Sabtu, 30 November 2019

Kemarjaan Konsultatif (2)

2. Kemarjaan Konsultatif (2)

https://m.facebook.com/notes/abil-ghifari/kemarjaan-yang-hanya-bersifat-konsultatif-2/750241585059251/?refid=21

Ali Assegaf: Tentu ... saya terlepas dari pro kontra terhadap buku sms. Hanya beritahu publik .. ucapan ketemu sendiri .. kritik pada orangnya langsung terkait ormas anti watak dasar ahlulbait ini hanya seruan kosong dan palsu .. atas dasar pengalaman dengan saya.

Anggelia Sulqani Zahra: Terima kasih ustadz atas jawabannya... Alhamdulillah argumentasi wajibnya bermarja lebih berdalil daripada marja sebagai konsultatif...

Sinar Agama: @Ali, orang ngomong atau nganjurin ketemu sama penulisnya itu, karena sudah tidak adanya dalil. Wong bukunya ada di depan hidung kok. Kan kalau masih punya dalil, bisa diambilin sana sini yang bersangkutan. Tapi karena sudah tidak punya, maka jalan yang tersisa satu saja, yakni tipuan yang nggak ketara. Yaitu nyuruh orang diam di manapun, kalau tidak kepada penulisnya.

Lah...dimana ada peraturan keritikan seperti itu. Sejak dahulu kala setiap ada kitab terbit, langsung dibalas oleh yang tidak puas. Sudah ribuan kitab (kalau bukan jutaan) yang terbit dalam sepanjang sejarah penulisan kitab dan karya tulis lainnya. Jutaan skepsi, tesis dan disertasi dibuat, dalam rangka mengkritiki atau mendukung sebuah tulisan, buku dan semacamnya.

Hanya orang yang tidak pernah kuliah saja yang tidak mengerti hal itu atau, SEPERTI YANG ANTUM KATAKAN ITU, KEEGOAN.

Kita dulu bangga karena ahli kritik dan tidak mau terima apa adanya. Lah, setelah benar-benar masuk Syi’ah, malah berubah lagi jadi sedia kala. Yah....tinggal kita tunggu saja di pengadilan kelak, semoga kita semua selamat di sana, amin.

Sinar Agama: Anggelia, ok sama-sama.

Sinar Agama: Tambahan:
Ada yang banggain buku itu sudah banyak terjual. Lah, yang ditanggapinya (walau mungkin tidak langsung), yakni buku yang mengatasnamakan MUI itu, di Malaysia saja, sudah diperbanyak sekitar 1 atau 2 jutaan.

Nanti bilangin ke orang-orang yang ngeritikin buku MUI itu, untuk ke penulisnya dan jangan ngomong di media manapun juga. Begitu pula terhadap tulisan-tulisan wahabi dalam semua kitab-kitabnya.

Abdul Malik: Wew

Sinar Agama: Tambahan: Membela kebenaran itu mahal dan sulit, karena kebenaran itu sendiri yang akan menolaknya kalau tidak benar. Terutama Sang Maha Benar dan tajalli tertingginya, yaitu pada Makshumin as. Karena itu, sebelum kita membela kebenaran itu, maka pelajari dengan seksama walau puluhan tahun. Baru setelah itu, walau tetap relatif, bisa ngomong. Itupun sikit-sikit dan harus peka serta penuh perhatian pada yang mengkritik. Sebab biar belajar 50 tahun, tetap bisa salah. Lah, keke (ghimana) kalau belajarnya hanya kayak sisit (kecapung) minum (istilah suku Madura yang pernah ana kenal).

Ali Assegaf: Ana tidak sempat baca ... Wallah ana doakan mereka yang berselisih dengan atau bukan dengan ana. Semua kita pengharap kebaikan kebersamaan ... yakin banyak sir ilahi ... yang kita tidak duga atau yakini salah sekalipun tidak akan demikian selamanya. Ana syukur dikenalkan maaf .. Dimana maaf memaafkan hanya pas bagi pemilik jiwa satria ... Ana berharap sekali .. sebelum semua menghadap Nya .. malaikat dilupakan catatan kotor ini ...

Sinar Agama: @Ali, kalau antum nyorotin institusinya, maka saya menyoroti ilmunya saja, karena sementara secara GR, hal itu yang terasa sebagai kewajibanku.

Sinar Agama: @Abdul, afwan saya akan hapus promosi antum tentang penjualan itu. Karena saya takut mendapatkan dosanya. Tapi tulisan antum yang lain, in syaa Allah pasti tidak dihapus. Afwan.

Sang Pencinta: Ustadz, hanya Anggelia yang bisa hapus, karena ini postingan miliknya.

Anggelia Sulqani Zahra: Iye siap laksanakan ustadz..

Sinar Agama: Oh iyya, saya lupa. Kalau begitu terserah Anggelia saja. Yang tugas ana sudah saya sampaikan tentang buku tersebut.

Sinar Agama: @Anggelia, kalau mau hapus, hanya yang berupa alat jualannya, yang berisikan no telpon itu, bukan yang lain-lainnya seperti pendapat dan semacamnya.

Anggelia Sulqani Zahra: Sudah terhapus ustadz komentar yang jualan buku SMS..

Ali Assegaf: Semoga saja ... kita jadi kaum yang tidak alergi kritik ... al Husein ibnu Ali pencukup bagi setiap kita ... Pengukur yang memastikan kerendahan pikiran dan perbuatan kita. Hanya dengan modal sifat makshum. Ini yang bisa singgah dalam tutur dan langkah yang bisa jadi tak mampu kita pahami pada yang lain. Ukurannya dhohir ... dan itu juga bukan hakim .. wallah ana masih doakan semua ... malu kalau kelak ana harus dibuka buku diri .. Modal hujja kullu ihwaani minal mukminin.

Sinar Agama: Kita tidak bermusuhan dengan siapapun, hanya beda pendapat dan menjaga diri sendiri, dari dosa atau yang sangat dimungkinkan sebagai dosa.

Ali Assegaf: Tanpa ucapan .. ilmu antum bicara itu ... Ucapan ditujukan pada yang membaca tak terkecuali diri ini.

Sinar Agama: Demi Allah, semua ikhwan dan akhwat pengikut Ahlulbait as, selalu dalam qunut ana bahkan, dan tidak perduli siapa dia, baik dalam pandangan politiknya atau apa saja sama dengan saya atau tidak. Tak perduli siapa antum semua, aku adalah debu di bawah kaki antum. Ana menulis ini dengan menangis. Akan tetapi, ijinkan saya untuk tidak takiah dalam ilmu, baik pada Sunni, apalagi pada Syi’ah sendiri. Itu saja. Doakan ana tabah dalam segala cobaan hidup ini. Karena tidak ada hati yang sehat, yang suka berbeda dengan yang lainnya. Semua ini karena terpaksa dan, kita batasi hanya dalam ilmu.

Ali Assegaf: Ana uhibbukum ...

Sinar Agama: @Satria, sopanan dikit, tirulah aku menulis, kalau memang aku dianggap abang antum, afwan.

Sinar Agama: @Ali, min qibalain..

Sinar Agama: @Ali, antum tadi bilang tidak sempat baca. Ana sarankan untuk baca diskusi kita yang tentang bab imamah dan khilafah yang ada di buku itu. Sekedar untuk tambah info saja. Mintalah ke akun Sang Pencinta. Tapi baca dulu bagian buku aslinya, baru komentar.

Satria Pmlg: Afwan ustadz.

Ali Assegaf: Waktu menghalangi ana untuk itu ... banyak mas’uliya yang tak terealisir ... Namun insya ... bi idnih .. filhidmah.

Satria Pmlg: Afwan ustadz,, udah ana hapus komenku pada Abdul Malik,,,,,,dan ucapan ,, maafkan kekurangsopanan,, saya Abdul Malik,,,

Sinar Agama: @Satria, ahsantum, semoga diterimaNya, amin.

Satria Pmlg: Amiin,,YA ROBB

Anggelia Sulqani Zahra: Aduuh gimana mau diskusi kalau akunnya tertutup untuk umum...

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=855549621162675&set=t.100001317636057&type=1

Fahmi Husein: @Sinar Agama, sebagaimana saya mengkritik (marah) dengan orang-orang yang mengolok-olok/menghina ustadz (antum), mungkin karena kefanatikan pada ustadznya, harapnya dapat antum juga menasehati yang fanatik kepada antum agar tidak juga mengolok-olok ustadz lain dalam hal ini penulis buku tersebut.

Saya heran, ustadznya aja gak ada masalah apa-apa, neh para cecunguk yahok lebih dari ustadnya!! Fanatik adalah kejahilan!!!

Fahmi Husein: @Anggelia Sulqani Zahra, maaf dah lama akun tersebut gak ber-fb ria, dan jangan campur adukkan Dunia Maya dengan Dunia Nyata, kalau mau ke penulis ya silahkan aja temui di dunia nyata.

Bagi saya kritikan ilmiah ustad Sinar Agama bagus, layak di ikuti terlebih bagi kami yang kurang dalam ilmu agama, tapi tidak menjadikan buku itu lalu haram dan sebagainya kan? Sebagaimana kita minta dihargai oleh orang lain, sepatutnya kita menghargai orang!

Keterangan (kritikan) ustadz sinar di atas juga bisa dijawabi dengan penulis, mana yang betul masih juga kita belum tahu, menyayangkan sikap ustad Sinar Agama yang langsung takut dengan dosa maka menghapus promosi, apa sudah pasti benar? Apa sudah pasti berdosa?

Saya kurang tahu betul soal agama seperti beliau.

Saya hanya pedagang batu permata, bila ada orang berjualan batu menurut saya itu batu tidak asli/ kurang bagus/dan lain-lain gak juga jadi tanggungan saya untuk harus mengatakan pada pembelinya: jangan kau beli, itu palsu, dosa.

Kullu suhul...

Anggelia Sulqani Zahra: Kenapa bang Fahmi Husein? Kalau nggak boleh campur dunia nyata dengan dunia maya..! Terus apa yang mau kita diskusikan bang.. bukankah fb ini dunia nyata..? Saking nyatanya fb ini sampai abang yakin sekali bahwa komentar abang dapat dibaca orang lain yang nyata pula.. Kecuali kalau abang juga yakin bahwa abang juga tidak nyata...hehehe...

Ahmad Baraqbah: Buku ini ceritanya apa...promosi Syi’ah kah.

Keongracun: Anggelia Sulqani Zahra, udah berapa puluh kali mut’ahnya, klu udah banyak masuk surga kayaknya menurut kitab Kulani syi’i gkgkgkgkgk..

Fahmi Husein: Anggelia Sulqani Zahra, waduh, gak bisa berkata-kata apalagi kalau fb dianggap dunia nyata. Lawong akun anda aja akun anonim ikut bahasa Sang Pencinta, masih juga bilang nyata.

Kalau cuman membahasnya di fb jelas hanya membuat ‘horek’ di fb aja (dumay) yang menurut saya bermanfaat bagi pelajar-pelajar di dumay seperti saya.

Alangkah bijaknya bila Sinar Agama atau teamnya membuat buku tandingan, dengan judul yang sama atau ‘menjawab buku sms’, akan sangat bermanfaat.

Sekali lagi saya analogi dengan dagangan cincin, saya “persembahkan” cincin yang asli dengan harga yang sama agar pembeli lebih tertarik.

Azmy Alatas: FB itu media, bukan dunia...dunia maya sekedar istilah, dia tidak pernah ada, tapi terinterpentrasi dan punya pengaruh. Mungkin buku “tanyalah aku” akan jadi buku panduan Syi’ah indonesia...

Firdaus Said: Hehehe fahmy... Antum kok bicara sama yang tidak nyata..?
Azmy, bagaimana mungkin sesuatu yang tidak pernah ada dapat memberi pengaruh...? Hahahaha
Belajar logika stadart dong .. Biar yang standaaaaart aja... Fahmy juga ya.. Belajar yang baiiik..

Fahmi Husein: Firdaus Said, gak usah sok pinterlah.. kama fien aja suruh belajar-belajar orang, mang kita harus selalu belajar dan belajar.

Yang menyatakan tidak nyata itu siapa?? Saya katakan ‘Maya’, dumay (dunia maya) sebutan yang dah lama untuk fb, fs, bahkan mirc dulu.

Firdaus Said: Hahahaha...

Firdaus Said: Anggelia Sulqani Zahra, waduh, gak bisa berkata-kata apalagi kalau fb dianggap dunia nyata. Lawong akun anda aja akun anonim ikut bahasa Sang Pencinta, masih juga bilang nyata.

Kalau cuman membahasnya di fb jelas hanya membuat ‘horek’ di fb aja (dumay) yang menurut saya bermanfaat bagi pelajar-pelajar di dumay seperti saya.

Alangkah bijaknya bila Sinar Agama atau teamnya membuat buku tandingan, dengan judul yang sama atau ‘menjawab buku sms’, akan sangat bermanfaat.

Sekali lagi saya analogi dengan dagangan cincin, saya “persembahkan” cincin yang asli dengan harga yang sama agar pembeli lebih tertarik.

)/@;$!;’¥{€|€\^]£{€\>\>\¥_¥’¥\£\€\%]%#}¥=+><|#€£*_>]€{¥{+^|€{

Fahmi Husein: Kasihan gak bisa membedakan kata dunia maya >< dunia maya dengan ‘nyata’.
Jelas apa yang saya tulis ini nyata, makanya bisa dilihat.Jangan bangga dengan kejahilan deh.

Anggelia Sulqani Zahra: Iye bang Fahmi Husein... Kayaknya benar deh kata bang Firdaus Said.....

Soalnya kalau yang dibilang nyata itu hanya yang dapat diindrai ..! Pengaruh cara berfikir materialistiknya kuat banget ampe bang Fahmi sendiri nggak sadar yee...

Anggelia Sulqani Zahra: Jadi dipikir-pikir harus banyak belajer penyelesaiannya..

Anggelia Sulqani Zahra: Kalau si Azmy Alatas, nggak mau komentar deh.. Soalnya kebangetan berfikir materialistiknya.... Maklumlah.... Begitu cara diskusinya Wahabi lagi takiyah ke Syi’ah...

Firdaus Said: Waduuuuuh ...Anggelia Sulqani Zahra .. Kayaknya anda yang kebangetan nih...

Fahmi Husein: Capek dengan orang yang bersilat lidah, mengurai makna, padahal dah jelas apa yang dimaksud, hanya menyoroti kata-kata karena ketidakmampuan.

Terlalu jahil bagi saya orang yang gak bisa membedakan Dumay/Dunya dengan nyata.

Akun Anggelia Sulqani Zahra, bisa siapa saja, lawong mudah untuk membuat akun banyak-banyak, wa hatta jenis kelamin bisa dipalsukan.. gak ingin berkutat masalah ini yang gak penting.

Intinya buku itu bukan beredar di fb, kalau cuman promosi pakai media fb/bb juga gak masalah.
Ingin mengkritiknya buat aja buku tandingan. Kalau cuman membahasnya di fb jelas bermanfaat bagi pelajar fb seperti saya. Tapi untuk soal tarik, haram, dosa, dan sebagainya. Lakukan di dunia nyata!!

Faham??

Semoga aja kali ini gak mbulet di kata-kata yang gak ada artinya dari sok pahlawan pembela ustadz satu pengolok ustadz yang lain.

Firdaus Said: Lah kan ini diskusi nyata juga.... Hahahaha

Firdaus Said: Berarti dunia dan segala isinya ini nyata juga...

Firdaus Said: Dan aktifitas disini nyata juga.

Firdaus Said: Dan hal-hal di disoal disini nyata juga.

Firdaus Said: Dan manfaat yang didapat dalam kritik mengkritik disini nyata sekaleeeee.

Firdaus Said: Antummm faham juga kaaaaaan....

Fahmi Husein: LoL
Mulai panik bung Firdaus Said?
Hingga komen tiga kali yang gak ada artinya ini?

Firdaus Said: Hahahaha

Fahmi Husein: Perlu ana taq, Sinar Agama, Sang Pencinta, dan lain-lain.
Diskusinya diatas (komen-komen) banyak mudhorotnya ketimbang manfaatnya.
Gara-gara cecunguk-cecunguk yang sok hero, pendendam kesumat, pengolok-olok ustadz, dan sebagainya mengisi di komentar-komentar yang bukan bagiannya/seharusnya.

Firdaus Said: Nah komentar antum itu yang seharusnya tidak mengisi ruang diskusi ini... Lah wong Anggelia Sulqani Zahra... Lagi bertanya sama ustadz... Antum tiba-tiba saja datang sok akhlaki menasehati bahwa persoalan ini tidak boleh dibawah didunia fb... Lah berarti antum juga mau bilang bahwa ustadz Sinar Agama menjawab pertanyaannya anggelia antum salahkan juga.... Nah itu yang baru tepat dibilang mengolok-olok ustad...hehehe

Sang Pencinta: Bib fahmi, bang Firdaus, teman-teman lain, ahsan kita mengerem diri dari pembahasan konteks status. Afwan.

Firdaus Said: Sang Pencinta, loh kok ngerem diri..? Siapa yang tancap ? Lah atau antum mau bilang kita ngerem dulu bertanya ? ... Disini tanya jawab bukan diskusi... Anggelia bertanya ustad menjawab... Setelah dapat jawaban... Ya sudah Anggelia Sulqani Zahra kayaknya paham dan diam... 

Lah komentar-komentar seperti antum ini yang selalu bikin kisruh... Emangnya pertanyaan anggelia di atas itu nggak boleh ya...!

Fahmi Husein: Berulang kali ana kritik, banyak akun-akun gak jelas seperti dia dan sebelumnya yang tanya-tanya tentang ustadz-ustadz.

Kalau cuman pertanyaan ini tidak berdampak kepada mengolok-olok ustad Sinar Agama dan penggunanya (ha) atau kepada ustad Muhsin Labib dan yang lain, jelas gak ada masalah.

Nyatanya dampaknya jelek.

Ada lagi yang suka memanfaatkan apa-apa persengketaan dengan ABI langsung dia masuk, padahal gak tau apa masalahnya, bawa-bawa halnya yang dah lama.

Heran, pengikut Ahlulbait bisa seperti ini.. padahal sama-sama bermarja pada Sayed Ali khamenei.
Andaikan salah satu bisa merapat dan merangkul yang lain bukan cakar-cakaran layaknya anak kecil..

Fahmi Husein: Sang Pencinta, siap, afwan baru lihat. Biarkan aja si Firdaus Said ini kalau mau melanjut.. Maassalamah.

Firdaus Said: Lah kalau mau damai ... Maka damailah jangan sampe menafikan yang nyata dan klaim diri yang paling benar... Tiba2 sy datang menasehati bahwa hal2 seperti ini tidak boleh dibahas di fb...

Antum juga sdh mengolok2 ustad Sinar Agama, karena melarang pembahasan hal seperti ini di fb... gitu loh...

Sang Pencinta: Firdaus, ahsan coba tanya Hendy Laisa gimana pandangan saya tentang soalan yang diajukan tentang buku sms. Baru mengklaim saya gimana.

Firdaus Said: Sang Pencinta.... Antum silahkan saja berpandangan ... Tetapi kan anggelia itu bertanya... Ya kalau ustadz mau jawab ya hak ustadz... kalau tidak juga ya ustadz... Kenapa tiba-tiba antum datang ngomong ...harus mengerem pembahasan ini...! Ini jelas banget pandangan antum juga...

Azmy Alatas: Yaelah...kagak ada itu dunia maya... yang ada itu media sosial.... Kok mekso...

Firdaus Said: Lah siapa yang gas... Siapa yang persoalkan? Kan antum-antum juga yang persoalkan ... Karena jelas sekali sikap Angelia dan ustadz dalam tanya jawab di atas ...

Irsan Fadlullah Al Hajj: Hhmmmmmm

Ahmad Baraqbah: Syi’ah itu sesat gak usah di tiru.

Anggelia Sulqani Zahra: Ups... Begitu ya bang Sang Pencinta... Harus mengerem pembahasan buku SMS...? Oh iya kalau itu yang antum mau ..insyaAllah pertanyaan tentang Negara Islam Iran itu yang terakhir pertanyaanku ke ustadz Sinar Agama dan mungkin kalau ada pertanyaan aku lagi memang harus tawasulan melalui antum biar nggak dapat teguran ngerem pembahasan... Afwan...

Firdaus Said: Nah sepertinya memang begitu Anggelia... Antum harus tawassulan biar nggak di suruh ngereeeem...

Azmy Alatas: Hahaha... Cuma bisa sampai negara islam Iran pok? Katanya udah bedah semua? Atau cuma bedah yang sesuai selera..hehe.

Ahmad Baraqbah: Iran itu bukan negara Islam ... Iran itu Syi’ah bukan Islam.

Sinar Agama: @Anggelia, sepertinya antum tidak baca suratku hari ini. Ana kan harus ngedit 12 jilid kumpulan catatan itu, karena itu ana hanya minta 2 hari jangan bertanya tentang sms itu atau seminggu kecuali kalau memang sudah tidak tahan dan membahayakan akidah dan fikih.

Saya kalau mau menulis komentar tentang sms ini, kadang sampai tidak tidur 24 jam. Merenungi dan merenungi, mencoba memahami maunya, mengerem emosi, mencari kitab rujukan, merenungi jawaban tepatnya seperti apa yang cocok pada Tuhan dan tidak terlalu berat pada teman.

Yang tentang negara Islam itu, kurang lebih saya tidak tidur 24 jam. Yang sebelum-sebelumnya, juga seingatku tidak kurang dari 25-20 jaman di depan komputer, hanya untuk memberikan komentar pada sms melihat dari sudut pandang dan hal-hal di atas itu.

Kalian sama-sama belahan jiwaku, kalau ada apa-apa, merujuklah ke aku sebagai abang kalian, jangan ada yang buruk sangka.

Yang melalui Pencinta itu hanya dan hanya, yang tidak punya pertemanan denganku. Kalau yang berteman, maka tidak perlu.

Kalau kalian sama-sama berusaha karena Allah, maka mesti lebih kuat dibanting, apalagi dengan perasaan sendiri.

Saya tahu, semua itu karena semangat kalian yang sangat menyala. Akan tetapi, tanpa saling baik sangka pada yang tidak perlu diburuk sangkai, maka syaithan akan cepat datang mencerai berraikan kita semua.

Janganlah membuat abang sedih. Wassalam.

Sinar Agama: Kalau kurang tidur, tidurlah supaya jiwa kalian normal bernafas, lapang melebihi luasnya tujuh langit.

Sinar Agama: OH IYA, YANG SAYA MINTA REM ITU BUKAN DIANTARA DINDING KALIAN DAN KOLOM-KOLOM YANG SUDAH BERJALAN. AKAN TETAPI PERTANYAAN BARU. KARENA YANG MENURUT SAYA SUDAH JELAS DI POKOK-POKOK MASALAHNYA, SAYA SUDAH TIDAK MENENGOK LAGI KE KOMENTAR-KOMENTARNYA, APALAGI KALAU HANYA MAIN EJEK DAN BERPANDANGAN YANG TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN BAHASAN.

JADI, SILAHKAN DISKUSI TERUS DI KOLOM-KOLOMNYA DI STATUS-STATUS YANG TELAH DIJAWAB SEBELUMNYA. AKAN TETAPI, KALAU MEMANG BISA SATU DUA HARI INI, ATAU SEMINGGU, JANGAN BERTANYA HAL YANG BARU, KARENA SAYA INGIN MENENGOK EDITAN YANG MASIH BANYAK TERSISA. TAPI KALAU TIDAK TAHAN DAN MEMBAHAYAKAN AKIDAH DAN FIKIH, MAKA SILAHKAN TULIS PERTANYAAN BARU DI STATUS YANG BARU SEPERTI BIASANYA.

Azmy Alatas: Firdaus, Angelia dan Pecinta lagi sandiwaraan atau gimana nih??? Hehe...manajemen konfliknya pinter.

Khommar Rudin:  اَللَّهم صل على محم ٍد وآل محم ٍد ِوع ِّجل فـرجهم

Azmy Alatas: Wes mandek po? Segini tok komennya...



Artikel bahsan Lainnya:
=====================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar