Kamis, 04 Maret 2021

Makna Kemenangan Perjuangan Imam Husain as dan Imam-Imam Makshum Lainnya as


seri diskusi kecil Sinar Agama denganTeman-temannya. http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/324616524249817/ by Sinar Agama (Notes) on Wednesday, December 7, 2011 at 10:31pm


Sinar Agama: Kemenangan Husainiy as lebih tepat untuk dua hal besar ini karena terjadi di 10 hari pertama Muharram:

(1). Kemenangan partai Islam (Ikhawanu al-Muslimin) di Mesir setelah melewati berbagai cobaan penggagalan bangkitnya Islam, dari teror, penembakan demontrans, penangkapan, penjara dan siksa, ...dst sampai kudeta militer dan campur tangan Amerika dan Israel. Tapi semuanya itu gagal menghadapi mayoritas kesadaran Islam di Mesir.

(2). Dikontrolnya dan dikuasainya pesawat supra dan super modern mata-mata Amerika yang super anti radar yang belum bisa ditaklukkan dunia yang bernama STEALTH, oleh pemuda ahli radar Iran. Kini pesawat itu sudah ditangan Iran, dirampas dari radar Amerika ketika memata- matai Iran hari minggu kemarin. Amerika geger, semua pejabat ikut bicara dan kebingungan tentang dimana batas kemajuan Iran hari ini. Mereka berkata kemajuan Iran di atas bayangan pejabat Amerika.

Labbaika ya Husain (as) !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Surya Bersinar: Al’ Imam Husain as adalah Sumber Kebenaran dan Keadilan serta Pendorong semangat yang kokoh dalam Ketakwaan, memperjuangkan Kebaikan demi menumpas kezaliman dimuka bumi......

Ahmad Khotibul Umam El-muntang: Saya sangat terharu membaca status ini...

Labbayk ya Hussein..Labbayk ya Rahbar...

Muhammad Hafi: Adalah bukti bahwa darah al-Husein menang atas pedang kaum durjana.. Labbayka ya Aba Abdillah. Labbayka ya Mahdi.

Asdedpn Ferskadn: Labbayk ya Hussein...Labbayk ya Mahdi...

Surya Bersinar: Al’ Imam Husaian as adalah contoh Mutlak kebenaran memperjuangkan keadilan Untuk semua Ummat Islam. Yang mengingkari Beliau as dan tak mencintainya berarti mati hati.....

Pooja Imuet: Labayka ya Husein. Ya sayyidi yaa Husein, , ,

Umar Assegaf: ALLAH HUMMA SHALLI ALLAA MUHAMMAD WA ALLI MUHAMMAD.

Muhammad Lutfi: Labayka Ya Husain..

Sadikin Nikidas: ALLAH HUMMA SHALLI ALLAA MUHAMMAD WA ALLI MUHAMMAD.

Surya Bersinar: Iblis adalah makhluk tanpa mempunyai rasa cinta, ia membenci kebenaran, menyampingkan keadilan dan rasa persaudaraan....

Indo Potabuga:Salam untukmu yaa mazhluum . Salam untukmu ya Syahid..

Hadi Atau Alamsyah: Labbaik yabnal kautsar.

Mbah Jambrong: Salam atasmu ksatria langit al Husain.....

Deddy Prihambudi: Yang di Indonesia jangan berhenti pada kekaguman semata.....

Gazalba Karbala: Yaa syahid ya madzlum,,,ya Imam ya Husein. Labbaika yaa Husein. Labbaika yaa Abba Abdillah. Allahumma Shalli ’alaa Muhammad wa Aali Muhammad. ^^

لبيكياحسني - لبيكياحسني - لبيكياحسني  Syahadah.. Raja atasmu Salam ProGaza: ViviZaid

Ahmad Haddad: LABBAIKA YA HUSAIINNN!!!!!!

Sundari Sastrareja: ALLOHU AKBAR......LABBAIKA YA HUSAIN....IRAN(ISLAM) JAYA.....

Komar Komarudin: Labbaika Ya. Husein.

Ammar Dalil Gisting: Sejarah akan terus berulang, dan kemenangan sejati pasti di pihak yang benar. !

Doni Dc: Labbaika ya Husain (as)........

Kartini Zahra: ALLAHHUMMA SHOLI ALA MUHAMMAD WA ALI MUHAMMAD.

Maya Zahra: Labbaika ya Husain (as).............

Asih Wiriginingsih: Kagum dan berdo’a,

Abdul Malik Karim: Imam husein menang apa mas? Kok hari gini masih mimpi. Imam-Imam Syi’ah tidak pernah menang. Tidak pernah bisa menerapkan sistem imamah berlaku di muka bumi. Para Imam Syi’ah kalah oleh orang-orang majusi dan generasi penduduk kufah hari ini.

Penduduk kufah bisa mengalahkan Imam Husein, karena berhasil menipu Imam husein untuk datang ke kufah.

Ammar Dalil Gisting: Kemenangan adalah tegaknya haq dan tumbangnya kebatilan..

Maskur Manggau: AMK: Kalau anda sholat pasti anda baca sholawat pada nabi dan keluarganya sama juga pada nabi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, tapi apakah anda kenal keluarga Nabimu dan bagaimana mereka diperlakukan sepeninggal nabi????

Ammar Dalil Gisting: Bangkitnya revolusi Islam Iran dan tumbangnya Shadam Yazid, Ghayr Mubarak, dan Khadavi, sudah cukup membuktikan ..!

Heru Mahdawi: AMK: Semakin banyak ngomong semakin banyak juga menunjukan ketidaktahuan- nya. Buat teman-teman tolong dibantu dia.

Dharma Narendra T P: Yang lebih penting lagi adalah .. kita mau bersatu dengan lapang dada dan menahan diri dari perpecahan, bagaimana kita mau memahami satu sama lain dan menekan egois kita demi meneruskan semangat perjuangan Imam Hussein ... ahhhh !! Baru diuji dengan organisasi saja sudah pada pecah mau bentuk yang lain .... saling berprasangka buruk .... membenci sesama pelayan ... jika satu tujuan kenapa mesti ada 2 operating system ?. ohhh iya perbedaan adalah rahmat ha ha ha !


Sinar Agama: Salam dan terimakasih untuk semua jempol dan komen-komennya yang akli dan Islami.

Sinar Agama: AMK:

(1). Hati-hati ngomong yang ngalahin Imam Husain as adalah Majusi. Karena kamu nanti akan dihalalkan darahmu oleh para wahabi yang menjadi kelompokmu sendiri. Karena berarti kamu telah memajusikan, Muawiyyah, Yazid dan seterusnya dari raja-raja Bani Umayyah dan juga raja wahabi Saudi karena telah mendukung Bani Umayyah itu. Kalau kita, tidak sampai mengatakan bahwa mereka itu majusi yang menyembah api, tapi muslim yang tidak tahu diri dan tidak mau bersyukur pada Allah dan Nabi saww dan menjadi pengkhianat dan perusak agama. Mereka walaupun tidak kafir terhadap Allah dan Nabi saww, tapi tidak setia dan mengkhianati serta kafir terhadap imamah yang makshum as.

(2). Perjuangan Imam Husain as dan seluruh para Imam as itu adalah untuk kemenangan hakiki, yaitu mempertahankan Islam yang murni. Karena itu, keberadaan Syi’ah sampai hari ini adalah kemenangan mereka as.

(3). Kemenangan pemerintahan bukan target para makshum as. Karena mereka as tahu dan Tuhan juga tahu bahwa kemenangan seperti itu harus ada dua belah pihak, yaitu adanya ketakwaan yang hebat dari yang dipimpin. Jadi, kemenangan dalam bentuk pemerintahan, seperti di Iran itu, ditentukan oleh baiknya kedua belah pihak, yaitu pemimpinnya dan yang dipimpinnya.

(4). Para Imammakshum as tidak pernah menang, kecuali sebentar di jaman Imam Ali as dan Imam Hasan as, itu karena masyarakatnya tidak meyakini keimamahan dan kemakshuman serta keterpilihan mereka oleh Allah swt dan Nabi saww. Karena mayoritas mereka juga mengimani dan menerima kekhalifaan Abu Bakar, Umar, Utsman, Muawiyyah dan seterusnya. Jadi, walaupun mereka taat pada Imam Ali as dan Imam Hasan di jaman keduanya, tapi mereka menaatinya sebagai khalifah biasa. Karena itu tidak solid dan gampang berubah. Memang ada yang meyakini kemakshuman yang disebut sebagai Syi’ah dari sejak jaman Nabi saww sesuai ayat dan riwayat Syi’ah dan Sunni, tapi mereka sedikit.

(5). Jadi, kemenangan yang diinginkan para makshum di jaman mereka adalah kebertahanan Islam yang murni dan hak. Dan mereka as sudah tentu menang. Karena sampai sekarang, walau dalam tekanan dan penjara dan pembunuhan sepanjang sejarah, tapi semakin menyebar. Karena para Syi’ah itu tidak gampang putus asa karena telah meniru ketabahan para Imam as menghadapi manusia-manusia bodoh dan penindas. Para Imam as kalau tidak menghadapi manusia-manusia bodoh yang sulit diajari dan sulit memahami, juga menghadapi orang-orang kejam yang memburu dan membunuhnya. Dan di semua ini, orang-orang Syi’ah punya teladan. Dan untuk kesyahidan dan ketercabik-cabikan, mereka memiliki Imam Husain as. Untuk kesabaran, mereka memiliki contoh-contoh yang lain dari Imam-Imam yang lain. Keberanekaragaman itu bukan karena keberbedaan mereka as, karena mereka as adalah sama-sama makshum. Yang berbeda itu hanyalah masyarakat yang menghadapi mereka yang kadang bodoh dan kadang bodoh dan kejam. Nah, kebertahanan Islam yang hakiki sampai sekarang ini, adalah hasil semua perjuangan Imam-Imam makshum as itu.

(6). Memang target-target pemerintahan itu ada, tapi sesuai dengan keadaan umat itu sendiri. Karena itu, yang mayoritasnya menghadap dan taat pada makshumin as, maka mereka akan menang, seperti Iran sekarang ini. Karena itu, kemenangan Iran juga kemenangan Imam Husain as dan para Imam-Imam yang lain as. Karena itu Imam Khumaini ra sendiri yang memimpin revolusi Islam Iran itu sendiri mengatakan: ”Revolusi Islam Iran ini diambil dan bermula dari Karbala.”

(7). Ada lagi target akhir mereka as dalam perjuangan mereka itu, yaitu berdirinya negara Islam dunia secara menyeluruh yang akan dipimpin oleh Imam Mahdi as. Karena itu, kemenangan Imam Mahdi as juga merupakan kemenangan mereka para Imammakshum as itu. Karena, kalau tanpa seluruh pengorbanan dan kemenangan mereka dalam mempertahankan kebenaran Islam itu, maka bagaimana mungkin Imam Mahdi as akan menang di dunia. Emangnya kalau sendirian dan tidak ada yangmenyambutnya akan bisa menang? Dan kalau tidak ada Islam hakiki sebelum kedatangannya, emangnya Imam Mahdi as itu akan ada yang menyambutnya???!!!!

Semoga kamu bisa sadar, dan membuka pikiran buntumu itu dan belajar dengan tawadhu,tidak menjadi perusak sosial dan diri sendiri dengan memendekkan akalmu itu. Karena akalmu itu pemberian Tuhan yang terbesar untukmu yang kamu dengannya bisa mencapai kemenangan- kemenangan abadi yang argumentatif gamblang. Aku agak kasar beberapa waktu belakangan ini padamu, karena mungkin dengan itu kenakalanmu yang sudah sekitar setahun ini bisa direm dan dihentak. Ketahuilah, bahwa aku kadang tidak tega menghentak orang, tapi mungkin itu adalah obatnya seperti yang dikatakan Nabi saww bahwa akhir segala obat itu adalah key (besi panas yang merah yang ditempelkan di badan) dimana para ilmuwan akhlak mengatakan bahwa kadang untuk mengobati akhlak yang buruk itu adalah dikey secara batin, seperti dihentak itu. Andaikan kamu tidak nakal selama hampir setahun ini, maka saya tidak akan sehentak ini menulis untukmu. Ingat, kapan saja kamu sudah mulai berenung dan kapan saja kamu menulis dengan santun, maka kita-kita juga akan santun padamu, in syaa-a Allah. Tapi kalau kasar, walau kita-kita tidak akan sekasar dirimu, tapi mungkin akan menghentakmu juga. Tapi apalah arti hentakan bagi orang-orang yang memang tidak mau dihentak karena telah mengikat akal dan hatinya hingga keras bagai batu hitam seperti dalam Qur'an dan bahkan asyaddu qaswatan (lebih keras). Na’udzubillah.


Tambahan:

Kemenagan dimanapun setelah revolusi Iran, baik kemenangan Islam atau keadilan secara umum, maka ia merupakan kemenangan para Imammakshum as yang mengajarkan kebenaran itu sendiri. Karena mereka as memang wasilah Tuhan untuk menerangi manusia setalah Nabi saww. Karena itu, dimana ada kemenangan, maka di sana pula kemenangan Nabi saww dan Ahlulbitnya as. Baik utuh, atau hampir utuhseperti di Iran, atau tidak sepenuhnya seperti dimana saja sesuai dengan derajat kebenaran itu sendiri. Seperti di Mesir, di Bahrain, di Libya dan seterusnya dan bahkan di Eropa dan Amerika sesuai dengan derajatnya masing-masing. Sekarang di Amerika dimana masyarakatnya sudah berbulan-bulan mendemo pemerintahan zhalim dengan teriakan keadilan dan demokrasi hakiki, juga merupakan ajaran Nabi saww dan para Imammakshum as.

INILAH SALAH SATU ARTI DARI RAHMATAN LIL’ALAMIIN (Rahmat untuk semesta). Seperti dalam QS: 21: 107:

”Kami tidak mengutusmu -Muhammad- kecuali sebagai rahmat bagi segenap alam semesta.”

Nah, ketika Nabi saww dan para makshum, sesuai dengan penjelasan-penjelasan terdahulu di catatan-catatan lainnya, bahwa mereka as adalah satu dan sama-samamakshum dimana Nabi saww sebagai pemula dan para Imam as sebagai penerus dan penjaga serta penjelasnya hingga jalan lurus (shiratulmustaqim) tetap ada, maka berarti para makshum as adalah rahmat bagi segenap alam, baik manusia atau lainnya, baik muslim atau kafirnya.

Tentu saja, kebertingkatan rahmat yang ada pada manusia itu akibat ikhtiar manusia itu sendiri. Karena Allah yang merahmati semua alam dengan melalui para makshum as itu, tetap merahmati secara rata dan sama serta bereterusan seperti matahari yang tidak pernah terbenam. Tapi manusia sendirilah yang telah mengkotakkan dirinya sendiri dan membatasi penerimaannya. Karena itu, berbedalah Iran sekarang, bahkan dari pengikut para Imam as di jaman mereka as. Apalagi dengan muslim yang lain sekarang ini atau apalagi dengan kafirin yang hanya mengambil kebenaran di beberapa ajaran mereka as saja. 

Wassalam.



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar