Jumat, 20 November 2020

Etika Memakai Hiriz


Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/295039780540825/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 17 Desember 2011 pukul 11:47


Mohamad Bagir: Salam, ustadz. 

1. Bagaimana hukumnya memakai hiriz dan meyakini khasiat- khasiat yang diperoleh dengan memakainya?

2. Apa itu raj’ah dan apa kewajiban seorang muslim berkaitan dengan raj’ah tersebut?

3. Bagaimana hukumnya kalau hiriz terbawa ke kamar kecil atau ditaruh di dompet yang diletakkan di kantung celana bagian belakang?

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya:

(1). Memakai hiriz itu sudah jelas tidak masalah dan bahkan ada anjurannya (kalau mau tentunya). Meyakini khasiat-khasiat hiriz sudah tentu wajar dan boleh. Karena inti hiriz itu adalah doa yang diajarakan maksumin, tapi kadang ditulis dalam bentuk huruf-huruf kode. Jadi, mayakini kekhasiatannya dan memakainya, tidak masalah dan boleh serta bahkan ada anjurannya (walau mungkin tidak bisa dipahami sunnah, tapi bisa saja memang dapat dipahami sebagai sunnah). Jadi, khasiat yang diperoleh darinya itu harus diyakini sebagai melaluinya. Artinya, khasiatnya dari Allah yang diberikan kepada pemakainya melaluinya.

(2). Raj’ah adalah kembalinya sebagian orang ke dunia setelah mati. Dan raj’ah ini wajib diyakini, karena sudah banyak terjadi di masa lalu sebagaimana dikisahkan Qur'an. Banyak sekali kejadian raj’ah ini di Qur'an. Seingat saya, saya dulu pernah menulisnya walau sangat pendek. Coba anda lihat-lihat di catatan saya. Sayang si Arsipku sudah tidak muncul lagi, kalau ada dia, maka bisa dibantu dengan cepat.

(3). Membawa hiriz ke kamar kecil itu tidak masalah, karena tidak terhitung menghina. Kecuali kalau diletakkan di lantai kamar kecil. Kalau bisa letakkan hiriz itu di tempat yang tidak terhina karena ada nama-nama Allah, Nabi saww dan Ahlulbaitnya. Karena itu, saya rasa tidak bagus (dosa tidaknya, saya kurang pasti) kalau ditaruh di bokong yang akan didudukin lagi.


Agoest Irawan, Zaranggi Kafir, Safril Rasainy dan 5 lainnya menyukai ini.

Dicky Medina: Hiriz apa’an ya ustadz..?

Khommar Rudin: Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad. 


28 Juli 2012 pukul 16:50



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar