﷽
Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/269975899713880/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 2 November 2011 pukul 15:06
Siti Handayatini: Hi, Pak Sinar Agama..! Salam and wish you always under HIS Lights in performing this duty in life, Amen…
First of all, excuse me to ask thing, which I have no idea yet its source. I meant, in my agenda, there’s one reminder that I need to perform an optional fasting on Dzulqa’dah 25 HIJRIAH, plus also performing Shalat 2 RAKA’AT by each RAKA’AT reading Al Fathiha’ + 5 Asy-Syam, with no explanation, unfortunately.
So, my question is, “what is that?”, as might be you have knowledge and experience with it. Is that true that the date of Dzulqa’dah 25 special?
Excuse me for bothering, but thank in advance 4 your attentions & reply!Be blessed…
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya.
(1). Tanggal 15 Dzu al-Qi’dah itu adalah hari Dahwu al-Ardh, yaitu terbentangnya bumi dan merupakan hari-hari yang baik.
(2). Puasa di hari itu sangat dianjurkan. Sebegitu dianjurkannya sampai di hadits dikatakan bahwa puasa di hari itu akan mendapat pahala puasa selama 70 tahun. Begitu pula dikatakan sebagai kaffarah dari 70 tahun dosa. Kalau di hari itu puasa dan malamnya (yang saya pahami malam 25-nya, bukan malam 26-nya, jadi malam sebelum puasa) beribadah, maka sama dengan 100 tahun ibadah. Oh iya, malam sebelum puasa itu, yaitu malam 25-nya, adalah kelahiran nabi Ibrahim as dan nabi Isa as. Begitu pula fadhilah puasa di hari itu, membuat semua makhluk langit dan bumi memintakan ampun buatnya. Hari itu adalah hari tercurahnya rahmat Tuhan dimana banyak dzikir di hari itu mendatangkan pahala yang besar.
(3). Ibadah-ibadah lainnya, seperti mandi sunnah (seperti mandi haidh atau junub, tapi dengan niat sunnah, bukan mandi haidh dan junub kecuali kalau menggabungkan beberapa mandi sebagaimana sudah pernah dijelaskan), atau seperti shalat. Yaitu shalat yang kamu sebutkan itu. Dan setalah shalat yang kamu sebutkan itu dianjurkan membaca doa berikut ini:
Siti Handayatini: “Tanggal 15 Dzu al-Qi’dah itu adalah hari Dahwu al-Ardh, yaitu terbentangnya bumi dan merupakan hari-hari yang baik.” Just to confirm that you mean 25 Dzu al-Qidah, right? Not 15! I think so!
Sinar Agama: Kamu benar bahwa, yang benar adalah tanggal 25 Dzu al-Qi’dah, bukan 15 seperti tertulis di jawabku. Jadi, aku salah tulis. Afwan.
(1). Tanggal 25 Dzu al-Qi’dah itu adalah hari Dahwu al-Ardh, yaitu terbentangnya bumi dan merupakan hari-hari yang baik.
(2). Puasa di hari itu sangat dianjurkan. Sebegitu dianjurkannya sampai di hadits dikatakan bahwa puasa di hari itu akan mendapat pahala puasa selama 70 tahun. Begitu pula dikatakan sebagai kaffarah dari 70 tahun dosa. Kalau di hari itu puasa dan malamnya (yang saya pahami malam 25-nya, bukan malam 26-nya, jadi malam sebelum puasa) beribadah, maka sama dengan 100 tahun ibadah. Oh iya, malam sebelum puasa itu, yaitu malam 25-nya, adalah kelahiran nabi Ibrahim as dan nabi Isa as. Begitu pula fadhilah puasa di hari itu, membuat semua makhluk langit dan bumi memintakan ampun buatnya. Hari itu adalah hari tercurahnya rahmat Tuhan dimana banyak dzikir di hari itu mendatangkan pahala yang besar.
(3). Ibadah-ibadah lainnya, seperti mandi sunnah (seperti mandi haidh atau junub, tapi dengan niat sunnah, bukan mandi haidh dan junub kecuali kalau menggabungkan beberapa mandi sebagaimana sudah pernah dijelaskan), atau seperti shalat, yaitu shalat yang kamu sebutkan itu.
Dan setalah shalat yang kamu sebutkan itu dianjurkan membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar