Jumat, 15 Mei 2020

Shalat Taubat


seri tanya jawab Ayi Yeti Geulis dengan Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/232754106769393/ August 1, 2013 at 5:11am

Ayi Yeti Geulis: (22-3-2013) Assalamu’alaikum ...Pak ustad saya mau tanya apa syarat-syarat sholat taubat...Terimakasih atas kesediaannya menjawab...Wassalam.

Rizal Alwy: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum..

Sinar Agama: Ayi: Salah satu cara shalat taubat adalah sebagai berikut:

1. Mandi besar dengan niat mandi-sunnah-taubat. Caranya sama saja dengan mandi-mandi besar lainnya, selain niatnya itu.

2. Memakai baju bersih.

3. Keluar ke tempat yang tidak dilihat orang dan kemudian menghadap kiblat.

4. Shalat dua rokaat seperti shalat shubuh. Terserah mau membaca apapun setelah al-Faatihah. Tentu saja selain surat yang ada wajib sujudnya dan, tentu saja harus dibaca sampai akhir surat secara sempurna. Kalau ingin membaca surat panjang, baik dalam shalat sunnah atau wajib, boleh dengan membawa Qur'an atau foto copy-an dari surat yang dimaksudkan.

5. Membaca doa sebagai berikut ini:

Doaku dari lubuk hati, semoga antum dan teman-teman lainnya, benar-benar mencari jalan mencari jalan kembali padaNya. Jangan sesekali mengatakan bahwa umur masih muda, masih banyak kesempatan, ntar saja,. dan seterusnya. Percayalah, semakin muda kita bertaubat, maka semakin disukai Allah dan mempercepat datangnya pengampunanNya. Beda kalau sudah tua yang dia sendiri sudah tidak punya syahwat lagi, tidak berselera lagi, ...dan seterusnya...yang memang sudah bau tanah. Karena taubat seperti ini kurang bernilai walau tetap diterimaNya. Hal itu, karena ia sendiri sudah bau tanah. Beda yang orang muda yang masih bermandikan berbagai getaran syahwat yang, cukup dengan khayal yang sedikit saja sudah merasa seperti di kolam surga milyuner yang memiliki seluruh isi alam ini dengan berbagai musik dan tarian para gadispelena, hingga bagai morfinis, kekejangan, gemetaran, wajah bergantian warna antara merah dan pucat. dan seterusnya. Itulah mengapa Tuhan merindukan pemuda yang bertaubat, menyintainya, menerimanya dan mendekapnya. Oh. teman-teman, andaikan antum melakukan ini, demi Allah, antum akan menjadi orang yang ringan terbang kepadaNya, tanpa ikatan apapun.

Tentu saja, taubat harus profesional. Karena itu, selain berhenti dari dosa-dosanya itu, harus memperhatikan hak-hak dan fikih-fikihnya. Dan sayasudah sering menulisnya di catatan. Karena itu, rajinlah belajar. Karena mencariNya, tidak bisa dengan kebodohan dan tanpa pengetahuan. Memang, Tuhan Maha Pengampun, tapi jalan-jalan yang jauh lebih licin, mulus, banyak Ia sediakan untuk kita yang, diantaranya adalah ilmu argumentatif dan aplikatif yang mukhlish.

Kala antum berdoa padaNya, kalau kebetulah ingat dengan si pendosa yang menyembunyikan dirinya dalam nama Sinar Agama ini, makamintakanlah ampunanNya untukku. Ya Allah. bantulah kami semua agar mudah menyentuh jalan taubat yang hakiki, permudahlah, permudahlah. Demi keAgunganMu, keMaha-anMu, keIndahanMu, keMaha KasihMu dan Demi nabi kesayanganMu, Muhammad saww dan Ahlulbait beliau saww dan as. Amiin ya Robba al-'Alamiin.

Wassalam


Armeen Nurzam and 19 others like this.


Ali Musa: Bi Haggi Zahra, wa Abiha, wa Ba'liha wa Baniha..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Erwin Tarti: Ustadz, mohon penjelasan tentang boleh dengan membawa Qur'an atau foto copy- an dari surat yang dimaksudkan.

Erwin Tarti: Apa tidak berarti menambah gerakan sholat? Syukron.

Daris Asgar: Amin Ya Allah,,, Allohumma Sholli 'ALaa Muhammad Wa Aali Muhammad.

Sinar Agama: Erwin, sama sekali tidak. Karena yang dimaksud menambahi pekerjaan shalat, kalau di Syi’ah, adalah yang mengeluarkan secara uruf/umum bahwa penambahnya itu sudah tidak bisa lagi dikatakan mengerjakan shalat, seperti tepuk tangan mengiringi musik, loncat-loncat lagi, joget, makan dan minum, dan seterusnya. Tapi kalau tidak mengeluarkan dari pekerjaan shalat, maka tidak masalah. Seperti membawa Qur'an, menggendong anak, menyusui anak (dengan keterangan- keterangan yang sudah diberikan sebelumnya), mengamankan anak yang di dekat kita dari api, ...dan seterusnya. Maka tidak dianggap keluar dari shalat.

Erwin Tarti: Mohon penjelasan praktik langsungnya. Misalnya sholat dengan bacaan surat al ikhlash 60x. Saya pernah dengar memangboleh dihitung pakai tasbih/counter agar tidak kacau hitung. Tapi saya ragu bagaimana caranya. Masak di tengah sholat terus ambil tasbih dan memutar biji-bijinya? Syukron.

Erwin Tarti: Btw, pertanyaan ini pernah saya inbox-kan tapi belum berbalas. :)

Jaka Perjaka: salam

Sinar Agama: Erwin: Bergerak dalam shalat itu tidak batal, tidak seperti fikih selain Syi’ah yang mungkin membatalkan. Intinya gerakan itu tidak sebegitu rupa hingga mengeluarkannya dari pekerjaan shalatnya. Jadi, pegang tasbih, membaca kitab Qur'an, dan semacamnya, tidak ada masalahnya sama sekali.

Erwin Tarti: Maafkan kelemotan pikir saya. Jadi saya pahami sebagai berikut: sebelum sholat, saya letakkan tasbih/quran di dekat tempat sholat. Begitu waktunya membaca/menghitung surat tiba, di tengah sholat saya ambil tasbih/quran itu. Setelah selesai, saya letakkan lagi dan melanjutkan gerakan sholat. Apakah begitu, ustadz? Syukron.

Sinar Agama: Erwin: Bisa begitu, dan bisa juga tasbih dan Qur'annya itu dibawa terus nanti kalau mau sujud letakkan dulu dan ketika sudah mau berdiri lagi, baru diambil lagi.

Jaka Perjaka: Afwan ustad kita kan sholat tangan lurus ya?? Kalau sambil megang qur'an 1 tangan aja atau 2 tangan?? Tapi kalau 2 tangan bukankah jadi kayak sedekap?? Afwan ustad.

Jaka Perjaka: Tambahan..berarti saat kita baca qur'an nya itu pandangan kita bukan ke turbah lagi ya ustad??

Sinar Agama: Jaka, kalau membaca Qur'annya sudah tentu memegangnya dengan dua tangan. Kok bisa pegang Qur'an dengan dua tangan dimiripkan dengan sedekap? Jangan sampai orang mencangkul di sawah yang memegang cangkul dengan dua tangan itu antum juga miripkan dengan sedekap?? he he....

Memandang ke turbah dalam shalat itu hanya sunnah.

Erwin Tarti: Oh ya, apakah ini berlaku untuk sholat sunnah saja atau bisa untuk sholat fardlu?

Sang Pencinta: Erwin Tarti: berlaku untuk dua-duanya.

August 11 at 8:53am · Like



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar