Minggu, 25 April 2021

Teroris di Iraq didalangi oleh Saudi


Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/326163104095159/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 4 Februari 2012 pukul 23:04


Kini bukti dari dalam pemerintahan Iraq sendiri sudah mencuat ke permukaan, bahwa terorisme di Iraq itu didalangi Saudi yang memakai wakil presiden Iraq sendiri yang sekarang sudah kabur.

Farid Fanin: Bukan kejayaan Islam, tetapi Yahudi Syiah...

Farid Ayah Efran: Lalu, apakah karena itu kalian menunggu islam dijayakan dari Mekkah? Bukankah dimanapun muslim berada, mereka wajib membangkitkan kejayaan Islam di tempatnya masing-masing ? Beginikah cara menjayakan Islam, dengan meruncingkan perpecahan antar mazhab dan permusuhan antar sesama umat Muhammad? Tanyakan pada orang-orang Iran yang terlibat revolusi 79, mereka akan menjawab, bahwa revolusi mereka adalah REVOLUSI ISLAM, bukan revolusi Iran atau revolusi syiah. Tak usah menjawab komen saya cukup renungkan saja. Renungkan yang lain lagi, sudah islamikan politik para penguasa tanah suci, yang bersekutu dengan Amerika, dan mengizinkan pangkalan mereka di Arab Saudi, padahal yang diperangi di Irak dan Afghanistan adalah saudara seagama sendiri.

Jack Marshal: Islam = kedamaian. Dimana ada orang yang benar-benar Islam maka akan damai atau mengusahakan kedamaian. Mari berlomba mewujudkannya jangan memperburuk dengan saling tuduh dan fitnah.

Mohamed Hatem: Sekejam-kejamnya BUSH, dia tidak pernah berminat menamakan negerinya dengan nama keturunannya... dan hanya Saudi ini saja di dunia yang memberi namanya jadi negara... dasar Badui!

Muhammad Faaiz Basmalah: @all : memang kita semua sependapat bahwa KEJAYAAN ISLAM itu benar-benar kelak datang dari MEKKAH dimana BAITULLAH yang disucikan berada. Mari kita syukuri bersama (SYIAH -SUNNI) yaaa...


Sinar Agama: Muhammad Faiz: Memang kejayaan Islam itu akan berpusat di Makkah, tetapi: 

 (1). Yang dimaksud dengan kejayaan itu adalah kejayaan pemerintahan Islam yang memimpin dunia secara menyeluruh. Jadi, bukan hanya sebatas satu negara.

(2). Pemimpin kejayaan Islam akhir jaman itu iadalah imam Mahdi as, imam ke 12 orang Syi’ah putra dari imam ke 11. Yaitu imam makshum as dari Ahlulbait as yang selalu kita shalawati dalam Shalat kita (dalam tahiyyat).

(3). Kejayaan di Makkah itu, yang bersifat menguasai dunia secara keseluruhan itu, tidak ber- tentangan sama sekali dengan kejayaan Islam di tempat lain, apalagi dalam waktu yang berbeda.

Nah, sekarang ini, kerajaan Saudi yang telah membuat bid’ah kerajaan ini dimana ia keturunan Yahudi (sebagaimana ditulis di banyak sejarah Islam), dan memulai penjajahannya dari daerah Najd kemudian sampai ke Hijaz (Makkah dan Madinah) dan lain-lainnya di semenanjung jazirah Arab, adalah perusak Islam yang dikenal sejak kemunculannya itu. Terlebih ketika anak si Sa’uud yang bernama Muhammad itu telah berduet dengan si raja pembid’ah dan pemusyrik orang-orang Islam yang benama Muhammad bin ‘Abdulwahhab itu. Jadi, raja-raja Saudi ini, memang dekat dengan Ka’bah, tetapi menjajahnya dari penduduk Hijaz dari sejak abad 12 Hijriah.

Sementara Iran, walau jauh dari Mekkah, mereka pencinta Islam dan pemerintahan Islam, baik Syi’ahnya atau Sunninya.


Muhammad Faaiz Basmalah: @sinar agama: ANDA BENAR begitu juga kami, anda dan semua SYIAH dan SUNNI sepakat bahwa Iran (Isfahan) adalah salah satu negara tempat keluarnya DAJJAL...


Sinar Agama‎:

(4). Kalau kamu suka membaca hadits-hadits akhir jaman (sekalipun hadits-hadits Sunni), maka akan kamu dapati banyak sekali hadits yang dengan jelas mengatakan bahwa kemunculan imam Mahdi as itu dimulai dengan revolusi Iran dan Yaman dimana yang di Iran dikatakan dalam haditsnya sampai berjaya dan menyerahkan bendera Islam dan perjuangannya itu kepada imam Mahdi as. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kejayaan Islam di Makkah itu dimulai dengan kejayaan Islam di Iran.


Muhammad Faaiz Basmalah: Tetapi menurut pemberitaan-pemberitaan dari SUNNI dan sebagian SYIAH masih meyakini bahwa IRAN-SYIAH adalah termasuk negeri yang kelak ditaklukan oleh al- Qoim al-Mahdi yang dalam kegaibannya PEMILIK SEGALA SARANA...


Sinar Agama: Muhammad: Coba sebut satu saja haditsnya di Sunni yang bertentangan dengan segudang hadits Sunni yang kumaksudkan itu. Apalagi hadits Syi’ahnya.


Muhammad Faaiz Basmalah: Sinar : memang benar bahwa buku hadist-hadits terpecaya ala syiah sulit didapatkan di pasaran. Seperti alkafi, tahzibul ahkam, dan lain-lain. Mengapa demikian?

Muhammad Nawawi Markarma: @Muhammad: salah satu sebabnya adalah karena buku-buku yang anda maksud itu itu bukanlah kumpulan hadis Shohih. Di dalamnya bercampur semua jenis hadis, dari yang dhoif sampai yang paling shohih. Sehingga sangat berbahaya jika dibaca oleh orang-orang yang tidak memiliki ilmu hadis.


Sinar Agama: Muhammad:

(1). Yang mengasihani itu kamu dan alam kamu yang takut berhubungan dengan madzhab lain. Lucu amat. Dari dulu memerintahkan murid-murid dan anak-anaknya untuk tidak baca buku Syi’ah dan melarang orang mengimport buku-buku Syi’ah. Nah, sekarang mengatakan bahwa ketidakadaan buku Syi’ah itu salahnya orang Syi’ah. Lucu amat. Kamu kan tinggal import saja itu buku-buku dari percetakan di Bairut/Libanon, tentu kalau berani membeli dan membacanya.

Tetapi kalau di negeri Syi’ah, buku-buku Sunninya dapat dibeli dimana saja secara mudah dan mungkin lebih lengkap dari yang ada di negeri Sunni sendiri. Hal itu, karena orang Syi’ah tidak pernah takut orang mau jadi Sunni atau mau jadi apa saja, karena agama itu disamping tidak ada pakasaan juga merupakan kewajiban di Syi’ah bahwa akidah itu tidak boleh ikut-ikutan. Jadi, biasanya rata-rata akidah orang Syi’ah itu sudah kuat, karena itu tidak pernah ngumpet kecuali kalau terancam jiwanya.

(2). Hadits tentang kemenangan Islam di akhir jaman yang dimulai dari Khurasan/Iran itu berserakan di Sunni dan Syi’ah. Mungkin lebih banyak di Sunninya.

(3). Tentang Dajjal yang keluar dari Isfahan itu, maka perlu kiranya saya menukilkan salah satu kitab mengenainya, yaitu yang ditulis oleh al-Sayyid Muhammad Ali al-Thaba Thabai, dalam kitabnya, Miataan wa Khomsuun ‘Alaamatan Hattaa Zhuhuuri al-Imaami al-Mahdii, alamat ke 56:

ظهور ال ّدجال من أصفهان56-: قال في الزم الناصب ج 2ص 166 عن مجموعة من األحاديث:(إذا كانت السنة التي يظهر فيها قائم آل محمد(ص)وقع محل شديد فإذا كان العشرون من جمادى األولى وقع مطر شديد ال يوجد مثله منذ هبط آدم إلى األرض متصل إلى أول شهر رجب تنبت لحوم من يريد اهلل أن يرجع إلى الدنيا من األموات وفي

العشر األول منه أيضاً يخرج الدجال من أصفهان،ويخرج السفياني عثمان بن عنبسة من ذرية أبي سفيان من الرملة من الوادي اليابس وفي شهر رجب يظهر في قرص الشمس جسد أمير المؤمنين(ع )يعرفه الخالئق وينادي في السماء مناد باسمه وفي آخر شهر رمضان ينخسف القمر وفي الليلة الخامسة منه تنكسف الشمس وفي أول الفجر في اليوم الثالث والعشرين ينادي جبرائيل في السماء أن الحق مع علي وشيعته وفي

آخر النهار ينادي إبليس من األرض إال إن الحق مع عثمان الشهيد وشيعته يسمع الخالئق كال النداءين كل

بلغته فعند ذلك يرتاب المبطلون..)

Di hadits yang beliau bawakan ini menceritakan tentang keluarnya Dajjal dari Ishfahan (salah satu kota di Iran). Lalu di bawah ini komentarnya:

أقول:أن أحاديث ال ّدجال أكثرها وردت عن كعب األحبار اليهودي الكذاب ولم ترد في أحاديثنا إالّ ضعيفة وفيها مبالغات ال تتصور وقد ف ّسرها وأولها على فرض الثبوت جماعة باحتمال كونها دولة إسرائيل وقيل هي االستعمار عموماً واحتمل كونه نفس السفياني.وأقول على فرض األخذ بهذه األحاديث فإنه رجل ساحر ّدجال يري الناس العجائب من الشعوذة والسحر فإنه معه جبل من طعام وآخر من ذهب وأنه يشرب األنهار ويخوض البحار وخطوته كذا مقدار من الميل كل ذلك كذباً ودجالً وخفة حركة ليصدق الناس كونه اإلله

المعبود نعوذ باهلل وال يبعد ظهور مثله من الكذابين في آخر الزمان.

Ringkasnya: Kebanyakan hadits-hadits tentang Dajjal itu diriwayatkan oleh seorang Yahudi yang bernama Ka’bu al-Ahbaar. Dan hadits-hadits tentang Dajjal itu tidak ada di Syi’ah kecuali diriwayatkan secara lemah (hadits dha’if). Di dalam hadits-hadits itu terdapat hiperbolik yang berlebihan. Dan kalaulah mau diterima juga, maka sebagian ulama telah menafsirkannya sebagai pewujudan dari Israil itu sendiri. Dan juga ada yang menafsirkannya sebagai penjajah secara umum. Atau bahkan ada juga yang menafsirkan sebagai Sufyaani. Kalaulah mau dimaknai secara sebenarnya, maka Dajjal ini adalah seorang penyihir yang memiliki makanan (makanannya) setinggi gunung dan begitu pula emasnya, dan minumnya sebagai air sungai, dan berjalan di laut, kaki tingginya bermail-mail dimana semua itu adalah kebohongannya untuk menipu orang agar meyakininya sebagai Tuhan. Keluarnya pembohong seperti ini di akhir jaman, tidaklah mustahil.

Dari penukilan hadits dan komentar ulama tentangnya, dapat disimpulkan:

(a). Hadts-hadits tentang Dajjal itu (bukan hanya yang menyebut dari Isfahan) mayoritasnya ada di Sunni dan di Syi’ah haditsnya lemah.

(b). Anggap benar, maka sudah banyak ulama yang menafsirkannya pada suatu keadaan/ jaman, seperti Israel dan semacamnya. Karena tidak mungkin satu orang meminum air sungai kakinya setinggi beberapa mil, dan seterusnya.

(c). Ketika sulit diterjemahkan sebagai satu orang, maka ia yang menyatakan satu orang keluar dari Isfahan itu tidak bisa diterima.

(d). Sekali lagi, bahwa hadits-hadits tentang Dajjal itu lemah di Syi’ah. Dan kalaulah dibenar- kan, maka ia bermakna keadaan, bukan satu orang.

(e). Kalaulah mau dipaksakan bahwa keadaan yang zhalim yang keluar dari Ishfahan, maka jelas ia bukan Iran secara keseluruhan. Artinya, tidak bertentangan dengan adanya Islam dari Iran atau umat Salman yang akan menggeser Arab di akhir jaman sebagaimana di tafsir-tafsir Sunni dan Syi’ah dan begitu pula di riwayat-ayat keduanya.

(f). Islam yang sekarang ini, jelas tidak bisa dikatakan Dajjal. Karena ia menerapkan Islam dalam segala aspek kehidupannya dan munculnya bermula dari Qom. Sementara Dajjal itu mengaku Tuhan dan memaksa manusia mengikutinya. Dan hadits-hadits Syi’ah banyak sekali menerangkan akan bangkitnya Islam dan kebenaran dari kota Qom atau yang akan dipimpin oleh orang yang bernama Ruhullah (yang kita yakini sebagai imam Khumaini ra karena nama beliau adalah Ruhullah yang lahir di Khumain).

(g). Sekali lagi, bahwa untuk urusan akidah, tidak bisa meyandarkan diri pada hadits yang lemah seperti hadits Dajjal ini.

(h). Memang, bisa saja ada beda pandangan tentang ketidakshahihannya itu. Namun demikian, tetap saja yang dimaksudkan hadits tersebut belum tentu Ishfahan yang ada di Iran. Karena haditsnya mengatakan dari kota Ishbahan dan desa yang merupakan desanya Yahudi. Bisa saja Ishfahan dan Ishbahan itu berbeda. Karena yang satu memakai Faa’ dan lainnya memakai Baa’. Yang ke dua, desa Yahudi itu, tidak ada karena dari dulu Ishfahan dari dulu merupakan kota Muslim baik sejak jaman Iran yang masih Sunni atau setelah Syi’ah. Dan kalaulah diartikan nama tempatnya Yahudiyyah, maka tempat itu tidak ada dari dulu sampai sekarang. Hadits tentang Ishbahan ini sebagai berikut:

فقام إليه االصبغ بن نباتة فقال :يا أمير المؤمنين من الدجال ؟ فقال :أال إن الدجال صائد بن الصيد (1)فالشقي من صدقه، والسعيد من كذبه، يخرج من بلدة يقال لها إصبهان من قرية تعرف باليهودية

(h) Pemaduan yang mungkin bisa dikatakan paling masuk akal dan paling dekat, walau tetap bukan jaminan kebenarannya adalah, bahwa Dajjal itu adalah keadaan yang penuh aniaya yang salah satu orangnya adalah dari ishbahan desa yahudiyyah (atau desa orang- orang yahudi). Dengan ini, maka Israel juga masuk di dalamnya sebagaiamana ditafsirkan oleh beberapa ulama. Dan penafsiran Dajjal pada suatu keadaan ini, yakni bukan satu orang, telah banyak disampaikan para ulama ahli riset seperti Ayatullah Syahid Muhammad Shadiq al-Shadr ra.

(i). Anggap dia memang orang dan katakanlah dari Ishfahan, masalah itu akan jelas kalau dia sudah keluar. Karena dia mengaku Tuhan. Dan akan dibunuh oleh imam Mahdi as. Artinya, apa hubungannya dengan Iran yang Islam sekarang ini? Dajjal yang mengaku Tuhan itu yang memiliki kekuatan sihir yang luar biasa itu, akan keluar dimasa-masa imam Mahdi as, karena imam yang akan membunuhnya. Hanya kehasudan saja yang menghubungkan-hubungkan hadits itu ke masalah Iran sekarang yang Islami ini. Dan tentang akan dibunuhnya Dajjal oleh imam Mahdi as ini sangat banyak riwayatnya di Sunni dan juga ada di syi’’ah. Perhatikan lanjutan hadits di atas itu:

.......

من بلدة يقال لها إصبهان من قرية تعرف باليهودية، عينه اليمنى ممسوحة واالخرى في جبهته، تضيئ

كأنها كوكب الصبح، فيها علقة كأنها ممزوجة بالدم، بن عينيه مكتوب “ كافر “ يقرأه كل كاتب وامي.

يخوض البحار، وتسير معه الشمس، بين يديه جبل من دخان، وخلفه جبل أبيض يرى الناس أنه طعام، يخرج في قحط شديد، تحته حمار أقمر (1) خطوة حماره ميل، تطوى له االرض منهال منهال وال يمر بماء إال غار إلى يوم القيامة .ينادي بأعلى صوته يسمع ما بين الخافقين، من الجن واالنس والشياطين يقوم :إلي أوليائي أنا الذي خلق فسوى، وقدر فهدى، أنا ربكم االعلى .وكذب عدو اهلل إنه االعور يطعم الطعام، ويمشي في االسواق، وإن ربكم عزوجل ليس بأعور، وال يطعم وال يمشي وال يزول[ تعالى اهلل عن ذلك علوا كبيرا ].أال وإن أكثر أشياعه يومئذ أوالد الزنا وأصحاب الطيالسة الخضر، يقتله اهلل عزوجل بالشام على عقبة تعرف بعقبة أفيق لثالث ساعات من يوم الجمعة، على يدي من يصلي المسيح

عيسى بن مريم خلفه

........

Keterangan: Setelah menyebut dari Ishbahan itu, dan setelah menyebut bahwa ia mangaku Tuhan dan pengikutnya dari di jidatnya tertulis “Kafir” yang bisa dibaca bahkan oleh orang yang buta huruf, dan setelah menyebutkan jenis pengikutnya seperti apa...imam Ali as mengatakn dan ia akan dibunuh di hari Jum’at di kota Syam/ Suriah di tangan orang yang nabi Isa as shalat di belakangnya. Yakni imam Mahdi as, sebagaimana di shahih Bukhari: 4: 205, bab “Maa Dzukira ‘An Banii Israaiil”; dan shahih Muslim: 1: 136/244, bab: “Nuzuulu ‘Isaa bin Maryam”, diriwayatkan dari Nabi saww:

“Betapa mulianya kalian, karena ketika nanti nabi Isa as datang kepada kalian, akan tetapi imam kalian tetap dari kalian.”

Jadi, apapun tentang Dajjal ini, maka tidak ada hubungannya dengan Iran yang satu- satunya negara Islam setelah pemerintahan Rasul saww dan imam makshum as ini. Yang walau dengan sendirian menahan segala serangan informasi, diplomatik dan perang terbuka, tetap saja bertahan dengan keIslamannya yang mengharamakaan dirinya secara syariat untuk menyerang dan memaksa siapapun di Iran atau di luar Iran. Wassalam.

Haidar Dzulfiqar menyukai ini.


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar