Minggu, 12 April 2020

Tanggungjawab Berwilayah (Imam)


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=224760597568744 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juli 2011 pukul 16:16


Indra Gunawan: Salam ustadz .. Mau tanya, kalau dari sisi keadilan ilahiah bilamana risalah imamah tidak sampai ke seseorang maka dia akan masuk dalam golongan "orang-orang yang ditangguhkan", nah bagaimana kira-kira posisi orang yang sudah disampaikan risalah imamah kepadanya namun dia tetap tidak mengikutinya ?



Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:

1). Orang yang tidak didatangi hidayah, baik tauhid, kenabian atau imamah, akan dihitung di akhirat sesuai dengan kebenaran relatif yang dipahaminya di dunia, apakah ia melaksanakan kebenaran itu dan meninggalkan keburukan yang dia pahami.

2). Jadi yang saya tahu tidak ada penungguan, bagi yang belum didatangi agama.

3). Yang dimaksud dengan datangnya agama adalah datangnya agama tersebut dengan penjelasan yang benar dan juga dipahami dengan benar. Jadi, kalau ada orang yang tidak tahu dengan benar agama Islam atau Syi'ah, lalu dia sampaikan Islam atau syi'ah itu dengan salah-salah, lalu yang mendengarnya itu menilai bahwa islam atau syi'ah ini tidak benar, maka ia masih masuk dalam kategori belum didatangi agama dengan benar.

4). Maksud datangnya agama juga adalah, setelah penjelasannya itu sudah benar, ia pun memahaminya dengan benar. Tetapi kalau dia yang sudah berusaha paham itu dan sudah merasa paham itu, menilai islam atau syi'ah ini tidak benar, karena dia salah memahami tanpa dia sadari, maka ia masih masuk dalam kategori maaf Tuhan karena belum didatangi agama dengan benar.

5). Tentu saja, kalau ia melakukan nilai-nilai baik yang ia pahami secara relatif itu dan meninggalkan keburukan yang ia pahami secara relatif itu. Dan,sudah tentu tidak memusuhi hal-hal yang dia belum paham dan masih dalam keadaan ragu.

Terakhir: Kalau antum merujuk ke catatan "Pokok-pokok dan Ringkasan Ajaran Syi'ah" seri ke dua, tentang keAdilan, maka mungkin sudah bisa dipecahkan.

Oh iya, yang perlu diingat, bahwa termaafkannya orang di atas, bukan pembenaran hingga antum mengatakan bahwa hal ini adalah Pluralisme. Karena Pluralisme adalah membenarkan semua perbedaan walau kontradiksi, tetapi di konsep keAdilan Tuhan ini adalah bahwa yang benar masuk surga dengan Ridha dan yang tidak benar (kalau tidak sengaja dan tidak semi sengaja -bagi yang malas belajar) bisa masuk surga dalam lindungan ampunan, bukan pembenaran kebatilannya.

Chi Sakuradandelion, Khommar Rudin dan 7 orang lainnya menyukai ini.


Khommar Rudin: Allah humma shalli alla muhammad wa alli muhammad

9 Juni 2012 pukul 4:09 · Suka


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar