Kamis, 07 November 2019

Tentang Tanggapan Buku Syi’ah Menurut Syi’ah

4. Tentang Tanggapan Buku Syi’ah Menurut Syi’ah

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/tentang-tanggapan-buku-syiah-menurut- syiah/790008171049091


Fahmi Husein: Menurut Sinar Agama, buku SMS ini (Syi’ah Menurut Syi’ah, SESAT DAN MENYESATKAN. HARAM MEMBACA, MENJUAL, ATAU MEMPROMOSIKANNYA).

Yang mau ikut silahkan, yang tidak mau ikut terserah, beliau tidak menjamin, tanggung-jawab masing- masing di akherat kelak.

Fahmi Husein: Semoga aja tidak ada fatwa tandingan dari ABI tentang menyebarkan Fatwa Sinar Agama di atas sesat dan menyesatkan serta haram. Jadi kuatir.

Om Budiono: Ekstrimitas merusak harmoni.

Fatimah Zahra: Kenapa Sinar Agama jadi mengerikan seperti ini sekarang yah?

Fahmi Husein: Buku di atas lebih berbahaya dari buku MUI yang men-sesat-kan Syi’ah, menurutnya.

Salim Alatas: Nggak heran bib, dari dulu SA sudah mengidap “Birahi maqam”

Faizal Fahri: Semakin berkeping-keping deh...

Abu Madzhar Husain: hiiiiii

Faizal Fahri: Mencabik-cabik diri sendiri.

Surya Hamidi: Aku suka yang sesat².

Surya Hamidi: Untung udah kubeli waktu asyura kemarin.

Taufik Umar Attamimi: Kebangkitan Syi’ah Takfiri seiring dan sejalan dengan Sunni Takfiri (Wahabi), sama-sama saling menguatkan dan saling melengkapi, Innalillah.

Ali Zayn Al-Abidin: Ahsan seiring diblok nya beberapa akun, ditutup juga pembahasan tentang hal ini..Banyak jenggot-jenggot yang ‘liat’ juga..

Faizal Fahri: Wa i’yadzu billah....

Taufik Umar Attamimi: Di saat kita sedang disibukkan dengan berbagai makar Wahabi, Sinar Agama dan murid-muridnya justru sibuk mengajarkan Syi’ah di Indonesia untuk Hara Kiri rame-rame.

Abu Madzhar Husain: Pribadi ekstrimis selalu anti nasehat dan menganggap dia maha guru dan tidak boleh digurui, karena hanya dia yang alim.

Faizal Fahri: Dan semakin banyak deh ma’shumin di muka bumi ini. Dahsyat!

Ibra Hendoone: Kita patut waspada gerak Syi’ah semacam ini. Syeitan itu banyak menggoda pengikut AB.

Ibra Hendoone: Aku tahu betul SA ini.

Abu Madzhar Husain: Wa makaruu wa makarallah. Kesembronoan sinar agama adalah makarnya Allah, dengan begitu dia telah mengira bahwa diaberbuat baik, wa yahsabuuna annahum yuhsinuuna sun’an, padahal dengan sikapnya justru semakin banyak yang tersadarkan dan mampu bijak dalam mengikuti suatu dakwah, terlebih akunnya adalah akun hitam dan tidak jelas.

Taufik Umar Attamimi: Na’am bib.

Faizal Fahri: Ghoibah.

Abd Msw: Jangan bermain api.

Syed Musyaiyah Baabud: Sinar Agama itu jika bicara jangan di belakang layar, duduklah dengan ABI, kalau memang dia pecinta Ahlul Bait as, datang keyang bersangkutan.

Fakir Roban: SA tuh siapa sih. Yang tahu TOLONG inbox yaaaa.

Fahmi Husein: Adakah buku yang di-sesat-kan, diharamkan membaca, menjual, serta mempromosikan oleh maraji’??

Abd Msw: Ada...holocaust...

Ali Heyder: Satanic verses by salman rusdie.

Fahmi Husein: Iya ana mendengar fatwa hukum mati Salman Rusdie atas karyanya ‘ayat-ayat syaithan’, jadi buku (ayat-ayat syaithan) itu diharamkan untuk dibaca?

Abd Msw: Di makan boleh...

Abd Msw: Buku porno pasti di sesatkan. Diharamkan dibaca menjual dan mempromosikannya...

Ali Heyder: Heheh

Fahmi Husein: Ancen cerdas Abd Msw ini.

Anggelia Sulqani Zahra:
https://www.facebook.com/hendy.laisa/posts/1037918929568368

Saeful Grlonk: ‘fatwa_relatif’ itu mungkin ada benarnya, begitu juga sebaliknya. Jadi gak perlu ‘merasa...’, bertindak dengan parameter pendapat atau kesepakatan berpendapat akan mendorong seseorang menjadi SEMACAM polisi’syariah /pasukan penjaga sunnah di sekitar makam orang-orang suci.

[potensi akal akan redup jika pengetahuan dibatasi oleh doktrin keharusan ‘Linear]

Bayangkan jika setiap akan membaca buku, kita nunggu fatwa dulu. Semakin lama mata ini akan terpejam... saya pilih jadi robot’manusia’ daripada menjadi manusia ‘robot’..

Fahmi Husein: Fakir Roban, SA atau Sinar Agama adalah salah seorang ustadz atau pengajar yang lama belajar di Hauzah (sesuai pengakuannya), beliau hanya ingin dikenal sebagai ‘Sinar Agama’, dan melarang akun-nya itu dihubungkan dengan siapa saja. Artinya, bila beliau hanya ingin dikenal sebagai ‘Sinar Agama’ maka dengan sendirinya terjawab tuduhan Salim Alatas bahwa bukan Maqam yang Beliau inginkan, hanya berbagi/membantupermasalahan yang kita tanyakan kepadanya dengan dalil-dalil tentunya. Selama hanya ingin dikenal sebagai ‘Sinar Agama’ konsekwensinya tidak dapat dibenarkan bila ada pembahasan darinya tentang person atau lembaga yang ada di ‘dunia nyata’, bila terjadi maka sudah pasti ke luar jalur/rel dari tujuan yang beliau jaga sendiri itu.

Adanya kritikan buku SMS dari ABI di atas itu dimulai dari Yayasan Itrah Intitute Palu yang menanyakan tentang buku tersebut kepada Sinar Agama, yangjelas betul tuduhan sebagian ikhwan ada tendensi... Kembali, juga mungkin dapat dibenarkan tuduhan ‘birahi maqam’ itu karena udah keluar jalur, mendiskreditkan Ustad Muhsin Labib & ABI (dalam hal ini), maka saling olok, hina, bahkan takfir... Sangat disesalkan.

Aalulbayt Malay: Kalau saya melihat, buku sms adalah sebuah karya dimana para penulisnya mencoba untuk saat ini bagaimana masyarakat Indonesia menerima Syi’ah terlebih dahulu, tidak paranoid ketika mendengar Syi’ah atau ada unsur ekspor revolusi dan lain-lain. Mereka ingin menjelaskan bahwaSyi’ah bukan kanker mematikan untuk Indonesia justru ingin berkontribusi positif. Begtu pula dengan suninya ketika melihat buku ini tidak merasa mengancam eksistensi mereka. Mereka penulis mencoba untuk saat ini membawa Syi’ah ke ranah nasional dengan penjabaran tidak ada bahaya apa-apa dari kami kaum Syi’ah.

Aalulbayt Malay: Niatan baik para penulis dan pasti baik dengan kiprah mereka membela Sampang sampai sekarang, berbeda dengan pelajar yang jauhdi sana tanpa pernah terjun langsung ke medan dan tidak pernah dapat teror ancaman pembunuhan, malah enak makan syahriah maraji, hanya bisa berkoar ke idealismenya. Jika terjadi apa-apa dengan yayasan di Palu pun tidak bisa membantu secara dhahir, tapi lagi-lagi ormas yang ikut andil dalampenyelesaiannya. Anda yang duduk di komputer dan laptop kemudian jauh dari negri Indonesia memang nikmat mengkritik, penulis uknown pembedah uknown, kalau terjadi seperti ini cuci tangan sarot.

Aalulbayt Malay: Saya mendapat kabar dari salah satu pelajar sebelum marak pembahasan SMS di media sosial bahwa orang yang disinyalir SA dari awal udah suudhan kepada penulis bahwa mereka nakal dan menulis dan memang sesat menyesatkan, pernyataan beliau ini tidak di konfirmasi kepada yang bersangkutan, malah sebaliknya suudhan dan menghajar habis habisan. Inikah sifat ulama berburuk sangka terlebih dahulu?

Abd Msw: Kita sama-sama buruknya kalau masih saja meladeni...

Sinar Agama: Salam dan terimakasih atas semua baik dan buruk sangkanya. Tapi saya tidak perlu menanggapinya lantaran tidak ada ilmiahnya. Kita sedang membahas tulisan buku kok dan menanggapinya juga dengan dalil.

Karena itu, yang tidak setuju, silahkan memakai dalil. Kalau mau diskusi tentang buku tersebut. Akan tetapi, kalau hanya main menilai, maka saya serahkankepada Allah swt saja urusan-urusan antum itu.

Wong kita membahasnya jelas dan nyata di fb ini kok, mengapa tidak dibaca. Antum juga Fahmi, dari kemarin ana suruh jangan khoyal, eh terus aja mengkhoyal.

Antum kalau tidak mau dikatakan khoyal, maka baca dong, diskusi yang sudah sekitar 4 gelombang itu. Kok ajibnya main tulis ini dan itu, nilai ini dan itu.

Apa yang sudah saya jelaskan tentang kesesatan buku itu, tertulis dengan gamblang. Nah, kalau tidak setuju, maka silahkan berdiskusi. Kok pada main nilai ini dan itu. Dikirinya ilmu itu bisa diusir dari akal manusia, dikiranya iman itu bisa diusir dari hati.

Nah, kalau antum memang penasaran, baca atuh tulisan yang sudah terdahulu. Kalau punya dalil, maka nasihati kami dalam ilmu-ilmu yang sudah dibahas itu, dengan dalil ilmu. Itu baru ada gunanya.

Fahmi Husein: Sinar, dari awal ingin mengikuti tapi melihat isi/status yang belepotan beserta komen-komen yang gak karuan (ke Ustad Muhsin Labib dan ABI) jadi malas, hingga meminta Sang Pencinta untuk copaskan jawaban/kritikannya saja di wallku. Masalah nilai menilai, bukankah antum jugamenilai seorang ustadz yang artinya (bagi saya) dah keluar jalur dan tidak adil/fair. Sedang antum keberatan untuk dinilai, keke??

Sinar Agama: Fatimah, kamu kengerian sepertinya. Coba kamu baca diskusi sebelum-sebelumnya, maka akan jelas masalahnya. Saya harus menyampaikan apa-apa yang seharusnya. Itu saja.

Andi Muqtadir @Fahmi. Kesimpulan : postingan ‘provokatif’ di atas hanya layak dibaca di kalangan internal. Facebook adalah media sosial yang bisa dibaca siapapun yang berteman dengan akun facebook anda (apakah semua teman anda pecinta ahlulbait ??).. Semoga semuanya bisa mengambil langkah bijak... Dan semoga berkah juga senantiasa pada jasa Ustad Sinar Agama dan Ustad Muhsin Labib dan Ustadz-ustadz di ABI..shalawat.

Ali Heyder: Tidak ada satu institusi atau individu yang berhak mengatasnamakan Syi’ah, bahkan diantara para maraji sekalipun terdapat ikhtilafiyat. Apabila Sinar Agama menganggap bahwa penulis buku tersebut tidak memiliki kompetensi untuk mewakili Syi’ah ya itu pendapat subjektif, tentu tiap orang punya penilaian sendiri tentang orang lain. Tapi kalau keberatan dinyatakan dalam sebuah bentuk protes karena merasa bahwa pandangannya sebagai seorang intelektual (atau minimal seorang syii) dilanggar dengan terbitnya buku tersebut ini hal yang juga bisa dikritisi. Buku Syi’ah menurut Syi’ah, pastinya juga memiliki unsur subjektifitas penulis. Buku tersebut bisa dipandang serbagai pandangan terhadap SYI’AH sebagai sebuah madzhab, MENURUT logos SYI’AH yang dipahami oleh penulis yang juga seorang syi’i, maka hal tersebut wajar-wajar saja.

Beat Selon: Yayayayayayaya

Satria Langit: Sinar agama tak bersinar.

Abd Msw: http://wartakota.tribunnews.com/.../status-ngomel-atau... Status Ngomel atau Lebay Bisa Merugikan, Kenapa? - Wartakota Belakangan banyak pemilik akun media sosial kesal...

Sang Pencinta: Teman-teman, yang belum membaca dengan detail dari bedah SMS pertama, silahkan rujuk ini, sehingga benar-benar memahami dulu apa yang dimaksud oleh ustadz SA.

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/bedah-buku-sms/773797299336845

Aalulbayt Malay: Afwan kalau menyinggung ustadz Sinar Agama.

Aalulbayt Malay: Mudah mudahan Kedepannya bisa lebih baik.

Aalulbayt Malay: Mari kita lebih mengedepankan persatuan daripada Ke “Ilmiahan”.

Fahmi Husein: Sang Pencinta, apapun.. SMS bukan buku porno yang haram dibaca, dijual atau dipromosikan! Bagaimana mau tau detailnya kalo baca bukunya aja diharamkan??

Sang Pencinta: Bib fahmi, coba terangkan kepada kami, apakah menyelisihi, membelokkan, bahkan mengaburkan fatwa marja taqlid bahkan wali faqih yang Mulia Rahbar hf masih bisa ditoleransi?

Aalulbayt Malay: Sang Pencinta. Kita bukan mempermasalahkan ke Ilmiahan tapi kita mempermasalahkan metode penyampaian. Kenapa harus di Publik? Mungkin antum dengan akal sehat bisa merenungkan sejenak.

Aalulbayt Malay: Ana pengen antum sejenak merenung demi darah-darah syuhada yang telah mengalir, demi para imam yang telah berkorban, demi darah-darah yang tertumpah demi persatuan dan wahdah kira-kira menurut antum bagaimana? Metode penyampaian yang baik dan benar soal Buku SMS.

Aalulbayt Malay: Kita tahu Buku SMS memiliki kesalahan-kesalahan fatal namun layakkah di umbar di media sosial sehingga terjadi perpecahan baik disengaja atau tidak....

Aalulbayt Malay: Segala hal yang menyebabkan keretakan persatuan haram hukumnya. Jika Membedah buku sms menyebabkan keretakan persatuan maka, bedah itu sendiri jadi haram hukumnya.

Mahyiddin Daud: Apakah tradisi seperti ini yang hendak kita bangun di lingkungan AB Indonesia. Setiap ada buku yang dianggap-walau secara ilmiah pun, bertentangan dengan pendapatnya lalu apakah harus dianggap buku haram dan tidak boleh dibaca. Apakah tradisi mengharamkan buku atau mengkritik isi buku dengan kebencian dan justifikasi sepihak, akan terus terjadi ??? Buku karangan Ustadz atau Ulama Syi’ah sekalipun, memang tidak bisadinyatakan mewakili semua umat islam Syi’ah.

Betapa juga pendapat seorang Ustad sekalipun, tidak bisa dianggap mewakili semua umat islam Syi’ah... Lalu tradisi apa yang mau kita bangun ke depan ??? Kritikan saya kepada pihak ABI, agar ke depan, buku apapun yang diterbitkan, cantumkan saja nama pengarangnya, mis Ustad MHL atau MK. Tak perlumemberi label seakan itu buku representasi organisasi sekaliber ABI. Untuk Ustad Sinar Agama alias Ustad Abu Ammar, tolong jangan melakukan tindakan provokatif dengan fatwa pengharaman buku. Setahu saya, cuma buku Satanic Verse karya Salman Rushdie yang pernah difatwakan haram dibaca oleh Imam Khomeini. Lalu apakah buku SMS ini sudah selevel “bejat”nya dengan Buku Satanic Verse ??? Tradisi apa yang hendak kita bangun ???Saling menyalahkan dan saling mengharamkan kah ??? Saling merasa diri paling alim dan paling berhak mewakili diri sebagai representasi Umat Islam Syi’ah di Indonesia ??? Saya pribadi pun tak merasa diwakili oleh Ustad MHL atau Ustad SA. Sekali lagi saya tegaskan... Buku dijawab dengan Buku. Mari membangun tradisi Intelektual yang telah lama melekat dalam Khazanah AB... Stop Debat Kusir tak berguna ini...

Aalulbayt Malay: pertanyaan balik lalu bagaimana kita membedah? Bedahlah dengan bijak dan santun seperti akhlak Rasulullah saww, bedahlah dengan tidak merusak persatuan Islam tidak merusak kerukunan Madzhab, Bedahlah dengan santun tanpa bau provokatif.

Satria Langit: Mestinya dikonfirmasikan dulu oleh SA sebelum angin bertiup.

Singgih Djoko Pitono: Kalau diskusinya langsung antara SA dan ML... Pasti dahsyat...se kontra- kontranya kalau ngikutin diskusi kedua mahluk ini, pasti ilmu yang akan kita dapatkan...Tapi ...kalau yang tidak ahli ikutan berkicau ... Seperti sekarang inilah jadinya...

Afif E Sirinn: Masih banyak pekerjaan ummat yang mesti lebih diutamakan daripada membicarakan isi buku SMS, kita ini belum bisa berbuat apa-apa tapi malah membuat sebab terjadinya kericuhan dan lain-lain, afwan.

Sinar Agama: Salam untuk semua. Saya tidak membaca satu-satu pesan di atas, hanya main tarik saja ke bawah sambil melihat awal tulisannya. Sepertinya perlu saya katakan bahwa betapapun pendapat antum itu berlian menurut seluruh manusia, tentang apa dan mengapa serta seharusnya bagaimana menanggapi SMS dan tulisan saya, maka tetap tidak ilmiah bagi kami. Karena antum bukan marja’. Karena itu, kalau mau ini dan itu, dan berhubungan dengan suatu amalan, maka landaskan kepada fatwa. Baru tuh...jadinya jempolan bagi kami. Wong antum sendiri sudah melampaui tugas antum kok. Itu namanya tajarri.

Mengapa tidak membaca diskusi-diskusi sebelumnya. Wong semua sudah ada alasannya dan fatwanya. Wallahi sudah jungkir balik. Ngajari bijak, tapidengan cara yang jauh dari kebijakan. Bijaknya sudah difatwai sendiri, lah...nggak mau baca lagi yang telah lalu dan alasan-alasan yang ada.

Sinar Agama: Mau berapa kali ditulis bahwa menanggapi tulisan terbuka tidak harus tatap muka dan bisa dengan media seperti surat kabar, fb, buku, tv,rekaman ...dan seterusnya. Wallahi ajib banget.

Sinar Agama: Memuat atas nama Syi’ah itu, harus pakai ajaran Syi’ah. Lah ini Syi’ahnya yang dihajar kok. Seperti orang menulis hukum babi dari Qur an, lalu ia menulis bahwa babi di Qur an itu haram menurut mufassir, tapi menurut saya, halal. Lah, apa ini bisa dikatakan bisa diterima?

Banyak orang menulis Islam dan diberi judul Islam atau juga tentang Syi’ah atau Sunnah. Semua tahu penamaannya itu. Akan tetapi, karena tidak mengatakan menurut Syi’ah, maka dipahami menurut penulis. Ini yang pertama.

Yang ke dua, sekalipun tidak mengatasnamakan Syi’ah juga, dan hanya menulis buku tentang Syi’ah (dimana menurut dirinya karena ia pengarangnya), tetap saja mereka menulis dan menerangkan sesuai dengan apa yang ada dalam sejarah Syi’ah sesuai dengan buku-buku yang ada. Lah buku sms ini justru menggebuki ajaran Syi’ah dan tokoh-tokohnya.

Yang terakhir, kalau saya tidak boleh berkomentar (padahal antum-antum bukan marja’), setidaknya antum-antum, juga tidak boleh mengomentari komentar saya. Kok ra’syih, manakala melarang orang berkomentar, akan tetapi antum mengomentari saya. he he...

Syed Musyaiyah Baabud Mahyiddin Daud: “Untuk Ustadz Sinar Agama alias Ustadz Abu Ammar, tolong jangan melakukan tindakan provokatif dengan fatwa pengharaman buku”. Jika memang Abu Amar menggunakan akal sehat, dia mendatangi Tim ABI, itu jika dia betul-betul pengikut Ahlul Bait as, bukan di medsos, karena bagi ABI atau Abu Amar mudah untuk bertemu, masalahnya apakah Abu Amar mau ? Ini masalahnya. Saya yakin Abu Amar ga mau, karena semua tahu siapa dia. Kita 22 pelajar Ghom pernah mengadili dia di Tawangmangu 20 tahun yang lalu atas perilakunya, tapi dia tidak datang, dan diwakili ustad teman dekatnya. Hal ini sangat disesalkan oleh semua fihak. Semoga Abu Amar mau bertemu dengan Tim ABI, Dan saling mencari jalan keluar yang terbaik dan saling mendukung, dan mengedepankan akhlaq yang baik, akhlaq Ahlul Bait as.

Sinar Agama: Salam dan selamat jalan untuk syed M.B, karena saya harus memblokir antum lantaran menghubungkan ana dengan orang lain. Semogaantum selalu bahagia dunia akhirat, doaku menyertaimu.

Sinar Agama: Saya juga telah putus hubungan fb dengan saudara Azmy, semoga dia selalu dalam lindunganNya, amin.

Nagie Alcatraz: Ajibbb..ga punya mental untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri ustadz Syed Musyaiyah Baabud..

Pengeram Terasing: Ana setuju dengan apa yang dikatakan Ustadz Musayya Ba’buud. Afuan.

Fahmi Husein: Yang aneh di sini, super mengherankan, Buku SMS yang nyata-nyata ditulis oleh Tim ABI (silahkan lihat bukunya), di kritik oleh Sinar Agama & IIP, judul beserta penulis (yang anggapan mereka adalah ustadz Muhsin Labib), lalu, Sinar Agama akan memblokir siapa saja yang mengkritik orang di balik akun Sinar Agama.. Apakah bisa dikatakan adil & fair itu?? Apakah begitu ajaran Marja-marja menurutnya?? Sebelum komentar saya ini dibelokkan lagi (diplesetkan lagi olehnya), perlu saya jelaskan ulang, silahkan mengkritiknya secara ilmiah isi buku yang menurutnya tidak sesuai tanpa tindakan provokatif.

Azmy Alatas: Yang memulai gerbong sinar jaya dengan caciannya yang penuh benci di bulan oktober terhadap salah satu tulisan dari tim penulis...

Bukan begitu...

Firdaus Said: Ya Allah ....semoga saja berita tentang penarikan buku ini benar adanya..

Fahmi Husein: Firdaus Said, yang saya tahu makin semarak pembukaan kebobrokan orang dibalik akun Sinar Agama, neh salah satunya; Sinar Agama, Sinar Agama, padahal TIDAK bersinar Agama karenanya, karena si Fattan, si Hasuud, si Haagid ini-yang dari tahun ke tahun-menambah musuh- musuhnya dan sudah berapa kali bikin onar dan mengulang lagi tanpa RASA MALU. Pada tahun 1990an pernah mengisi pengajian di rumah Habib Sheikh Assegaf (Polonia) di usir karena pendapat- pendapatnya yang nyeleneh tapi dasar AHMAQ tidak mau berubah. Malahan sekarang, dengan memakai anak-anak asuhnya, berbuat lebih lagi dengan ulasan-asuhan penuh insinuasi fitnahan melebihi Wahhabi/Takfiri.

“Tilkad daarul akhirati naj’aluhaa lilladziina laa yuriiduuna ‘uluwwan fil ardhi wa laa fasaadaa.” Alquran “Alfitnatu naaimatun la’anahullaaha man aigadhahaa.” Alhadist.

Laknatullah laknatal yahood wan nashaaraa untuk orang-orang yang mengobarkan fitnah...

Fahmi Husein: Betul komen ikhwan di atas, semakin berkeping-keping, dan ajakan untuk hara kiri rame-rame.

Ibra Hendoone: Mari kita fokus ke isi buku SMS. Mari mengkajinya. Tinggalkan dulu soal pengharaman buku SMS oleh SA.

Firdaus Said: Ah Fahmi... Kalo itu mah biasa... Wong imam Husein as di bantai kok...imam Hasan diracun oleh istrinya... Rumahnya bunda Fatima zahra di bakar... Kalau mau ikut para Makshumah memang harus siap hadapi resiko seperti itu.. Itupun tidak setetes tanah yang ada di telapak sendalnya para imam..

Firdaus Said: Kan juga yang ngusir bukan ulama, marja, atau ayatollah... Jadi dimaklumlah... Dan biasaaaaaaaa banget...

Firdaus Said: Kan yang ngusir dan benci... Sama Ustadz-ustadzku bukan alat ukur kebenaran dan paling standartnya akhlak... kecuali kalau yang melakukan itu (semoga Allah menjauhkannya) para marja taqlid’ saya tinggalkan karena saya taqlid sama marja... Tapi bagi mereka yang hanya jadikan marja sebagai konsultan dan taqlid pada hawa nafsunya, duga-duganya, sangka-sangkanya..memang gampang sekali melakukan ngusir orang.. Hujat orang.. Fitnah orang.....

Azmy Alatas: Hahahahaha....dicelupin ke bak air dulu baru paham....

Penjelajah: Sinar Agama itu adalah Abu Amar, dia taqlid pada Syekh Bahjat, setelah beliau wafat, entah tetap taqlidnya atau pindah. Dia memang tidak disenangi oleh pelajar-pelajar Indonesia baik di Iran ataupun di Indonesia, permasalahannya adalah akhlaq, khususnya masalal “Sandal” wa maa adrookamal Sandal. Orang lain kena dampaknya. Abu Amar ini sepak terjangnya sama dengan Syekh Yasir Habib yang telah di usir dari Iraq dan lari ke Inggris., propaganda menghantam Rahbar Sayed Ali Khomenei dan Iran, dan Syekh AbuAmar ingin mengarah ke sana, tapi masih kecil, ingin supaya dia dijadikanmarja’, tapi sayang akhlaqnya jatuh, setiap masalah selalu di falsafahi, saya sendiri dapat informasi dari HPI Ghom, ada 3/4 anak yang kukenal di sana. Ini bukan fitnah, tapi kenyataan.

Fahmi Husein: Jawaban simple untuk anda, begitu juga sebaliknya. Fanatik membutakan nalar.

Penjelajah: Saya akan meluncur dari Bogor jika Abu Amar mau silaturrohmi ke ABI. Afwan, jika ga mau ketemu namanya PEMFITNAH.

Nagie Alcatraz: Kayaknya Sinar Agama sudah jadi rahasia umum..tapi hati-hati kalau bicara, bisa diblokir lho..

Lapak Cincin Dan Aksesoris: Mengadakan atas selamat atas kebaikanmu Rasulullah, selamat memperingati hari Maulid nabi, Damai itu indah. Selamat.

Azmy Alatas: Nagie Alcatraz, Ana diblokir...baru kemaren...

Nagie Alcatraz: Hahaha...tu kan Azmy Alatas ... ana baca koq.. kalau sangkutkan sama orang bakal diblokir, jadi selain orang gapapa..soalnya hidupnya sudah terlanjur enak di atas awan...

Azmy Alatas: Ayok kita kumpulkan data siapa si sinar jaya ini...

Firdaus Said: Hehehe mana ada saya fanatik sama orang ... La SA orangnya nggak pernah ketemu sama saya... Mana ada pikiran seperti itu ... La SA selama ini hanya diskusinya lewat fb ... Bagaimana bisa saya lari dari SA... La argumentnya kuat... Bagaimana bisa saya lari dari argumen ke persoalan pribadi..? Bagaimana bisa saya mempercayai fitnahan antum.. Yang bersangkutan saja tidak mengakui hal itu..?

Firdaus Said: Maaf banget... Saya tidak bisa seperti kalian... Kalau kalah dalam argumen, alihkan serangan ke pribadi... Jadi maaf banget saya nggak bisa hidup seperti cara antum... Saya nggak bisa hidup seperti cara berfikir antum... Saya nggak mungkin mendzalimi diri saya dengan cara-cara antum... Afwaaaaan banget...

Fahmi Husein: Mana ada orang fanatik mengaku fanatik, mana ada pencuri mengaku pencuri, dan seterusnya. Dah lah, selalu debat kusir ma antum, ma yanfak.

Firdaus Said: Maaf sangat tidak tertarik diskusi aib dan person orang ... Kayaknya itu budaya wanita- wanita jaman jahiliyah...

Azmy Alatas: Firdaus Said, kru IIP yang tahu siapa di balik akun sinar jaya yang kelakuannya di medsos juga sering tak pakai kata-kata yang sopan, kerap menyinggung personal dengan mencirikan person tertentu dan merasa paling yoi.... masih bisa berdalih dan sok merasa bahwa anda suci???

Argumen? Dalil? Menyampaikan fatwa marja yang sudah ditafsirinya sendiri? Mengarahkan dan mendiktekan suatu hal yang kerap memasukkan unsur-unsur pribadinya?

Dia bicara soal ciri-ciri personal yang dia bela dan menghinakan personal yang berseberangan dengannya?

Tapi antum masih bisa sok bicara begini:

‘Maaf banget... Saya tidak bisa seperti kalian... Kalau kalah dalam argumen, alihkan serangan ke pribadi... Jadi maaf banget saya nggak bisa hidup seperti cara antum... Saya nggak bisa hidup seperti cara berfikir antum... Saya nggak mungkin mendzalimi diri saya dengan cara-cara antum... Afwaaaaan banget...”

Lebih ajaib antum bilang tak punya fanatisme?! Merasa paling obyektif?

“ Hehehe mana ada saya fanatik sama orang ... La SA orangnya nggak pernah ketemu sama saya... Mana ada pikiran seperti itu ... La SA selama ini hanya diakusinya lewat fb ... Bagaimana bisa saya lari dari SA... La argumentnya kuat... Bagaimana bisa saya lari dari argumen ke persoalan pribadi..? Bagaimana bisa saya mempercayai fitnahan antum.. Yang bersangkutan saja tidak mengakui hal itu..?”

Apa yang sedang anda bicarakan sih? Sinar agama atau sinar teplok?

Firdaus Said: Ah perasaan antum saja itu.. Masa antum lebih mengetahui pengetahuan kita dari diri kita sendiri...

Firdaus Said: Nggak logis akh... Dugaan, sangkaan antum saja itu...

Fahmi Husein: Firdaus Said yang bebal beserta guru fanatiknya, itu semua gara-gara kalian yang memulai dulu, sekarang sok saya/kami tidak bawa-bawaperson. Kalian bukan hanya person (seorang ustadz), juga lembaga. Jauuh lebih halus ini lapak ini ketimbang di wall-wall kalian yang isinya olokan, ejekan, bahkan takfir. Kalau masih memiliki hati nurani, (gak dikalahkan oleh kekerasan ego dan sok selalu benar bak Makshumin) baca dengan baik saran-saran dari ikhwan di atas walau dah terlalu sering saran/nasehat disampaikan.. tak juga kunjung kalian sadar, lagi-lagi dalihnya hanya bukan marji’-marji’, lha antum juga bukan marji’ beserta guru fanatik antum kok yahok paling bener. Sekali lagi, ini akibat dari tingkah kalian sendiri, orang yang dengan tekunbelajar di fb ini ke Sinar Agama bisa berbalik karena keatosannya. Semoga aja ini cepat berlalu, kalau masih juga dipenuhi wall-wall kalian dengan yang sama niscaya gak akan habis-habisnya saling ejek & olok keluar.

Azmy Alatas: Firdaus Said katanya sinar jaya kagak punya aib? Bukannya dia yang paling suci di antara para Syi’ah di Indonesia ini? Paling tinggi keilmuannya? Paling lama belajarnya? Paling lama jadi Syi’ah nya? (Paling lama di luar negerinya? Paling benar praktek fiqihnya? Paling sedikit aib nya, sehingga dia punya hak menggunakan akunnya untuk membongkar aib saudara-saudaranya sendiri yang tidak sejalan dengan dia.

Makanya saya kemarin tanya, sinar jaya ini jenis kelaminnya apa?

Buka aib dirinya sendiri dulu dong, baru bicarakan aib orang di muka umum...jenis ustad macam apa pula ini?!

Ibra Hendoone: Ayo yang ilmiah donk. Ke persoalannya aja langsung. Bagaimana isi buku itu.

Fahmi Husein: Ibra Hendoone, lihat komentar Sang Pencinta, tinggal klik.

Azmy Alatas: Ibra Hendoone, kalau di sini lapak buka dan cari tahu siapa di balik SA sehingga dia bisa mencomot pernyataan marja’ untuk mensesatkan buku SMS dan melarang pengikutnya untuk membeli, membaca, menjual dan menyebarkan.

Bahkan di salah satu thread, sang pencinta menghapus harga dan no hp salah seorang ihwan yang promosi buku tersebut di komennya dengan persetujuan sinar agama ini. Yang artinya, target utama adalah penarikan buku, bukan bedah buku. Yang dicari adalah kericuhan, lalu mereka menyalahakan bahwa sebabnya adalah buku tersebut.

Mereka tak punya cermin besar, bahwa penyebab utamanya adalah keluguan dan ketakpahaman sinar agama dan IIP atas isi dan tujuan penulisan buku. Sebab mereka membaca dalam rangka menjatuhkan, menggurui dan cari kesesatan buku tersebut, bukan memahaminya.

Kalau soal pembahasan isi buku ada di akun Sang Pencinta Hendy Laisa, Anggelia Sulqani Zahra

Azmy Alatas: Ntar kalau udah merajuk sambil ngomel-ngomel bilang,: “gara-gara buku SMS, itrah palu didatangi FPI, anshor, bla bla...”

Katanya jago berargumen? Jelasin dong ke mereka, jangan Cuma di dunia fb.... Begitu ya Firdaus Said

Fahmi Husein: Firdaus Said cs, mending kalian hadiri ini.

Fahmi Husein: Semoga ABI makin kuat dan jaya yang telah dirongrong dari dalam dan diterpa dari di luar.

Azmy Alatas: Firdaus Said, kalau sudah kepepet jadi goblok ya? Katanya ngajar kajian filsafat di IIP..?

Khommar Rudin: Fahmi Husain, salam ..afwan akhi : “Jangan berhenti dengan pengetahuan pada apa yang anda tidak ketahui sebab siapa tau itu adalah pengetahuan yang terbesar yang anda temui. Sementara itu “Orang bijak itu harus mengukur seberapa jauh energinya untuk bisa pergi dan merencanakan sesuai karirnya. Oleh sebab itu “Tidak ada yang instant didunia ini, menara yang tinggi dibangun dari sebuah bata. Perjalanan seribukilometer dimulai dari langkah pertama.

“APAPUN AGAMA YANG ANDA IMPIKAN, silahkan anda pergi ke tempat-tempat yang anda ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan terserah ..Anda , tapi ingat “”anda hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal tersebut. “Setiap orang seharusnya menghargai apa yang ada di tangan, walau dengan milik orang lain, mendambakan apa-apa kita miliki dengan cara berlebihan. Bagaimana dapat dikatakan anda mensyukuri berkah hidup ini. Bukankah “Orang baik menganggap hidup ini terdiri dari rangkaian kesempatan baik. Pepatah kuno: Seperti melempar telur terhadap batu besar. Telur di dunia akan .. habis tanpa ada kerusakan pada batu... artinyaNilai kebenaran tak kan Sirna dan Kebenaran akan tetap terjaga.. Bawalah diri tetap prihatin dan berhati- hati, Seolah-olah di ambang jurang yang dalam, Seolah-olah menginjak es tipis “. Serta Jangan cepat mudah percaya dan terlalu cepat mengambil keputusan, “Cinta yang dicintai, tidak jahat dalam diri manusia.. Salam Ukhuwah...

Fahmi Husein; Nanang ALwy, adakah antum tahu kapan Akidah Ahlussunnah itu ada?? Dan siapa pencetusnya? Apakah Ahlulbait?

Fahmi Husein: Khommar Rudin, Iya, salam, kurang mengerti dengan yang antum sampaikan..

Alwi Hasan: Agama adalah alasan merintis persaudaraan, bukan menebar benih permusuhan.

Khommar Rudin: Afwan akhii.. ada guru berkata “Kata-kata yang sederhana, sedangkan arti mereka jauh, adalah kata-kata yang baik. Prinsip yang dimiliki, yang singkat tapi lengkap, sementara aplikasi mereka luas, adalah prinsip-prinsip yang baik. Kata-kata dari orang yang unggul tidak pergi di bawah ikat pinggang, tetapi prinsip-prinsip besar yang terkandung di dalamnya.

Khommar Rudin: Fahmi Husain : ana minta maaf sekali, ana cuma orang awam .. akhii.

Fahmi Husein: Khommar Rudin, lha hubungannya apa neh?

Irsan Fadlullah Al Hajj: Malam jumat .... doa dulu aagghh.

Doni Handoyo: Ini dia si jali-jali, nyimak aja dah gak berani ikut-ikutan...


Artikel sebelumnya, ...
=====================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar