﷽
Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/274701369241333/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 12 November 2011 pukul 14:54
Sang Pecinta: Salam ustadz. Mohon keterangan Waktu Sholat wajib marja Sayyid Ali Khamenei. Adakah waktu yang dilarang untuk sholat (seperti yang ada di sunni), ustadz?
Mohon penjelasan jenis puasa sunat AB? Terimakasih, ustadz.
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya.Sebenarnya, saya sudah seringmembahas ini dalam berbagai komentar dan diskusi dengan teman-teman.
(1). Waktu shubuh adalah dari terbit fajar shadiq (sama dengan sunni) sampai matahari terbit. Tapi untuk setiap tanggal 13-22 Hijriah, hati- hatinya menuggu sekitar 15 menit untuk shalatnya, tapi imsak puasanya tetap sesuai adzan..
(2). Waktu zhuhur dan ‘ashr, dimulai dari matahari tergelincir, sampai maghrib. Tapi shalat zhuhur harus didahulukan. Sekitar 4 menit awal waktu khusus zhuhur dan 4 menit akhir menjelang maghrib waktu khusus ‘ashr dan di selain keduanya adalah waktu zhuhur dan ‘ashr. Tapi di waktu khususnya itu adalah waktu khusus masing-masing hingga kalau 4 menit sebelum maghrib belum shalat zhuhur, maka waktunya sudah habis dan tinggal waktu ‘ashr saja.
(3). Waktu shalat maghrib dan isya’ adalah hilangnya mega merah di atas kepala kita ke timur setelah tenggelamnya matahari. Kira-kira 45 menit setelah adzannya sunni, sampai tengah malam, yakni pertengahan antara maghribnya syi’ah dengan terbitnya fajar shahid.
(4). Tidak ada waktu yang diharamkan melakukan shalat.
(5). Untuk puasa sunnah ini saya sudah menulisnya, tolong cari di dokumen-dokumen yang ada di group Berlanggaan Catatan-Catatan SinarAgama.
Baramulya Property: Waktu shubuh untuk setiap tanggal 13-22 Hijriah, hati-hatinya menunggu sekitar 15 menit untuk shalatnya. Maksud dari kata hati-hati di atas adalah hati-hati sunnah (ikhtiat mustahabi) bukan ikhtiat wujubi. Artinya boleh dilakukan, dan boleh tidak?
Sinar Agama: @Baramulya: Demikianlah.
Kidung Cinta: Wah, dari kalimat Ustadz di atas, baru saya paham soal waktu Dhuhur dan ‘ashr. Padahal sudah mencoba mengerti dari banyak referensi.Terimakasih, Ustadz. Alhamdulillah.
Sinar Agama: @Kidung: Oke, sama-sama. Itu semua menunjukkan bahwa kita sama sekali tidak boleh tawakkuf atau diam tanpa gerakan kemajuan. Sering hal-hal yang dianggap sepele pun kadang kita salah memahaminya. Jangankan kamu yang tidak di hauzah, kita yang bertahun- tahunpun, tetap saja kadang salah sangka atau salah paham.
Sang Pecinta: Terimakasih, ustadz. Jadi shalatnya 5 kali di 3 waktu.
Sinar Agama: @Sang Pecinta: Benar begitu. Karena di Qur'an, memang hanya 3 waktu shalat yang ada. Tapi shalatnya 5 kali.
Anha Cheltic: Salam. Aku tidak paham, ustadz. Boleh diperjelas ayat diatas?
Sinar Agama: @Anha: Waktu shalat di Qur-an itu hanya ada tiga, yaitu tergelincirnya matahari sampai malam, lalu permulaan malam dan subuh. Tapi shalatnya 5 kali. Saudara-saudara sunni yang ketika membaca hadits Nabi saww “Shalluu Khamsakum” yakni “Shalatlah yang lima”, dikiranya 5 waktu, padahal maksudnya lima kali. Yakni 5 kali dalam 3 waktu. Saya sepertinya sudah menulis juga tentang ini. Coba saja cari-cari di catatan-catatan atau dokumen di group Berlangganan Catatan-Catatan Sinar Agama.
Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan, Al Aulia dan 50 lainnya menyukai ini.
Azizzullah Ilyas: Ustadz tolong disebutkan ayat al-Qur’an yg menjelaskan penetapan waktu sholat 5 kali dalam 3 waktu.
Sinar Agama: Aziz: Afwan pertanyaan antum baru terbaca. Lain kali kalau mau tanya, bisa langsung di dindingku atau di tag ke group ini. Ayat-ayat yang menjelaskan 3 waktu itu bisa antum lihat di:
QS: 17: 78, QS: 11: 114.
Iwan Roses: Maksud dari kedua tepi siang pada surah QS 11:114 itu gimana ya?
Sinar Agama: Iwan: shubuh dan zhuhur-asyr.
Zahra Herawati Kadarman: Duuuuuuuuuuuh Allah dan Rasulullah........................ sampaikan berkah dan anugerahMu kepada ustadz SA........... selaluuuuuuuu mencerahkan..... terima kasih ustadz............... biasa ijin copas.....
Sinar Agama: Zahra, terimakasih doanya, semoga menyelimuti antum dan semua teman, amin. Semua tulisanku di fb ini gratis untuk dipakai kebaikan selain bisnis. Silahkan saja share semua tulisanku kalau antum mau, kurang lebih sudah lebih dari seribu seratusan.
Nandar Syarif: Alhmdulillah ustadz, sekarang ana paham syukron,Ya allah hamba memohon dengan hak nabi Muhammad saww dan ahlul baitnya yang kau sucikan dan yang kau serahkan segala urusan dunia ini kepadanya hamba mohon panjangkan umur dan limpahkanlah berkah serta mudahkanlah segala urusan ustadz SA, dan ustadz Sang Pencinta.
Dicky Jalinus: Salam, nambah pertanyaan, setau saya kalau di sunni, adzan dhuhurnya atau shalat dhuhurnya ketika matahari berada diatas kepala, sedangkan di syiah setelah tergelincir...
Mohon penjelasan dalilnya ustadz Sinar Agama mengapa ketika tergelincir matahari? Terimakasih.
Sang Pencinta: Dicky, setahuku masuknya zuhur tidak beda antara Sunni dan Syiah. Jadi kita-kita yang Syiah bisa menggunakan azan Sunni untuk patokan zuhur.
Dicky Jalinus: Oke, terimakasih Sang Pencinta.
Abubakar Umar Utsman: 4 menit di akhir maghrib adalah waktu khusus shalat ashar. Jadi kalau kita belum shalat dzuhur, maka diwaktu khusus itu kita harus shalat ashar dulu, baru setelah itu shalat dzuhurnya di qadha, karena waktu untuk shalat dzuhur sudah habis. Apa benar begini ustad? Tolong dijelaskan. Syukrn.
Sang Pencinta: 4 menit menjelang maghrib Syiah (45 menit dari azan Sunni) adalah waktu khusus Ashar. Jika belum shalat zuhur di waktu 4 menit itu, maka ashar yang dikerjakan, zuhur diqadha.
22 November 2013 pukul 2:09
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar