Jumat, 25 Oktober 2019

Mengklarifikasi dan Menyelesaikan Polemik Akhir-Akhir Ini

5. Mengklarifikasi dan Menyelesaikan Polemik Akhir-Akhir Ini

https://www.facebook.com/notes/sang-pencinta/mengklarifikasi-dan-menyelesaikan- polemik-akhir-akhir-ini/790002531049655

Reza Fauzan Al Hamid:

Sinar Agama

10 Januari pukul 11:35 · Salaam wr wb ya Ustadz...

Dengan tidak meninggalkan rasa hormat ana pada antum, ana sangat berharap antum sekiranya mau mengklarifikasi dan menyelesaikan polemik akhir-akhir ini. Semoga kita semua diridhoi oleh Allah SWT.

Afwan... 5X.

Sinar Agama: Salam dan terimakasih harapannya. Kalau yang antum maksudkan adalah perihal buku sms, maka sepertinya antum kurang menyimak sejak oktober lalu. Kami sudah menyatakan, bahwa penyelesaiannya adalah dengan penarikan buku. Karena banyak kebohongan, fitnah terhadap Syi’ah dan Makshumin as dan ejekan kepada para SEMUA ULAMA DAN IMAM MAKSHUM as dalam sepanjang sejarahnya. Mengajarkan banyak penyimpangan yang gamblang dan mengatasnamakan Syi’ah.

Karena itu jalannya adalah penarikan buku, atau kami sedikit-sedikit manakala ada kesempatan, terus akan memberikan penerangan kepada umat tentang kesalahan buku tersebut. Karena ini adalah tanggung jawab ilmiah dan fatwa marja’ yang tidak bisa ditinggalkan.

Bagi kami, ini bukan urusan organisasi atau kelompok. Karena kami tidak pernah membenci kelompok manapun. Urusan ini sudah jauh melebihi tingginya langit dan dalamnya lautan, yakni sudah menyangkut agama yang tidak ada basa basi di dalamnya dalam artinya pengetahuan dan keilmuannya.

Kalaulah buku diganti namapun, maka tetap hatus mencabut ejekan-ejekan pada para ulama Syi’ah, marja’ Syi’ah dan para imam Makshum as. Afwan sayyid.

Sinar Agama: Tentu kami tidak merelai segala macam kata kasar dan membalas ejekan buku itu terhadap para ulama dan imam Makshum as sekalipun hati ini mendidih. Akan tetapi, kami tetap akan memakai cara ilmiah dan melarang teman-teman untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan buku sms itu. In syaa Allah.

Reza Fauzan Al Hamid: Apakah ada cara lain yang lebih afdhol untuk diupayakan (dialog) ketimbang dibahas di sosial media/FB, Ustadz?

Ana hanya khawatir hal ini akan membias dan terus menjadi polemik bagai lingkaran syaithan yang akhirnya justru sangat tidak menguntungkan kita sebagau Pecinta Ahlul Bait as di Indonesia...

Ana mohon sekiranya Ustadz mau bijak dalam menyikapi hal ini.

Sinar Agama: Sayyid, cara yang lebih afdhal itu sudah dilakukan, tapi saya sengaja tidak membongkarnya supaya tidak tambah parah.

Buku itu wajib dipolemikkan secara akal dan syariat, selama belum ditarik. Jangan takut polimik, takutlah pada Tuhan. Tentu sebagai manusia beradab dan ingin menjadi pengikut Ahlulbait as, kita hanya mengambil jalan yang paling hati-hatinya, yaitu dengan membahas ilmiahnya dan konsekuensi hukumnya. Itu saja.

Reza Fauzan Al Hamid: Ya khair Ustadz...

Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan keluar yang baik dan kita semua kembali pada ukhuwuah.

Ana mohon maaf bila ada perkataan yang salah, afwan Ustadz. Bi Haqqi Muhammad wa Aali Muhammad.

Penjelajah: Sinar Agama, jika anda tidak mau ketemu, maka seperti Syekh Yasir Habib. Yasir H ini ini mendapat maqom dari pendengarnya, saya kira anda juga ingin maqom, ini saya yakini dan banyak perilaku anda yang sudah saya dengar, karena itu saya berkesimpulan jika anda takut untuk bertemu. Demi Alllah, saya yakin para Aimmah as tidak meridhoi langkah-langkah yang anda lakukan sekarang ini. Jangan anda sebut-sebut nama aimmah as dan marji’ di sini.

Reza Fauzan Al Hamid: Penjelajah @. Ana berharap kita semua masih mau menggunakan kata-kata yang lebih lembut dan santun...

Sungguh ana sudah lelah dengan segala pertikaian di media sosial selama ini. Afwan... 14X.

Penjelajah: Afwan 12X, Habibii. Antum percuma bicara dengan Abu Ammar, Hasan Tono, semua anak Ghom tahu dia, karakternya, karena ana sudah tanya lebih 20 anak, jawabannya sama. Lihat aja di sini, apakah dia kumpul dengan Ghom yang lain ?

Reza Fauzan Al Hamid: Allahummah shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajil farajahum... 14.

Sinar Agama: Reza, ahlan wa sahlan, tidak ada permusuhan. Yang kita bahas hanya dan hanya isi kitab yang telalu menyesatkan itu. Kita sudah bawakan dalilnya dengan segamblang-gamblangnya.

Sinar Agama: Penjelajah, s’lamat jalan, semoga berhasil menjelajahi alam ini demi mendapatkan Tuhan dan kebenaran, amin. Saya harus putuskan pertemanan antum karena antum tidak mendengarkan peringatan saya untuk tidak menghubungkan saya dengan siapapun.

Deddy Prihambudi: Saya tetap mendukung akal sehat. Sinar Agama tetaplah menulis. ABI tetaplah menulis. Jika ada polemik, selesaikan dengan cara cara dewasa, sesuai dengan ‘adat ketimuran’. jangan libatkan para pecinta AB yang masih ‘mentah’ dalam hal ushuluddin dan ushul fiqh dalam ‘polemik’ kalian.

Sinar Agama: Deddy, terimakasih sarannya. Sudah berkali-kali saya katakan bahwa kita ikut fatwa. Karena itu, saran yang tidak sesuai fatwa, terpaksakami hindari. Bukan tidak menyukainya, akan tetapi karena akhirat kita lebih berat dari semuanya. Allah kita adalah Tuhan kita yang lebih patut diikuti. Tentu melalui Nabi saww, imam Makshum as dan marja’.

Yang ke dua, seperti yang sudah dikatakan bahwa cara-cara yang antum pikirkan itu sudah dilakukan semuanya, tapi belum menunjukkan hasil.

Ke tiga, buku itu dipasarkan di umat, karena itu, umat harus tahu apa yang sebenarnya. Kalau masalah pribadi, tidak layak mengikutkan umat. Tapi masalahumat, maka sudah pasti bukan hanya layak, akan tetapi malah wajib sesuai dengan akal dan arahan fatwa. Yang tidak boleh bukan membicarakan isinya, akan tetapi memakai kata-kata ejekan yang keluar dari keilmiahan.

Ricky Zen Pulungan: Ustadz Sinar Agama, Kami disini (Medan) sepakat untuk tidak ikut meramaikan polemik ini dan kami juga sepakat dengan Antum serta tidak ada kaitan dengan person atau organisasi.

Sinar Agama: Ki Poerwoditirto, karena mungkin antum pertama kali melakukan penisbahan ana pada orang lain, maka saya tidak akan membolokir antum. Tapi kalau mengulangi lagi, maka saya akan memblokir antum, afwan.

Hesthi Raharja: Semoga semuanya tetap jernih dalam memahami, mengomentari dan menjaga Kasih sayang dalam silaturahmi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar