﷽
seri tanya jawab Abu Humairah dan Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/232748813436589/ by Sinar Agama (Notes) on Friday, August 12, 2011 at 4:32am
Abu Humairoh: Salam ya akhi...@ lama ana tak jumpa ustadz dalam dunia maya, ada banyak pertanyaan mengenai wahdah alwujud diantaranya alam lahut? Apakah bisa bersatu antara alam lahut dan alam nasut? menurut al ‘alim mulla sadra dan ibnu al arobi, bagaimana pendapat ustadz?
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:
(1). Ahlan wa sahlan, benar sudah lama antum tidak pernah mampir. Semoga antum sehat selalu.
(2). Seperti-nya antum tidak mengunjungi catatan-catatan ana yang sudah 14 seri/bagian dari wahdatulwujud ini.
(3). Kalau antum sudah membaca di sana hampir pasti mendapatkan kuncinya. Yaitu bahwa wujud itu hanya satu dan dia itu adalah Dia. Dan lain-lainnya itu, apakah Laahuut (bukan hahut) yang merupakan maqam keTuhanan, atau Jabaruut yaitu maqam Makhluk Akal-satu sampai Akal-Akhir, atau Barzah, atau materi, semuanya dan semuanya, hanyalah Wajah dari Wujud Yang Satu itu. Semua ini tidak pernah menyentuh Wujud Yang Satu itu, dan apalagi mempengaruhiNya.
(4). Ketika kunci itu sudah jelas di hati (bc: akal kita), maka pertanyaan antum bisa dikatakan telah nyasar. Yakni pertanyaannya tidak tepat. Karena ketika semua selainNya tidak ada, apanya yang mau bersatu denganNya?
(5). Kata-kata bersatunya Laahuut (maqam keTuhanan) dengan Naasuut (materi), hanya ada di aliran-aliran sesat seperti shufi-shufi yang sebenarnya mereka itu adalah shufi atas nama saja yang, biasa disebut oleh Mullah Shadra ra dengan “Sok Shufi” atau “Demam Shufi” (mutashawwifah), ada di agama-agama sesat seperti Kristen yang meyakini bahwa Lahuut dan Naasuut itu menyatu dalam diri nabi Isa as.
(6). Tambahan dan ulangan dari pelajaran lalu: Ittihaad adalah menyatunya manusia dengan Tuhan ketika sudah mencapai mawam fana’. Sedang Hulul adalah masuknya/menyatunya Tuhan ke dalam hati/diri manusia yang sudah mensucikan dirinya dari selainNya.
Wassalam
14 people like this.
Yunus Abdullah: Walah si syiah Lĝί nyemeng..sesat2 aja bung ....pakai gelar ustd segala.. bertaqiyah nih yee
Arie Risnandha: Mas Yunus, ahsan urusin diri sendiri saja dulu... kalau tidak bisa mendatangkan manfaat jangan sampai mendatangkan mudharat deh kata-kata nya... Islam nya dari sebelah mana sih kok masih suka mengurusi orang lain, seperti yang sudah paling benar sendiri?
Kazi Kancil: Wakola ustadzuna,dhohiruhu ma’al mahluk batinuhu ma’al kholqi wahia insanul kamil.
Sinar Agama: Arie dan Kazi: masykuriinnn .....
Kazi Kancil: Tapi gimana tuh ceritanya,syi’i melaknat shabat2 nabi yang imannya kamil..
Sinar Agama: Kazi: Syi’i tidak melaknat shahabat, hanya sekedar tidak ikut shahabat yang tidak mengikuti imam makshum as.
Arie Risnandha: yang dulu melaknat Imam Ali di mimbar-mimbar masjid lantas dikatakan apa mas Kazi?
Sinar Agama: Abu: Coba baca lagi catatannya beberapa kali. Kita bukan aliran yang mengatakan bahwa alam ini wujud dan dia Tuhan. Itunamanya, aliran sok sufi. Kita jauh dari itu. Kita meyakini bahwa wujud itu hanya Tuhan (bagi yang percaya irfan tentunya) dan yang lainnya itu hanyalah wajahNya. Jadi, aneka ragam dan yang berperang itu hanyalah ayat-ayat dan wajah, tapi bukan wujud. Yazid itu adala) mazhhar atau wajah Tuhan, bukan Tuhan. Yakni wajah murka dan penyesatan (mudhil). Tapi bukan Tuhan yang bertanggung jawab, karena semua dilakukan oleh wajah-wajah itu dengan ikhtiar masing-masing.
Dalil ikhtiar ini masih berbau Kalam dan Filasafat. Tapi dalilnya cukup untuk antum dan teman- teman lainnya yang kurang terbiasa dengan Irfan.
Tapi kalau dalil Irfannya, sudah cukup bahwa Tuhan tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan wajah-wajah itu, karena Tuhan itu adalah Wujud dan selainNya itu adalah Wajah. Dan karena wajah tidak pernah menyentuh Wujud, maka apapun yang dilakukannya juga tidak akan pernah menyentuh Wujud tersebut.
Karena itu kalau penasaran dengan Irfan dan wahdatu al-wujud, silahkan menyimak catatan- catatan sebelumnya yang sudah samapai ke bagian 15 ini.
August 13, 2011 at 1:53am · Like
(3). Kalau antum sudah membaca di sana hampir pasti mendapatkan kuncinya. Yaitu bahwa wujud itu hanya satu dan dia itu adalah Dia. Dan lain-lainnya itu, apakah Laahuut (bukan hahut) yang merupakan maqam keTuhanan, atau Jabaruut yaitu maqam Makhluk Akal-satu sampai Akal-Akhir, atau Barzah, atau materi, semuanya dan semuanya, hanyalah Wajah dari Wujud Yang Satu itu. Semua ini tidak pernah menyentuh Wujud Yang Satu itu, dan apalagi mempengaruhiNya.
(4). Ketika kunci itu sudah jelas di hati (bc: akal kita), maka pertanyaan antum bisa dikatakan telah nyasar. Yakni pertanyaannya tidak tepat. Karena ketika semua selainNya tidak ada, apanya yang mau bersatu denganNya?
(5). Kata-kata bersatunya Laahuut (maqam keTuhanan) dengan Naasuut (materi), hanya ada di aliran-aliran sesat seperti shufi-shufi yang sebenarnya mereka itu adalah shufi atas nama saja yang, biasa disebut oleh Mullah Shadra ra dengan “Sok Shufi” atau “Demam Shufi” (mutashawwifah), ada di agama-agama sesat seperti Kristen yang meyakini bahwa Lahuut dan Naasuut itu menyatu dalam diri nabi Isa as.
(6). Tambahan dan ulangan dari pelajaran lalu: Ittihaad adalah menyatunya manusia dengan Tuhan ketika sudah mencapai mawam fana’. Sedang Hulul adalah masuknya/menyatunya Tuhan ke dalam hati/diri manusia yang sudah mensucikan dirinya dari selainNya.
Wassalam
14 people like this.
Yunus Abdullah: Walah si syiah Lĝί nyemeng..sesat2 aja bung ....pakai gelar ustd segala.. bertaqiyah nih yee
Arie Risnandha: Mas Yunus, ahsan urusin diri sendiri saja dulu... kalau tidak bisa mendatangkan manfaat jangan sampai mendatangkan mudharat deh kata-kata nya... Islam nya dari sebelah mana sih kok masih suka mengurusi orang lain, seperti yang sudah paling benar sendiri?
Kazi Kancil: Wakola ustadzuna,dhohiruhu ma’al mahluk batinuhu ma’al kholqi wahia insanul kamil.
Sinar Agama: Arie dan Kazi: masykuriinnn .....
Kazi Kancil: Tapi gimana tuh ceritanya,syi’i melaknat shabat2 nabi yang imannya kamil..
Sinar Agama: Kazi: Syi’i tidak melaknat shahabat, hanya sekedar tidak ikut shahabat yang tidak mengikuti imam makshum as.
Arie Risnandha: yang dulu melaknat Imam Ali di mimbar-mimbar masjid lantas dikatakan apa mas Kazi?
Sinar Agama: Abu: Coba baca lagi catatannya beberapa kali. Kita bukan aliran yang mengatakan bahwa alam ini wujud dan dia Tuhan. Itunamanya, aliran sok sufi. Kita jauh dari itu. Kita meyakini bahwa wujud itu hanya Tuhan (bagi yang percaya irfan tentunya) dan yang lainnya itu hanyalah wajahNya. Jadi, aneka ragam dan yang berperang itu hanyalah ayat-ayat dan wajah, tapi bukan wujud. Yazid itu adala) mazhhar atau wajah Tuhan, bukan Tuhan. Yakni wajah murka dan penyesatan (mudhil). Tapi bukan Tuhan yang bertanggung jawab, karena semua dilakukan oleh wajah-wajah itu dengan ikhtiar masing-masing.
Dalil ikhtiar ini masih berbau Kalam dan Filasafat. Tapi dalilnya cukup untuk antum dan teman- teman lainnya yang kurang terbiasa dengan Irfan.
Tapi kalau dalil Irfannya, sudah cukup bahwa Tuhan tidak bertanggung jawab terhadap perbuatan wajah-wajah itu, karena Tuhan itu adalah Wujud dan selainNya itu adalah Wajah. Dan karena wajah tidak pernah menyentuh Wujud, maka apapun yang dilakukannya juga tidak akan pernah menyentuh Wujud tersebut.
Karena itu kalau penasaran dengan Irfan dan wahdatu al-wujud, silahkan menyimak catatan- catatan sebelumnya yang sudah samapai ke bagian 15 ini.
August 13, 2011 at 1:53am · Like
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar