﷽
oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/268683179843152/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 30 Oktober 2011 pukul 16:25
Shecha Camenne Empungnya Si Agoago: Salam ustadz. Mohon terangkan pada saya secara logika, bagaimana melogikakan perjalanan supranatural Rasulullah SAW (Isra’ Mi’raj) ketika di perjalankan ke Sidratul Muntaha, karena menurut logika benda langit saja yang masuk ke bumi akan terbakar ketika melewati ozoN. Nah, bagaimana dengan hal tersebut?
Mohon logikanya.
Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:
(1). Logika dalam memahami masalah itu ada dua macam. Logika dalam arti masuk akal karena sesuai dengan rumus alam yang ada. Dan bisa bermakna logis sesuai dengan kenyataannya yang lebih umum dari fisika dan non fisika.
(2). Setiap melihat suatu kejadian, maka kalau ia sesuai dengan rumus-rumus fisika yang umum, maka ia dikatakan logis. Logis ini, juga bisa dikatakan cocok dengan hukum alam lahir yang kita tahu.
(3). Akan tetapi, alam ini tidak hanya memiliki unsur fisika. Karena di dalamnya banyak memiliki non fisik, seperti ruh yang non materi, malaikat dan Tuhan yang juga non materi.
(4). Karena itu, logis yang lainnya, adalah juga sesuai dengan kenyataannya, akan tetapi dengan hukum yang lebih luas dari sekedar hukum fisika. Misalnya, dalam hukum fisika, satu tambah satu sama dengan dua. Tapi dalam hukum non materi, satu tambah satu sama dengan satu. Atau satu tambah sejuta, tetap satu. Atau satu kurang satu atau kurang sejuta, tetap saja satu. Hal itu karena sesuai dengan hukumnya sendiri yang sama-sama nyata, yaitu suatu wujud yang tidak dibatasi dengan ruang dan waktu hingga menjadi volume dan bisa dihitung dengan hitungan batasan tersebut.
(5). Mukjizat, merupakan kejadian yang sesuai dengan hukum-hukum yang juga nyata, akan tetapi dengan sebab-sebab yang non fisik. Seperti tidak terbakarnya nabi Ibrahim as, atau tidak matinya nabi Yunus as di perut ikan, tidak matinya nabi Isa as sampai sekarang sampai nanti keluarnya imam Mahdi as, hidupnya kembali sejumlah manusia (raj’ah) di jaman- jaman nabi terdahulu, seperti anak nabi Nuh as yang dihidupkan nabi Isa as, atau hidupnya kembali beberapa orang di goa yang dikenal dengan shahibulkahfi, atau hidupnya kembali satu orang umat nabi Musa as setelah dipukul dengan potongan sapi yang habis disembelih yang diminta Tuhan (yang sapinya dikenalkan dengan sifat-sifat tertentu setelah ditanya dengan ngeyel orang-orang Israel), atau hidupnya beberapa puluh umat nabi Musa as setelah dihukum Tuhan dengan hukum bunuh, atau tanah yang dijadikan burung oleh nabi Isa as,.....dan seterusnya dari kejadian-kejadian yang ajaib gharib atau aneh dalam Qur'an, dimana semuanya itu adalah nyata. Nah, kenyataan inilah yang dikatakan logis dalam tingkatan lebih luas dari sekedar hukum fisika
(6). Mukjizat nabi Muhammad saww tentang isra’ mi’raj ini juga demikian. Ia adalah kenyataan yang logis yang sesuai dengan hukum-hukum alam, akan tetapi kealamannya disini tidak hanya tergantung pada fisika saja, tapi juga termasuk non fisik, baik ruh nabi itu sendiri, malaikat atau Tuhan itu sendiri.
Inilah sekelumit penjelassan logis dari isra’ mi’raj itu.
Rief Sy, ATto Mw-Cahaya dan 4 orang lainnya menyukai ini.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar