﷽
Seri tanya jawab Sang Pencinta dengan Sinar Agama November 2, 2013 at 5:01 pm
Sang Pencinta: 23-4-2013, Salam, tentang riwayat ini “Rasulullah saww bertanya:
“Apakah kalian mau aku ajari satu pengobatan yang telah diajarkan Jibril as padaku sehingga aku tidak butuh kepada pengobatan dokter?”
Para Shahabat pun bertanya: “Pengobatan apa itu ya Rasul?” Nabi Bersabda :
“Ambilah air Hujan di bulan Niysaaan (April) dan Bacalah AlFatihah, ayat kursi, al Ikhlas, anNas, alFalaq & alKafirun masing-masing 70x”. Apakah bacaan suratnya dibacakan ke air atau tidak? Terimakasih Ustadz. — bersama Sinar Agama.
Fahmi Husein, Maya Zahra, Indah Kurniawati dan 35 lainnya menyukai ini.
Sang Pencinta: Ustadz Sinar Agama: tambahan, bolehkah air hujan tersebut ditambahin dengan air dimasak/air kemasan, baru diminum, terimakasih Ustadz.
Armeen Nurzam: Menyimak.
Fahmi Husein: Umumnya air hujan yang baru turun (melalui seng) di buang dulu karena jelas bercampur kotoran.
Air hujan yang tinggi zat kapurnya sangat bagus untuk kesehatan, juga tetap ada efek sampingnya bila mengkonsumsi berlebihan.
Di Kalimantan banyak yang menampung air hujan untuk keperluan air sehari-harinya (minum, masak, dan lain-lain).
HenNy Chie-Cwityy: Berarti nunggu hujan tahun depan donk, ikut nyimak ya ustad.
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:
1- Terlepas haditsnya shahih atau tidak, tapi kalau urusan-urusan tidak terlalu mendasar dan, yang bersifat kesunnahan, biasanya Makshumin as sendiri sudah memberikan keluasan. Hingga dalam satu riwayat dikatakan bahwa kalaulah hadits yang dikira benar itu tidak benar, maka tetapakan diberi manfaat dari isi haditsnya. Jadi, kalaulah bukan sunnah melakukan ini dan itu seperti yang tertera dalam suatu riwayat yang diyakininya benar tapi ternyata tidak benar, maka tetap akan diberi pahala kalau mengerjakannya sebagai rahmat dari Tuhan bagi orang yangkarena ingin mengikuti Makshumin as mempelajari dan mengamalkan hadits-hadits makshumin as.
2- Biasanya hadits-hadits tentang pengobatan itu, bersifat kondisional. Jadi, bisa saja hanya memiliki berkah dan manfaat di jaman pengucapan haditsnya tersebut.
3- Kalau mau mengamalkan hadits di atas, maka niatkan karena Allah. Dan dalam petunjuknya air hujan yang dibacai itu, diminum di pagi hari dan di permulaan malam (isyaa’) selama tujuh hari.
Jawaban Soal:
Karena di haditsnya dikatakan “Bacakan KE ATAS air itu”, maka yang paling tidak meragukan dengan meniatkan dan memfokuskan pembacaannya untuk air tersebut dan, supaya tambah yakin, meniupkannya ke atas air tersebut. Minimal, niat dan fokus bahwa pembacaannya untuk air tersebut.
Anjuran:
Kalau bisa sediakan dua tempat. Tempat pertama diletakkan di awal-awal hujan. Tempat ke dua, diletakkan setelah hujan turun sekitar 5 menit. Tujuannya, kalau air yang ke dua itu cukup, maka jangan pakai yang pertama. Karena biasanya hujan yang pertama itu masih membawa banyak bakteri, beda dengan hujan di jaman Nabi saww yang manusianya belum milyaran dan belum ada berbagai penyakit terutama di negara arab yang mungkin kala itu memiliki kondisi beda sekali dengan tempat lain dan, terutama hari ini.
Kalau air ke dua itu tidak cukup dan/atau tidak hujan lama, maka pakailah air pertama itu. Semoga bacaannya itu dapat membuang dimensi penyakitnya (kalau ada).
Sang Pencinta: Riwayat di atas dikutip dari Mafatih Ustadz.
Sinar Agama: Henny: kan sekarang masih tanggal 23?
Sinar Agama: Pencinta, ahsantum, sangat mungkin memang shahih.
Kalau bisa sediakan dua tempat. Tempat pertama diletakkan di awal-awal hujan. Tempat ke dua, diletakkan setelah hujan turun sekitar 5 menit. Tujuannya, kalau air yang ke dua itu cukup, maka jangan pakai yang pertama. Karena biasanya hujan yang pertama itu masih membawa banyak bakteri, beda dengan hujan di jaman Nabi saww yang manusianya belum milyaran dan belum ada berbagai penyakit terutama di negara arab yang mungkin kala itu memiliki kondisi beda sekali dengan tempat lain dan, terutama hari ini.
Kalau air ke dua itu tidak cukup dan/atau tidak hujan lama, maka pakailah air pertama itu. Semoga bacaannya itu dapat membuang dimensi penyakitnya (kalau ada).
Sang Pencinta: Riwayat di atas dikutip dari Mafatih Ustadz.
Sinar Agama: Henny: kan sekarang masih tanggal 23?
Sinar Agama: Pencinta, ahsantum, sangat mungkin memang shahih.
Wassalam.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar