi membuktikan kebenaran mereka as. 

Untuk menyusui yang seperti itu adalah sangat mudah mencarinya dalam kondisi-kondisi yang terpaksa, misalnya anaknya sedang menangis, dan Rasulullah akan makan berbuka di rumah beliau as, dimana masaknya sudah menjelang buka yang tidak bisa ditunda ...dan seterusnya. Tengok lagi itu penjelasan di atas. Kalau akalmu itu tidak kamu isi dengan hawa nafsu, maka akan memahami dimensi kemukjizatan ini dari sisi yang tepat. 

Hal ini tidak beda dengan kondisi dharurat dimana Hdh Faathimah sudah tidak makan beberapa hari hingga keadaannya sangat lemah, lalu ketika imam Ali as bertemu Rasulullah saww beliau saww berkata kepada imam Ali as, bahwa beliau saww ingin makan di rumahnya. 

Imam Ali as walau sudah tidak makan beberapa hari, tapi tidak sanggup menolak keinginan Rasulullah saww. 

Ketika sudah waktunya makan Rasulullah saww melihat siti Faathimah sedang shalat dengan wajah yang pucat dan lemah. Rasulullah tahu keadaan sebenarnya dan menengadah ke langit sambil bermunjat: Ya Allah inilah keluarga Muhammad (maksudnya sabar menanggung segala cobaan). 

Dalam pada itu, Rasulullah saww pun melihat di samping Faathimah as makanan yang lengkap dan imam Ali as pun sejak masuk sudah terkejut tentang adanya makanan itu. Setelah shalat Rasulullah saww bertanya (tentu beliau sudah tahu) : “Dari mana makanan ini wahai putriku?” Siti Faathimah as menjawab: “Ia adalah dari sisi Tuhan”, persis dengan jawaban yang diberikan hfh Maryam as kepada nabi Zakariyya as. 

Nah, mukjizat atau karamat ini, sungguh ketika dalam keadaan terpaksa, apakah untuk membuktikan kebenaran seorang wali, atau karena pertolongan Tuhan yang diberikan kepada para walinya yang sudah sangat kepepet karena berbagai hal. Nah, kalaulah hadits penyusuan di atas itu mau dibenarkan juga setelah ia gharib dari sisi sanad dan lafazh, kalau dilihat dari sisi ini, yakni keterpaksaan, maka jelas tidak memiliki kemusykilan dan keanehan sedikitpun. Seperti pernah seorang ayah di padang sahara yang harus menyelamatkan anaknya yang masih bayi yang ibunya sudah tidak ada. Anaknya menangis hampir mati. Lalu sang ayah berdoa dan bertawassul 

kepada imam Ridha as yang dikubur di kota Masyhad, lalu seketika susu sang ayah tadi gatal luar biasa. Susunya digaruk-garuk dan ternyata keluar air susu. Nah, dengan air susu ayahnya itu anak bayi tadi diselamatkan oleh Tuhannya. 

Bagi umat Islam hal itu tidak mesti menjadi keanehan. Bepata banyaknya contoh-contoh di Qur'an, seperti ketika kaki nabi Ismail as yang masih bayi dapat mengeluarkan air dari dalam tanah dengan gerakan kakinya dimana hal itu karena keterpaksaan juga. Atau kakinya nabi Isa as selagi kecil karena ibunya kehausan di padang sahara yang dengan gerakan kakinya yang bergerak otomatis sewaktu bayi itu, dapat mengeluarkan air dari dalam tanah. 

Pertolongan-pertolongan seperti ini dapat dilihat dalam sepanjang sejarah manusia, tanpa harus adanya keanehan sedikitpun. Tentang siapa yang ditolong dan rahasianya apa hingga ia mendapat pertolongn seperti itu, dan mengapa hanya wali atau orang-orang mukmin sejati, maka hanya Allah yang tahu. 

Bahkan pernah terjadi juga pada orang kafir (tapi yang tidak mendapat penjelasan Islam). Seperti di Portugis. Di sana ada kota yang namanya Fatima. Kota itu diganti nama dengan nama siti Faathimah, karena ada tiga bersaudara yang sakit yang tidak bisa sembuh yang kemudian sembuh karena didatangi cahaya putih yang dalam dialognya cahaya itu mengatakan “saya adalah Faathimah”. Ketika ketiga anak itu sembuh, maka rumahnya dijadikan tempat ibadah orang Kristen dan sampai sekarang tiap tahun diperingati. Tiap tahun ribuan orang Masehi datang ke tempat itu ingin mendapat berkah. Sampai-sampai banyak yang saya lihat mereka berjalan dengan lututnya di daerah suci itu demi menghormati siti Faathimah as itu.. 

Abdul Malik Karim : Dalam text hanya disebutkan payudara Fatimah panjang, tidak ada keterangan itu adalah mukjizat atau apa. Jadi memang payudaranya panjang setiap waktu. 

Astaghfirullah, jangan-jangan ulama-ulama ini penyusup yang pura-pura mencintai ahlulbait tapi mereka hakekatnya membenci ahlulbait, syiah-syiah sekarang ini hanya korban, korban penipuan atau korban yang memilih untuk menjadi korban, hanya karena beberapa puluh lembar uang ratusan dolar. 

Di sini Sinar Agama percaya bahwa payudara Fatimah sangat panjang. 

Semua orang bisa bikin makna majazi semaunya, bahkan payudara panjang pun kalo mau bisa juga dibikin makna majazi. 

Keadaan apa yang memaksa Fatimah untuk perlu payudara panjang? 

Malikul Amin Teuboh Anabuki : Pikiran ane udah kosong neeh jadi neeh hadist Mungkar apa bisa diterima ??? (9). Hadits gharib atau tidak shahih juga seperti itu. Dia tidak boleh dijadikan dalil dan yang menjadikannya dalil, walau benar, tidak akan mendapat pahala karena bukan profesional tapi nekat dan keberulan saja. Nah, nekatnya itu yang akan melahirkan dosa. Karena nekat dalam agama adalah haram hukumnya. Yang diistilah dengan tajarri. Jadi, menggunakan dalil dhaif terlebih gharib, merupakan dosa sekalipun ternyata benar (karena nekat/tajarrinya itu), apalagi kalau memang salah. opan disitu di tulis “walau benar”-----> jadi disni saudara Doktor bilang hadist ini batil, dlaif, dkk, oke tak terima di satu sini Doktor Sinar mas (kayak margarin tulis 10). Akan tetapi, bukan berarti hadits dhaif itu atau gharib itu pasti salah. Karena arti hadits dhaif atau gharib itu adalah diriwayatkan oleh orang yang tidak jujur dan/atau satu orang. Akan tetapi apakah pembohong itu pasti bohong dalam semua kata-katanya? Tidak bukan? 

Jadi, hadits dhaif atau lemah atau tidak shahih blm tentu salah secara hakiki.----tuh pan dikate belum tentu salah, plin plan juga nt yech wkwkwkkwkw.....so mumet tanpa essensi neeh, jadi neeh hadist Mungkar apa bener ???? 

Sinar Agama: Malik: Ternyata kamu dari dulu memang tidak cerdas, karena itu tidak bisa memahmi kata-kata yang sangat jelas. Aku hanya berusaha menerangkannya, dan apapun itu kembali pada dirimu. Dan ingat kalau kamu bermaksud tidak baik dalam status itu, hanya kepada Allah aku berpasrah diri dan menyerahkan urusan antum ini. 

@Amin: baca tulisanku itu dengan baik, maka kamu akan dapatkan jawabannya. 

Anjuranku pada kalian berdua: Jangan banyak bicara kalau tidak bisa memahami penjelasan agama yang sudah jelas dan diulang-ulang. Karena bisa membuat antum sendiri malu. Ntar dibilang lambat memahami. Jadi, bagusnya, renungkan beberapa kali. 

Malikul Amin Teuboh Anabuki: jadi neeh hadits Mungkar apa Mujizat ????..kekekek.. 

Abdul Malik Karim: wong si ulama bilang payudara Fatimah panjang, tanpa keterangan mukjizat dan sebagainya, tapi DR NURDIN bilang ini mukjizat. 

Abdul Malik Karim: Anda yang tidak cerdas pak doktor, kalo anda cerdas tidak mungkin anda membuat statemen yang kontradiktif. 

Cara anda menolak hadits ini juga nampak sekali tidak cerdas. Anda cuma copas dari alur berpikir guru-guru anda. 

Sinar Agama: Malik malik...kamu ini seperti maling teriak maling. Orang berargument kok bilang copas. Sementara kamu sendiri yang copas dan tidak mengerti argumen, tapi bilang cerdas dan tidak copas???!!! he he he he kasihan. Kamu dimana saja tdk akan bisa merusak Syi’ah. Semuanya akan kembali kepada dirimu sendiri. Dan dunia melihat dengan jelas hal itu. Tentu dunia yang cerdas dan mau berfikir. 

Malik ... malik ... masih juga kamu tidak mengerti tulisanku yang seperti matahari terangnya itu? Kasihan banget kamu ini. Kayak Malik aja he he he kasihang (logat Sulawesi). 

Malikul Amin Teuboh Anabuki: jadi neeh hadist mungkar apa bentuk Mujizat???..nyang teges dunks kalo Punye gelar Doktoral??..ckckckckck... 

Ibnu Zaki: He he, tanpa substansi yak, omongan Sinar Agama di atas itu. 

Neh riwayat dikatanye kaga usah dijadikan landasan berpijak, tapi juga maknanya belum tentu salah. jika, diliat dari kategori mu’jizat. itu pun masih perlu lagi dikeluarkan dari konteks asalnye. 

Hahha. Ngelesnye udeh berlipet lipet neh. Kalau di ruangan diskusi udeh d bata empat kali ame audiens. 

Abdul Malik Karim: anda cuma copas dari alur berpikir guru-guru anda. Pak doktor, maksudnya adalah copas pemikirannya, bukan copas textnya. 

Kasihan banget kamu ini pak doktor, rupanya kuliah jauh-jauh cuma begini hasilnya, buang-buang duit tuh Iran nyekolahin kamu. 

Pak doktor, apakah anda cerdas dan mau berpikir? Jika anda cerdas, bukan begini jawaban anda. 

Jika anda cerdas, anda tidak akan percaya pada klaim bahwa Fatimah Azzahra pernah nampak di Portugis. 

Itu semua karena anda tidak lagi bisa berpikir jernih, dolar Iran telah menutup jaringan otak anda. 

Sinar Agama: Oww Zaki...Zaki, ikutan juga nih.. he he ... kirain sudah pandai, rupanya tetap seperti dulu ... baca lagi tuh berulang-ulang supaya bisa paham. 

@Malik: Tulisanku itu bahasa Indonesia, tapi memang agak ilmiah, jadi sulit dipahami orang yang kurang terbiasa berfikir ilmiah. Bacalah lagi, dan berenung. Saya tidak mungkin berbahasa dengan bahasamu yang wahabis dan awam. 

Untuk hadh Fathimah itu muncul di puluhan ribu orang, jadi lebih mutawatir dari mutawatir yang ada. Ana tahu kamu tidak akan percaya karena agama Islammu yang wahabi itu ala materialis yang hanya percaya sama benda-benda kasat mata. Sungguh kalau kamu ada di jaman Nabi saww sangat mungkin tidak akan percaya kalau jemari beliau mengeluarkan susu yang diminum ribuan orang. Pasti kamu bilang khurafat. Allah yahfazh... 

Em Syaikhul Islam : Jadi ntuh gorip yeh? 

Ibnu Zaki: “Tulisanku itu bahasa Indonesia tapi memang agak ilmiah.” 

Xixiixix.. kegeeran gitu die, udeh jelas tulisannye nyablak kemane mane. tanpa kesimpulan yang jelas pula. Agak nyadar dikit dok. Hehheh. 

Ibnu Zaki: Doktor lepel Persia kek gini semuanye neh, bagel. Bagusan Saleh Lapadi dari pade lo din. hahha! 

Akan meningkat, kata kata menyingkat. Lah elu? Panjang-panjang nulis tapi isinye nonsen. 

Mukjizat bagi Rasulullah biasa, wajar dan penting. Lah bagi Fatimeh? Memanjangnya susunye [die] buat membuktikan apaan doktor nurdin? 

Abdul Malik Karim : maksudnya hadits payudara Fatimah yang panjang adalah hadits mutawatir? 

Sinar Agama : Zaki: he he he ...kumat lagi yah ...memang sulit merubah karakter orang kalau tidak dikehendakinya sendiri. 

@Malik, maksudnya tentang mukjizat kehadiran Hdh Faathimah as di Portugis itu yang mutawatir. Kamu ini kok semakin mengasihani saja? Wong dari awal hadits tentang payu dara itu sudah dikatakan Gharib kok mau dimutawatirkan. Gharib itu aneh dan dalam istilah ilmu Hadits, tidak bisa dipakai karena tidak shahih. Malah nanya lagi “mutawatir”. Wallahi tidak biasa berbahasa dan membahas agama, sok gumenter mbahas dan ngotot mbantah lagi (logat Jawa).


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Senin, 20 Agustus 2018

Lensa (Bgn 11): Sikap Diam Imam Ali as



Oleh Ustad Sinar Agama 

Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juni 2011 pukul 19:06



Dari sejarah dan riwayat, kita tahu setidaknya Sayyidah Fathimah as dianiaya beberapa kali. Misalnya, ditonjok Umar hingga memar mukanya, yaitu dikala beliau as kembali dari rumah Abu Bakar dan telah berhasil mendapat surat tanah Fadak yang dirampas oleh Abu Bakar sebelumnya. Yakni, ketika beliau as pulang dari rumah Abu Bakar itu, di tengah jalan, bertemu dengan Umar. 

Umar berkata: “Dari mana?” Dijawab: “Dari rumah Abu Bakar”. Ketika Umar melihat surat ditangannya, maka ia mengerti bahwa sudah pasti surat itu adalah surat pelimpahan tanah Fadak, karena dalam perampasannya, memang dilakukannya berdua dengan Abu Bakar sementara Abu Bakar sering menyesali dan menangis dengan keputusannya membuat kudeta kekhilafaan dan merampas tanah Fadak itu. Maka karuan saja Umar langsung merampas surat tersebut sambil memukul beliau as yang lemah itu seraya merobek habis surat tersebut. 


Ketika siti Fathimah as sampai di rumah yang sembari menangis, melihat imam Ali as sedang duduk di rumah. Beliau as mengatakan kepada imam Ali as: “Ya Ali, andaikata kamu tahu apa yang dilakukan orang kepadaku, maka kamu tidak akan duduk tenang seperti ini”. Imam Ali as menjawab: “Aku tidak akan keluar selangkahpun dari yang telah digariskan Rasulullah saww”. 

Misalnya, ketika rumah Sayyidah Fathimah as dibakar oleh Abu Bakar yang mengutus pasukan yang dipimpin Umar. Dibakar karena ingin memaksa imam Ali as keluar dan berbaiat kepadanya (Abu Bakar). Kala itu, rumah Sayyidah dibakar pintunya, dan ketika pintu dan palangnya (kunci dari dalam pada masa itu) sudah terbakar maka ditendang dari luar sementara beliau as ada di balik pintu yang selalu berteriak “Apa yang kalian lakukan, tidak takutkah kepada Allah, Nabi saww baru saja meninggalkan kalian, aku adalah putri Muhammad saww nabi kalian, dan seterusnya”. Tapi semua kata-kata itu tidak membuat mereka terhanyut, bahkan mereka menendang pintu itu dan mengenai beliau as yang sedang hamil, hingga beliau as tersungkur ke bumi dengan rusuk patah dan kandungan gugur. 

Oh...tak sanggup rasanya kuteruskan tulisan ini, tapi ada daya...harus kutulis pula, harus kutulis....ya ...Zahra’....ya.... Husain....maafkan ...maafkan....bukan maksud hati mengurai kembali masa-masa pahit dan penghinaan terhadap antum semua, tapi karena antum sendiri yang memerintahkan kami semua untuk menceritakan musibah-musibah antum, maka maafkan kelancangan jemari kami hingga melukis robohnya, gugurnya kandungannya...dan seterusnya. 

Masih banyak pengenaiayaan yang beliau as rasakan, tapi kita cukupkan di dua contoh ini saja. Pembahasan yang bisa kita lakukan pada dua peristiwa yang menyayat hati itu banyak sekali. Tapi saya akan mengurai sedikit saja, 

Pada Misal pertama

1. Imam Ali as sudah tahu peristiwa itu terjadi, baik melalui Nabi saww atau kasyafnya. Ketidak bereaksian beliau as sudah diperintahkan Nabi saww. Artinya Nabi saww dalam hal tersebut menyuruhnya sabar dan tidak bereaksi. 

Karena imam Ali as pernah membanting Umar di tempat umum sambil berkata: “Yang ini Rasul saww tidak berpesan”. Yakni ketika imam Ali as menguburkan Sayyidah Fathimah as secara tersembunyi dan membuat 40 kuburan palsu di Baqi’. Karena Sayyidah Fathimah as ingin membuat bukti bersejarah tentang adanya prahara dan kudeta terhadap imam maksum setelah Nabi saww dimana telah menyelewengkan para shahabat dan muslimin dari imam maksumnya dan jalan-lurusnya alias shiratulmustaqimnya maka beliau berwashiat kepada imam Ali as untuk tidak disembahyangi dan dikuburkan oleh musuh-musuhnya. Oleh karena itulah imam Ali as menguburkan beliau as di malam hari. 

Umar, yang memang sudah tidak disapa oleh sayyidah Fathimah as sejak masih hidup dan akan diadukan ke Allah dan Rasul saww nanti di akhirat (Shahih Bukhari, Muslim dan lain- lain), mencium taktik Sayyidah as itu, atau setidaknya takut kejahatannya disaksikan sejarah dengan tidak ketahuannya kubur beliau as. Karena itulah ia, dengan mengajak seluruh penduduk Madinah (karena takut kepada imam Ali as kalau maju sendirian) untuk berkumpul dan mengajak mereka menggali kuburan-kuburan itu lagi untuk menemukan Sayyidah as dengan alasan penghormatan dengan berkata: ”Putri Rasul saww telah meninggalkan kita, tapi kita belum menyolatinya, mari kita bongkar lagi kuburan-kuburan ini dan menyolatinya demi hormat kita dan syukur kita kepada Nabi saw. 

Setelah imam Ali as tahu apa yang dilakukan Umar, maka beliau as langsung mengambil Dzulfiqar dan memakai surban merah yang kebiasannya dipakai kalau perang sedang dahsyat. Imam Ali as datang dan langsung membanting Umar dengan sekali gibas saja sambil berkata: “Demi Allah akan kubelah kamu menjadi dua sebelum menyentuh kuburan- kuburan itu, karena Nabi saww tidak berpesan tentang hal ini”. Umar yang memang sangat takut kepada imam Ali as itu, berkata:”Bagaimana kalau kami semua membongkar kuburan- kuburan itu?”. Imam Ali as menjawab:” Sekalipun”. Yakni sekalipun semua orang Madinah berusaha menyentuh kuburan-kuburan itu, maka akan kuperangi semuanya. 

Haidar/Singa sudah keluar, pintu Khaibarpun yang buka-tutupnya perlu 12 orang diangkat hanya dengan tangan kirinya, maka siapa yang berani mendekatinya? 

2. Semua kejadian itu ada sanad dan riwayatnya, yang sebagiannya di sunni (seperti penyerangan ke rumah dan perampasan tanah Fadak serta penyesalan dan tangisannya Abu Bakar) dan sebagian lainnya di syi’ah (bc: lebih detail). 

Dengan penjelasan di atas, kita menjadi tahu bahwa semua yang dilakuakan imam Ali as, baik diam atau tidaknya, sudah digariskan Tuhan melalui Rasul saww. Dan sudah selayaknya sebagai orang Syi’ah tidak mempertanyakan apa yang dilakuakan para imam as, sekalipun boleh saja menanyakannya atau mencari hikmah di dalamnya. 

3. Guru saya, pernah saya tanyai: "Bukankah sepintas terlihat dari sejarah dan riwayat pertama itu bahwa kedua maksum beda pandangan, karena Sayyidah Fathimah as menginginkan dari imam Ali as untuk membalas Umar, sementara imam Ali as tidak menginginkan hal itu karena bersandar pada perintah dan pesan Rasul saww?”. Beliau menjawab: “Ilmu-ilmu kasyaf, tidak menjadi ukuran fikih dan kehidupan keseharian, karena kalau hal itu terjadi, maka kita, tidak akan pernah tahu apa-apa terhadap yang dialami Ahlulbait as”. Jadi, kalau sepintas kita melihat adanya dua keinginan berbeda dari dua maksum as, maka hal itu bukan berarti merusak kasyaf dan apalagi kemaksuman mereka. Karena mereka harus (kewajiban agama dan akal) sebagaimana hidupnya manusia lahiriah atau biasa. Walaupun, sudah tentu, tetap tidak keluar dari garis kemaksuman atau tidak keluar dari ketaatan atau masuk ke dalam larangan Allah (tidak maksiat). 

Pada Misal ke dua

1. Pada kejadian itu, tentu saja, setelah pintu terdobrak, mereka menyerang masuk dan mengikat imam Ali as dan ditariknya ke masjid untuk berbiat kepada Abu Bakar hingga terjadilah baiat yang terkenal itu yang, selalu dijadikan dalil oleh pembela yang pertama sebagai bukti kebenarannya karena imam Ali as sudah baiat. Padahal, dengan pintu dibakar dan didobrak dan dalam keadaan terikat dimana kalau tidak baiat pada waktu itu diancam akan dipenggal kepalanya. 

Abu Dzar yang pemberani, tidak tahan melihat kejadian itu, dan langsung mengeluarkan pedangnya dan menantang Umar untuk bertanding. Tapi imam Ali as segera memerintahkannya untuk menyarungkan lagi pedangnya dan bersabar. 

Yang mampu mengikat imam Ali as hanya pesan dan perintah Rasul saww, sementara rantai besipun tidak akan mampu menahannya sebagaimana pintu Khaibar. 

2. Pada kejadian itu, ketika imam Ali as sudah diikat dan diseret ke masjid, Sayyidah Fathimah as sempat menahan imam dan suaminya itu dengan memegangi bajunya, akan tetapi para penyerbu menebas tangannya dengan pedang yang bersarung, hingga terlepas. 

Ya ...Zahra’...ya Husain...kami bersaksi terhadap kemazhluman antum semua. ‘Alaikum minna jami’an salamullah ma baqayna wa baqiya al-lailu wa al-nahar.

Simpulan: Dari dua contoh riwayat di atas, dapat dipahami bahwa imam Ali as tidak menolong dalam penyerbuan ke rumah Sayyidah Fathimah as itu karena beliau sendiri menghadapi serangan dan justru karena beliaulah as (imam Ali as) rumah beliau as (Sayyidah Fathimah as) diserang. Dan sudah tentu keterdiaman imam Ali as, karena perintah dan pesan Nabi saww, bukan karena takut dan apalagi tidak acuh terhadap istri. Begitu juga pada kejadian pertama. Yakni, diamnya imam Ali as, karena perintah dan pesan Rasul saww. Sudah tentu demi Islam secara lahiriah sebagaimana banyak dibahas dalam filsafat sejarah. 

Bagi hemat saya, para pengkudeta itu, justru semakin menjadi-jadi karena melihat imam Ali as tidak melawan dimana dapat dipahami oleh mereka bahwa begitulah pesan Nabi saww, yakni tidak melawan. Jadi, hal itu dijadikan kesempatan oleh mereka. Karena kalau imam Ali as sudah mencabut Dzulfiqrnya, maka siapa yang berani mendekatinya? Ya....Haidar...ya ...Haidar... 

Jawaban saya ini, tidak saya ijinkan untuk dijadikan huru hara kepada saudara-saudara kita Ahlussunnah, karena kita harus menjaga persatuan. Saya menjawab ini, karena yang bertanya adalah orang Syi’ah, maka saya tidak bertakiah dalam menerangkannya. Oleh karena itu pula saya tidak terlalu melelahkan diri untuk menyebutkan alamat setiap riwayatnya. 


Artinya, saya menulis jawaban ini kepada orang syi’ah yang mempercayai gurunya yang juga syi’ah bahwasannya tidak mengarang dari kantongnya sendiri. Walau, sudah tentu, hubungan guru dan murid ini sebatas lewat alam maya fb ini. Semoga batin kita semua memanglah diikat olehNya dalam kebaikan setidaknya, sekalipun tidak dalam hubungan guru dan murid, karena saya tidak layak menjadi guru, para hati yang begitu tulus terhadap kebenaran. 

Wassalam. 

Ikhwan Abdullah JongJawi, Khommar Rudin, Irsavone Sabit dan 27 lainnya menyukai ini. 

Khommar Rudin: Allah humma shalli alla Muhammad wa alli Muhammad. 

Sulaeman Eman لّلهمَّ صلِّ على محمَّد وآل محمَّد وعَجِّلْ فَرَجَهُ

Sulaeman Emanلّلهمَّ صلِّ على محمَّد وآل محمَّد وعَجِّلْ فَرَجَهُ 

Sulaeman Emanلّلهمَّ صلِّ على محمَّد وآل محمَّد وعَجِّلْ فَرَجَهُ

Alie Sadewo: Allah humma shalli alla Muhammad wa alli Muhammad. 

MOhd. Arvian Taufiq: Sallam Alaika Ya Rosulullah, sallam Alaika ya Imam, Ya Zahra...sungguh membaca penjelasan Ustad, membuat mata ana tergenang air mata. Syukron ustad sudah meringankan dan memberanikan penjelasannya yang sangat tajam dan gamblang. Semoga antum selalu dalam kebaikan dan kesehatan. 

Eman Sulaeman: Allahummal’an Muawiyah wa Syiatuhum ilaa yaumil qiyamah. 

Edo Saputra: Asalamualaiki ya syaidah Fatimah,, aku ikut bersedih atas deritamu, namamu dan hatimu begitu indah, bagaikan rembulan yang sedang bersinar,,, Oh syaidah Fatimah,,, engkaulah satu- satu putri rosul yang sangat dicintai, hingga namamu selalu terukir di hati nabi, tahukah engau ya Fatimah,,, di hati ayahmu hanya ada Allah swt, dan sungguh agung diri mu wahai putri rosulluloh, tidak ada seorangpun yang mempunyai kedudukan di hati rosul hanya Allah swt, dan dirimu. Tahukah engkau wahai wanita penghuni surga, bahwa engkaulah adalah salah satu Wanita yang mendapat ridho NYA. 

2 November 2012 pukul 12:14 · Suka · 4


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ