Jumat, 05 Juni 2020

Imam Ali as Membaiat Umar bin Khattab ?


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/236093706435433/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 20 Agustus 2011 pukul 21:51


Hega Sevenfold: Salam ustad, langsung saja ustad saya ingin menanyakan hadist dengan sanad- nya bahwa imam Ali r.a telah membaiat Umar binKhattab ?? Dan bagaimana dengan tanah fadak ?? Mohon penjelasannya ustad.

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:

(1). Baiat itu adalah dilakukan dengan terpaksa. Yaitu setelah rumah imam Ali as yang hidup bersama hdh Faathimah as itu dibakar pintunya lalu setelah diterjang pintunya dari luar hingga mengenai hdh Faathimah as hingga membuat tulang rusuknya patah dan kandungannya gugur, imam Ali as ditangkap ramai-ramai dan diikat lalu dibawa ke masjid. Dan di masjid beliau disuruh baiat dengan pedang yang di letakkan di lehernya. Karena itu, maka beliau sambil mengucap ayat yang dibaca nabi Harun as ketika umat nabi Musa as menyembah berhala ketika nabi Musa as pergi ke gunung Tursina yang mana ketika nabi Harun melarang umatnya itu mereka mau membunuhnya dan ketika ditegur oleh nabi Musa as setelah beliau as kembali, nabi Harun as berkata: "Mereka ingin membunuhku", maka kata-kata ini pula yang diucapkan oleh imam Ali as. Itupun imam Ali as tidak meletakkan tangannya ke atas tangan Abu Bakar dalam keadaan terbuka sebagaimana bait pada umumnya. Tetapi beliau as meletakkan tangannya dengan menggenggam ke atas tangan Abu Bakar yang terbuka.

(2). Untuk tanah Fadaq memang diambil oleh Abu Bakar dan Umar.


Hega Sevenfold: Afwan ustad, yang saya ingin tahu hadisnya dan sanad-sanadnya. Afwan ustad.

Sinar Agama: Periwayatan peristiwa di atas itu di kitab-kitab sunni bisa dilihat dari berbagai sisi. Misalnya:

  • (a). Abu Bakar mengutus beberapa orang ke rumah Imam Ali as dengan dipimpin Umar dan mengepung rumah serta mengancam akan membakarnya kalau tidak keluar dengan pernyataan sekalipun di dalamnya ada hdh Faathimah as. Seperti di kitab al-Imaamatu wa al- Siyaasatu, hal 19-20: Kanzu al-'Ummaal, 3: 139.
  • (b). Abu Bakar sangat sedih dan menangis menjelang matinya, dan berkhayal atau mengharap dirinya tidak pernah menyerbu rumah Faathimah as sekalipun mengumumakaan perang (apalagi hanya tidak baiat). Seperti: Taariikh Thabari, 4: 52; Miizaanu al-I'tidaal, 2: 215; al- Imaamatu wa al-Siyaasatu, hal 18.


Andri Herdiyanto: Bagaimana dengan kepada Umar dan Utsman, apakah Imam Ali as. melakukan bai'at juga? Apakah bai'at itu merupakan sesuatu yang disyari'atkan dalam agama Islam atau tidak?

Hega Sevenfold: Ya memang kepada Utsman juga membaiat.


Sinar Agama: Yang saya tahu sepintas adalah bahwa para khalifah-khalifah setelah Abu Bakar itu tidak memaksa imam Ali as untuk berbaiat. Hal itu mungkin sudah dianggap aman. Karena yang penting itu adalah awal pengambilan khilafah tersebut. Karena yang ditunjuk oleh Allah dan Nabi saww kan imam Ali as. Nah, ketika yang pertama itu sudah ok, maka yang ke dua dan ke tiga, sudah tidak ada masalah. Karena masyarakat sudah menerima yang pertama (suka atau tidak). Karena itu, sudah aman dan tidak perlu lagi adanya pemaksaan baiat.

Dan kalaulah ada berita pembaiatan itu, maka bagi orang syi'ah tidak ada masalah sama sekali. Karena kita mengenal yang namanya taqiah. Jadi, hal-hal yang sudah jelas melanggar hal-hal yang gamblang itu, maka sudah pasti ada sesuatu di baliknya. Seperti dilaknatinya Zurarah ra (salah satu murid kesayangan imam Ja'far as) oleh imam Ja'far as sendiri dimana pada waktu itu Zurarah ra lagi dimata-matai untuk dibunuh kalau terbukti sebagai syi'ahnya imam Ja'far as.


Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan, Safril Rasainy dan 3 lainnya menyukai ini.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar