Senin, 08 Juni 2020

Penerima Hidayah


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/236088686435935/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 20 Agustus 2011 pukul 21:33


Al Louna: Salam ustadz. Adakah hidayah selalu datang pada si penerima hidayah??

Muridnya Ustad Jalal: Kaum rafidho tidak bisa menerima hidayah hatinya busuk,.

Dadan Gochir: @murid... justru antum yang ga dapat hidayah, hatimu udah terkunci mati, yang bisanya mencaci, tanpa argumen yang pasti..

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:

Hidayah secara global, tidak pernah tidak datang pada semua orang. Paling-paling bentuknya saja yang berbeda. Karena itu, hidayah Tuhan itu tidak pernah berhenti seditikpun dan pada siapapun.

Karena itulah kata-kata “Mendapat hidayah” itu tidak terlalu benar. Karena kalau yang dimaksudkan itu adalah bahwa “Keberhidyahannya atau keterhidyahannya itu karena ketentuan Allah” maka jelas hal ini adalah salah dan merupakan buntut dari iman kepada takdir baik buruk itu. Dan Islam tidak mengajari hal ini.

Tetapi kalau maksudnya adalah bertawadhu, misalnya: “Apalah arti ikhtiarku ini, toh hanya tinggal memilih saja. Tetapi kalau tidak ada akalku, nabiku, ustadzku, imamku, bukuku, alam ini dan seterusnya, mana bisa aku memahami kebenaran lalu memilihnya. Jadi, kalau kubanding kerjadan ikhtiarku dengan fasilitas yang diberikan Tuhanku padaku, maka aku malu mengatakan bahwa aku mengambil hidayahNya, tetapi aku lebih baik bersopan dan bertawadhu padaNya dengan mengatakan mendapat hidayahNya.”, maka ini yang dimaksudkan, maka tidak masalah dan tidak melanggar akidah dan apalagi etika.

Tetapi kalau maksudnya dari perkataan mendapat hidayahNya itu adalah karena pemberianNya dimana sebelumnya tidak memberinya, maka hal ini jelas salah.

Wassalam.

Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan dan 3 orang lainnya menyukai ini.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar