Jumat, 15 Mei 2020

Sejarah Singkat Wahhabiah


seri: tanya-jawab, Sang Pecinta dan Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/232755993435871/ by Sinar Agama (Notes) on Thursday, August 11, 2011 at 2:20am

Sang Pecinta: Ustadz bagaimana pandangan Syiah terhadap Ibnu Taymiah? jzklh tadz

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Syi’ah dan Ahlussunnah sama dalam hal yang satu ini. Meyakini bahwa dia itu adalah fitnah besar dalam Islam dan sesat tanpa keraguan. Suka berbohong atas nama Islam dan para ulama.

Sang Pecinta: Bagaimana dengan salah satu muridnya: Ibnu Qayyim Al-Jauzy tadz? nuhun

Sinar Agama: Ibnu Taimiyyah, ketika diadili untuk yang ke dua kalinya oleh ahlussuunah dan dipenjara pada tahun 721 H, ia kembali dijebloskan ke penjara karena kesesatannya (yang suka membid'ahkan dan memusyrikkan orang lain itu). Kemudian ia mati pd th 728 H di penjara tersebut.

Pada saat itulah muncul penggantinya yang merupakan muridnya -Ibnu al Qayyim Jauziy (691- 751) menggantikan kedudukan gurunya menyebarkan keyakinan-keyakinan kotornya (terutama kebendaan Tuhan). Tapi gerakannya tidak berhasil karena tertangkal dengan ajaran Asy'ariyyah. Begitu hikayah pikiran-pikiran Ibnu Hanbal yang diteruskan Ibnu Taimiyya dan Ibnu al-Qayyim ini.

Sampai pada akhirnya, 5 abad kemudian muncul orang yang bernama Muhammad bin 'Abdul Wahhab yang gerakannya didukung oleh pemimpin Najd (bagian tengah ke utara dan timur dari saudi sekarang), yaitu Aalu Sa'uud (yang konon silsilahnya nyambung ke yahudi). Aalu Sa'uud yang memang kepengin menguasai jazirah Arab, saling sepakat dengannya dimana kalau terjadi kemenangan dia memegang kepeminpinan agamanyadan Aalu Sa'uud kepemimpinan negaranya.

Tentu saja dengan ide dan dukungan yang diambil dari intel Ingris kala itu. Sang intel ini atas nama negara Ingris menjamin senjata dan perlindungan pada gerakan Aalu Sa’uud dan Muhammad bin ‘Abdulwahhab ini, untuk bangkit melawan khalifah Sunni Utsmaniyyah kala itu dan mengusai jazirah Arab dan sekitarnya. Sejarah Aalu Sa’uud dan Muhammad bin ‘Abdulwahhab serta intel Ingris ini bisa dilihat di berbagai kitab sejarah Aalu Sa’uud seperti kitab Kasyfu al-Irtiyaab.

Nah, sejak itulah gerakan pengkafiran ini terpromosikan dengan dakhsyat. Karena Aalu Sa'uud ini sebelum menyerang muslimin dunia, sepertiMakkah dan Madinah, meyakini harus dikafirkan dulu baru bisa dibunuh. Nah, karena itulah ketika sudah mulai penyerbuan ke Makkah dan Madinah entah berapa ribu Sunni yang dipancung kepalanya. Akhirnya mereka menguasai Jazirah Arab dan mengganti nama negaranya dengan nama keluarganya sampai sekarang, yaitu Sa'udi Arabiah (the Kingdom of Aali Sa'uud). Dan dengan bermodal minyak Tuhan dan Ka'bah dan Madinah, mereka mempromosikan akidahnya, baik dengan bantuan atau pemaksaan (seperti memukuli orang haji yang mencium Ka'bah atau kuburan Nabi saww sampai mensyirikkan dengan terang- terangan), sampai sekarang.

Dan Indonesia kitapun terkena racun akidah ini sejak tahun 1916-an dan sampai sekarang. Untungnya di Indonesia tidak brutal seperti mereka yang ketika mensyirikkan dan mengkafirkan, langsung pula menghalalkan darahnya. Wahhabi ini selalu kandas kalau menyerang Syi’ah, tidak seperti kalau menyerang Sunni. Karena itu mereka gagal ketika menyerbu Najaf dan Karbala, walaupun sempat membantai banyak orang dan merampas harta pekuburan/makam imam Husain as.

Ciri-ciri mencolok dari wahhabi ini diantaranya sangat anti tawassul, ziarah kubur yang begini dan begitu (yang komunikatif dengan yang mati atau membaca Qur'an), menangisi orang mati, mengirimi amalan-amalan baik untuk orang mati (seperti bacaan Qur'an dll), membangun kuburan dan seterusnya dimana hal-hal seperti ada sejak di jaman Nabi saww dan pada jaman shahabat.

Emangnya Ibnu Taimiyyah lebih pinter dari para shahabat Nabi saww yang membangun kuburan Nabi saww? Emangnya lebih pinter dari Nabi saww ketika -sesuai dengan riwayat yang ada dan tidak bisa dibantah-menyuruh para shahabat menangisi jenazah sayyiduna Hamzah ra? Karena itulah benar kata Rasulullah saww yang ternukil dalam riwayat-riwayat (ayat-ayat) yang ada seperti:

Turmudzi dalam Manaqibnya, dan Muslim dalam Shahihnya, meriwayatkan bahwa: Nabi saww. menghadap ke timur (dari Madinah, penj.) dan berkata:

“Kepala kekafiran dari sini sebagaimana munculnya tanduk syetan.”

Begitu pula Bukhari dalam Kitab/bab al-Fitan menukil dari Ibnu Umar: Bahwa Nabi saww. berdiri di sebelah mimbar dan berkata:

“Fitnah dari sini, fitnah dari sini, sebagaimana munculnya tanduk syetan atau tanduk matahari.”

Begitu pula Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa: Nabi saww. dalam keadaan menghadap ke timur beliau saww. berkata:

“Sungguh, fitnah itu akan muncul dari sini seperti munculnya tanduk syetan.”

Sedang Malik dalam al-Muwaththa’nya meriwayatkan dari Ibnu Umar: Aku melihat Rasulullah saww. menunjuk ke arah timur sambil berkata:

“Sesungguhnya fitnah akan muncul dari sini sebagaimana munculnya tanduk syetan.” Begitu pula Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan dari Nabi saww:

“Kepala syetan muncul dari timur.”

Dan dalam riwayat yang lain mengatakan:

“Iman itu dari Yaman dan kafir itu datang dari timur”;

“Gelapnya hati dan kegersangan ada di timur dan iman ada di orang-orang Hijaz” (Hijaz adalah nama Jazirah Arab sebelum dijajah wahhabiah dan dirubah menjadi Aali Sa'uud)

Ketahuilah bahwa Najd itu ada di sebelah timur Madinah. Atau kalau ingin lebih jelas lagi maka perhatikan riwayat-riwayat berikut ini:

Dalam Musnad Ahmad bin Hanbal diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa: Nabi saww. pernah berdoa:

“Ya Allah, berkatilah kami dengan Syam kami. Ya Allah, berkatilah kami dengan Yaman kami.” Orang-orang berkata: “Dan Najd kami?”

Nabi saww. berkata:

“Di sanalah akan muncul goncangan dan fitnah” atau berkata: “Disanalah akan muncul tanduk (Qarnu) syetan.”

Bukhari dalam Shahih Bukhari, dalam Kitab: al-Fitan, telah meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Nabi saww. berdoa:

“Ya Allah, berkatilah kami dengan Syam kami; Ya Allah berkatilah kami dengan Yaman kami.” Orang-orang berkata: “Ya Rasulullah, dan Najd kami?”

Aku sepertinya mendengar beliau saww. menjawab:

“Akan muncul dari yang ke tiga itu goncangan dan tanduk syetan.”

Ini sedikit dan sekelumit tentang sejarah kelompok Islam yang suka mengafirkan, mensyirikkan, membid'ahkan dan menggorok ribuan leher Sunni (pengikut 4 madzhab fikih, Hanbali, Maliki, Hanafi dan Syafi'i) dimana sekarang sudah banyak diyakini orang-orang walau tanpa diiringi denganpenggorokan (tapi cacian dan pembid'ahan dan pernsyirikannya jalan terus seperti penjualnya saja).

Wassalam

Haidar Dzulfiqar, Hidayatul Ilahi and 10 others like this.


Yunus Abdullah: yg jelas syiah kafir

Yunus Abdullah: syiah sama dengan racun. hoby bertaqiyah. teman nya setan. dan d iran lah akan lahir dajjal

Sinar Agama: Yunus: Kamu kok juga nunjukin kekurangan deh ... malu. Kekurangan terbesar itu adalah meniru wahhabi, main kafir, bid'ah dan syirik. Mbok ya pakai dalil kek.

Imam Qmunx: syiah dan ahlul sunah wal jamaah sebenar ya memang sama namun dari syiah banyak orang yang belum paham tentang syiah dia sudah sok dan mencoba untuk berdalih... sebaiknya kita sebagai orang islam lebih baik kita perdalam ilmu ke agamaan kita kita buka kitab suci yang sudah di warisi oleh rasul kita dan kita coba memahami ya...baru kita bisa berdalih..

Dharma N TP: .... tidak ada dalil untuk menyanggah....... daripada malu, ya udah bela-belain itu wahabi ... ha ha @Yunus..... ente dilihat banyak orang, sembunyikan muka ente kalau tidak punya hujjah .... he he benar atau salah yang penting mazhab wahabi ... ! yunus yunus..... ck ck ck ck

Sinar Agama: Imam: Benar begitu. Dan salah satu caranya adalah membuka diri dan berlapang dada dalam arena diskusi terbuka. Karena itu adalah ujian yang paling akan dijadikan dalil oleh Tuhan nanti di akhirat. Karena diskusi umum itu sangat agamis dan aklis. Jadi, diskusi umum ini bisa dijadikan salah satu pijakan kebenaran dan kekurangan aliran-aliran yang ada. Tentu saja, dengan tetap menjaga persatuan dan tidak saling memaksa.

August 11, 2011 at 3:52am · Like · 2



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar