Selasa, 04 Desember 2018

Tahun Baru Islam



Seri tanya jawab Hidayatul Ilahi dengan Sinar Agama
by Sinar Agama on Tuesday, January 8, 2013 at 3:18 pm



Hidayatul Ilahi mengirim ke Sinar Agama: 14 November 2012, 

Salam ustadz, apakah benar 1 Muharram adalah awal tahun baru Islam? Afwan Ustadz. 


Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya: 
Benar. Dan saya kemarin (Rabu), baru menerbitkan hadits-hadits dan amalannya sekalian. 

Hidayatul Ilahi: Tapi saya pernah membaca catatan seorang teman, bahwa tahun baru Islam diambil dari Rasulullah SAWW sampai di madinah saat hijrah yaitu 12 Rabiul awal, mohon koreksi jika saya salah ustadz. 

Sinar Agama: HI: Saya sudah mengarahkan antum ke catatan yang kumaksud itu, mengapa tidak merujuknya? Ini kucopas dan sekaligus dengan sebagian komentarnya: 

Akhir dan Awal Tahun Hijriah Beserta Amalan-amalan-nya, seri terjemahan kitab Mafaatiihu al-Jinaan oleh Sinar Agama 

oleh Sinar Agama pada 14 November 2012 pukul 9:57 · 

Bismillaah: Akhir dan Awal Tahun Hijriah Beserta Amalan-amalan-nya Diterjemahkan dari kitab Mafaatiihu al-Jinaan, sebagai berikut: 

Akhir Dzulhijjah adalah hari terakhir dari tahun Arab (hijriah). Diriwayatkan oleh al-Sayyid dalam kitab Iqbaal, sesuai dengan sebagian riwayat, untuk shalat dua rokaat dengan membaca setelah Faatihah 10x surat Ikhlash (Qul huwallaahu ahad) dan 10x ayat Kursii, lalu berdoa dengan doa ini: 



Kalau berdoa dengan doa ini, maka syaithan berkata: “Celaka. Apa saja yang telah kulakukan satu tahun ini untuknya, ia telah menghancurkannya dengan doanya ini hingga tahun yang berlalu ini akan bersaksi bahwa ia telah menutup tahunnya dengan baik. 

Pasal ke Tujuh

Amalan-amalan Bulan Muharram

Ketahuilah bahwa bulan ini adalah bulan kesedihan Ahlulbait as dan para Syi’ahnya. Diriwayatkan dari imam Ridha as yang berkata: “Ayahku as tidak tertawa kalau sudah masuk bulan Muharram. Kesedihannya menguasai dirinya hingga selesai sepuluh hari darinya (Muharram). Ketika sampai pada hari ke sepuluh, maka hari itu adalah hari musibah, duka dan tangisnya dan ia berkata: ‘Hari ini adalah hari di mana Husain telah dibunuh.’.” 

Amalan-amalan Malam Pertama Muharram

Al-Sayyid telah meriwayatkan di Iqbaal beberapa shalat: 

  • Pertama: Seratus rokaat, dimana membaca surat ikhlash/tauhid setelah Faatihah pada setiap rokaatnya. 
  • Ke dua: Dua rokaat, di mana pada rokaat pertamanya membaca surat al An’aam setelah alfatihah dan surat Yasiin pada rokaat ke dua setelah al fatihah. 
  • Ke tiga: Dua rokaat, dimana pada setiap rokaatnya membaca surat tauhid/ikhlash sepuluh kali setelah al fatihah. Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Nabi saww yang bersabda: 

“Barang siapa yang melakukan shalat ini di malam ini, dan berpuasa esok harinya dimana adalah awal tahun, maka ia seperti orang yang telah berbuat kebaikan sepanjang tahun dan bertahan sampai tahun berikutnya. Dan kalau ia mati sebelum itu, maka ia akan ke surga.” 

Amalan-amalan Hari Pertama Muharram

Ketahuilah bahwa permulaan Muharram adalah awal tahun dan di dalamnya terdapat dua amalan: 

  • Pertama: Puasa. Dalam riwayat Rayyaan bin Syubaib dari imam Ridha as, bahwa beliau as berkata: 

“Barang siapa yang berpuasa di hari ini, dan berdoa kepada Allah, maka doanya akan dikabulkan.” 

  • Ke dua: Dari imam Ridha as, bahwa Nabi saww shalat dua rokaat di hari pertama Muharram dan ketika sudah selesai, mengangkat tangan dan berdoa dengan doa ini sebanyak tiga kali: 


Wassalam. 


Fatimah Sekar Langit: Ustadz. Tentang awal Hijriyyah di Syi’ah apa seperti di Sunni yaitu tanggal 1 Muharram kalau dulu Nabi saww hijrah pada tanggal 1 Muharram terus sampai di Madinah tanggal berapa ya kira-kira? 

Sinar Agama: Fatimah, Hijrah Nabi saww itu bukan di bulan awal tahun Arab (yang memakai bulan, tidak seperti Masehi yang pakai matahari), tapi di bulan Rabii’u al-Awwal dan pas di malam tanggal 1-nya. 

Akan tetapi, supaya muslimin punya tahun sendiri, maka bulan-bulannya itu tetap seperti yang sebelumnya, tapi permulaan tahunnya saja yang dirubah dari Hijrahnya Nabi saww. 

Karena itulah Tariikh Thabari berkata: 


Berkata Abu Ja’far: “Kalau hakikat tanggalan kaum muslimin seperti yang kamu katakan, maka permulaan tahun di muslimin itu adalah dua bulan beberapa hari (12 hari), sebelum Hijrahnya Nabi saww ke Madinah. Hal itu, karena awal tahu itu adalah Muharram, sementara berangkatnya Nabi saww ke Madinah setelah terlewatinya tahun seperti yang kamu katakan. Karena itu, tanggalan tidak dibuat/dihitung dari keberangkatan beliau saww -ke Madinah- akan tetapi dihitung dari tahun tersebut (tahun keberangkatannya, bukan bulan keberangkatannya).” (Taariikh Thabari, 2/388; Ruuhu al-Ma’aani, 10/90; Al-Ayyaam wa al-Layaalii wa al-Suhuur, 9; dan lain-lain). 

Maksud penukilan ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa penentuan permulaan tanggalan Islam itu, tidak merubah esensi bulan-bulan yang sudah dipakai sejak nabi Ismail as itu, termasuk penamaannya dan pengharaman empat bulannya serta awal tahunnya. Jadi, awal tahun tetap Muharram walaupun Hijrah Nabi saww itu di bulan Rabii’u al-Awwal (ada yang berkata tanggal 1, atau 12 dan seterusnya) dan untuk tahun pertama Islamnya adalah tahun kejadiannya itu. Jadi, tahun pertama Islam, kurang dua bulan, karena ia dimulai di Muharram sementara Hijrahnya dua bulan setelah itu. 

Kalau untuk berapa harinya waktu perjalanan Hijrah Nabi saww, maka perlu diketahui bahwa Nabi saww tidak langsung ke Madinah. Beliau saww singgah dulu di Gua Tsuur selama kurang lebih tiga malam karena orang-orang arab Makkah terus mencari beliau saww di Makkah dan sekitarannya selama 3 hari. 

Allamah Ayatullah Subhaani dalam kitabnya Faroozhooi Az Tooriikhe Peyoombar, 202: 


“Berbeda dengan apa yang dinyatakan oleh kebanyakan ahli sejarah, yang menyatakan bahwa penentu penanggalan Islam ini, yaitu yang dimulai dari hijrah Nabi saww ini, adalah Umar bin Khaththab ketika menjadi khalifah dengan bimbingan imam Ali as. Sebenarnya, kalau kita teliti secara cermat dari surat-surat Nabi saww sebagaimana kebanyakannya tersebar di seluruh kitab- kitab sejarah, dapat dipahami bahwa penentu tahun Hijriah ini adalah Nabi saww sendiri dimana Nabi saww pada tahun tersebut menulis surat kepada kepala-kepala suku, pemuka arab dan orang-orang terkemuka.” 

Wassalam. 

Hidayatul Ilahi: Maaf Ustadz, tadi saya cuma merujuk pada copy-an catatan Ustadz yang ada pada saya, sekali lagi saya mohon maaf Ustadz, terima kasih atas jawaban yang super ini Ustadz. 

Khommar Rudin: Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad Wassalam.


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar