Selasa, 12 Mei 2020

Kiat-kiat Menggapai Hajat dan Terkabul Doa


seri tanya jawab: Vito Balataw dengan Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/?id=231336193577851 by Sinar Agama (Notes) on Wednesday, August 10, 2011 at 7:16am

Vito Balataw: afwan ustadz, dari paparan ustadz dimalam lailatulqdr iitu disetujui atau tidaknya pilihan-pilihan kita setahun kedepan, baik dari sisi takwini atau tasyri’i maupun keduanya, dari sini timbul pertanyaan ana, bagaimana apa yang dihajatkan itu bisa direstu di takwini tapi juga di restu di tasyri’i nya. afwan

Sinar Agama:
Kiat-kiatnya sebagai berikut:

(1). Menentukan yang diinginkan itu dengan pertimbangan ilmiah bahwa ia adalah benar dan baik adanya.

(2). Meyakini dengan dalil bahwa yang diinginkan itu, selain benar adalah maslahat untuk kita. (3). Selain itu meyakini dengan ilmiah bahwa kitamemiliki potensi terhadapnya. Baik potensi diri,

keluarga dan lingkungan. Dengan kata yang lebih umum “masuk akal dan tidak berlebihan”.

(4). Setelah itu merancangnya dalam bentuk program pendek dan panjang, tergantung besar kecilnya hajat tersebut.

(5). Semua perancangan itu harus juga dilandasi dengan dalil-dalil akal gamblang.

(6). Bertekad dan berniat sungguh-sungguh untuk melaksanakan tahap-tahap tadi dengan profesional.

(7). Mengharap ridha Allah dan syafaat imam Mahdi as untuk hajatnya yang sudah masuk akal dan tidak berlebihan dan dipandang maslhat itudan seterusnya itu.

(8). Berdoa pada Allah untuk hajatnya itu.

(9). Bertawassul untuk hajatnya itu pada para makshumin as dan para wali dan memohon doa kedua orang tua.

(10). Memohon padaNya agar mengabulkannya dan menjadikannya orang yang pandai bersyukur dengan kata dan aplikasi ketaatan dan penyalurannya kepada jalan Allah.

(11). Meyakini bahwa hajatnya itu sudah terkabul walau tidak tercapai. Artinya, sudah merasa bersyukur dan lega hati karena mendapat hidayahNya kepada hajatnya itu dan telah diberiNya jalan yang benar, hingga karena itu pahala sudah pasti dapat, tanpa harus melihat tercapainya hajat tersebut atau tidak. Ringkasnya, sudah senang karena berada dalam jalanNya.

(12). Mengaplikasikan hajat hati dan doanya, dalam bentuk usaha-usaha yang gigih dan tanpa gentar serta tanpa surut. Tapi bukan berarti membakar hatinya untuk sampai. Tapi hanya sekedar berusaha sekuatnya dan seprofesional dan selogis mungkin serta sehati-hati mungkin.

(13). InsyaaAllah hajatnya akan dicapai. Tapi kalau tidak, maka akhiratnya sudah dicapai. Dan sesuai dengan point-point di atas, maka sudah pasti selalu dalam keceriaan dan ketulusan serta kesyukuran selalu padaNya. Baik mencapai hajatnya atau tidak. Karena ia tahu ada di jalanNya dan sudah mendpat yang lebih baik yang berupa pahala dan pengampunanNya karena tidak ada doa yang ditolakNya dalam bentuk penolakan penuh. Jadi, kalau memang tidak maslahat, maka Ia akan menggantikannya dengan yang lain, seperti pahala dan ampunan. Tapi kalau maslahat, tapi salah rancangan dan jalan serta programnya, maka sudah pasti sudah mendapatkan pahala usahanya dariNya.Itulah enaknya berbisnis dan berteman dengan Allah swt. Wassalam


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar