Senin, 11 November 2019

Rupanya Wahabi Jengkel Juga Dengan Kritikan Kita Pada Buku SMS

6. Rupanya Wahabi Jengkel Juga Dengan Kritikan Kita Pada Buku SMS

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/rupanya-wahabi-jengkel-juga-dengan- kritikan-kita-pada-buku-sms/788824807834094

Bismillaah

Sinar Agama: Bismillaah: Rupanya Wahabi Jengkel Juga Dengan Kritikan Kita Pada Buku SMS

Tadinya wahabi sudah merasa sukses besar dengan penyebaran buku-buku dan buletin-buletin serta ceramah-ceramahnya. Kesuksesannya itu karena sudah dapat menekan “konon” ormas Syi’ah di Indonesia. Karena bagi wahabi, siapa bisa yang mengalahkan suksesnya menyimpangkan orang Syi’ah dari ajarannya kalau bukan dari orang dalam sendiri dan, apalagi dari ormas dalam sendiri. Mereka sudah berpesta dengan meluncurnya buku SMS itu seraya mensyukuri Tuhan yang dikhayalkan mereka.

Akan tetapi, lagi-lagi mereka geram karena kita ikutan usilan dalam hal ini hingga kesuksesannya itu, yaitu menjauhkan orang Syi’ah dari imamah horisontal, taqlid dan wali faqih mutlak dan pengejekan pada seluruh ulama Syi’ah dan para imam Syi’ah (dengan diolok sebagai penggontok-gontokanlantaran mengajarkan kehorisontalan imamah juga dimana bagi mereka/wahabi, sudah jelas tidak mungkin ada orang Syi’ah menjelekkan ulama dan imamnya sendiri, dan bagi pelakunya -kata wahabi-wahabi ini- sudah bisa dikatakan keluar dari Syi’ah dan inilah kemenangan besar mereka), telah menjadigagal total. Padahal dana untuk penulisan buku penyerangan dan buletin-buletin serta ceramah-ceramah itu, tidak kepalang tanggung banyaknya. Wongdi Malaysia saja buku yang diatasnamakan MUI itu saja dicetak sekitar 2 jutaan. Dan kata mereka “Jutaan kitab kita terbitkan, tidak akan dapat mengalahkan satu kitab SMS ini, tapi dasar si Gelap Agama itu, merusaknya lagi.”

Kita bersyukur kepada Allah swt bahwa telah menggagalkan keberhasilan mereka. Kita tidak perlu ngoyoh. Cukup mengatakan bahwa yang ditulis di SMS itu bukan dari ajaran Syi’ah dan mengajukan dalilnya seperti selama ini. Itu sudah cukup. Siapa yang mau ambil maka ambillah, siapa yang mau menolak maka tolaklah. Yang penting, siapa yang mau ambil, mengambil dengan jelas dan yang menolak, menolak dengan jelas.

Teman-teman tidak perlu kehilangan fokus. Bahasan sampingan di selain materi isiannya, tidak perlu terlalu dilayani. Dan jangan sampai keluar dari akhlak Islam dan Ahlulbaiti as.

Saking sedihnya saya karena melihat orang yang sepertinya sangat sulit memahami masalahnya hingga terlihat keluarnya kata-kata kotor yang apalagi tidak bersentuhan dengan materi bahasan, saya sempat menelpon seorang ulama besar dan arif billaah. Karena takut jangan sampai saya telah memperburuk mereka dan saya sudah dianggap peluka hati umat serta membantu syaithan dalam menambah ketidaktahuan kalaulah tidak bisa dikatakaan menambah kesesatan.

Betapa bahagia dan demi Allah swt saya sampai menangis. Ini hasil telponan saya dengan beliau hf:

“Tuan, di Indonesia ada kitab yang menerangkan Syi’ah dengan mengaku sebagai dari Syi’ah. Tapi hal-hal ini seperti imamah, taqlid dan wali faqih mutlak dihancurkan. Karena ditulis bahwa imamah itu tidak mesti diimani sebagai pemimpin politik dan kenegaraan. Taqlid juga tidak diwajibkan terlebih wali faqih. Sayapun menjawab seperlunya secara ilmiah. Sebagian orang sakit hati dan tidak rela. Apakah saya telah melukai perasaan mereka hingga bisa dianggap telah melukai hati mereka yang dilarang Tuhan sebagaimana antum sering terangkan bahwa kita tidak boleh melukai hati umat?”

Beliau hf menjawab: “Hal itu tidak termasuk melukai yang tidak disukai Tuhan. Karena itu, kamu wajib menjawabnya dan menjelaskan yang sebenarnya.”

Saya biasanya tidak melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih darhulu dan tanpa melihat fatwa-fatwa marja’ terlebih dahulu serta tanpa melihat situasi terlebih dahulu. Karena saya sudah sampai ke tingkat yakin dengan berbagai pertimbangan itulah, maka saya mencoba menerangkan walau sudah saya prediksi semua kemungkinan efek-efeknya di medsos ini. Benar, saja beberapa orang (mungkin tidak sampai sepuluhan atau dua puluhan atau mungkinlebih) orang selalu membuat keributan akan tetapi membahas hal-hal yang tidak berkenaan dengan isi.

Karena itu, walaupun saya sudah yakin dan kalau ada hal yang sulit saya pecahkan selalu merujuk dengan menelpon kantor Rahbar hf, akan tetapi, karena bimbang juga, maka akhirnya saya bertanya melalui telpon kepada maha guru arif tersebut. Dan jawaban beliaupun hf, menenangkan hati ini dan memantapkannya disertai kucuran air mata kesyukuran kepada Allah swt.

Demi Allah swt, saya tidak ingin ada hal seperti ini seperti yang sudah sering saya jelaskan. Akan tetapi sungguh karena keterpaksaan saja. Dan tugas kitahanya memberitahukannya. Siapa yang mau, maka ambil dan siapa yang tidak, maka tolaklah. Toh akhirnya kelak akan menjadi jelas semua di sahara makhsyar. Semoga kita semua, baik yang pro dan yang kontra, bisa mendapatkan kebenaran dan ketentraman hakiki di dunia, di kuburan dan di akhirat kelak, amin.

Semoga wahabi tidak terus-terusan menekan Syi’ah hingga nanti muncul lagi kitab yang seiring dengan tujuan-tujuan mereka, yaitu dengan mengeluarkan Syi’ah dari Syi’ah itu sendiri, baik sedikit atau banyak. Sebab bagi mereka, yang penting Syi’ah tidak tambah maju. Kalau mandek saja sudah bagus. Apalagi mundur selangkah, dua langkah dan, apalagi seribu langkah seperti menolak imamah di pemerintahan horisontal dan mengejek mereka paraMakshumin as dan para ulamanya itu. Sungguh mereka sudah berpesta kesyukuran sebelum ini walau akhirnya, menjadi kandas lagi.

Hanya kepada Allah swt, kita wajib menyerahkan diri secara profesional dan tulus tanpa berbatasan.

Wassalam.

DQ Mevius: Yang penting SHIAA-SUNNI BERSATU...

Sinar Agama: DQ, sudah tentu Syi’ah Sunni bersatu seperti selama ini di Iran dan di dunia lainnya, baik sebelum revolusi Iran dan apalagi setelahnya. Kita ini hanya ngeributi buku sms itu karena dia mau bersatu dengan jurus menghancurkan sendi-sendi Syi’ah supaya kradho (diterima) Sunni. Nah, ini yangtidak bisa kita terima. Itu saja. Ra’syih, wallaahi. Lebih ra’syih ketika keritikan kita diplentir sampai bengkok-bengkok tidak karuan supaya dihalalkan untuk dikatai sebagai pemecah. Btw. Semoga kita tetap rileks saja tapi tetap waspada dan argumentatis serta tetap menjaga persaudaraan baik Syi’ah dan Syi’ah atau Syi’ah dan Sunnah.

https://www.facebook.com/sinar.agama/posts/760075564046358?comment_id=761814710539110 &offset=0&total_comments=109

Iwan Mettuala: Allahumma sholli ala Muhammad wa Aali Muhammad. Semoga Allah senantiasa memberkahi ustadz.

Jawara Kidul: Aamiin ya ALLAH, bihaqqi Muhammad wa Aali Muhammad.


Baca juga artikel berikutnya:
=====================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar