Jumat, 01 November 2019

Kandungan Buku Syi’ah Menurut Syi’ah

Kandungan Buku Syi’ah Menurut Syi’ah (oleh Tim ABI)

1. Maulid Nabi saww dan imam Ja’far as Mubaarak

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/maulid-nabi-saww-dan-imam-jafar-as- mubaarak/790007681049140

Sinar Agama: Walau kesedihan meraup jiwa dengan petaka lahir seperti di Iraq dan Suriah atau dengan petaka batin seperti di Indonesia kita belakangan ini, namun kami tetap berhagia dengan kelahiran Nabi saww dan imam Ja’far as dan ingin mengucapkan selamat bahagia dan penuh keberkahan kepada kanjeng Nabi saww sendiri, kepada Ahlulbait as terutama imam Ali as, hdh Faathimah as dan imam Mahdi as, kepada para ulama dan marja’ terutama Rahbar hf tercinta yang sangat mazhluum, kepada seluruh mukminin dan mukminat terutama teman-teman fb.

Semoga kita semua dapat mengaplikasikan bahagia dan cinta kepada mereka as ini, dalam kehidupan sehari-hari demi menjemput kebaikan diri dan akhirat di kemudian hari. Dan semoga mereka as sudi kiranya mensyafaati kita semua, amin.

Sisipan Puisi Sederhana:

“Keredupan Maulid Tahun 2015”

Wiladahmu yang mestinya cerah 
Tertaburi bunga-bunga merah 
Semerbak wewangian ‘audah 
Lantunan syair-syair burdah 
Tahun ini Indonesia bermusibah

Senyum yang mesti menghias 
Ceria yang mesti terkanvas 
Di sanubari para mukhlash 
Berganti keluhan nan melas 
Hadapi para pemberantas

Allah yang t’lah sempurnakan agama
Kau yang tak berkata dengan hawa 
Ghadir yang kau jadikan saksinya 
Dikata tak ajarkan horinsontalia 
Dikata tak tentukan khaalifa

Kalaulah bukti berkata 
Bahwa engkau ajarkan semua 
Dipatri para imam Makshuma 
Hingga mereka s’lalu dipenjara

Kadang dibantai di Karbala 
Malah dikata tak tahu Indonesia
Agama yang diturunkan tuk dunia 
Engkau yang rahmat semua bangsa 
Dikata tak layak untuk Indonesia 
Dikata tak mengerti sikon dan masa 
Terutama Indonesia yang heterogenia

Buta tak melihat Ka’baa 
Bergelantungan sejuta arca 
Engkau di utus dari sana 
Masih lebihkah arca dunia 
Terlalu agungkah arca ta’

Pembawa dua sunnah s’bagai hujjah 
Tuk sinari akal dan fitrah
Dikata berhati kotor dan kayu rapuh 
Sebegitu congkakkah si serakah
Tak pernah kenyang dengan ummah

Dulu, ajaranmu asing di sunnah 
Kini, lebih asing lagi di Syi’ah
Hasan dan Husain kau kata imamah 
Baik berkuasa atau dijarah
Tapi kini mereka menfitnah 
Maksudmu tak mesti jadi khalifah

Oh Nabi saww, maafkan redupku 
Di tahun ini mauludmu
Tak mampu tepikan dukaku 
Lihat ajaranmu disapu
Ya Tuhan, tolonglah negeriku

Kini di maulid Nabi saww 
Tuhan Senyuman berganti tangisan
Kini maulid Nabi saww Tuhan 
Berdarah bagai Karbala Husain 
Semburat darah jantung Hasan

Oh Nabi saww 
Oh Itrah suci 
Oh Faathimatiy
Asingnya antum di sini 
Asingnya antum di syi’ii

Ketahuilah hai para angkara 
Yang lebih suci dari anbiyaa 
Yang lebih tahu dari marja’
Di sini Indonesia bukan Yamania 
Hormati kami punya budaya

Kilah kiluh dihambur-hambur 
Hingga berkata demi lebur
Demi lebur kok menyembur-nyembur
Hingga lebur hilang melebur 
Puak sendiri jadi hancur

Bermain kata bagai Dwi Pangga 
Argumentasi jadi mantra-mantra 
Emangnya umat bodoh semua 
Emangnya Tuhan tidur di sana 
Emangnya Nabi saww tak berwibawa

Zahraa’ suci as dibawa-bawa 
Tutupi hati penuh angkara 
Hingga umat tertipu daya 
Tanggalkan dalil jauh di sana 
Lecehkan tinta-tinta ulama

Ingat dua imam di dunia (QS: 2:257) 
Keluarkan gelap ke cahaya 
Keluarkan cahya ke gulita 
Keluarkan rasa ke hujjah nyata 
Keluarkan hujjah ke istana rasa

Waspadai penjaja surga 
Kalau hanya bermain rasa 
Kalau hanya bengkak mata 
Kalau hanya menangis ria 
Karena sejarah sudah nyata 
Neraka sering berwajah surga
Si papa pakai baju ulama

Oh Nabi saww maulidmu redup tahun ini 
Umatmu dibantai di sana sini
Kini ajaranmu dihujat di sini
Bahkan oleh umat sendiri 
Bahkan oleh pengaku Syi’ii

Kami kelak kan bersaksi 
Di hadapan Ilahi Rabbii 
Kala dalil mulai beraksi
Menjelma dalam jiwa barzakhi 
Dikala tipuan jadi basi
Dan pepongahpun sesali diri

Mungkin kami terbakar api 
Karena dosa-dosa sendiri 
Tapi kesaksian ini, kami terusi 
Demi bela Itrah Nabi saww
Demi harap syafaat Nabi saww 

Wassalam


Nure Beheshti: Bagian, Terlalu agungkah “arca ta’ “ bacanya dengan logat sulawesi ya ustadz? hehe

ALito Alfian Mehmud: Pak Ustadz, antum kabarkan kepada kami bahwa Rahbar hf yang sangat kami cintai keadaannya sangat mazhluum. Bertambahlahkecintaan kami kepada beliau, sebagaimana begitu cintanya kami kepada Rasulullah saww, Imam Ali as & Makshumin as lainnya yang kesemuanya sangat mazhluum. Yang tiada hati kami apabila mengingat kisah-kisah mereka kecuali bersedih. Ya ALLAH, jagalah dan jayakanlah rahbar kami, hingga ENGKAU berkehendak mendzahirkan Imam zaman kami dengan kejayaannya. Amien....ALLAHumma sholli ala Muhammad wa ali Muhammad wa ajjil farajahum.



Artikel sebelumnya, ..
====================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar