Sabtu, 04 Agustus 2018

Wahdatu Al-Wujud (Bagian: 11)






Seri Tanya Jawab : Herry Yuli Sunarno dan Ustad Sinar Agama 
by Sinar Agama (Notes) on Wednesday, January 26, 2011 at 7:16 am


Herry Yuli Sunarno: Salam ustadz.... afwan ana ingin bertanya lagi, mohon jawaban dari antum.. syukron. Tentang Firman Allah swt: ”Hai, jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan” (Qs. Ar Rahmaan : 33). Apa ya maknanya..? 

Sinar Agama: Bismillaah… 

1. Penjuru langit dan bumi itu, ada dua hal, materi dan non materinya. Materinya yang kita kenal dengan Alam-Materi yang dibatasi dengan langit pertama. Karena Tuhan mengatakan bahwa langit pertama dihiasiNya dengan bintang-bintang. Jadi, galazi-galazi itu berakhir di langit pertama. Memang hal ini tidak pasti seratus persen, tapi Ayatullah Jawadi Omuli hf sangat memungkinkan hal tersebut. 

Tuhan berfirman dalam QS: 37: 6, ”Dan Kami hiasi langit dunia dengan keindahan bintang- gemintang”. Jadi, kemungkinan besar, selama masih materi, yakni dunia, maka ia dibatasi dengan langit pertama. Ini yang materinya atau Alam materinya. 

2. Yang ke duanya adalah non materinya, yakni non materi langit dan bumi. Inipun ada dua: 

a. Non materi yang ruh, yakni ruh setiap materi. Sudah sering saya menulis pembuktian adanya ruh pada setiap materi ini (lihat catatan2 sebelumnya). 

Nah, setiap materi, termasuk bumi dan langit, memiliki wujud nom materi yang me- ngatur dirinya secara langsung seperti manusia, binatang, tumbuhan, bebatuan dan seterusnya. Ruh materi ini disebut juga dengan Malakuuti al-Samaa’i wa al-Ardhi, yakni dimensi non materi dari langit dan bumi yang pernah dilihat nabi Ibrahim as (QS: 6: 75), dimana kita juga diperintahkan untuk melihatnya (QS: 7: 185). 

b. Sedang (b)-nya adalah non materi yang tanpa ikatan materi sama sekali. Inipun ada dua: b-1. Non materi Barzakhi, yaitu non materi yang hanya tidak memiliki beban materi tetapi masih memiliki sifat-sifat lainnya. 

b-2. Non materi Akli atau Akal, yaitu non materi yang sama sekali tidak memiliki sifat- sifat apapun dari materi. 

3. Dalam pembuktian adanya akhluk Akal atau malaikat tinggi ini, dan juga non materi Barzakhi, sudah sering saya katakan bahwa yang Akal adalah sebab bagi Barzakh dan Barzakh bagi materi (pembuktiannya bisa dilihat di catatan-catatan sebelum ini)..Yang ingin saya katakan sekarang, adalah bahwa setiap sebab itu atau sebabnya sebab, maqamnya lebih tinggi dari akibatnya, akan tetapi bukan tempat, tetapi posisi. Artinya tanpa sebab, akibat tidak mungkin terwujud. Nah, ketinggian posisi ini, ada di dalam akibat itu sendiri. Yakni sebab itu, ada di batinnya akibat, dan sebabnya sebab ada di batinnya batin akibat. 

Jadi, untuk mencari sebab, akibat harus mencarinya di dalam dirinya sendiri. Tentu saja, kalau sebabnya itu non materi, maka keberadaan di dalamnya itu bukan berarti tempat dan waktu. 

4. Setelah kita tahu tentang hakikat alam ini, yakni langit dan bumi ini, yakni bahwa memiliki lahir badani dan batin ruhi dan malakuti, kita sekarang akan lebih mengerti apa arti ayat yang ditanyakan itu, yakni peluang yang diberikan Tuhan kepada kita untuk melanglangi langit dan bumi. Begitu juga akan lebih dimengerti akan arti kemampuan di sini. 

5. Untuk obyek pelanglangannya, yakni langit dan buminya, berarti ada dua yang bisa dilanglangi, materi dan non materi. Untuk melanglangi materinya, maka bisa dengan dua cara. Dengan cara materi pula, seperti teknologi, dan bisa dengan non materi yang kita katakan ruh manusia itu. 

Jadi, untuk menelurusi bumi dan langit materi, manusia memiliki dua potensi tersebut, yakni potensi teknologi dan potensi pembersihan ruh dari materi hingga menjadi kuat ke-non materiannya. Yang teknologi jelas bagi setiap orang. Tetapi yang non materi ini mungkin tidak jelas bagi semua. Resepnya, siapa saja yang mengurangi keterhubungannya dengan materi, maka ruhnya akan menjadi semakin kuat dari sebelumnya. Baik jalannya sesuai Islam atau tidak. Kekuatan yang sesuai Islam itu dikatakan mukjizat dan karomah, sedang yang tidak sesuai itu dikatakan sihir dan/permainan. 

Misalnya orang dengan bertapa menjadi kuat ruhnya dan melanglangi bumi/langit materi. Atau dengan wirid-wirid dalam Islam, ia juga bisa melanglangi bumi/langit, tetapi masih tergolong permainan, bukan Islam yang Islam. Karena bagi islam, semua kemampuan batin itu bukan tujuan penciptaan, dia hanya berupa kemampuan, tetapi pencipataan dan kemampuannya ditujukan untuk yang jauh lebih sempurna, yaitu Insan Kamil dimana melewati Akal-Satu sekalipun. Dan perlu dikatahui bahwa kalau manusia sudah mati, maka ia sangat bisa melanglangi bumi/langit materi ini. Jadi, kemampuan petapa atau pemain-main dengan gaya karamat itu, sebenarnya orang yang lengah terhadap tujuan hidupnya dan buru-buru ingin melangnginya sebelum mati. Tetapi para Nabi dan aulia, sekalipun mereka mampu, tetapi kemampuannya itu tidak dicarinya, dan tidak pula digunakannya kecuali dengan perintahNya. 

6. Contoh Islam yang Islamnya, adalah mi’raj Nabi saww. Dimana pelanglangan beliau di tingkat materi ini, jelas dengan kemampuan Ruh beliau saww, dimana telah membawa badannya ke Palestina, ke antariksa dan sampai kepada langit pertama sebagai batasan alam atau dunia ini. Sedang contoh permainan atau juga karomatnya (karena keduanya terlihat sama dan yang membedakan hanya cara mencapai kekuatannya dan niat pelaksanaannya) seperti salah satu wali di jaman nabi Sulaiman as yang mengangkat singgasana ratu Balqis hanya dengan sekedip mata. Atau para penyihir yang terbang kesana kemari seperti Leyak (di Bali), dan lain-lainnya. 

Sedang contoh Islam yang bukan Islam hakikinya, adalah orang-orang yang terbang ke sana kemari, tanpa perintah Tuhan. Yakni yang hanya berdasar pada kemampuan yang didapat dari wirid dan semacam bertapa dan berdasar pada ayat di atas terhadap kehalalannya. Biasanya tentang mereka ini, kita mendengarnya di beberapa wali-wali di Indonesia atau di Yaman. Tetapi sudah tentu tidak ada yang pasti terhadap posisi sebenarnya setiap orang, apakah ia wali yang wali atau wali yang suka main-main. 

7. Sedang untuk dimensi malakuutinya langit dan bumi, maka dengan ruh yang ada pada manusia, manusia memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi tetap saja ada dua cara, Islam yang Islam dan ada juga yang bukan islam atau Islam yang tdak hakiki tadi. Tetapi yang bukan islam dan Islam yang tidak hakiki, memiliki keterbatasan penembusan di langit dan bumi yang batin atau non materi ini. 

Contoh untuk Islam yang Islam, adalah para nabi dan imam serta wali yang wali. Mereka bisa menembus Barzakh tempat ilmu Allah tentang liku-liku semua alam materi termasuk ikhtiar dan perbuatan manusia dan akhir yang akan dicapai masing-masing orangnya (dimana dikenal dengan kitab takdir yang, berarti takdir Tuhan terhadap semua alam materi dan takdir Tuhan untuk berikhtiarnya manusia,,serta ilmu-ilmu pasti Tuhan terhadap pilihan, perubahan, pilihan akhir dan akibat atau hasil dari masing-masing ikhtiar manusia). Dan setelah itu, menembusi ’Arsy atau Akal-Akhir yang juga dikenal dengan al-Lauhu al-Mahfuzh dimana terdapat ilmu Tuhan tentang apa saja secara detail dan pasti dan tidak ada perubahan serta kebermacam-macaman yang dalam artian berdimensi. Jadi dia adalah wujud paling bawah dari yang tidak memiliki dimensi nyata, dan dimensinya hanya berupa i’tibar atau ide. Dan setelah itu terus sampai ke Akal-akal yang lainnya sampai ke Akal-satu, dan ke makam Asma-asma Tuhan seperti yang sudah sering saya katakan dan argumentasikan di catatan lainnya terkhusus tentang Wahdatulwujud 1-10. 

Sedang contoh yang tidak Islaminya, seperti Iblis yang karena pengabdiannya sebelum ingkar kepada perintah Tuhan tentang sujud dan kesombongannya di depan Tuhan serta merasa benarnya sampai sekarang dan merasa salahnya-Tuhan sampai sekarang pula, maka karena pengabdiannya yang luar biasa sebelumnya itu, Tuhan tetap memberikan kemampuan menembusi beberapa langit. 

Kalau Tidak salah sampai pada masa nabi Nuh as ia bisa menembusi langit ke lima, dan pada masa nabi Isa as ia hanya bisa menembusi langit ke 3 dan pada masa nabi Muhammad saww, tinggal satu langit saja. Tentu saja jumlah langit itu bisa salah, tetapi turun bertahapnya benar. Dan langit-langit ini sangat mungkin adalah langit batin atau non materi, bukan materi. Karena langit ke tujuh itu adalah sebelum ’Arsy. 

Jadi, langit pertama adalah materi, lalu langit ke dua dan sampai ke tujuh adalah non materi. Keberadaan langit ke dua ke atas ada di Barzakh, dan paling tingginya adalah langit ke tujuh dimana paling tingginya surga mukminin, menjelang ’Arsy dan Surganya Mukqarrabun atau Akal-akhir sampai ke atas. 

8. Sedang untuk alatnya, jelas juga ada dua, materi dan non materi. Yang materi untuk langit bumi materi seperti teknologi. Tentu saja teknologi inipun tetap bertopang pada ruh manusia karena dicapai dengan kemampuan akal dalam mengolah materi, dan akal salah satu daya ruh manusia. Sedang alat non materinya adalah ruh manusia dalam menembusi langit dan bumi, apakah materinya yang melalui alat akal dalam mengelolah materi itu atau non materinya langsung dalam membawa badannya ke seantero materi dan non materi langit- bumi. Dan cara pencapaiannya yang Islami adalah dengan syariat dan apa-apa yang telah diterangkan dalam teori seperti Suluk Ilallah yang ada dalam catatan alfakir itu. 

9. Yang perlu diperhatikan di sini, pelanglangan ke alam non materi, yakni ke alam sebab kita, yakni Barzakh dan Akal, yakni ke alam dan wujud di atas kita, karena bukan tempat dan waktu, dan karena sebab adalah batin akibat, maka pelanglangannya bukan dari tempat ke tempat, tetapi dari maqam ke maqam. Dan karena itu berarti pelanglangannya itu di dalam diri kita sendiri. Yakni semakin kita mencapai maqam yang tinggi berarti kita telah mencapai maqam yang lebih dalam, dalam batin kita. Jadi, mencarinya di dalam diri sendiri, bukan di luar ruh kita. Itulah mengapa imam Ali as mengatakan ”Apakah kamu kira bahwa kamu adalah sesuatu yang kecil, padahal di dalam dirimu terbentang alam yang lebih luar dari alam ini?” 

10. Sedang Isra’ dan Mi’rajnya Nabi saww, adalah dua-duanya, yakni pelanglangan dari materi ke materi, dari Masjidilharam ke Masjidilaqasha dan dari sana ke langit pertama (katakanlah batas alam materi). Dan dari batas alam materi inilah isra’ mi’raj itu dilakukan dengan ruhani saja, tapi tanpa meninggalkan badannya. Yakni yang naik itu adalah ruhnya saja. Dan ingat bahwa naik yakni menukik ke dalam diri, bukan ke luar sebagaimana maklum. Dalam hal ini, yakni mengapa harus dengan badan dulu sampai ke batas dunia materi, hanya Tuhan yang tahu hikmahnya. Kalau boleh diraba adalah sebagai tambahan pengetahuan kepada Nabi saww, sebagai rahmat buat beliau dan tanda kasih sayangNya, serta hujjah untuk umat manusia, baik umat terdahulu atau super modern sekarang ini. 

Kalau tanpa itu semua, maka isra’ mi’raj cukup dilakukan di rumah, karena yang melanglang itu adalah ruhnya, dan ke dalam diri, bukan ke luar. Karena itulah Nabi saww bersabda ”Shalat itu mi’rajnya mukmin”. Yakni dalam keadaan dia di kamar atau masjid, ruhnya melanglang sampai pada shidratulmuntaha. 

Catatan: Tentang kemampuan syethan melanglangi langit itu, dari sisi jumlah langitnya saya bisa salah, karena sudah tidak ingat lagi secara pasti berapa-berapanya dimasa-masa sebelum nabi Nuh as dan nabi Isa as. Tetapi barusan saya berusaha cari di hadits, baru ketemu bahwasannya sebelum lahirnya nabi Muhammad saww, syethan masih bisa menjangkau langit ke 3. Wassalam, sudah selesai. Silahkan simak dan komentar. Bagi yang tanya tentang energi prana, saya mengharap jelaskan dulu apa maksud energi itu. Karena kalau energi itu adalah energi yang umum, yakni yang materi, maka jelas ianya adalah materi. 

Herry Yuli Sunarno: Luar biasaa... Timbul pertanyaan baru ustadz... Bagaimana caranya kita menemukan alam yang lebih luar dari alam ini yang terdapat dalam diri kita...? 

Sinar Agama: Globalnya, adalah lakukan semua kewajiban dengan benar, tinggalkan semua maksiat, tinggalkan semua makruh, semua itu dengan hati dan raga. Kemudian tinggalkan dengan hati saja, apa-apa yang mubah, yang baik, karomat, ilmu, ibadah, surga, kasyaf, al- lauhu al-mahfuuzh....dst sampai ke Akal-satu. Yakni lakukan semua itu tetapi bukan karena suka, tetapi karena Allah swt semata. Dan jangan melirik semua selainNya. Ini cara Global dari yang Islami (benar). Dan rincinya bisa dipelajari catatan alfakir tentang Suluk Ilallah itu. Tetapi cara tidak Islaminya, maka kurangi keaktifan ruh kita dengan badan kita dan materi lainnya, seperti bertapa...dan seterusnya. 

Maka walau tidak terlalu tinggi, maka akan dapat menguak beberapa diantaranya. Tetapi kemampuan yang tidak Islami ini, bukan kemuliaan, karena nanti kalau kita sudah pada mati maka akan sakti semua dan berkaromah semua. 

Bedanya yang nerakais kesaktiannya menyembur-nyemburkan api, nanah, duri...dst, dan yang surgais mewujudkan kenikmatan-kenikmatan sesuai dengan tingkatannya. Jadi orang mukmin di surga jarinya juga akan mengeluarkan susu kalau dimaui. 

Sekian. Terima kasih. Al-fatiha- sholawat. Wassalam. 

In this note: Sinar Agama, Herry Yuli Sunarno 
Heriyanto Binduni dan 19 orang lainnya menyukai ini. 

Sinar Agama: Salam, belum selesai kok sudah dimuat? Tolong lengkapi tuh. 

Alexander Rofiq Zulkarnain detikcom - Teheran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengingatkan Israel, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Tunisia dan Libanon. Hal itu disampaikan Ahmadinejad dalam pidatonya di depan warga Iran di Kota Yazd seperti diberitakan media Iran, Press TV, Kamis (20/1/2011). 

Menurut Ahmadinejad, negara-negara Barat bermaksud mengambil hak-hak warga Tunisia melalui perang psikologis. Kerusuhan massal dan aksi-aksiprotes telah melanda Tunisia dalam satu bulan terakhir. Kerusuhan pecah di Tunisia menyusul aksi pembakaran diri seorang pedagang buah berumur 26 tahun, Muhammad Bouazizi, yang membakar dirinya setelah polisi menyita barang dagangannya. Ahmadinejad menyerukan para politikus Tunisia untuk menerapkan kewaspadaan di tengah intervensi asing dan memperhatikan kebutuhan dan suara rakyatnya. Menurut Ahmadinejad, rakyat Tunisia menginginkan pemerintahan Islam. 

Dalam pidatonya, Ahmadinejad juga mengecam pengadilan PBB yang didukung Barat yang menyelidiki pembunuhan mantan Perdana Menteri Libanon Rafiq Hariri. Ahmadinejad mendesak AS dan sekutu-sekutu Eropanya untuk berhenti ikutcampur di Libanon. Libanon saat ini dalam kebuntuan politik menyusul bubarnya pemerintahan Perdana 

Menteri Saad Hariri yang ditandai dengan mundurunya 11 menteriterkait Hizbullah. Pengunduran diri 11 menteri itu terkaitpertikaian soal Pengadilan Khusus untuk Libanon (STL),yang menyelidiki pembunuhan Hariri pada tahun 2005.Pengadilan yang didukung AS itukabarnya akan memvonis beberapa anggota Hizbullah dalam kasus pembunuhan Hariri. Padahal gerakan perlawanan Libanon tersebut selama ini dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan pembunuhan Hariri.20 Januari jam 6:18 · Suka · 3 

Anggelia Sulqani Zahra: Iye. ustad. Maaf..udah dilengkapi... 

Sinar Agama: Anggelia, kamu apa kabar? Sekali hilang tidak tahu kemana juntrungannya. Eh ... sekali datang ... terus nulis...he he he...semoga selalu dalam jalanNya. 

Alexander Rofiq Zulkarnain: Marilah Kita Bersatu Melawan Israel. 

Herry Yuli Sunarno: Waduhhh kok termuat di sini yaaa....pertanyaan lanjutan ana di dinding antum belum terjawab ustadz.. afwan. Shalawat dulu ahh.... 

الّلهمَّ صلِّ على محمَّد وآل محمَّد

Anggelia Sulqani Zahra: ustad..mohon maaf... saya setiap saat mengikuti diskusi-diskusi ustad di fb.. mencoba memahami catatan dan komentar-komentar ustad. Sesuai yang diinginkan setiap goresan ilmu ustad, sungguh dengan keterbatasan logika saya.. (yang hanya belajar dari rekaman-rekaman kajian ustadku, semoga Allah merahmatinya) membutuhkan ketenangan diri dan ketawadhuan untuk menangkap hikmahnya. Mohon maaf ustad... 

Muhammad Romeo Alweni: duuh.. udah pada main politik nih.. emank barusan hilang.. pada belajar di sospol ya? Ana sarankan mendingan kita belajar agama aja,biar gak sesat.. kan rugi, hidup cuma sekali.. dibodohin lagi.. 

Fatimah Zahra: Salam ustad,,, ini yg selalu jadi bahan renungan saya yang tidak ada habis- habisnya mohon jawab ya ustad.. Tentang perbuatan luar biasa manusia.. yaitu ada yang dari Tuhan (seperti mukjizat dan karomah yang diberikan oleh manusai yang suci) dan ada yang BUKAN DARI TUHAN. Saya baca di catatan ustad saya kutip pernyataan : ”contoh Islam yang bukan Islam hakikinya, adalah orang-orang yang terbang ke sana kemari, tanpa perintah Tuhan. Lantas atas perintah atau izin siapa kah perbuatan luar biasa yang di dapatkan manusia itu di dapat? 

Taruhlah seperti di buku yang saya baca, itu di dapatkan dari iblis, orang yang bersekutu dengan iblis.. nah di point ini lah saya yang lemah akal ini kebingungan,, Di mana peran Tuhan pada kejadian ini? Apa Tuhan serta merta tidak ada campur tangan sedikit pun di sini, padahal Tuhan itu sumber kausalitas,, 

Sinar Agama: Ok kalau ghitu, tolong juga diskusi lanjutannya di sana juga dimasukin kalau bisa dan tidak merepotkan. Terimakasih. Aku pamit dulu, tolong mas Herry lihat jawabku, dan untuk Fathimah tulis saja di komentarnya mas Herry itu pertanyaanmu, nanti setelah aku pulang I-Allah akan akan jawab. Mohon doa selalu wassalam ana harus keluar dulu. 

Fatimah Zahra: Baik ustad, saya tunggu jawaban ustad... 

Herry Yuli Sunarno: Iya ustadz... sudah ku lihat dan cukup mumet kepalaku.. panas rasanya baca dan mencoba memahami kalimat antum yang penuh dengan hikmah itu.... 

Komar Komarudin: Afwan PAK HERI perlu mukadimah baca panduan logika muslim dulu karya Ust Hasan Abu amar, terbitan mulla Shadra, sepertinya kayanya antum aga susah dapatkan buku itu, sudah tidak dicetak, kalau mau aku pinjamkan photo copi aja.. yah. Setelah itu tidak berhenti sampai di situ, harus ada pembimbing yang mengarahkan isinya alias ustadnya, baru bisa faham, dan ada ujiannya, saya aja beberapa kali ikut sama ustad dinyatakan lulus test hanya sampai bab EMPAT PERHUBUNGAN. Insyaa Allah saya mau lengkapi sampai selesai ..... 

D-Gooh Teguh: Om Komar: saya dicopykan dunk... sama dikirimken. Saya ganti biaya fotokopi dan jilidnya juga ongkirnya... jika bersedia inbox saya ya... sama nomer rekening dan besarnya... terimakasih... 

Fatimah Zahra: Om teguh saya juga mau dong hehehhee. 

D-Gooh Teguh: Yang punya om Komar gitu kok... kasih info urusan yang kuinboxkan... hadiah bersyarat. Hehehehe... nanti kukopikan dan kirimkan kalau om Komar bisa membantu kopi dan kirimken... 

Sinar Agama: Fatimah Zahra apa syarat hadiahnya?? Hehehehe 

D-Gooh Teguh: Mumetz... 

D-Gooh Teguh: Urusan yang diinbox itu to... sedang mencari jalan tersingkat untuk beroleh kesaktian... 

Fatimah Zahra: Kendalikan diri mu anak muda!!! Tapi jika om masih ingin buru-buru sesuai inbox itu baik. Lah.. In box no hp mu om. Biar aku pandu dari jauh mekanismenya.. 

Ariaan Teoh Abdullah Ariaan: Hurmmm... 

Sinar Agama: Betapa cintaku pada antum semua, saling berbicara seperti pada saudaranya sendiri, semoga Tuhan selalu menjaga kita semua, amin.... 

Sinar Agama: Ya... Anggelia, yang tanya jawab dengan Sulaim Hilmi itu bisa dijadikan Wahdatul- wujud-12, terimakasih, buruan ya... he he he 

Fatimah Zahra: Subhanallah...Kita pun cinta kepada ustad..Yang tak mengharap pamrih berbagi ilmu. 

Sinar Agama: Fathimah: ada dua padeng pamrihku: 

(1) Takut diazab Tuhan karena tidak membagi ilmuNya (tentu kalau ilmu yang benarnya), sebab dalam Qur'an dikatakan bahwa ilmu agama itu harus dibagikan (wajib). 

(2) Ingin mendapat pahalaNya, cintaNya, RidhaNya dan ampunanNya., maka itu sambung doa ma-ki’ (logat Sulawesi). hem.... 

Anggelia Sulqani Zahra: Salam. Terima kasih atas bimbingannya ustad. WW Bgn 12 udah terbit...



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar