Selasa, 20 November 2018

Qiraa-atu Al-Sab’ah



Seri tanya jawab Fatimah Sekar Langit dengan Sinar Agama
by Sinar Agama (Notes) on Sunday, December 23, 2012 at 9:50 am

Fatimah Sekar Langit mengirim ke Sinar Agama: 10 Oktober 2012 


Salam. Ustadz aku mau tanya tentang Qiro’ah Sab’ah. 

Bagaimana sejarahnya...? Kok sampai muncul bacaan yang berbeda-beda ? 

Apakah Qiro’ah yang berjumlah Sab’ah itu semua diajarkan oleh Nabi, kalau semua benar berasal dari Nabi terus yang paling otentik yang mana...? Mengingat dengan perbedaan di dalam qiro’at itu berarti berpengaruh pula terhadap perbedaan di dalam memaknai Qur’an. 

Syukron.... 

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya: 

Pembacaan Qur'an itu, memang bisa terjadi perbedaan karena waktu itu tidak ada titik komanya. Ditambah lagi masalah lahdzah dan logat. Semua yang ada di qiraat sab’ah itu, karena diriwayatkan secara mutawatir ke masing-masing shahabat yang membacanya, maka bisa dipakai. Di jaman Nabi saww sendiri, kadang ada perbedaan pembacaan, tapi dibenarkan oleh beliau saww. Tapi ketika beliau saww tidak ada, seperti sekarang ini, maka kita terpaksa memakai pembacaan yang tujuh itu. 

Pembacaan itu, sebenarnya lebih dari tujuh, ada sampai belasan. Tapi yang paling standar dan disepakati muslimin adalah yang tujuh itu, dan yang paling diterima adalah pembacaan yang ada sekarang ini. Yakni di Qur'an yang ada sekarang ini. 

Saya sempat punya Qur'an yang ada tiga belas pembacaannya. Entah di mana sekarang. 

Tapi ingat, bahwa perbedaan bacaan itu, tidak di semua ayat. Hanya di beberapa ayat saja dan, tidak sampai merubah esensi kehidayahan Qur'an. 

Fatimah Sekar Langit

جزاك الله بجوابك اطال الله عمرك


Wassalam.


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar