Sabtu, 18 Agustus 2018

Lensa (Bgn 4): Perkembangan Ruh



Oleh : Ustad Sinar Agama
Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 28 Juni 2011 pukul 18:54


Ruh, prosesnya seiring dengan perkembangan mani ke janin dan bayi. Yakni, mani itu sudah memiliki Ruh binatang/hewan. Ruh itu menyempurna seiring dengan menyempurnanya badannya. Ketika ia sudah berupa bayi empat bulan, maka kala itulah Ruh dia jaga sudah berproses menjadi Ruh-manusia.

Artinya, sudah sangat dekat dengan manusia. Karena manusia dimulai sejak dia mengerti universal. Jadi bayi yang umur 4 bulan dalam perut hingga lahir, Ruhnya bisa disebut dengan Ruh manusia. Artinya potensial dekat, bukan de fakto. De faktonya baru nanti setelah ia mengerti universal itu.

Jadi peniupan Ruh itu bukan dari luar badannya, dan bukan berarti Ruh manusia itu sudah dicipta sebelumnya. Jadi, Ruh manusia merupakan proses atau gerak substansial dari Ruh tambang yang ada pada daging kambing (misalnya), lalu menjadi Ruh binatang (pada mani) dan kemudian Ruh manusia kala sudah berumur 4 bulan dalam perut.

Ruh ini terus berproses hingga benar-benar menjadi manusia defakto, dan khalifatullah di kala Fana’ dimana menjadi khalifahNya untuk memimpin semua makhluk sejak dari materi sampai ke Akal-Pertama. (baca :wahdatul-wujud 1-9)

Sekian. Wassalam. 


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar