Senin, 16 Maret 2020

Dialog : Konsep Imamah, Keghaiban dan Kemunculan Imam Mahdi as.


Oleh: Agoest D. Irawan, Ustad Sinar Agama dan M Eshraq A Latif. http://www.facebook.com/groups/210570692321068?view=doc&id=223782807666523 Oleh Anggelia Sulqani Zahra pada 26 Juli 2011 pukul 16:21


Agoest D. Irawan: Salam, afwan Ustadz SA. Saya mengundang ikhwan M Eshraq A Latif dalam forum ini untuk bersama-sama bedikusi tentang Wilayatul Faqih. Motifnya adalah M Eshraq A Latif meyakini (koreksi bila salah) adanya utusan Imam Mahdi (ajfs) yang berasal dari Yaman yakni Imam Ahmad Al-Hasan (Yamani). Tujuan dari share nanti bukan semata-mata benar-salah namun ma’rifah yang lebih atas berbagai hal-hal lain yang terkait (WF, dan lain-lain). Mohon berkenan share tentang hal ini.

Berikut ini saya cuplikkan hujah dari M Eshraq A Latif yang juga merupakan dasar dari para pengikut / yang meyakini kebenaran Imam Ahmad Al-Hasan (dalam situsnya http://the-savior.com/) yakni sebuah wasiat yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAWA yang disabdakan kepada Imam Ali Ibn Abi Talib a.s di malam sebelum kewafatan baginda SAWA :


“O Father of Al Hassan, bring me a leaf and a paper”, and he dictated his will until he came to a position where he said “O Ali, there will be twelve Imams and after them there will be twelve Mahdi’s. You, O Ali, are the first of the twelve Imams, God has named you in his heavens Ali Al Mortada,The Prince of the believers, Grand truthful, the bright Farouq (Judengane and differentiating between true and false), the trusted, and the Mahdi (rightly guided). These names may not be truly attributed to other than you. O Ali, you are my guardian on my own family, their living and their dead. My women, whom you maintain shall find me tomorrow, and whom you reject I am acquitted of her. I will not see her and she will not see me on the day of resurrection, and you are the successor (Khalifa) on my nation after me. If the day of death comes to you, hand it over to my son Hassan the very beneficial. Then if the day of death comes to him, let him hand it over to my son Al Hussein, the Martyr, the Pure and theAssassinated. If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, the master of the servants and worshipers Ali.If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Mohamed Al Baqir.If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Jaâfar Al Sadiq (the honest).If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Moussa Al Kadhim (The Patient).If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Ali Al Reda.If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Mohamed Al Thiqa (The Trustworthy).If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Ali Al Nasih (The Advisor). If the day death of comes to him, let him hand it over to his son, Al Hassan Al Fadil. If the day of death comes to him, let him hand it over to his son, Mohammed the Mandate of the Holy Family of MohamadPeace be upon them all. These are the twelve Imams. Then there will be twelve Mahdi’s after them. then when Allah receiveth him, let him hand it over to his son, the first of the close ones, he has three names, one like mine and my Father’s: Abdollah (Servant of God), Ahmad and the third name is The Mahdi (the guided) and he is the first Believer”

Afwan, yang menjadi garis bawah pada dialog ini adalah potongan : “..Ya Aba Al Hasan, bawakan kepadaku daun dan kertas “, dan beliau mendiktekan kehendaknya sampai beliau pada sebuah posisi di mana beliau berkata” Oh Ali, akan ada dua belas IMAM dan setelah mereka akanada dua belas MAHDI.” dan ini : Maka akan ada dua belas Mahdi setelah mereka (aimmah). maka ketika Allah menerima dia, biarkan dia menyerahkannya kepadaanaknya, yang pertama dari yang dekat, ia memiliki tiga nama, yang seperti saya dan Bapa saya: Abdollah (Hamba Allah), Ahmad dan nama ketiga adalah Al Mahdi ( membimbing) dan dia adalah orang percaya pertama-tama.”
M Eshraq A Latif:

Telah muncul Mahdi pertama iaitu Imam Ahmad Al-Hassan a.s, beliau a.s memulakan dakwahnya pada tahun 1999 di Hauzah Ilmiyyah Najjaf, Iraq. Nama beliau disebutkan dalam Hadis wasiat di atas. Beliau a.s juga juga digelar Abdullah (Hamba Allah) kerana ketekunannya dalam beribadah dan Mahdi pertama. Beliau a.s mengajak umat Islam supaya kembali kepada Hakimiyyah Allah dan sedang mengumpul Ansar bagi membantu usaha penegakkan Daulah Mahdawiyyah Imam Sahibul Zaman a.s, yang akan muncul semula di akhir zaman.

Beliau juga adalah Al-Yamani yang disebutkan di dalam Hadis diriwayatkan dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s: “There is no banner better than thatof the banner of Yamani, it is the banner of faith and dedication, because he calls to your possessor, so if the Yamani comes out, selling weapons to peopulae or any Muslim becomes prohibited, and if the Yamani appears, stand up to him, because he’s banner is the banner of faith, and its prohibited for any Muslim to turn away from him, and who ever turns away from him, then he’s from the peopulae of hell, because he calls to the truth and to the right path). Al-Ghaybah - Mohammad Ibn Ibrahim A’ Noâmani p. 264.

Al-Yamani di sini bukan bermaksud negeri Yaman, tetapi bermaksud the right hand (tangan kanan) atau pembantu utama. Di dalam hadis RasululLah yang lain juga disebutkan:The Prophet pbuh took the hand of Al-Abbas and the hand of Ali a.s and said:”There shall be a man from the offspring of this man(Abbas)who shall fill the earth unjustice and tyranny,and there shall be from this man(Ali)who shall spread the earth withjustice and tranquility, so if you see this happening,on you is to go with the man who is a Yemeni for he shall come from the East and he is the one with the banner of the Mahdi” Al-Mahdi Al-Muntather Al-Maw’ood door#2/p.207.

Satu persoalan menarik kerana negeri Yaman bukan terletak di timur semenanjung Arab, tetapi di selatan.

Sinar Agama: Kita terlalu biasa dengan site-site palsu terutama yang didesign oleh inggris pencetus berbagai aliran di dunia Islam seperti Jama’ah Tabligh, wahhabi (Saudi) dan seperti Ahmadiah (kalau tidak salah ingat). Kerjaan mereka biasa mencampur yang hak dengan batil hingga yang hak tidak nampak dengan seratus persen dan begitu pula yang batil nampak seperti hak. Site seperti itu semestinya tidak perlu mendapat perhatian.Kecuali dari sisi kebenaran hadits yang mengatakan bahwa imam Mahdi as tidak akan mengenalkan diri kecuali setelah keluar 40 Mahdi palsu.Kalau di Irak ada satu atau beberapa sebelumnya (tentu saja itupun kalau ada di irak, karena bisa saja orang mengaku di Irak tetapi di Inggris atau di Israil sana), di Indonesia juga ada satu setidaknya (perempuan lagi), dan begitu pula ada beberapa Mahdi palsu yang sudah dicatat sejarah sebelum ini. Bagus kalau Latif juga menyebutkan alamat hadits pertama di atas itu yang menyebutkan adanya 12 Mahdi setelah 12 imam tersebut.

Agoest D. Irawan: Ustadz, mohon validasi atas hadits tersebut. Mengigat rujukan (menurut situs/ dan M Eshraq A Latif ) terhadap hadits tersebut sebagai berikut :

Chaykh Hor L’Amili, Itbat Lhodat vol.1 p.549

• Chaykh Hor L’Amili, Al’Iqad Min Alhajaa p.393-3

• Chaykh Hassan Ben Soulayman Al Hiliy, Mokhtassar Al Bassa’ir p.159-4

• Al Allama Lmajlissi, Bihar Al Anwar vol.53 p.147

• Al Allama Lmajlissi, Bihar Al Anwar vol.36 p.260

• Chaykh Abdo Allah Albahrani, Al’awalim vol.3 p.236

• Assayid Hachim Albahrani, Ghayat almoram vol.1 p.370

• Assayid Hachim Albahrani, Al Insaf p.222

• Al Fayd Al Kachani, Nawadir Al Akhbar p.294-9

• Chaykh Al Mirza Annouri, Annajm Attaqib vol.2 p.71

• Assayid Mohammad Mohammad Sadiq Assadr , Tarikh Ma Baad Addohour p.641-11

• Achaykh Al Mayanji, Makatib Arrassoul vol.2 p.96

• Chaykh Kourani, Mokhtassar Mo’jam Ahadith Al Imam Al Mahdi p.301-


Sinar Agama: Oh ..... kalau itu mah ... setelah imam Mahdi as wafat besok. Yakni imam Mahdi as keluar dulu dan memerintah dengan pemerintahan Islam di seluruh dunia, lalu setelah itu beliau wafat lalu setelah wafatnya beliau itulah maka keluar apa-apa yang disebut dengan 12 Mahdi. Ingat 12 Mahdi. Dan juga yang mereka itu (kalau haditsnya shahih dimana ulama juga mensyarati hadisnya shahih) adalah anak-anak imam Mahdi as. Karena itu haditsnya mengatakan:

ثم يكون من بعده اثنا عشر مهديا فإذا حضرته الوفاة فليسلمها إلى ابنه أول المهديين

"Kemudian setelahnya -Mahdi yang ke 12 imam- akan ada 12 Mahdi lagi. Ketika maut sudah menjemputnya -Mahdi yang imam ke 12 itu- makaamanat itu diserahkan kepada anak pertamanya -anak imam ke 12- sebagai Mahdi yang pertama (dari 12 Mahdi berikutnya)."

Jadi, hadits itu adalah hadits yang menerangkan kejadian-kejadian sebelum kiamat tiba dan setelah imam Mahdi as yang imam ke 12 itu keluar dan meratakan pemerintahan Islam di seluruh dunia serta setelah beliau as wafat kelak.

Karena itu, kalau ada yang mengaku salah satu Mahdi dari 12 itu pada jaman ini, maka jelas penipu dan sama sekali tidak ngerti bahasa Arab sekalipun. Karena hal itu jelas diterangkan di haditsnya sebagai kejadian setelah imam Mahdi bin Hasan 'Askari wafat. Karena itu yang mengaku Mahdi- Mahdi setelah imam Mahdi as itu adalah sama sekali tidak mengerti bahasa Arab yang mudah sekalipun atau, memang sengaja ingin membuat penipuan di muka bumi ini. Karena itulah maka mereka-mereka itu bisa yang termasuk agen-agen buatan Inggris atau Yahudi. Wassalam (bc: roger).
Agoest D. Irawan: Ini yang saya mohonkan ma'rifah-nya hadits tersebut kepada antum, Ustad. Kesimpulannya : (1) Hadits tersebut sahih adanya. (2) Jadi yang dimaksud sebagai 12-Mahdi tersebut adanya setelah berkuasanya Imam Mahdi ajfs, dan bukan saat ghaibahnya beliau. (3) Siapapun yang mengaku naib/utusan beliau ajfs dengan menggunakan dalil hadits tsb = batal demi hukum :)

Sinar Agama: Mungkin yang ke (3). Siapapun yang mengaku Mahdi (bukan utusan, karena utusan imam Mahdi as itu ada dua: Yang ditunjukkhusus dan hanya ada 4 orang di masa ghaib shughro; dan ada yang ditunjuk dengan sifat -mujtahid dan takwa dan tidak serakah pada dunia halal- dimana untuk semua marja', karena itu mereka dikatakan sebagai wakil umum imam Mahdi as), seperti yang mengaku di Irak itu, dengan menggunakan dalil hadits tersebut, adalah batal demi hukum/hadits itu sendiri.

Agoest D. Irawan: Untuk case ini, terkait dengan klaim dari Ahmad Al-Hasan bahwa dirinya adalah utusan dari Imam Mahdi ajfs = batal demi hukum kan ustadz ?

Ana juga baca sebuah paparan bahwa «Syaikh Tusi dan beberapa Grand Scholar lain menyebut para pengaku utusan Imam Mahdi ajfs pada saat keghaiban-nya sebagai kafir (bukan dalam arti kafir kepada Allah) tapi bertalian dengan ke-imanan mereka". Pendapat ustadz ?

Sinar Agama: Hadits yang mengatakan bahwa semua yang mengaku melihatku -imam Mahdi as- adalah pendusta, adalah hadits shahih dan terkenal sekali di syi'ah. Tetapi sudah dijelaskan di hadits itu sendiri bahwa yang mengaku setelah hal tersebut setelah wakil khusus yang ke 4. Artinya yang mengaku bertemu dengan imam Mahdi as setelah wakil ke 4 itu wafat.

Begitu pula, diterangkan (bukan teks haditsnya) bahwa yang dimaksud dengan ketemu itu adalah diangkat menjadi wakil khusus oleh imam Mahdi as. Karena imam Mahdi as mengatakannya kepada wakil ke 4 sebelum meninggalnya dengan sabdanya +/-: "Kamu sebentar lagi akan kembali kerahmat Allah. Katakan kepada syi’ah-syi’ahku bahwa tidak ada lagi wakil khusus setelah ini. Dan siapa yang mengaku bertemu aku stelah ini maka ia adalah seorang pendusta."

Karena beliau as juga bersabda +/-: "Setelah ini hendaknya syi’ah-syi’ahku mengikuti ulama -mujtahid- yang melakukan perintah-perintah Tuhan, menjauhi dosa dan tidak serakah pada dunia -halal."

Jadi, siapapun yang mengaku wakil KHUSUS imam Mahdi as setelah meninggalnya wakil ke 4 itu, maka ia adalah pendusta. Tetapi yang mengaku sebagai WAKIL UMUM, kalau ia telah mujtahid dan takwa, maka jelas bukan pendusta. Mereka itulah yang dikatakan Marja' atau tempat merujuk.

M Eshraq A Latif: Tidak sangka perbincangan ini akan menjadi sebegini menarik. Pertamanya, memang mudah untuk menuduh ataumendustakan seseorang. Namun untuk membuktikan kebenaran seseorang adalah amat sukar. Kerena itu adalah Sunnah yang ditetapkan oleh Allah swt sejak penciptaan manusia pertama Adam a.s lagi. Sunnah Allah itu setiap khalifah adalah atas lantikan Allah swt dan bukannya pilihan manusia. Begitu juga halnya dengan penentang dan pendustanya yang terdiri daripada Ulama Ghairu Amilin (ulama yang tidak beramal de- ngan ilmunya). Maka Adam a.s adalah khalifah pertama atas lantikan Allah swt dan pendusta pertamanya adalah Iblis Laknatullah alaih. Iblis LA adalah yang paling alim dan banyak ibadahnya di kalangan Malaikat, namun tidak tunduk kepada Adam a.s sepertimana yang diarahkan Allah swt. Hal yang sama juga berlaku ke atas utusan dan khalifahAllah yang lainnya. Musa a.s, siapakah pendusta utamanya? Bal'am bin Ba'ura. Isa a.s, siapakah pendusta-pendustanya? Ulama-ulama Bani Israil. Muhammad SAWA, siapakah pendusta-pendustanya? Pemuka-pemuka Quraish yang juga merupakan penjaga-penjaga berhala di Makkah, ulama Yahudi dan Nasara. Apakah pendusta-pendusta ini tidak mengetahui tentang utusan-utusan dan khalifah Allah ini? Malahan ada di antara mereka sepertimana ulama Bani Israil mengetahui utusan-utusan Allah ini melalui kitab-kitab mereka, namun mendustakan utusan-utusan ini setelah kebenaran dibentangkan di hadapan mata mereka. Begitulah halnya yang berlaku ke atas para Imam Alaihimussalam, yang mendustakan mereka adalah terdiri dari kalangan ulama yang bersekutu dengan pemerintah- pemerintah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah. Manakala di zaman ini, siapakah Utusan atau Khalifah Allah dan siapakah ulama Ghairu Amilin yang mendustakan utusan Allah ini?

Imam Ahmad Al-Hassan a.s adalah utusan yang diutuskan oleh Imam Mahdi a.s (Muhammad bin Hassan Al-Asykary a.s) kepada umat Islam. Beliau a.s adalah merupakan hujjah Allah swt sepertimana Imam Mahdi a.s. Tidak akan diketahui berkenaan Imam Mahdi a.s melainkan melalui Imam Ahmad a.s. Beliau a.s adalah anak daripada keturunan Imam Mahdi a.s (silahkan lawati situs ini untuk melihat nasab keturunan Imam Ahmad a.s http://ar.al-mehdyoon.orang/alnassab/2.jpg). Imam Ahmad Al-Hassan a.s hadir dengan hujjah Allah dan bukannya dengan dakwaan palsu sepertimana yang didustakan para ulama Ghairu Amilin dan saudara Sinar Agama yang mendustakan beliau a.s. Siapakah pendusta agama iaituUlama Ghairu Amilin yang mendustakan utusan Allah di zaman ini? Mereka adalah para ulama Syiah yaitu Marja' Taqlid yang tanpa segan silu mendakwa diri mereka sebagai wakil umum Imam Mahdi a.s, tetapi pada masa yang sama mengajak manusia Syiah supaya bertaqlid kepada mereka dan bertindak bertentangan dengan arahan Allah swt, Rasulullah SAWA dan para Imam a.s. Di dalam Al-Quran di dalam surah Al- Ahzab, ayat 67, disebutkan: "Dan mereka berkata; Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)". Yang dimaksudkan pemimpin-pemimpin (Saadaatana) di dalam ayat ini adalah pemimpin-pemimpin agama. Di sini saya bawakan beberapa Hadis yang menyatakan secara langsung amaran para Imam a.s tentang Ulama Ghairu Amilin dan Taqleed.

Hadis pertama: Imam Al-Saadiq a.s says:"Becareful of Taqleed (copying scholars) for whoever copies someone in his religion has perished for Allah says in the Quran"They took their Rabbis and monks as Lords without Allah". By Allah they haven't prayed for them neither did they fast for them, but they made halal what is haram and made haram for what is halal, so they copied them in this manner, and so they worshipped them without even realizing. Sheikh Al-Kulayni Kafi v.1 p.53

Hadis kedua: Imam Hassan Al-Askari a.s he said to Abi Hashem Al-Ja'afari:"O Ibn Al-Jaafari O Aba Hashem, there will come a time to the peopulae, their scholars are the most evil creation of Allah on the face of the earth, that is because they lean towards philosophy and aesceticism but they misguide our Shias and the ones who have our Wilaya, so if they reach a position they will not have enough of bribery,and if they betray that is because they worshipped God in fakery, by God they cut the routes for the true believers,and they call forth to the contribution of infidelity".Safeenat Al-Bihaar Wa Madinat Al-Hukm Wal-Athaar v.2 p.57 p.58 v.4.

Hadis ketiga: Prince of the believers a.s (Imam Ali a.s) in Khutba mentions the ending days"The jurists"fuqaha" will lean towards lying and the scholars will lean towards misguidance" Ilzaam Al- Naaseb Ithbaat Al-Huja Al-Ga'eb v.2 p.195.

Hadis keempat: From Mufathel Ibn Umar he said: I heard Abu Abdullah a.s saying:"If the riser(Qa'em) stands,he will start with the liars amongst the Shias, and so he then kills them". Ikhtyar Ma'rifat AlRijal AlToosi v.2 p.589, AlKashi p.253.

Hadis kelima: Prophet of Allah pbuh said: «O Ibn Mas'ood «Their scholars and jurists,are betrayers and sinners, they are the most evil creation of Allah and also their followers from the ones who come to them and take from them and love them and sits with them and asks from them,they are the most evil of the creation of Allah.

where he shall enter them hellfire «Mute,Def and blind, and shall not return". Makaram Al-Akhlaaq p.450-451

Agoest D. Irawan: My bro Latif, Im not tryin to explore the hadith (hope Ust. Sinar Agama will do for us). But in case you're using the reference site, please be notified that this site (httetapi:// www.m-mahdi.com/alyamani/0008.htm) was also content/mention this (Copas from : httetapi:// wup-forum.com/viewtopic.php?p=192636) which post the words of Sheikh Toosi from his book Al-Ghaibah (the SAME book these ansar use (or MISUSE) to deceive peopulae):

"Indeed whoever claims the matter (of being the messenger of Imam Mahdi (pbuhaf)) after Al- Somry r.a. (the last representative during the minoroccultation) is a kafir, and liar and is deceived and is a deceiver."

M Eshraq A Latif: Pepatah Inggeris ada mengatakan: When you running out of argument, start correcting your opponent's grammar. Itulah yang hakikat berlaku pada musuh-musuh Imam Ahmad Al-Hassan a.s. Daripada sekian banyak hujjah yang membuktikan kebenaran beliau a.s, mereka memilih untuk berada dalam keraguan. Firman Allah swt di dalam surah Ali Imran, ayat 7: "Maka adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang Mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari Takwilnya, padahal tidak diketahui Takwilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya(al-rasikhuna fi ilm)".

Berkaitan dengan klaim Al-Somry r.a yang Akhie Agoest bawakan memang benar. Namun kebenaran tersebut bukanlah bersifat keseluruhan (kulliyyat), tetapi ianya lebih kepada bersifat sebahagian (juziyyat). Hujjah ini tidak terpakai dalam setiap keadaan kerana jika ianya terpakai, maka sudah tentulah setiap hadis terkait dengan kemunculan Al-Yamani sebelum kemunculan semula Imam Mahdi a.s dikira tidak terpakai. Lagipun di dalam kitab-kitab ulama Syiah yang muktabar dalam membicarakan kisah «Jaziratul Hadhrak", di mana mereka menaqalkan penjelasan tentang riwayat Ali Ibn Muhammad Al-Somry daripada Imam Mahdi a.s, teksnya seperti berikut:

)) فقلت يا سيدي قد روينا عن مشايخنا أنه روي عن صاحب األمر ع أنه قال لما أمر بالغيبة الكبرى من رآني بعد غيبتي فقد كذب فكيفوفيكم من يراه فقال صدقت إنه ع إنما قال ذلك في ذلك الزمان لكثرة أعدائه

من أهل بيته و غيرهم من فراعنة بني العباس حتى إن الشيعة يمنع بعضها بعضا عن التحدث بذكره و في هذا الزمان تطاولت المدة و أيس منهاألعداء و بالدنا نائية عنهم و عن ظلمهم و عنائهم و ببركته ع ال يقدر أحد

من األعداء على الوصول إلينا (( بحار األنوار ج : 25 ص : .271

Jelas sekali di sini, bahawa kata-kata Imam tersebut adalah terpakai pada zaman itu sahaja disebabkan terlampau banyaknya musuh Imam a.s yang terdiri dari kalangan kaum keluarganya sendiri dan selainnya daripada Firaun Bani Abbasiyyah. Sehinggakan pengikut Syiah melarang sesama mereka daripada membicarakan tentang Imam a.s. What will you say about this explanation? Will you deny it again?

Ya akhie, sesungguhnya agama Allah itu ditegakkan dengan hujjah yang jelas lagi nyata. Ianya bukanlah ditegakkan dengan keraguan (Isykalat or doubts) sepertimana ilmu Sains dan ilmu Falsafah. Jikalau agama ini ditegakkan dengan keraguan sudah pastilah keraguan tentang kewujudan Allah itu ada benarnya sepertimana sangkaan puak-puak Atheis LA. Imam Ahmad Al- Hassan a.s adalah hujjat daripada Hujjat Allah swt iaitu Imam Mahdi a.s, beliau a.s mengajak kita supaya kembali kepada Hakimiyyah Allah iaitu mengakui hak Imam sebenar zaman kita (Imam Mahdi a.s). Beliau a.s adalah Al-Yamani yang dijanjikan dan disebutkan dalam Hadis Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Kita diperintahkan bersegera kepadanya kerana panjinya adalah panji kebenaran yang mendapat petunjuk, dan diharamkan berpaling daripadanya kerana mereka yang berpaling daripadanya adalah dari Ahli Neraka. Masih belum terlewat untuk bersama- sama berbai'ah dengan Imam Ahmad a.s sebelum berlakunya Kiamat kecil pabila Farajnya Imam Mahdi a.s. Di mana Imam Mahdi a.s akan mangadili dan menghukum setiap nawasib (pembenci Ahlulbayt) yang berbuat zalim ke atas Ahlulbayt. Firman Allah swt dalam surah Al-An'aam, ayat 149: « Katakanlah: Allah mempunyai hujjah yangjelas lagi kuat; maka jika Dia menghendaki, pasti Dia memberi petunjuk kepada kamu semua".

Ahmad Fadhil: Siapa Yang Akan Memerintah Setelah Imam Mahdi

Ahmad Fadhil:


من يحكم بعد اإلمام المهدي؟


الشيخ خليل رزق

تتفق الروايات على مبدأ انتهاء عمر اإلمام المهديعليه السالم وعدم بقائه، فبعد قيامه بالمهمة اإللهية التي ادخره اهلل لها ستعود حياته لتتخذ شكلها الطبيعي ثم تنتهي في أمر معين كما كتب اهلل ذلك لكل نفس انسانية وتبقى دولته مستمرة الى فترة من الزمن حتى قيام الساعة. وهذهالدولة بحاجة الى القيادة الحكيمة وهناك احتماالن

يُطرحان عند الحديث عن الشخصية الحاكمة بعد اإلمام المهدي عليه السالم:

األول: هو استمرار القيادة المهدوية من خالل خلفاء وأوصياء يسيرون على نهج المهديعليه السالم ويكون

تعيينهم مشابهاً لتعيين أمر القيادة في عصر الغيبة الكبرى. الثاني: استمرار القيادة من خاللالمعصومين انفسهم وذلك بما دلّت عليه الروايات في مسألة رجعة المعصومين

عليهم السالم المتسالم عليها عند الشيعة.

وهذان االحتماالن مبنيان على فرض استمرارية الدولة اإلسالمية بعد رحيل اإلمام المهديعليه السالم عن هذه الدنيا وهناك في مقابل هذيناالحتمالين يوجد ما يعارضهما وهو القول بأنه مع انتهاء حياة المهدي عليه السالم

فلن تبقى الدنيا بل سيعقب ذلك قيام الساعة.

وفي محاكمة لكال االحتمالين نجد ان كالهما مما أيدته الروايات لكن الداللة للروايات على االحتمال الثاني

وهو استمرار القيادة من خالل المعصومين أنفسهم اقوى من داللتها على االحتمال األول.

ويضاف الى ذلك ان دولة المهدي عليه السالم هي اخر دولة اسالمية تحكم هذا العالم وبالنظر الى مواصفات وخصائص هذه الدولة يقوىاالحتمال على ان هذه الدولة ال يمكن بقاؤها وال قيادتها وال استمرارها على نفس النهج والقاعدة التي اسسها االمام المهديعليه السالم اال من خالل شخص المعصومين أنفسهم وال يستطيع أحد مهما بلغت قدراته ومواصفاته القيادية ان يتحمل عبء هذه المسؤولية في ادارة شؤون هذهالدولة. ويؤيّد ذلك

ما تذكره الروايات في قضية الرجعة التي تنص بوضوح على رجوع أئمة أهل البيت عليهم السالم.

Ahmad Fadhil: Majalah Baqiyatullah, vol. 11, no. 122, tishrin thani 2001

Ahmad Fadhil: Saya mengkopas tulisan di atas karena tertarik pada tulisan Ustadh SA, "... setelah Imam Mahdi as wafat besok "

M Eshraq A Latif: Di sini bawakan sekali ayat Allah swt di dalam surah Ali Imran, ayat 7 untuk anta tadabbur : «Dialah yang menurunkan Al-kitab (Al-Quran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang Muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Quran dan yang lain-lain (ayat-ayat) Mutasyabihaat. Maka adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang Mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari Takwilnya, padahal tidak diketahui Takwilnya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya(al-rasikhuna fi ilm)". Akhie Ahmad Fadhil, sepertimana yang kita sedia maklum bahawa hadis-hadis Nabi SAWA dan para Imam a.s adalah tertakluk kepada Muhkam dan Mutasyabihnya sebagaimana halnya Al-Quran. Jika anta mendalami Hadis wasiat RasululLah SAWA di malam sebelum kewafatan baginda SAWA itu adalah Muhkam dan bukannya Mutasyabihat. Hadis tersebut jelas mengisyaratkan bahawa selepas Imam keduabelas iaitu Imam Mahdi Muhammad bin Hassan Al-Asykari a.s akan ada 12 Mahdi. Hadis tersebut tidak perlukan takwilan lagi. InsyaAllah dalam komen seterusnya saya akan bawa lebih banyak hadis yang menyokong hadis wasiat Rasulullah ini.

Ahmad Fadhil:

Menurut Shaykh Khalil Riziq

تتفق الروايات على مبدأ انتهاء عمر اإلمام المهدي عليه السالم وعدم بقائه...

Yang saya pahami dari perkataannya ini: Kedua belas Imam akan wafat. Sebelas imam telah wafat. Imam yang kedua belas belum. Imam kedua belasjuga akan wafat. Maka, riwayat pertama--seperti termaktub di dinding ini , “… These are the twelve Imams. Then there will be twelve Mahdi's after them. …” saya pahami, seperti telah dikatakan oleh Ustadh SA: setelah Imam kedua belas wafat, barulah muncul 12 Mahdi. Qarinahnya adalah peralihan dari satu imam ke imam berikutnya di dalam riwayat itu selalu dinyatakan dengan frasa, “If the day of death comes to him, let him hand it over to his son.” Jadi, sekarang ini, selama Imam Mahdi sendiri masih hidup, perkataan bahwa Mahdi yang pertama dari ke-12 Mahdi tersebut sudah muncul tidak dapat diterima.
Ahmad Fadhil:

فإذا حضرته الوفاة فليسلمها إلى ابنه أول المقربين له ثالثة أسامي : اسم كاسمي واسم أبي وهو عبد اهلل وأحمد

، واالسم الثالث : المهدي ، هو أول المؤمنين.

http://ar.al-mehdyoon.orang/about-us.html

ar.al-mehdyoon.org

من نحن اليماني االمام أحمد الحسن عليه السالم وصي ورسول االمام المهدي )ع(

من نحن؟ نحن أنصار اهلل أنصار اإلمام المهدي عليه السالم، أنصار اإلمام اليماني عليه السالم والمهدي األول

أحمد الحسن عليه السالم.

Jika dia (Imam Mahdi) sudah wafat, maka hendaklah ia menyerahkannya kepada anaknya yang pertama


M Eshraq A Latif: Syukran akhie atas pertanyaan tersebut. Sekiranya anda membaca hadis tersebut hingga ke akhirnya ada disebutkan " املؤمننیأول ﻫو". Dari segi logikanya, bagaimana mungkin dikatakan dia (Mahdi pertama) belum muncul sedangkan dia adalah orang yang pertama beriman dengan Imam Mahdi a.s? Apakah anda meyakini bahawa dia (Mahdi pertama) beriman selepas wafatnya Imam Mahdi a.s? Wah! ajaibsekali logika sebegini dan ia bertentangan sekali dengan maksud hadis tersebut. Yang dimaksudkan dengan "املؤمننی أول ﻫو" adalah dia (Mahdi pertama) adalah orang yang pertama beriman dari kalangan 313 orang sahabat Imam Mahdi a.s. Dengan kata lainnya, dia (Mahdi pertama) juga adalah Al-Yamani yang dijanjikan selaku panglima perang bagi pihak Imam Mahdi a.s. Silahkan rujuk kembali hadis yang diriwayatkan dari Imam Al-Baqir a.s berkaitan Al-Yamani di atas. Mahdi pertama sebelum dan selepas waktu Farajnya Imam Mahdi a.s adalah Al-Yamani, dia adalah khalifah ketikamana ketiadaannya dan pembantu utama kepada Imam Mahdi a.s ketika keberadaannya. Hal kewujudan beliau (Mahdi pertamaatau Al-Yamani) ketikamana Imam Mahdi a.s masih hidup adalah sepertimana halnya Imam Ali a.s di kala hidupnya RasululLah SAWA. Bukankah Imam Ali a.s dimahkotakan sebagai Mawla atau khalifah RasululLah semenjak dari hari pertama dakwah RasululLah kepada kaum kerabatnya di Makkah? Apakah peristiwa Ghadir Khum berlaku selepas wafatnya RasululLah SAWA bilamana baginda SAWA mengisytiharkan Imam Ali a.s sebagai Mawla bagi setiap mukmin dan setiap yang hadir melakukan baiah terhadap beliau di hadapan Rasulullah SAWA? Bukankah Imam Ali a.syang Rasulullah SAWA tetapkan untuk menjadi ketua di Madinah ketikamana baginda SAWA berpergian untuk perang Tabuk? Bukankah Imam Ali a.s pemegang wasiat Rasulullah SAWA semasa hidup dan selepas wafatnya RasululLah SAWA? Bukankah Imam Ali a.s adalah panglima dan pendokong utama RasululLah SAWA dalam setiap peperangan yang diketuai oleh baginda SAWA?

Semoga persoalan-persoalan tersebut dapat memberikan gambaran tentang kewujudan dan peran Mahdi pertama di kala hidupnya Imam Mahdi a.s.

Sinar Agama: Latif: Saya sudah tidak perlu lagi menjelaskan tentang kebatilan antum dan imam antum itu. Karena dari seluruh isi penjelasan antum itu adalah dalil kebatilan antum. Betapa kasihannya terhadap orang-orang yang selalu saja membuat bid'ah dan kekacauan dalam agama. Itulah yang saya katakan sangat mungkin imam antum itu dibuat Inggris. Karena itulah seperti, maaf sekali lagi "seperti" pandai meracik yang benar dengan yang batil demi kebatilan. Bayangin saja, salah satu intel inggris pada beberapa tahun yang lalu yang menyelam di hauzah Najaf dari sejak muda, begitu tekunnya belajar sampai-sampai ia lulus dalam ujian derajat ilmu yang paling tinggi, yaitu Ijtihad. Bayangin ada kafir dan musuh Islam tetapi ilmu sampai ke tingkat Ijtihad.

Nah, orang-orang seperti ini sangat mudah menggilas orang seperti antum ini lalu mendudukkan antum di atas kepada para Marja’ dan ulama sepanjang sejarah dari sejak pengumpul haditsnya sendiri, seperti Kualaini, Thusi dan yang lainnya dimana mereka semua muttafakun 'alaihibahwa siapapun yang mengaku wakil-khusus setelah wakil ke 4 itu adalah PENDUSTA.

Dalil kacau masih juga bisa antum sajikan di sini. Ra'syih. Masak iya, di masa dimana imam selalu mengangkat wakil khususnya, dan tidak ada perubahan jaman waktu itu, lau tahu-tahu imam mengatakan sekarang tidak ada wakil lagi. Kan lucu amat? Semua ulama dan wakil-khusus itu sendiri memahami bahwa dengan pernyataan itu telah tiba apa yang disebut dengan GHAIB BESAR, tetapi kamu dan imammu memahaminyaGAHIB TETAP KECIL. Dari dulu sampai sekarang semua pengumpul hadits dan pembesar ulama mengatakan bahwa setelah wakil ke 4 yang disebut masa Ghaib Kecil itu, adalah masa Ghaib Besar. Ghaib Kecil adalah keghaiban yang masih bisa berkomunikasi dengan imam melalui wakil khususnya itu. Tetapi Ghaib Kubra/besar, adalah ghaib yang tidak ada lagi komunikasi dalam arti kepengurusan agama. Tetapi bagi kamu dan imammu itu tetap ghaib itu adalah kecil. Nah dari mana kenyataan ini diambil??!!! Sementara semuanya berdasar pengumpul hadits dan para ulama jelas-jelas Ghaib Kubra??

Dan sangat jelas bahwa yang imam kamu dan kamu sendiri tidak ngerti bahasa Arab. Karena Mahdi (pemberi petunjuk setelah imam Mahdi asyang imam ke 12) itu adalah ANAK IMAM MAHDI YANG IMAM KE 12. Dan jelas dikatakan bahwa setelah itu. Yakni setelah masa imam Mahdi as yang imam ke 12 tersebut.

Aku teringat pada peristiwa yang kualami sendiri pada sekitar th 1983. Ketika itu ana berada di tempat Ziarah (sengaja tidak kusebutkan tempatnya dimana). Ketika ana dalam kekhusukan tangis ziarah itu, di sela-selanya, ada orang menyapaku dan berkata sambil menunjuk seseorang yang duduk beberapa meter dari tempaku: "Orang itu adalah anak imam Mahdi."

Aku hanya bisa menatap kepadanya dan kembali menatap kepada yang menyapaku yang tidak kukenal itu. Karena yang di hatiku adalah: "Betapa kasihannya kamu ini. Dimana di masa yang sudah lebih dari seribu tahun Islam Ahlulbait ada, dimana ajarannya jelas bagai matahari, masih saja sanggup membuat bid'ah yang bertentangan dengan jutaan ulama yang shalih dari sejak jaman imam 12 as itu sendiri".

Ana tahu orang seperti kamu ini, kalau tidak taubat, memang tidak bisa diapa-apain. Penah Mirza Ghulam Ahmad ditanya orang, kok bisa kamu menipu orang mengaku Mahdi as dan nabi Isa as dan orang-orangpun mempercayaimu? Ia menjawab: "Emangnya aku lebih bodoh dari sapi-sapi yang disembah di India karena dianggap Tuhan itu?"

Tentang Mahdi pertama setelah imam Mahdi as ke 12 itu, jelas setelah imam Mahdi as. Artinya kepemimpinannya setelah selesainya kepemimpinan imam Mahdi as yang imam ke 12. Karena itu kamu yang berkhayal bahwa setelah itu adalah dijaman imam Mahdi as dalam artian memimpin umat di jaman imam Mahdi as, dan/atau sebagai panglima, dan/atau kita tidak mengerti bahwa Mahdi pertama itu di jaman selain imam Mahdi as yang imam 12, adalah khayalan kosong dan ajib sekali.

Karena setelah dalam hadits itu adalah kepemimpinan setelah kepemimpinan imam Mahdi as. Memang, bisa saja taat itu bisa kepada siapa sajadan beberapa orang di satu jaman. Asal mereka sama-sama maksum atau yang satu wakil dari yang lainnya. Tetapi kalau pengangkatannya sudah jelas dan tidak bertentangan dengan nash. Tetapi pengangkatan imammu ini jelas bid'ah dan bertentangan dengan nash yang jelas.

Kamu mengumpamakan dengan Rasul saww dan imam Ali as. Ini sangat lucu. Karena Rasul saww adalah nash. Yakni jelas dan terang benderang. Karena itu pengangkatan imam Ali as yang disebabkan kemaksumannya itu juga terang benderang. Karenanya disebut nash. Tetapi imam Mahdi as kita adalah ghaib dan tidak jelas di masa ghaibnya ini. Karena itu pengakuan itu sangat tidak bisa disamakan dengan kedudukan imam Ali as di samping Nabi saww. Bahkan sangat bisa dikatakan bertentangan. Karena nashnya dalam masalah imam Mahdi as adalah "Siapapun yang mengaku bertemu (baca: mengaku wakil khusus) setelah kamu (wakil ke 4), maka ia adalah pendusta". Jadi, yang samar atau mutasyabihat (seperti pengakuan anak dan semcamnya pada imam Mahdis as) telah kamu buat muhkam, dan yang muhkam (yaitu kebohongan yang mengaku wakil khusus) telah kamu buat syubhat. Inilah kesesatan yang nyata.

Imam kamu itu seperti orang yang mengaku panglima dari nyai roro kidul. Artinya mengaku panglimanya orang yang ghaib. Atau sama denganorang yang mengaku panglimanya Nabi saww atau Allah saww. Yakni dari sisi pengakuan diri terhadap keterhubungan seseorang dengan yang TIDAK BERUPA NASH YANG TERANG. Karena itu, pernyataan itu hanya bisa dibeli oleh orang- orang naif dan tidak punya logika sedikitpun yang, seperti kamu ini.

Kamu mengatakan bahwa ilmu-ilmu seperti filsafat itu adalah tidak jelas dan yang jelas adalah ilmu-ilmu agama (ayat dan hadits). Pertama dakwaanmu ini tidak ada dalilnya. Apakah filsafat yang membuktikan keberadaan Tuhan dengan argument sebab-akibat dan lain-lain argument itu adalah relatif?

Agama itu memang jelas dan tidak diragukan. Tetapi agama yang agama. Bukan agama yang kamu pahami. Karena itu agama yang dipahami oleh orang-orang maksum saja yang jelas dan tidak ada relatifnya sedikitpun.

Apapun yang kamu pahami dari agama itu, maka tergantung pada akalmu sendiri. Karena itu agamamu adalah sejauh mana akalmu memamahi. Dan karena akalmu yang memahami, maka tidak ada alasan untuk diikuti orang lain, terutama yang tidak ada dalilnya dan hanya berisi pengakuan dan dakwa. Kamu seenaknya mengatakan para ulama dan marja' tidak beramal dengan ilmunya.

Memang ana tahu kamu dan imammu mengamalkan ilmumu dan ilmunya. Tapi ingat: ILMUNYA DAN ILMUMU. Dan ilmunya dan ilmumu ini adalah miliknya dan milikmu. Artinya, tidak ada hubungannya dengan kita-kita dan, apalagi Islam.

Kita juga tahu bahwa Mahdi pertama setelah Mahdi as yang imam ke 12 ini adalah pada jamannya. Sudah tentu. Persis seperti imam Ali as di jaman Nabi saww. Tetapi kepemerintahannya setelah Nabi saww. Begitu pula tentang Mahdi pertama itu. Yakni setelah imam Mahdi as yang imam ke 12 tersebut.

Zainal Syam Arifin: Pak ustdaz Sinar Agama, bisa tolong dijelaskan tentang Pemuda Bani Tamim (ini ada dalilnya baik di sunni maupun syi'ah tentang orang yang muncul dari timur, kadang namanya disebut sebagai Syuaib bin Shaleh) yang pernah diungkapkan oleh Imam 'Ali bahwa kemunculannya sebagai peletak dasar atau mempersiapkan fondasi dasar sehingga Imam Mahdi muncul dari kegaibannya?

M Eshraq A Latif: Saudara Sinar Agama, pertama sekali Latif bukanlah nama saya tetapi nama bapa saya. Sudi sekiranya saudara memanggil saya dengan nama sebenar saya samada Muhammad atau Eshraq. Saya tidak mempunyai masalah sekiranya saudara menuduh saya pendusta, pembuat kacau dan sebagainya. Namun begitu, perbuatan saudara mengada-adakan sesuatu yang tidak saya perkatakan amatlah dikesali dan tidak sepatutnya berlaku bagi seorang agamawan seperti saudara. Perbuatan saudara menyamakan Mirza Ghulam Ahmad dengan Imam Ahmad Al-Hassan a.s adalah jelas sekali menyeleweng daripada fakta yang cuba saya sampaikan. Imam Ahmad Al-Hassan a.s bukanlah Mirza Ghulam Ahmadyang saudara cuba salah ertikan. Jika sekiranya saudara membuat sedikit pengkajian dan pembacaan, sudah tentu tidak akan berlaku kesalahan bodoh (silly mistake) sebegini. InshaAllah saya akan cuba menjawab segala keraguan saudara sekadar kemampuan ilmu yang diberikan Alllah swt. Manakala yang selebihnya saya serahkan kepada Allah swt untuk menunjuki saudara samada ke jalan Ahmad Al-Hassan atau sebaliknya.

Saudara SA, Imam Ahmad Al-Hassan a.s tidak pernah mengatakan bahawa dirinya sebagai Imam Mahdi sepertimana yang diklaim oleh MirzaGhulam Ahmad. Sebaliknya, Imam Ahmad Al-Hassan a.s menegaskan bahawa beliau adalah wassiy dan utusan daripada Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s kepada umat Islam. Beliau a.s mengajak umat Islam supaya mengakui pemerintahan Allah swt iaitu kerajaan Imam Mahdi a.s di atas muka bumi ini dan menolak pemerintahan berteraskan pilihan manusia. Imam Ahmad Al-Hassan muncul dengan wasiat RasululLah SAWA yang jelas disebutkan namanya di dalam wasiat tersebut. Hadis wasiat ini tercatat di dalam kitab- kitab muktabar yang dikarang oleh ulama-ulama besar Syiah. Ianya termaktub dalam kitab-kitab tersebut lebih dari 1000 tahun lamanya iaitu sejak terjadinya Ghaibah Kubra Imam Mahdi a.s. Keadaan ini berlanjutan sehingga kebanyakanulama-ulama Syiah pada masa kini mula melupakan hadis wasiat Rasulullah SAWA tersebut. Oleh kerana, zahirnya Imam Ahmad Al-Hassan dengan membawa Hadis wasiat ini adalah merupakan bukti kebenaran klaim beliau. Imam Ahmad Al- Hassan adalah yang pertama beriman dengan Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s dan pembantu utamanya. Ketikamana umat Syiah dan ulama-ulamanya zaman ini mula melupakan hak Imam Mahdi a.s selaku khalifah Allah yang selayaknya memimpin mereka. Malahan mereka saling berlumba-lumba menegakkan pemerintahan selain yang ditentukan Allah swt atas nama demokrasi, pilihanraya, shura dan sebagainya. Situasi beliau a.s di sisi Imam Mahdi a.s adalah sepertimana situasi Imam Ali a.s di sisi Rasulullah SAWA. Di mana Imam Ali a.s adalah orang yang pertama beriman dengan Dakwah dan pembantuutama Rasulullah SAWA. Sepertimana Imam Ali a.s adalah pintu kepada Taman ilmu RasululLah, begitulah halnya Imam Ahmad Al-Hassan adalah pintu kepada mengenali Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Sepertimana halnya Imam Ali a.s adalah pembahagi syurga dan neraka kepada umat Nabi Muhammad SAWA, begitulah juga halnya Imam Ahmad Al-Hassan a.s adalah pembahagi syurga dan neraka bagi pengikut Syiah Imam Kedua belas iaitu Imam Mahdi a.s.

p/s: bakal bersambung jawabannya InsyaAllah...zzzzzz.


Bahar Fth: Wahai M Eshraq A Latif, mohon maaf ana mau bertanya tentang imam yang antum bicarakan, apa antum kenal dekat, kalau begitu tanyakan padanya siapa aku ini. Wassalam.

M Eshraq A Latif: Saudara SA, berkaitan hadis Al-Somry yang dijadikan hujjah oleh saudara bagi menafikan kewujudan wakil Imam Mahdi a.ssetelah matinya safir yang keempat dan bermulanya Ghaib Kubra. Ingin saya jelaskan sekali lagi di sini bahawa saya tidak pernah memungkiri kewujudan dan keshahihan hadis ini. Walau bagaimanapun telah saya jelaskan dalam komen- komen terdahulu bahawa hadis ini termasuk di dalam kategori Mutasyabih kerana 1) Wujudnya hadis lain (hadis jazirah al-hadhra') yang memperjelaskan limit waktu bagi maksud hadis Al-Somry ini. 2) Wujud juga hadis dari Sheikh al-Thaifah (Sheikh Al-Toosi r.a) yang membawakan surat dari Imam Mahdi a.s setelah 40 tahun kematian Al-Somry dan Ghaib kubronya Imam Mahdi a.s. 3) Wujud juga hadis-hadis lain yang menyatakan bahawa sebelum kemunculan semula (Farajnya) Imam Mahdi a.s akan keluarnya Al-Yamani a.s dan hadis berkenaan Al-Yamani ini diriwayatkan secara mutawatir oleh perawi-perawi hadis Syiah. Apakah saudara ingin menafikan hadis-hadis berkenaan Al-Yamani ini? Keluarnya (khurujnya) Al-Yamani juga adalah salah satu dari 5 alamat semakin hampirnya kemunculan semula (Faraj) Imam Mahdi a.s.

Juga dinyatakan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Baqir a.s bahawa panji Al-Yamani adalah panji kebenaran yang mendapat petunjuk, kerana dia mengajak kita kepada empunya sebenar iaitu Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Kita diarahkan bersegera kepadanya serta diharamakan berpaling daripadanya, kerana mereka yang berpaling daripadanya adalah dari ahli neraka. Telah muncul Al-Yamani yang dijanjikan iaitu Imam Ahmad Al-Hassan, beliau mengajak kita kepada Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Adalah menjadi kewajipan sepertimana disebutkan dalam hadis Al-Baqir a.s untuk kita berbaiah kepadanya dan diharamakaan berpaling daripadanya. Dalam hadis yang lain juga disebutkan bahawa barang siapa yang membuat pengakuan palsu sebagai Al-Yamani akan dipendekkan Allah umurnya. Janji Allah adalah benar kerana hadis ini tidak terjadi pada Imam Ahmad Al-Hassan kerana beliau masih hidup dan masih meneruskan usaha dakwahnya dari tahun 1999 sehingga kini. Untuk membaca lebih lanjut tentang peribadi dan dakwah Imam Ahmad Al-Hassan sila lawati link-link ini: www.the-savior.com(Bahasa Inggeris) dan www.httetapi://ar.al-mehdyoon.orang/ (Bahasa Arab).

Mujahid As-Sakran: M Eshraq ;ana rasa apa yang diterangkan oleh SA sangat jelas dan gamblang dan cukuplah bagi pengikut AB mengikuti maraji dan wali faqih.

Sinar Agama: Zainal: Riwayat tentang Syu'ab bin Shalih itu termasuk hal-hal yang saya yakin masih perlu dikaji lagi tentang keshahihannya. Begitu pula maknanya. Karena haditsnya macam- macam. Kalau kebermacaman ini sebagai tanda hadits lemah, maka kita sudah selayaknya untuk tidakmemikirkannya. Misalnya, ada riwayat yang mengatakan bahwa: Ia pembawa bendera imam Mahdi as; Ia pemimpin perang yang akan melawan serangan kelompok jahat yang juga akan keluar di akhir jaman yang dikenal dengan nama Sufyani; Ia keluar dari Khurasan (Iran); Ia keluar dari timur; Ia keluar dari Samarqand. Nah, hadist-hadits seperti ini tidak bisa langsung diambil sebagai satu pijakan untuk keyakinan. Kemarin saja ada kelompol kecil di Iran yang mengatakan bahwa dia itu adalah Ahmadi Nejad. Kelompok ini sudah mau ditangkap dan diadili, akan tetapi sepertinya dimaafkan. Kelompok kecil ini mengeluarkan cd tidak sampai setahun yang lalu. Tetapi sudah langsung di jawab di tv-tv dan majlis-majlisilmu.

Kalaulah haditsnya mau dipaksakan shahih, maka mungkin bisa digolongkan kepada hadits yang mutasyabihat. Yakni matan atau isinya, tidak jelas. Jadi, tidak usah banyak dipikirin, he he.. memang begitu biasanya untuk menghadapi hadits-hadits yang susah dipahami.

Muhammad...: Antum ini memang sulit memahami atau memang sengaja mau buat bid'ah dan fitnah??!!! Semua kata-kata kamu adalah bukti dari kesesatanmu:

(1). Kamu berkata:

Saudara SA, Imam Ahmad Al-Hassan a.s tidak pernah mengatakan bahawa dirinya sebagai Imam Mahdi sepertimana yang diklaim oleh Mirza Ghulam Ahmad. Sebaliknya, Imam Ahmad Al-Hassan

a.s menegaskan bahawa beliau adalah wassiy dan utusan daripada Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s kepada umat Islam.

Dan saya berkata:

Bahwa sesuai dengan hadits kadzdzabnya/bohongnya orang mengaku wakil imam setelah ghaib Kubra yang merupakan kesepakatan ulama yang termasuk shahabat-shahabat Nabi saww dan imam serta pengumpul hadits-hadits itu sendiri (seperti Kulaini ra, Thusi ra ..dan lain-lain), maka dakwaan imammu itu adalah sesat dan menyesatkan.

(2). Kamu berkata:

Beliau a.s mengajak umat Islam supaya mengakui pemerintahan Allah swt iaitu kerajaan Imam Mahdi a.s di atas muka bumi ini dan menolak pemerintahan berteraskan pilihan manusia.

Aku berkata:

Kerajaan imam Mahdi as itu ada dua:

(a). Langsung, yaitu yang akan dipimpin langsung oleh beliau as.

(b) Tidak langsung. Nah, yang tidak langsung ini dibawakan oleh wakil-wakil umumnya karena kemutafakun 'alaihian tidak adanya wakil khusus dimana kalau ada yang mengaku seperti imammu itu adalah pasti pendusta.

Pemerintahan yang ada di Iran adalah jelas pemerintahan Islam imam Mahdi as. Karena dasar- dasarnya dari ajaran Syi'ah. Dan kedemokrasian yang ada itu adalah kedemokrasian yang memang di tempat-tempat yang dianjurkan agama. Misalnya, ulama dan marja'nya banyak, maka untuk jadi pemimpin dipilih diantara mereka yang paling alim dan cakap. Dan untuk itu perlu musyawarah dan kalau perlu voting yang berdasar pada demokrasi Islam. Atau ulama yang akan duduk di majlis musyawarah tersebut harus dipilih rakyat karena banyak dan supaya rakyat puas dengan pilihan para ahli tersebut. Nah, mana yang bertentangan dengan islam?

Ketika imam Mahdi as muncul besok, apakah beliau juga menangani pertanian, dan keuangan ...dan seterusnya secara langsung?? Nah, sudah pasti ada wakil-wakilnya yang biasa kita sebut dengan eksekutif. Nah, dalam pemerintahan yang tidak maksum ini, yakni wakil umum imam Mahdi as, maka karena tidak tahu hati orang lain, apakah kalau wakil-wakil itu disuruh pilih sendiri ke rakyat untuk memilih yang paling afdhal, menjadi bertentangan dengan Islam? Nah, mereka atau masyarakat ini dalam Islam bisa diktakan saksi terhadap kelayakan orang yang akan duduk di eksekutif.

Karena itulah, maka Islam imammu dan Islam kamu itu, tidak lepas dari persepsimu dan persepsinya sendiri. Jadi, bukan Islam hakiki dan maksum yang harus diikuti. Apalagi tidak ada dalilnya.

(3). Kamu berkata:

Imam Ahmad Al-Hassan muncul dengan wasiat RasululLah SAWA yang jelas disebutkan namanya di dalam wasiat tersebut. Hadis wasiat ini tercatat di dalam kitab-kitab muktabar yang dikarang oleh ulama-ulama besar Syiah. Ianya termaktub dalam kitab-kitab tersebut lebih dari 1000 tahun lamanya iaitu sejak terjadinya Ghaibah Kubra Imam Mahdi a.s. Keadaan ini berlanjutan sehingga kebanyakan ulama-ulama Syiah pada masa kini mula melupakan hadis wasiat Rasulullah SAWA tersebut. Oleh kerana, zahirnya Imam Ahmad Al-Hassan dengan membawa Hadis wasiat ini adalah merupakan bukti kebenaran klaim beliau.

Aku berkata:

Lah ... lucu amat. Mana bisa orang mendakwa aku membawa wasiat Rasul saww lalu diterima? Ghimana kalau kamu saja yang bawa? Apa bedanya kalau kamu yang bawa?

(4). Kamu berkata:

Imam Ahmad Al-Hassan adalah yang pertama beriman dengan Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s dan pembantu utamanya. Ketikamana umat Syiah dan ulama-ulamanya zaman ini mula melupakan hak Imam Mahdi a.s selaku khalifah Allah yang selayaknya memimpin mereka. Malahan mereka saling berlumba-lumba menegakkan pemerintahan selain yang ditentukan Allah swt atas nama demokrasi, pilihanraya, shura dansebagainya.

Saya berkata:

Pernyataan seperti ini kan sangat bertentangan dengan hakikat nyatanya. Imam Mahdi as itu diimani keberadaannya sejak jaman Nabi saww dan oleh Nabi sendiri. Para imam 11 sebelum imam Mahdi as semua mengimani imam Mahdi as ini. Bahkan di hadits sunni juga ada tentang penjelasan akan lahirnya imam Mahdi as dari sulbi imam Hasan 'Askari (imam ke 11). Lalu para syi'ah semua mengimani beliau sejak sebelum beliau as lahir. Dan begitu seterusnya sampai sekarang. Semua menunggu beliau as datang. Dan dalam penungguan ini para ulama seluruhnya (syi'ah) mengamalkan apa-apa yang disuruhkan oleh beliau as sendiri. Yaitu untuk bahwa sebagian umat wajib belajar agama dan menjadi panutan untuk yang lain. Inilah konsep dasar ijtihad dan taqlid dalam Islam.

Tuhan sendiri dalam, surat QS: 9: 122 berfirman, supaya sebagian muslim belajar agama dan menyampaikannya kepada umatnya setelah itu. Nah,kalau pembelajaran ini belum tinggi (ijtihad) atau sudah tinggi tetapi umatnya tidak wajib mengikutinya, lalu buat apa ayat ini diturunkan?

Karena itu mengikuti ulama adalah perintah Qur'an dan Nabi saww serta para imam maksum as termasuk imam Mahdi as.

Ya akhi. kamu mengecam ulama yang menulis fikih amaliah untuk ditaqlidi, dan begitu pula ulama yang berusaha mendirikan amar makruf nahi mungkar yang karena ditaati oleh umat lalu jadilah sebuah negara, sebagai orang yang berlomba-lomba merebut pemerintahan imam Mahdi as????!!!! Ini benar-benar pernyataanmu yang sangat bodoh. Karena jelas mereka justru mengaplikasikan perintah-perintah imam Mahdi as sebagai wakil umum beliau yang berusaha mencegah umat manusia ini dari kebobrokan dankesesasatan.

Sudah begitupun, yakni sudah alimpun dan sudah marja'pun, tetapi kalau mereka banyak, maka mereka rela untuk dipilih rakyatnya sendiri untuk didudukkan di kedudukan tertinggi pemerintahan. Artinya, sudah sebegitu alimpun, mereka tidak memaksakan pandangan pribadinya untuk duduk di kursi pemimpin tertinggi, tetapi bahkan diserahkan kepada umat. Maka orang-orang alim seperti ini kamu masih pula menyebutnya sebagai berebutan kedudukan imam Mahdi as? Bagi mereka yang penting itu adalah memenuhi syarat, yaitu ijtihad dan adil serta syarat-syarat lainnya.

Lah ... kalau mereka yang sudah seperti itu terbukanya itu dikatakan berlomba merebut kedudukan imam Mahdi as (karena kamu bilang melupakan imam Mahdi as), terus imam kamu itu ngapain? Imam yang muncul dari hanta barantah ini lalu mengaku bawa wasiat Nabi saww. lalu mengecam yang lainnya ..... dan menyuruh umat manusia mengikutinya, terus mau dibilang apa? Apakah kamu mau bilang ikhlash dan tidak berebut????!!! Keikhlashan macam apa dan tidak berebut macam apa, sementara ia muncul dari hantahberantah lalu mengaku bawa wasiat lalu menyuruh seluruh dunia mengikuti dan tidak menghormati apapun dalil-dalil Islam dan pandangan orang lain?????

(5). Kamu berkata:

Situasi beliau a.s di sisi Imam Mahdi a.s adalah sepertimana situasi Imam Ali a.s di sisi Rasulullah SAWA. Di mana Imam Ali a.s adalah orang yangpertama beriman dengan Dakwah dan pembantu utama Rasulullah SAWA. Sepertimana Imam Ali a.s adalah pintu kepada Taman ilmu Rasulullah, begitulah halnya Imam Ahmad Al-Hassan adalah pintu kepada mengenali Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Sepertimana halnya Imam Ali a.s adalah pembahagi syurga dan neraka kepada umat Nabi Muhammad SAWA, begitulah juga halnya Imam Ahmad Al-Hassan a.s adalah pembahagi syurga dan neraka bagi pengikut Syiah Imam Kedua belas iaitu Imam Mahdi a.s.

p/s: bakal bersambung jawapannya InsyaAllah. zzzzzz

Aku berkata:

Enak saja kamu mendakwa. Enak saja berkata aku muslim dan yang lain bukan. Imammu kepada imam Mahdi as sama seperti imam Ali as ke Nabisaww. Lah enak saja. Aku masuk surga bersama imammu dan yang lain masuk neraka. Blaa blaa blaa Mengapa tidak ngaku Tuhan sekalian???

(6). Kamu berkata:

Saudara SA, berkaitan hadis Al-Somry yang dijadikan hujjah oleh saudara bagi menafikan kewujudan wakil Imam Mahdi a.s setelah setelah matinya safir yang keempat dan bermulanya Ghaib Kubra. Ingin saya jelaskan sekali lagi di sini bahawa saya tidak pernah memungkiri kewujudandan keshahihan hadis ini. Walaubagaimapun telah saya jelaskan dalam komen-komen terdahulu bahawa hadis ini termasuk di dalam kategoriMutasyabih kerana 1) wujudnya hadis lain (hadis jazirah al-hadhra') yang memperjelaskan limit waktu bagi maksud hadis Al-Somry ini.

Aku berkata:

Kamu ini akalnya sudah kebalik. Hadits yang jelas seperti itu dikatakan mutaysbihat sementara imammu yang tidak bawa dalil dan mengaku wakil ini dan itu, wasiat ini dan itu. dan seterusnya itu tidak dikatakan mutasyabihat. Kan lucu sekali kamu ini.

Tentang hadits pulau Hijau itu tidak ada hubungannya dengan bahasan kita. Karena hadits itu lemah. Karena tidak dari imam. Artinya hadits yang muncul dari pengakuan seesorang bahwa ia ketemu imam Mahdi as di masa ghaib kubra lagi. Jadi hadits itu tidak bisa dipakai. Memang kalau kamu mungkin bisa pakai, karena imammu yang mengaku bawa wasiat Nabi saww dan wakil imam Mahdi as saja, kamu percayai.

Dan hadits pulau hijau itu, kalaulah dianggap shahih (banyak buku yang telah membantahnya), maka ia tidak mengandung apa-apapun dari kewakilan imam Mahdi as. Dan sudah saya jelaskan di atas, bahwa bertemu imam Mahdi as, asal tidak mengaku sebagai wakil beliau, maka tidak masalah. Karena yang dibohongkan oleh imam Mahdi as itu adalah yang mengaku wakilnya.

(6-a). Kamu meneruskan tentang kemutasyabihatan hadits yang jelas tentang bohongnya orang yang mengaku imam Mahdi as itu:

2) Wujud juga hadis dari Sheikh al-Thaifah (Sheikh Al-Toosi r.a) yang membawakan surat dari Imam Mahdi a.s setelah 40 tahun kematian Al-Somry dan Ghaib kubronya Imam Mahdi a.s.

Aku berkata:

Hadits-hadits yang bertentangan dengan yang shahih dan mutawatir serta jelas makna matannya itu (yaitu hadits yang mengatakan bahwa setelah wakil ke 4 itu tidak ada wakil lagi dan yang mengaku wakil adalah pendusta), maka sudah jelas tidak bisa diambil. Karena salah satu identitas dari hadits shahih adalah tidak bertentangan dengan hadits shahih yang lain.

Dan adanya surat di suatu rumah, atau masjid ... dan seterusnya yang mengatakan bahwa itu dari imam Mahdi as, kalaupun benar dari beliau (seperti cerita dibangunnya masjid Jamkaran di Qom), tidak merusak hadits di atas yang terang itu. Karena yang ditolak di hadits yang mutawatir itu adalah kemenjadian wakil khusus terhadap imam Mahdi as.

(6-b). Kamu meneruskan untuk memutasyabihkan hadits jelas dan mutawatir itu:

3) Wujud juga hadis-hadis lain yang menyatakan bahawa sebelum kemunculan semula (Farajnya) Imam Mahdi a.s akan keluarnya Al-Yamani a.s dan hadis berkenaan Al-Yamani ini diriwayatkan secara mutawatir oleh perawi-perawi hadis Syiah. Apakah saudara ingin menafikan hadis-hadis berkenaan Al-Yamani ini? Keluarnya (khurujnya) Al-Yamani juga adalah salah satu dari 5 alamat semakin hampirnya kemunculan semula (Faraj) Imam Mahdi a.s.

Aku berkata:

Kamu ini erornya parah. Apa hubungan dengan keluarnya beberapa orang seperti imam Khumaini (Ruhullah), Syu'aib bin Shalih, Yamani, Sufyani (musuh Islam) dengan hadits yang jelas menolak dan mengecam orang yang mengaku wakil imam Mahdi as pada masa ghaib kubra????

Emangnya orang-orang itu mengaku wakil khusus imam Mahdi as? Emangnya pasukan tentara yang dipimpin Sufyani yang zhalim dan aniaya itu yang sebagai tanda-tanda munculnya imam Mahdi as itu adalah JUGA WAKILNYA IMAM MAHDI as ?????!!!!

Karena itu, semua tanda itu, tidak ada yang bisa menggoyahkan kejelasan dan matan hadits yang mengatakan bohongnya orang yang mengakuwakil khusus imam Mahdi as di jaman ghaib kubra.

(7). Kamu berkata:

Juga dinyatakan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Al-Baqir a.s bahawa panji Al-Yamani adalah panji kebenaran yang mendapat petunjuk, kerana dia mengajak kita kepada empunya sebenar iaitu Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Kita diarahkan bersegera kepadanya serta diharamakaan berpaling daripadanya, kerana mereka yang berpaling daripadanya adalah dari ahli neraka. Telah muncul Al-Yamani yang dijanjikan iaitu Imam Ahmad Al-Hassan, beliau mengajak kita kepada Imam Mahdi Muhammad Ibn Hassan a.s. Adalah menjadi kewajipan sepertimana disebutkan dalam hadis Al-Baqir a.s untuk kita berbaiah kepadanya dan diharamakaan berpaling daripadanya. Dalam hadis yang lain juga disebutkan bahawa barangsiapa yang membuat pengakuan palsu sebagai Al-Yamani akan dipendekkan Allah umurnya. Janji Allah adalah benar kerana hadis ini tidak terjadi pada Imam Ahmad Al-Hassan kerana beliau masih hidup dan masih meneruskan usaha dakwahnya dari tahun 1999 sehingga kini. Untuk membaca lebih lanjut tentang peribadi dan dakwah Imam Ahmad Al-Hassan sila lawati link-link ini:

Aku berkata:

Ketika gerakan Yaman itu muncul, akapah dia dari awal sudah dengan pemerintahan imam Mahdi as? Karena itu pasti tidak. Karena gerakan itumuncul dengan mengharap diperintah imam Mahdi as.

Karena itu, maka kalau ada hal-hal pelangaran hukum, atau ketika orang mau shalat, atau mau berbisnis di gerakan orang-orang Yaman itu, maka mereka mengikuti siapa?

Kalau mengikuti pemimpinnya itu, nah .. itulah yang terjadi di Iran dan di semua sistem kemarja'- an. Karena mereka mengatakan bahwa hukum yang kukeluarkan ini adalah semampu ijtihadku dan yang benar mutlak adalah puna imam Mahdi as. Karena itulah mereka semua, dan bahkan di Iran, setiap hari di tv-nya dan masjid-masjidnya, selalu mengajak kepada imam Mahdi as yang akan keuar nanti. Dan mereka semua mengatakanbahwa pemerintahan yang ada ini hanya sementara dan hanya berdasar pada kewajiban akan amar makruf dan nahi mungkar. Yakni karena sekedar tidak boleh dan bahkan haram membiarkan umat sesat dan tanpa hukum. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa hukum mereka itu sudah sempurna seratus persen. Artinya, semua mereka dan kita semua, dengan sangat tidak sabar menunggu imam Mahdi as.

Para ulama yang sudahpun berusaha melihat dan memperlajari semua dasar-dasar Islam seperti Qur'an dan hadits, masih saja sering menggunakan fatwa hati-hati. Hal itu karena kahati- hatian mereka. Karena itu kalau menghadapi riwayat yang berbeda, maka tidak jarang mereka mengambil yang lebih beratnya. Hal itu karena mereka sadar bahwa mereka tidak makshum seperti imam Mahdi as. Dan kalau sudah diambil terberatnya, pasti tidak akan salah.

Dan al-Yamani itu adalah pejuang yeng membantai kelompok Sufyani dan memenangkan perang di Qisthanthaniyah serta Romawi (tentu saja kalau hadist tentang al-Yamani ini shahih) dan dia keluar beberapa bulan sebelum imam keluarnya imam Mahdi as (sesuai dengan hadits yangada). Bukan orang yang ongkang-ongkang lalu buat site dan mengaku utusan imam Mahdi as. Apalagi orang yang rumahnya saja tidak ketahuandimana?

Karena itulah kusamakan JENIS DAKWAAN IMAMMU DAN KAMU ITU, seperti dakwaan GHULAM AHMAD, atau imam Mahdinya aliran Arqom Malaysia yang imam Mahdi nya ghaib di Jawa Barat Indonesia, atau imam Mahdi cewek di Indonesia beberapa th lalu, dan seterusnya.


Sakran: Kukira begitu, sudah jelas sekali. Tetapi karena sepertinya ia orang malaysia yang mungkin kurang paham bahasa kita, maka kurinci sedikit tuh, walau aku sendiri kelelahan he he he ..

Agoest D. Irawan: Ahsantum ya ustadz-ku Sinar Agama, doa kami untuk kelelahanmu atas sampaian ilmu yang tiada ternilai manfaatnya.

Bintang Ali: Ustadzi SA, yang nyimak aja lelah gimana ustad yang ngejawab+ngetik.. semoga ustad selalu sehat deh,. dan semoga muncul Sinar Agama yang lain yang kualitasnya paling tidak sama untuk memberikan segala penjelasan sesuai kemampuan ustad, karena wacana-wacana/hukum-hukum kaya gini banyak yang menyimak secara terang-terangan maupun diam-diam.. tentunya yang diam-diamnya lebih banyak,,. pokoknya maju terus ustad.

M Eshraq A Latif: What hurts me the most is that I do not find anybody who stands up for the supremacy of Allah over His land. Even those whorecognize this righteous supremacy have given up defending it because they found that in doing so, they are fighting against the violent and unmerciful current. The worst is that everyone recognizes the supremacy of people, and it is even approved by Muslims, unfortunately, except for the few who stayed true to Allah, even though they read the Quran (Say, ‘O Allah, Lord of sovereignty, Thou givest sovereignty to whomsoever Thou pulaeasest[7]).

Hence, these inactive scholars revoked the fundamental pillar of the divine religion, which is the supremacy of Allah and the succession of Allah’s Regent. Consequently, the household[8] (AS) (Ahl Al-Bayt), the successors of Allah on earth, and the last of their descendants the Imam Al- Mahdi(AS), would not exist according to the elections or the democracy adopted by those inactive scholars. In fact, those scholars revoked the Holy Quran compulaetely for Allah stated in it: (I am about to pulaace a vicegerent in the earth) (Al-Baqarah[9]:30). And whereas He revealed the constitution and the Law in the Quran, those inactive scholars say that the ruler or the successor of Allah is to be appointed by the peopulae through elections, and so is the constitution to be drawn up by them. Thus, not only did those inactive scholars oppose Allah’s religion but they have refuted Allah Himself and stood by the devil’s side (may Allah curse him).

This is why I thought I should write these words in order to keep any objector from finding excuses and to shed the light on the subject for all to see, even though the truth is clear and free from any ambiguity. Moreover, I ask Allah to make these words one of His arguments on the Day of Resurrection against these inactive scholars, their imitators, those who followed them and fought Allah and the family of Muhammad (AS), approved their followers, the idols and the devil, and approved the alienation of Regent Ali Bin Abi Taleb (AS) and the Imams of His descendants(AS).

Please go this link, if you want to read more about this book in English: httetapi://www.the-savior. com/home/library/imambooks/god-supremacy.html . If you want to read it in Arabic, pulaease go to this link: httetapi://ar.al-mehdyoon.orang/arabic/documents/books-saed/7akimiyat-LLAH.pdf

Scholars of the end days:

REMINDER TAQLEED IS HARAM: AND YAMANI HAS A RULING SAYING THERE ARE WORKING SCHOLARS AND NON-WORKING SCHOLARS. YAMANI IS MERCIFUL TOWARDS.

1. SAYED AL KHOEI.

2. SAYED KHOMEINI.

3. SAYED SADDIQ AL SADR.

4. SAYED BAQER AL SADR.

Imam Al-Saadiq a.s says:"Becareful of Taqleed (copying scholars) for whoever copies someone in his religion has perished for Allah says in the Quran"They took their Rabbis and monks as Lords without Allah"By Allah they haven't prayed for them neither did they fast for them, but theymade halal what is haram and made haram for what is halal, so they copied them in this manner, and so they worshipped them without even realizing. Sheikh Al-Kulayni Kafi v.1 p.53

Ayatolla Al Uthma is strictly for Imam Ali a.s. in our research we have not found not one zyara that says an Imam other than Imam Ali a.s called ayat allah al uthma except Imam Ali ibn Abu Taleb

Imam a.s says: «Peace be upon you O Master of the martyrs,Peace be upon you O Ayat Allah Al- Uthma(O grand sign of Allah swt).v.97 p.374.

M Eshraq A Latif: Imam Al-Baaqer a.s «If the Qa'em emerges he shall aproach to Kufa and so then a few thousands will emerge out of it claiming that he has no son, with them are weapons, and they will say, return from where you came we do not need your help with sons of Fatima, and so he shall take to them the sword until he reaches the last one of them, and then he shall enter Kufa and will kill in there every misguided hypocrite,and will destroy their palaces,and will kill the fighters until Allah swt is pulaeased" Irshad Al-Mufeed v.2 p.384

Imam Hassan Al-Askari a.s he said to Abi Hashem Al-Ja'afari:"O Ibn Al-Jaafari O Aba Hashem, there will come a time to the people, their scholars are the most evil creation of Allah on the face of the earth, that is because they lean towards philosophy and aesceticism but they misguide our Shias and the ones who have our Wilaya, so if they reach a position they will not have enough of bribery,and if they betray that is because they worshipped God in fakery, by God they cut the routes for the true believers,and they call forth to the contribution of infidelity". Safeenat Al- Bihaar Wa Madinat Al-Hukm Wal-Athaar v.2 p.57 p.58 v.4.

Prophet of Allah pbuh:"The Calamity upon Calamity for my nation from the Big Shoora (consultation) and the Small Shoora.So they asked about it and he said:"The Big Shoora will begin to my nation after my death for the usurption and forcing my brother(Ali)and the rights of my daughter, and for the Small Shoora it shall happen in the long occultation in Zawra (Baghdad), to alter my Sunna and alter my principulaes-Manaqib AlItra-Mi'atain Wa Khamseen Alama p.130.

In the Jofr from the Prince of believers a.s: «Woe unto the day from the Mahdi and his soldiers, towards men who held the seats of a kingdom,and bit on it until their death,and for the Persians there are leaders,Woe unto them if they did not give the Mahdi (the right to rule them)".

From Abu Abdullah a.s he said:"Be considerate with the authority,it is for the Imam that knows how to judge with justice with the Muslims,like a Prophet,or successor of a Prophet."Mujma' AlFa'eda AlMuhaqeq AlArdabeeli v.12 p.16.

Prince of the believers a.s in Khutba mentions the ending days"The jurists"fuqaha" will lean towards lying and the scholars will lean towards misguidance" Ilzaam Al-Naaseb Ithbaat Al-Huja Al-Ga'eb v.2 p.195.

Prophet of Allah pbuhap «When Allah made me ascend to him Glory is all to him,there came to me a call O Muhammad and I said: Under yourcommand until he said"There shall be a man from the son of Hussein ibn Ali ibn Abi Taleb and a man that shall emerge from Sistan and the emergence of Sufyani Bihar Al-Anwar v.51 p.70, v.52 p.276 Durar Al-Akhbar p.38 Mustadrak Safeenat Al-Bihar v.4 p.494 Gayat Al Maraam v.2.

From Mufathel Ibn Umar he said: I heard Abu Abdullah a.s saying:"If the riser(Qa'em) stands,he will start with the liars amongst the Shias,and so hethen kills them" Ikhtyar Ma'rifat AlRijal AlToosi v.2 p.589, AlKashi p.253.

Prophet of Allah pbuh said: «O Ibn Mas'ood «Their scholars and jurists,are betrayers and sinners, they are the most evil creation of Allah and also their followers from the ones who come to them and take from them and love them and sits with them and asks from them,they are the most evil of the creation of Allah.

where he shall enter them hellfire «Mute,Def and blind, and shall not return"Makaram Al-Akhlaaq p.450-451

When our Qa'em stands he will face from the ignorance of the peopulae worst than what the Prophet of Allah pbuh and his family faced from ignorane of the Era of Jahilya. How can that be? He said: The Prophet of Allah pbuh and his family came with him people that worshipped stones, rocks, rods, and sculpture, and our Qa'em when he stands, the peopulae will face him with the interpretation of the Book of Allah, and will use it asan alibi and he said: By Allah his righteousness shall enter your houses. Gaibat AlSheikh Al-Numaani p.297

From Baseer he said from Abi Abdullah a.s «They took their Rabbis and Monks without Allah he said «By Allah they didn't accept them to worship them even if they called them but they made permissible for what is forbidden and made forbidden for what is permissible so they worshipped them without feeling it" Al-Kafi v.1 p.53.

From Malek ibn Thamra from the prine of the believers (Imam Ali a.s)said:"O Malek ibn Thamra how will you be when the Shia differ from one another"He connects his fingers with two hands" I said O prince of the believers what is in that age from good? All of what is good is when ourQa'em stands and 70 men will lie on Allah and his Prophet and so he will kill them and so Allah will have everything formed into one. Besharat Al-Islam p.50 Bihar Al-Anwar v.52 p.115.

From the Prophet of Allah pbuhap he says about the Ending days «The scholars of the ending days are the most evil scholars under the shade of the sky out of them came choas and to them it will return" Bihar Al-Shareef v.52 p.190.

«When Imam Al-Mahdi emerges he will not have any enemies except the scholars,if it wasn't for the sword, the scholars would have issued fatwas to kill him" Bayan Al-A'ema a.s v.3 p.99.

Yome Al-Khalas p.279 Besharat Al Islam p.297. «His enemies are the scholars of Taqleed, they will be under his rulership in fear from his sword and his power,and for a want from what he has".

Prince of the believer a.s «And he shall avenge from the Fatwa issuers(scholars)in religion from what they don't know about, so Woe unto them and who followed them,was religion missing so that they can erect it?Or was it bent so that they can straighten it? Or did the peopulae ask for what opposes it and agreed to its opposition? Or did it force them to do righteousness so they sinned against it? Bayan Al-A'ema A.S V.3 P.298.

Prophet Muhammad pbuh said: “The best of men are the people of Yemen Imaan(faith) is from Yaman and I am a Yamani” Bihar Al Anwar v.57 p.232.

Imam Al Baqer a.s says: For the Qa’em are two names,one that is hidden and one that is revealed, as for the one that is hidden it is Ahmad and for the one that is revealed it is Muhammad. Kamal AlDeen v.2 p.653 door 52

Fi AmanilLah...


Agoest D. Irawan : M Eshraq A Latif, seems like you've jump yourself. We'll respect you more if you continuing the dialog with Sinar Agama with your argumen as you've done before, so we can take further understanding about the topic. But if you've running out argument (looks like you do), then we're compulaetely understand (abouut you). In fact, what you've posted (no matter how many) above for us just remain "silent". Afwan

M Eshraq A Latif: No problem akhie Agoest, I already post all my proof and the refference as Well. I don't seek anyone's respect coz I only work for my Imam, so his voice can be heard by many. If you do not accept his call maybe you are not meant to it and someone else will take it. There is nothing to hide because I no longer practising Taqiyyah since I profess my belief in Imam Ahmad Alhassan a.s. Besides, I feel tired as well coz I only a human being. May Allah guide to whom he wished..

Agoest D. Irawan: Well, okay then. Still, for me, (1) Your proof havent prove anything yet, as a matter of fact, its prove oppositely. (2) Most of your proof have lack of ARGUMENT to support to that lead to inconsistent conclusions. (3) In term of facing ALLAH, its not just what you can/ can't believe, its our understanding. (4) I also hope anyone will READ this before taking any part of anything (5) Uhm, taqiyah has nothing to do with ourtopics here and btw, If I serve my Imam, I shouldnt compulaaining about tired.

As I assumed all here as brother, May Allah bless us all. Thanks for sharing here. Salam.

Chi Sakuradandelion, Agoest Irawan, Alie Sadewo dan 13 lainnya menyukai ini.


Rudi Suriyanto: SILAHKAN DOWNLOAD FILE .PDF UNTUK DOKUMEN INI DISINI..

http://www.indowebster.com/dialog.html

Ahmad Fadhil: Penganten Mercon. Salam. Saya coba download, lalu saya temukan di dalam file pdf itu teks arabnya terbalik-balik. Kesalahan ada pada komputer saya (pen-download) atau peng- up load? terima kasih.

Rudi Suriyanto: iya,, kayaknya M.Officenya ga support arab sambung, 


16 April 2012 pukul 1:29 · Suka · 1



اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar