Rabu, 13 Mei 2020

Sholat dalam Perjalanan di Pesawat


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231553086889495 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 11 Agustus 2011 pukul 13:57

Bintang Ali: Salam alaikum warahmah ustadzi,.

Soal sholat wajib dalam pesawat, orang yang berhaji itu kalau brangkat dari embarkasi Jakarta ke Jeddah/Madinah itu kira-kira 8-9 jam penerbangan,. nah bagaimana hukum dan caranya solat di atas pesawat yang lagi mengudara ustad..? Syukron.
Sinar Agama : Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Cara shalat itu, dimana saja adalah sama. Aturannya adalah wajib ini dan itu, seperti menghadap Kiblat, baca fatihah dan surat ...dan seterusnya termasuk berdiri.

Tetapi untuk berdiri ini kalau mampu walau dengan pegangan ke tembok atau lain-lainnya seperti tongkat, kursi dan seterusnya. Tetapi kalau tidak bisa walau dengan bersandar atau pegangan itu, maka shalat dengan duduk.

Dan kontek antum itu (di pesawat), maka kalau tidak bisa berdiri, maka bisa di kursi saja. Memang kalau berangkatnya mudah karena mengarah ke barat. Tetapi kalau pulangnya, maka yang terselamat adalah duduk kebalik.

Tetapi cara yang paling mudah, adalah ambil sajjadah dan cari tempat agak kosong yang biasanya tidak terlalu dilewati orang, seperti di pintu tengah di depan kursi terdepan, atau di dekat dapur pesawat dekat pintu belakang. Bisanya selalu ada tempat kosong. Nah, kalau bisa berdiri maka berdiri (biasanya sih bisa dengan berdiri), tetapi kalau gelieng atau pusing dan bisa jatuh, maka bisa saja duduk.

Jadi, dengan cara yang paling selamat itu, semua kewajibannya bisa terjaga dan membuat hati kita tidak ragu-ragu lagi.

Bintang Ali: Kalausholat berdiri dekat galley (dapur) itu biasanya kotor ustad, lagi pula disampingnya kamar kecil biasanya, belum lagi goyanganpesawatnya, atas dasar ini bolehkah kita memilih yang duduk? Kemudian sholat posisi duduk itu, posisi irsal kedua tangan di atas paha ya ustad?, untuk rukuknya membungkuk sampai punggung sejajar dengan paha, lalu untuk sujudnya gimana ustad? Pemakaian turbahnya gimana? Syukron.

Sinar Agama: Setahu saya tidak ada tempat kotor di pesawat itu, karena saya sesering-seringnya melakukan itu. Dan dengan WC tidak terlaluberhadapan. BTW kalau mau duduk dengan alasan yang masuk akal, maka boleh saja. Caranya tentau tangan irsal/lurus, jadi diletakkan di atas paha. Rukuknya membungkuk sedikit saja, sekitar 30-45 derajat, lalu sujudnya lebih rendah lagi sambil meletakkan dahi ke atas tangan yang sudah diletakannya batu sujud atau kertas atau daun yang bukan sayuran dan lain-lain yang bisa dibuat sujud. Kotor yang saya maksud disini adalah jorok, bukan najis. Sebab untuk ukuran najisnya sangat mungkin yang sekalipun kelihatan bersih itu adalah najis. Karena itu pakai sajjadah, atau selimut yang ada di pesawat itu dengan minta ijin dulu ke server supaya tidak haram dan membatalkan shalatnya.

Bintang Ali : Syukron ustad,, makasih banyak,, tapi untuk konfirmasi yang ustad maksud:

Sujudnya lebih rendah lagi sambil meletakkan dahi ke atas tangan, maksudnya sampai dahi diletakkan ke atas tangan yang ada turbahnya,, gitu ya ustad?? Berarti turbahnya berada di punggung tangan, kalau turbahnya diletakan di telapak tangan untuk menjaga keseimbangan biar turbah ga jatoh ustad, gimana?? Syukron katsir ustad.

Sinar Agama: Oh bukan begitu, tetapi antum pegang itu turbah dan angkat ke atas sejauh kira- kira tidak terlalu sulit untuk antum menunduk untuk sujud. Jadi, batu itu selalu antum genggam. Dan manakala sudah waktunya sujud, maka diangkat dan ditempelkan ke dahi. Gitu, paham.Nah, dalam menunduk rukuk atau menunjuk sujud itulah yang saya katakan harus ada beda, tetapi tidak perlu menderita sampai menunduk sangat untuk sujudnya.

Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan, Haidar Dzulfiqar dan 7 lainnya menyukai ini.

Ibnu Ahmad Khan: Kalau kita ga tau arah kiblatnya bagaimana ustadz? Misalkan tujuan pesawatnya ke Iran, Australia, Singapore, Eropa, dan lain-lain.Kemana kita harus menghadap?

Fajar Pagi: mohon penjelasannya ustad Sinar Agama.

Sinar Agama: Ibnu: Kan kita pasti tahu letak negara-negara itu dalam peta. Mangapa bisa sulit menentukan arah kibllat? Kalau dari Indonesia ke Iran, maka jelas menghadap ke arah depan tapi miring ke kiri sedikit. Kalau dari Iran ke Indonesia maka menghadap ke arah kanan pesawat dengan miring ke kanan disesuaikan dengan jarak yang sudah ditempuh pesawat. Kalau ada di sekitar India, maka miring kanannya agak banyak. Dan kalau sudah mendekati Indonesia, maka betul-betul miring ke kanan yang mengampiri arah buntut pesawat. Atau menghadap ke arah buntut pesawat tapi miring ke kiri sedikit.

Kalau dari Kalimantan ke jawa, berarti menghadap ke kanan pesawat. Kalau sebaliknya berarti maka menghadap ke kiri pesawat.

Kalau dari arah timur Indonesia ke barat, maka tinggal menghadap ke kepala pesawat. Kalau sebaliknya maka menghadap ke buntut pesawat. Begitu seterusnya.

Khommar Rudin: Allah humma shalli alla Muhammad wa alli Muhammad. 

29 Juli 2012 pukul 19:17 · Suka


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ



Tidak ada komentar:

Posting Komentar