Kamis, 12 November 2020

Kemunculan Imam Mahdi


Oleh Ustadz Sinar Agama http://www.facebook.com/groups/210570692321068/doc/294563883921748/ Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 16 Desember 2011 pukul 15:42


Sang Pecinta: Salam ustadz, apakah ketika Imam Mahdi muncul, seluruh muslimin percaya bahwa itu Imam Mahdi yang diutus-Nya?

Sinar Agama: Salam dan terimakasih pertanyaannya.

Sudah tentu tidak semua mempercayainya. Ada yang percaya dan membelanya. Ada yang tidak percaya, tapi tidak menentangnya. Dan ada yang tidak percaya dan menentangnya. Ada yang percaya dan tetap menentangnya. Ada yang ragu dan menentangnya. Ada yang ragu tapi tidak menentangnya.

Orang yang percaya dan membantunya akan menjadi bagian tentara imam Mahdi as. Lalu, yang menentangnya menjadi musuh imam Mahdi as yang akan diperanginya. Sedang yang tidak menentangnya, sudah tentu dibiarkan hidup, selama tidak membuat kerusakan dan taat pada hukum-hukum pemerintahan Islam, seperti membayar upeti dan semacamnya, tapi ada kemungkinan juga upeti ini tidak akan dipungut dari orang-orang yang tidak membuat kerusakan dan penentangan itu, karena pemerintahan beliau as sangat adil hingga harta melimpah hingga sangat mungkin tidak perlu lagi pada pungutan upeti tersebut.

Sang Pecinta: Ustadz, tolong jelaskan ciri-ciri Imam Mahdi as?

Tio Adjie: Imam Mahdi adalah putra dari Imam 11 Imam Hasan Al Askari. Beliau mengetahui hal ghaib dunia akhirat. Kalau Beliau datang, tanyakan saja hal gaib anda, seperti dimana anda sekolah. Kalau anda pernah jatuh, dimana anda jatuh, anda punya uang berapa. Tanyakan saja. Kalau bisa jawab, berarti Imam Mahdi. Kalau tidak bisa, berarti bukan. Salam.


Sinar Agama: Imam Mahdi as, seperti yang dikatakan Tio Adjie: adalah putra imam Hasan al- ’Askari as (imam ke 11), ..dan seterusnya. Kemudian beliau as akan keluar setelah tanda-tanda kedatangannya bermunculan satu demi satu. Beliau as akan meratakan keadilan islam di seluruh dunia dalam waktu cepat. Maksum dan muncul dalam wajah seperti baru umur 40 tahun. Sepertinya memang sudah dekat, karena sudah banyak tanda-tandanya yang terjadi, seperti revolusi Iran yang dimulai dari Qom, keluarnya orang yang cinta dan dicintai umatnya, yakni Ruhullah (yang saya yakini adalah imam Khumaini ra karena nama beliau adalah Ruhullah dari kota Khumain), begitu pula menyeruaknya informasi syi’ah atau kebenaran ke seantero dunia dari Qom, dan seterusnya yang diterangkan dalam hadits-hadits.

Memang, bisa saja perkiraan kita dalam penerapannya ini, salah, akan tetapi saya pribadi, sangat meyakini bahwa yang dimaksudkan itu adalah hal-hal sudah terjadi tersebut, tapi yang jelas, kebenarannya ada di tangan Tuhan.

Yang penting bagi kita, adalah hidup dengan terus menuntut ilmu Islam dan takwa, hingga kita benar-benar dapat mengenal beliau as dan menjadi pembantunya, amin. Tapi kalau kita banyak dosa, katanya akan jatuh sakit hingga tidak bisa jadi tentaranya.

Muhammad Wahid, Khommar Rudin, Eman Sulaeman dan 28 lainnya menyukai ini.


Khommar Rudin: Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad.

Ali Assegaf: Salam - apa ada yang tak percaya tetapi membelanya, mengingat syiar yang dibawa Imam Mahdi ajf sangat terang benderang, dalam hal ini dia melihat & beriman dengan apa yang dibawa imam Mahdi tetapi ragu dengan imam Mahdi ??? Syukron.


Sinar Agama: Ali: Di jaman Nabi saww itu ada orang-orang kafir yang membela Nabi saww dalam perang ketika ada sebab-sebabnya, seperti sedang dalam keadaan damai dengan Nabi saww seperti para Yahudi Madinah yang sebelum adanya pengkhianatan dimana siapa saja yang menyerang Islam atau Yahudi di Madinah, maka dua agama ini harus bersatu melawannya.

Dalam bab zakat juga diterangkan bahwa salah satu yang berhak adalah Muallafah quluubihim, dimana sebagian fuqahaa’ mengartikan muallaf ini bukan yg baru-baru masuk Islam, tapi orang kafir yang diharapkan bisa ikut atau terus ikut dalam perangnya kaum muslimin.

Jadi, persis seperti jaman imam Ali as. Apakah yang membela imam Ali as dalam perang-perangnya itu adalah syi’ah? Sama sekali tidak, bukan? Meraka mungkin malah lebih banyak yang bukan syi’ah, yakni yang tidak mengimani kemaksuman imam Ali as, yang dulunya mereka ikut Abu Bakar, Umar dan Utsman dan di masa datang juga ikut Mu’awiyyah.

Itulah mengapa orang-orang wahabi atau selain syi’ah menfitnahkan bahwa orang-orang syi’ah yang membunuh imam Husain as. Karena setelah mereka mengundang beliau as untuk jadi khalifah di Kufah, sebagian pengundang itu malah menjadi anggota tentara Yazid dan membunuh imam Husain as di Karbala.

Para wahabi ini, atau sunni yang tidak tahu masalah, atau orang-orang yang sudah jadi syi’ah tapi tidak tahu masalah, mengira bahwa semua yang mengundang imam Husain as itu adalah syi’ah, yakni yang percaya pada kebenaran dan kemaksumannya yang, menurut itstilah antum “terang benderang”. Padahal, tidak seperti itu. Karena yang menyukai dan mempercayai imam Husain as itu, justru lebih banyak yang tidak percaya kepada kemaksuman dan keterpilihannya dari arah Tuhan dan NabiNya saww. Mereka hanya mempercayai bahwa imam Husain as itu, orang yang paling layak kala itu. Artinya, pikiran paling layak ini, tdk didasari pada kemaksuman beliau as. Karena itu, paling layak di hari senin, belum akan paling layak di hari selasa. Apalagi dalam jarak waktu yang lebiih lama dan proses politik yang menekan dari arah Yazid yang tidak memberi pilihan kepada para pengundang itu kecuali dua hal, baiat pada Yazid atau mati berkalang tanah. Nah, ketika situasi sudah berubah, maka kepalinglayakan itu bisa berubah di pandangan orang- orang yang tidak berdasar pada kemaksuman Ahlulbait as dalam mengundang imam Husain as itu. Maka terjadilah apa-apa yang terjadi itu.


Rahman Bersamamu: Salam wa afwan ustadz, kalau imam Mahdi as muncul apa yang harus kita lakukan?? Syukron.

Sang Pencinta: Rahman Bersamamu silahkan di https://www.dropbox.com/.../Imam%20 Mahdi%20afs%20dalam...

Imam Mahdi afs dalam Penantian.pdf dropbox.com

Sang Musyafir: Salam ustadz SA.

Ustadz saya ingin mengerti tentang sejarah syiah, kenapa dalam syiah bisa terjadi perpecahan dan apa sebab perpecahan tersebut, dan bagaimana pandangan syiah 12imam terhadap mereka yang berlainan keyakinan dengan syiah 12imam?

Radhitya: Amin sip.


Sinar Agama: Luky, saya sudah menerangkan semuanya di fb ini, silahkan merujuk ke sana.

Ringkasnya kata syi’ah itu artinya pengikut. Jadi, kelompok-kelompok yang mengikuti siapapun dikatakan syi’ah. Tapi bukan hanya syi’ah, karena harus diembeli yang diikutinya, seperti syi’ah Zaidiyyah, syi’ah Isma’iliyyah. Tapi kalau tidak diembeli apapun, dan hanya dikatakan sebagai syi’ah, maka maknanya dalam penulisan-penulisan, adalah syi’ah 12 imam, yakni pengikut 12 imam maksum dari Ahlulbait as yang dishalawati terus dalam shalat sunni dan syi’ah itu, yakni Aali Muhammad (saww).

Orang-orang sunni juga bisa disebut dengan syi’ah khulafaa’. Karena mereka lebih mengikuti khulafaa dari Ahlulbait as.


Eman Sulaeman: اللهم صل على ممد وال ممد وعجل فرجهم

Muhammad Wahid: Semoga Allah SWT, mempercepat kemunculannya.. Allahumma shalli’ala Muhammad wa aali Muhammad.

26 Januari 2013 pukul 8:02



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar