Jumat, 17 Januari 2020

Logika (bagian 7) Hubungan Sebab – Akibat dan Argumentasi Gerak


Oleh Ustad Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068?view=doc&id=220478367996967 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 19 Juli 2011 pukul 12:35


Al Louna: Salam ustadz afwan, satu pertanyaan lagi... Tolong jelaskan:

1. Mengenai hubungan Sebab dan Akibat?
2. Tentang argumentasi Gerak?

Syukran ustadz, semoga amalan ilmu ustadz bisa membawa ustadz ke sebuah akhir yang di mimpikan,,, insya Allah....


Sinar Agama : Salam dan terimakasih pertanyaannya:

(1). Hubungan sebab dan akibat, adalah keterikatannya. Artinya, keterikan akibat pada sebabnya. Kalau ingin lebih dalam, hubungan keduanya adalah hubungan menifestasi sebab kepada akibat. Artinya, kalau dalam penjelasan pertama masih melihat adanya dua hal, yaitu sebab dan akibat. Akan tetapi di pandangan ke dua ini hanya melihat satu hal saja yaitu sebab. Karena pada kenyataannya, memang hanya satu keberadaan sebab saja dan tidak ada akibat itu. Artinya, akibat tersebut tidak lain hanyalah pewujudan sebab pada tingkatan yang lebih rendah (akibat).

Kalau kita lihat telur ayam dan anak ayam yang menetas darinya, maka kita bisa melihat dengan pandangan pertama itu dua hal, telur dan pitik dimana telurnya adalah sebab dari keberadaan pitiknya.

Akan tetapi kalau kita lihat lebih jeli lagi, maka sebenarnya yang ada itu hanyalah telurnya saja. Yaitu pada peringkat sebab ia adalah telur, tetapi pada peringkat akibat ia (telur itu) menjadi pitik.

(2). Argument gerak itu untuk membuktikan adanya Tuhan.

Dalam setiap gerak, terdapat 6 unsur: Yang bergerak; Gerak; Titik mula gerak (titik mungkin); Titik akhir gerak (tujuan/de fakto); Volume gerak (jarak gerak, misalnya dari jambu hijau ke kuning); dan Penggerak.

  • (2-a).Argumentnya seperti ini: Setiap yang bergerak perlu kepada penggerak. Penggerak ini, kalau masih bergerak juga, maka iapun perlu kepada penggerak yang lainnya. Begitu seterusnya sampai kepada yang tidak bergerak. Dan yang tidak bergerak itulah yang dikatakan Tuhan.
  • (2-b).Mengapa setiap yang bergerak itu perlu kepada penggerak? Karena makna gerak adalah: “Keluarnya sesuatu dari titik mungkinnya menuju kepada titik de faktonya secara jamani -dalam jaman.”

Nah, ketika ia -yang bergerak- misalnya masih berupa mani dan ovum, maka ia jelas masih ada di titik mungkin, yakni mungkin untukmenjadi manusia. Ketika ia keluar dari titik mungkinnya itulah, yakni ketika keduanya sudah bertemu dan berproses menuju manusia itulah yang dikatakan gerak atau proses.

Ketika dikatakan bahwa sesuatu itu bergerak dari titik mungkinnya, maka berarti ia tidak memiliki titik de faktonya. Dan karena ia tidak punya, maka ia tidak mungkin bisa memberikan kepada dirinya sendiri de fakto tersebut. Karena sudah dibuktikan kebanaran pernyataan bahwa “Yang tak punya tak mungkin memberi.”

  • (2-c).Ketika yang bergerak itu keluar dari titik mungkinnya menuju titik de faktonya dengan papa -tak punya kesempurnaan de faktonya- makasudah pasti ia digerakkan oleh yang lainnya. Karena jangankan de faktonya, prosesnya saja ia tidak memilikinya sebelum ia keluar dari titik papanya itu. Artinya sejak keluarnya dari titik nol tersebut ia sudah dikeluarkan oleh yang lainnya. Yakni digerakkan oleh yang lainnya karena yang tak punya tak mungkin memberi.

Karena itulah maka setiap yang memiliki gerak, maka pasti ia digerakkan oleh yang lainnya. Yang lainnya inilah yang dikatakan sebagai Penggerak.

  • (2-d).Kalau penggerak itu sendiri masih bergerak, maka iapun memiliki penggerak dengan dalil yang sama.

Begitulah seterusnya sampai pada yang tidak bergerak. Artinya ia hanya memberikan gerak tanpa ia bergerak dan digerakkan.

  • (2-e).Penggerak yang tidak bergerak itulah yang dikatakan Tuhan. Karena ia telah memiliki semua kesempurnaan. Karena itu tidak perlu lagi mengejar kesempurnaan apapun dengan proses atau dengan gerak. Dialah Tuhan itu.

Wassalam.


Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan, Khommar Rudin dan 4 lainnya menyukai ini.


Khommar Rudin: Allah humma shalli alla Muhammad wa alli Muhammad. 

27 Juli 2012 pukul 15:07 · Suka



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar